Disusun oleh :
KESEHATAN SEMARANG
2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis pada Ny. L Usia 23
Tahun G1P0A0 Hamil 20+2 Minggu di UPTD Puskesmas Todanan Kabupaten Blora”
telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
a. Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
b. Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai
seseorang di luar dirinya.
c. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
d. Libido dan gairah seks meningkat.
e. Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin
membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi
f. Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu
makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu
lebih bersemangat
g. Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama
trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
b. Pusing, dapat pingsan, mual, keringat dingin, pucat dalam posisi terlentang
Penyebab: Rahim menekan pembuluh darah
Cara mengatasi: Ambil posisi miring ke kiri atau setengah duduk dengan lutut
agak ditekuk hingga gejala hilang.
c. Ulu hati terasa panas
Penyebab: Kelambatan pengosongan lambung, lambung terdesak oleh rahim
Cara mengatasi
1) jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas seperti kubis,
nangka, sawi dan durian
f. Keputihan
Penyebab munculnya keputihan selama masa kehamilan adalah pengaruh
hormonal dan peningkatan produksi lendir. Namun, dalam kasus ini vagina
akan mengeluarkan cairan berwarna putih , encer dan tidak berbau. Cairan
tersebut akan bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Apabila
keputihan disertai gatal dan bau kemungkinan terjadi infeksi yang dapat
menyebabkan perlunakan rahim dan akan timbul kontraksi sebelum waktunya
Kusumawati, 2008)
Cara mengatasi
1) Jangan membilas bagian dalam liang senggama
2) Kenakan celana dalam yang tidak ketat dan segera ganti jika sudah basah
4) Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna segera laporkan
dan konsultasikan pada tenaga kesehatan
g. Varises
Pada kaki dan daerah kemaluan
Penyebab: keturunan, pengaruh hormon kehamilan.pembesaran rahim yang
menghambat aliran darah, mengejang saat buang air besar.
Cara mengatasi
1) jangan terlalu lama berdiri atau duduk
3) Cukup bergerak
h. Sakit Kepala
Penyebab: Ketegangan emosional, ketegangan pada mata (gangguan atau
masalah pada mata)
Cara mengatasi
1) santai dan istirahat
2) Posisi jongkok dengan kedua paha membuka atau tekuk lutut ke arah
dada
f. Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi
(24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
26 kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklampsia(Saifuddin, 2002, p.212).
2. Manajemen Kebidanan
Kebidanan adalah bagian ilmu kedokteran yang khusus mempelajari
segala soal yang bersangkutan dengan lahirnya bayi. Dengan demikian
yang dimaksud objek ilmu ini adalah kehamilan, persalinan, nifas dan bayi
baru lahir (Prawirohardjo, S, 2010).
Asuhan kebidanan adalah pelaksanaan fungsi bidan dalam kegiatan
yang menjadi tanggungjawabnya dalam memberikan pelayanan kebidanan
kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang
kesehatan ibu masa hamil, persalinan, bayi baru lahir, nifas serta keluarga
berencana (Estiwidanti, D, 2008; h.12).
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis. Oleh karena itu manajemen kebidanan merupakan alur fikir
bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani
kasus yang menjadi tanggung jawabnya (Estiwidani, D, 2008; h. 124).
Proses manajemen kebidanan menurut Varney terdiri dari beberapa
langkah yaitu :
a. Langkah I (Pengumpulan Data Dasar), pada langkah pertama
dilakukan pengkajian melalui pengumpulan semua data dasar yaitu
riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan, peninjauan
catatan terbaru atau catatan sebelumnya dan data laboratorium.
b. Langkah II (Interpretasi Data Dasar), pada langkah ini dilakukan
identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data yang
telah dikumpulkan.
c. Langkah III (Identifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial), pada
langkah ini dilakukan identifikasi masalah atau diagnosis potensial
lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang sudah
diidentifikasi.
d. Langkah IV (Identifikasi Perlunya Penanganan Segera), bidan atau
dokter mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan konsultasi atau
penanganan bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien.
e. Langkah V (Perencanaan Asuhan Menyeluruh), pada langkah ini,
direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.
f. Langkah VI (Pelaksanaan Rencana), perencanaan ini dapat dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan, dan
sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Dalam
situasi ketika bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani
klien yang mengalami komplikasi, keterlibatan bidan dalam
manajemen asuhan bagi klien adalah bertanggungjawab terhadap
terlaksananya rencana asuhan bersama yang menyeluruh tersebut.
g. Langkah VII (Evaluasi), dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan bantuan yang
diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis. Rencana dapat dianggap
efektif jika pelaksanaannya efektif (Saminem, 2008;h.15-20).
Menurut Kepmenkes RI No. 938/Menkes/SK/VIII/2007 pencatatan
dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang
tersedia.Pencatatan tersebut ditulis dalam catatan perkembangan SOAP
dan partograf. Menurut Muslihatun WN, Mufdlilah, Setyawati N
(2010;h.123) pendokumentasian atau catatan manajemen kebidanan
diterapkan dengan metode SOAP.
S (Subjektif) : mancatat hasil anamnesa yang dilakukan
O (Objektif) : mencatat hasil pemeriksaan
A (Assessment) : kesimpulandari data-data subjektif/objektif dan
mencatat diagnosa
P (Plan) : apa yang akan dilakukan berdasarkan hasil
pengevaluasian.
Pendokumentasian SOAP ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi ditulis
sebagai berikut :
SOAP Hamil
1) Subjektif
Menurut Saifuddin AB (2011;h.279) data sujektif yang
dikumpulkan yaitu biodata ibu dan suami, keluhan utama yang
dirasakan ibu, riwayat haid, riwayat kehamilan sekarang, riwayat
kehamilan lalu, riwayat KB, pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
kebiasaan yang merugikan kesehatan, riwayat psikososial
2) Objektif
Menurut Saifuddin AB (2011;h.280) data objektif yang
dikumpulkan yaitu pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan
abdomen, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan USG.
3) Analisa
Diagnosa wanita hamil normal meliputi nama, umur, gestasi (G)
paritas (P) abortus (A), umur kehamilan, tunggal, hidup, intra-uteri,
letak kepala, keadaan umum baik. Masalah, berhubungan dengan
diagnosis.Kebutuhan pasien, ditentukan berdasarkan keadaan dan
masalahnya (Saminem, 2008; h.27).
4) Penatalaksanaan
Menurut Sulistyawati, A (2009; h.147), pelaksanaan asuhan pada
kunjungan ulang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
kehamilan, misalnya: menjelaskan pada klien mengenai
ketidaknyamanan normal yang dialami; mengajarkan ibu tentang
materi pendidikan kesehatan pada ibu hamil sesuai dengan usia
kehamilan; mendiskusikan mengenai rencana persiapan kelahiran
dan jika terjadi kegawatdaruratan; mengajari ibu mengenal tanda-
tanda bahaya dan memastikan ibu untuk memahami apa yang
dilakukan jika menemukan tanda bahaya; membuat kesepakatan
untuk kunjungan berikutnya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL FISIOLOGIS
PADA NY. P USIA 22 TAHUN G1P0A0 HAMIL 22 MINGGU
DI UPTD PUSKESMAS TODANAN KABUPATEN BLORA
A. IDENTITAS PASIEN:
1. Nama : Ny. P 1. Nama suami : Tn. S
2. Umur : 23 tahun 2. Umur : 24 tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan :IRT 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa : Jawa Indonesia 6. SukuBangsa : Jawa Indonesia
7. Alamat : Sambeng 2/2 7. Alamat : Sambeng 2/2
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan Datang:
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan ingin cek laboratorium
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengeluarkan keputihan dari jalan lahir berwarna putih-jernih,
tidak berbau.
Uraian keluhan utama
Ibu mengatakan keputihan sudah 1 minggu ini. Berwarna putih jernih, tidak
berbau dan tidak gatal.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang dan yang lalu
Ibu mengatakan saat ini tidak pernah/sedang menderita tanda dan gejala
penyakit seperti :
Jantung : Ibu mengatakan dada sebelah kirinya tidak mengalami nyeri dan
berdebar-debar saat melakukan aktivitas ringan seperti nonton tv,
berjalan santai, dan beristirahat. Tidak pernah mengalami sesak
napas/ terengah-engah saat melakukan aktifitas fisik ringan seperti
berjalan kaki beberapa meter saja.
Asma : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak nafas setelah makan
sesuatu misalnya atau setelah terpapar debu.
TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk dalam waktu lama lebih dari 3
bulan.
Hepatitis B : Ibu mengatakan bagian mata, kulit dan kuku tidak berwana
kekuningan.
Ibu mengatakan tidak pernah mengalami BAK dengan warna kuning
kecokelatan dan BAB pucat.
DM : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami mudah haus, mudah lapar,
dan sering BAK di malam hari; penurunan berat badan yang drastis;
dan luka yang sulit kering.
Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keluhan misalnya pusing
yang tidak hilang saat dibawa istirahat, dan tengkuk terasa kaku serta
tegang.
HIV/AIDS : Ibu mengatkan tidak pernah mengalami penyakit sperti sariawan
yang tidak kunjung sembuh, diare lebih dari 1 bulan, dan berat badan
yang menurun drastis.
b. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit jantung, Asma,
TBC, DM, Hepatitis B, Hipertensi, dan HIV/AIDS.
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suaminya tidak ada
riwayat keturunan kembar.
d. Riwayat operasi
Ibu mengatakan bahwa belum pernah mengalami operasi apapun
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : Usia 12 tahun
Siklus : 28 hari
Nyeri Haid : tidak ada
Lama : 6-7 hari
Warna darah : Merah, kadang coklat
Banyaknya : Hari pertama dan kedua ganti pembalut 3-4 kali sehari, hari
ketiga sampai terakhir ganti pembalut 1 kali sehari.
Leukhorea : ada
Warna : bening-putih
Bau : tidak berbau
b. Riwayat kehamilan sekarang
1) Hamil ke 1 usia 22 minggu
2) HPHT : 13-03-2021
3) HPL : 18-12-2021
4) Gerak janin : Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin
Pertama kali : 4 bulan
Frekuensi dalam 12 jam : 8 x
5) Tanda bahaya : tidak ada
6) Kekhawatiran khusus : tidak ada
7) Imunisasi TT : TT4
8) ANC : 3x di bidan
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas : -
d. Riwayat KB : Ibu sebelumnya menggunakan KB Suntik 3 Bulan
Rencana setelah melahirkan KB suntik 3 bulan
5. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Nutrisi :
Sebelum Hamil
Ibu makan 3x sehari, porsi sedang, menu nasi, dengan lauk nabati (tahu,
tempe) dan hewani (telur, ikan, ayam), dan sayur. Minum ±8 gelas sehari
dengan air putih dan teh manis. Tidak ada keluhan pada kebutuhan nutrisinya.
Selama Hamil
Ibu mengatakan pada awal kehamilan merasakan perubahan pola makan
karena mengalami mual muntah. Namun saat ini mual muntah sudah tidak
dirasakan. Ibu makan 3 x sehari porsi sedang, menu nasi, dengan lauk nabati
(tahu, tempe) dan hewani (telur, ikan, ayam), dan sayur. Minum ±8 gelas sehari
dengan air putih, teh manis, dan menambah susu ibu hamil
b. Eliminasi :
Sebelum Hamil
Ibu BAK ±> 5x sehari, warna jernih kekuningan, bau khas. BAB 1x sehari,
konsistensi lembek, bau khas, warna kuning kecokelatan. Tidak ada keluhan
pada pola eliminasi.
Selama Hamil :
Perubahan selama hamil ini :
Ibu tidak ada masalah dalam pola eliminasi, hanya saat awal kehamilan ibu
merasa agak lebih sering BAK
c. Personal Hygiene
Sebelum Hamil
Ibu mandi 2x sehari pagi dan sore hari, gosok gigi 2x sehari, keramas 2
hari sekali, ganti baju sehari-hari dan pakaian dalam 2x sehari. Ibu biasa
menggunakan sandal/ alas kaki ketika diluar rumah. Saat cebok ibu mengarah
dari depan ke belakang dan tidak menggunakan sabun vagina. Tidak ada
keluhan.
Selama Hamil
Tidak ada perubahan
d. Hubungan seksual
Sebelum Hamil
Frekuensi hubungan seksual sebelum hamil 2-3x seminggu, tidak ada
contact bleeding, serta tidak ada keluhan.
Selama Hamil
Frekuensi hubungan seksual saat hamil 1x seminggu, tidak ada contact
bleeding, serta tidak ada keluhan.
e. Istirahat / tidur siang
Sebelum Hamil
Ibu tidur malam sekitar 7 jam sehari (21.00-04.00 WIB), selalu tidur
siang ± 1jam sehari.
Selama Hamil
Tidak ada perubahan
f. Aktifitas fisik dan olahraga
Sebelum hamil
Ibu menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga menjalankan kegiatan
seperti memasak, menyapu, mengepel, mencuci piring, mengurus suami dan
keluarganya sendiri. Ibu juga bekerja di sawah.
Selama Hamil
Tidak ada perubahan
g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan
1) Merokok : Ibu dan suami tidak merokok
2) Minuman beralkohol : Ibu tidak mengkonsumsi alkohol
3) Obat-obatan : Ibu hanya minum obat dari Bidan / Dokter
4) Jamu : Ibu tidak minum jamu
6. Riwayat psikososial-spiritual
a. Riwayat perkawinan :
1) Menikah
2) Umur waktu menikah : 24 tahun
3) Pernikahan ini yang ke 1 sah
4) Lamanya 9 tahun
5) Hubungan dengan suami : baik
b. Respon dan dukungan keluarga terhadap kehamilan: baik
a. Mekanisme koping ( penyelesaian masalah) : dengan musyawarah
b. Ibu tinggal serumah dengan :suami dan anak
c. Pengambilan keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergency, ibu dapat mengambil keputusan sendiri.
d. Orang terdekat ibu : suami
e. Yang menemani ibu untuk periksa : suami
f. Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan kehamilan : tidak ada
g. Penghasilan perbulan : Rp3.500.000/bulan, cukup*
h. Keyakinan Ibu dengan Pelayanan kesehatan :
Ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan
nakes wanita maupun pria
Ibu boleh menerima transfusi darah
boleh diperiksa daerah genetalia,
i. Tingkat pengetahuan ibu :
Hal yang sudah diketahui ibu : Ibu sudah tahu bahwa selama kehamilan tidak
boleh terlalu capek dan melakukan aktivitas
berat
Hal yang ingin diketahui ibu : Tanda bahaya kehamilan TM II
C. DATA OBYEKTIF:
1. Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan Umum:
1) Keadaan umum : Baik Tensi: 110/70mmHg
2) Kesadaran : Composmetis Nadi: 84x/menit
3) BB Sebelum/ Sekarang : 46/ 50 kg Suhu : 36,7˚C
4) LILA : 25 cm TB : 154 cm
5) RR : 22 x/menit IMT : 19,4
b. Status present
Kepala : Kulit kepala bersih, mesochepal, rambut tidak rontok
Muka : Simetris, kemerahan, tidak ada kelainan
Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
Hidung : Hidung tampak bersih, tidak ada polip dan sekret
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis, gigi bersih tidak ada caries
Telinga : Telinga tampak bersih, tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Ketiak : Tidak ada massa atau pembesaran
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada masa
Ekstremitas : Tidak ada varises, tidak ada oedem dan gangguan
pergerakan
Punggung : Normal, tidak ada kelainan bentuk
Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada kelainan
c. Pemeriksaan obstetri
1) Inspeksi
Muka : tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mamae : tidak ada benjolan abnormal, colstrum belum
keluar, simetris, hyperpigmentasi areola.
Abdomen : ada linea nigra
Vulva : terdapat sedikit lendir jernih-putih
2) Palpasi
Leopold I = Bagian fundus teraba bagian bulat, lunak, tidak
melenting yaitu bokong janin. Tinggi fundus 3 jari
dibawah pusat.
D. ANALISA
Diagnosa Kebidanan : Ny. P 22 tahun, G1P0A0, hamil 22 minggu
Masalah : keputihan
Kebutuhan :
- KIE keputihan pada ibu hamil
E. PENATALAKSANAAN
Tanggal 14 Agustus 2021 Jam 10.00 WIB
1. Menjelaskan kepada ibu bahwa secara keseluruhan hasil pemeriksaan dalam
kondisi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil pemeriksaan fisik
tidak ditemukan kelainan, pembesaran rahim sesuai masa kehamilan, dan
hasil pemeriksaan detak jantung janin dalam batas normal.
Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
2. Memberitahu ibu untuk menjaga nutrisi/ gizi ibu hamil. Menganjurkan ibu
untuk mengkonsumsi protein seperti ikan, ayam, telur, tahu dan tempe.
Mengkonsumsi sayur, buah, dan minum air putih yang cukup. Tidak
mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat/ makanan minuman yang manis-
manis.
Hasil : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan bersedia untuk
melaksanakan anjuran bidan
3. Menjelaskan kepada ibu hamil apabila keputihan yang dialaminya merupakan
keluhan yang normal terjadi pada ibu hamil trimester II
Hasil : Ibu mengerti dan merasa lega
4. Menjelaskan kepada ibu hamil untuk menjaga daerah kewanitaan degan
prinsip bersih kering yaitu setelah BAB/ BAK segera dikeringkan, menjaga
personal hygiene yaitu dengan mengganti celana dalam 2x sehari atau apabila
sudah basah atau kotor, memakai celana dalam dari katun, tidak membilas
bagian dalam liang senggama, jaga kebersihan alat kelamin seperti membilas
dari arah depan ke belakang, tidak menggunakan sabun pembersih
kewanitaan yang PH nya tidak normal serta selalu sedia tissue atau handuk
khusus di kamar mandi untuk mnegeringkan alat genetalianya setelah BAK
atau BAB.
Hasil : Ibu mengerti akan penjelasan bidan dan bersedia menerapkannya
5. Memberikan terapi fe sebanyak 30 tablet sehari 1x dan kalk 1x sehari,
menganjurkan pada Ibu untuk tidak mengkonsumsi tablet fe bersama dengan
teh, sebaiknya menggunakan air jeruk atau bisa menggunakan air putih,
menganjurkan ibu untuk membatasi/ menghindari konsumsi teh saat hamil ini
terlebih diminum bersama saat makan, karena kandungan fenol dalam teh
dapat mengganggu penyerapan zat besi maupun asam folat dari makanan
yang ibu konsumsi
Hasil : Ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran tersebut
6. Menganjurkan ibu untuk datang kembali untuk periksa 1 bulan lagi atau bila
ada keluhan.
Hasil : ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 bulan kemudian
CATATAN PERKEMBANGAN 1
O : 1. Pemeriksaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5oC
Status obstetric
a. Inspeksi:
2. Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum, muka tidak
oedem
3. Mamae : areola menghitam, puting menonjol dan bersih,
tidak teraba massa
4. Abdomen: tidak terdapat line alba, linea nigra dan striae
gravidarum
5. Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
b. Palpasi
1. Leopold I = Bagian fundus teraba bagian bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Tinggi fundus 3
jari dibawah pusat.
2. Leopold II = Pada perut kanan ibu teraba bagian
keras memangang seperti papan yaitu punggung janin. Pada
perut kiri ibu teraba bagian kecil janin yaitu ekskremitas
janin
3. Leopold III = Bagian terbawah janin teraba bagian
bulat, keras, melenting yaitu kepala janin.
4. Leopold IV = Kepala janin belum masuk PAP
Tinggi Fundus Uteri = 19 cm
DJJ : 146 x/menit
A : Ny. P usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 22+3 minggu
O : 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,7°C
BB / PB : 51 Kg / 154 cm
LILA : 25 cm
Status obstetric
a. Inspeksi:
6. Muka : tidak terdapat cloasma gravidarum, muka tidak
oedem
7. Mamae : areola menghitam, puting menonjol dan bersih,
tidak teraba massa
8. Abdomen: tidak terdapat line alba, linea nigra dan striae
gravidarum
9. Vulva : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Palpasi
1. Leopold I = Bagian fundus teraba bagian bulat,
lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Tinggi fundus 3
jari dibawah pusat.
2. Leopold II = Pada perut kanan ibu teraba bagian
keras memangang seperti papan yaitu punggung janin. Pada
perut kiri ibu teraba bagian kecil janin yaitu ekskremitas
janin
3. Leopold III = Bagian terbawah janin teraba bagian
bulat, keras, melenting yaitu kepala janin.
4. Leopold IV = Kepala janin belum masuk PAP
Tinggi Fundus Uteri = 20 cm
DJJ : 136 x/menit
A : Ny. P usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 22+6 minggu
A. Data Subjektif
Pengkajian data subjektif pada Ny. P pada pemeriksaan kehamilan
dilakukan dengan metode auto anamnesa karena secara fisik maupun
psikologis mampu melakukan komunikasi dengan baik. Saat melakukan
asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. P dicantumkan tanggal, jam dan
tempat sebagai bukti atau consent bahwa penulis sudah melakukan asuhan
pada tanggal, jam dan tempat seperti yang dituliskan dalam lembar tinjauan
kasus. Pengkajian dilakukan pada menyeluruh mulai dari identitas, alasan
datang, keluhan utama, riwayat obstetrik, riwayat kesehatan, riwayat
persalinan dan nifas pada masa lalu, rencana KB, pola pemenuhan kebutuhan
sehati-hari, riwayat imunisasi, eliminasi, personal hygine, pola istirahat,
aktifitas fisik dan olahraga, kebiasaan yang merugikan sampai riwayat
psikososial-spiritual.
Pada pemeriksaan subjektif, Ny. P tidak memiliki riwayat penyakit
kronis maupun penyakit menular. Pada bagian pemenuhan nutrisi, pasien
sudah mengerti dan makan makanan bergizi, hal ini bersifat baik untuk pada
kehamilan. Pemenuhan nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan
kurangnya nutrisi yang diterima janin. Hal ini dikarenakan porsi makan ibu
hamil dan kandungannya harus sesuai dengan kebutuhan tubuh dan janin agar
janin dapat bertumbuh dan memiliki nutrisi yang cukup untuk
perkembangannya. Sehingga tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak
hampir semua zat gizi dibanding saat wanita tidak hamil (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2013).
B. Data Objektif
Pada pemeriksaan antropometri didapati BB pasien sebelum hamil 46 kg
dan BB pasien saat ini adalah 50 kg dan tinggi badan pasien yaitu 154 cm
dimana IMT pasien yang masuk ke dalam kategori normal. Pengukuran
tinggi fundus uteri dilakukan untuk memantau pertumbuhan janin
dibandingkan usia kehamilan. Pada kunjungan ini Ny. P didapatkan hasil
pengukuran TFU yaitu 3 jari di bawah pusat. Pengukuran TFU Ny. P tidak
menggunakan pengukuran Mc. Donald, karena usia kehamilan belum
mencapai 24 minggu (Runjati dkk, 2017). Penentuan presentasi janin tidak
menggunakan pemeriksaan leopold karena belum dapat terdefinisikan.
Denyut jantung janin sudah terdengar menggunakan doppler. Menurut
(Runjati dkk, 2017), DJJ dapat didengar pertama kali mulai usia kehamilan
12 minggu dengan menggunakan Doppler dan pada usia 16-20 minggu jika
menggunakan funduskop.
Ny. L datang ke puskesmas pertama kali untuk melakukan pemeriksaan
laboratorium. Kadar Hb Ny. P adalah 11,8 gr%, golongan darah B, syfilis
negatif, HIV dan HbSag nonreaktif. Hasil laboratorium ibu baik.
1. Analisa
Analisa data dilakukan setelah melakukan pengumpulan data subjektif
dan objektif. Diagnosis pada Ny. P adalah Ny. P usia 22 tahun hamil
G1P0A0 usia kehamilan 22 minggu dengan masalah keputihan
2. Penatalaksanaan
a. Menjelaskan kepada ibu bahwa secara keseluruhan hasil pemeriksaan
dalam kondisi baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, hasil
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan, pembesaran rahim sesuai
masa kehamilan, dan hasil pemeriksaan detak jantung janin dalam
batas normal.
b. Memberitahu ibu untuk menjaga nutrisi/ gizi ibu hamil.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi protein seperti ikan, ayam,
telur, tahu dan tempe. Mengkonsumsi sayur, buah, dan minum air
putih yang cukup. Tidak mengkonsumsi terlalu banyak karbohidrat/
makanan minuman yang manis-manis. Menurut Purwanti, dkk,
pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi dengan baik dapat
mempengaruhi perilaku ibu khususnya berkaitan dengan konsumsi
makanan. Dengan pengetahuan yang baik tentunya pola makan dan
perilaku ibu dalam mengonsumsi makanan lebih memperhatikan
kualitan kandungan gizi dibadingkan kuantitas atau banyaknya
makanan yang dikonsumsi. Dengan mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung nutrisi tentunya dapat meningkatkan kesehatan
dan pertumbuhan ibu dan balita. Dengan demikian pengetahuan
tentang nutrisi bagi ibu sangat penting (Purwanti, Macfoedz and
Wahyuningsih, 2014). Matthias dalam Quedarusman et all (2013)
menunjukkan bahwa pola diet termasuk konsumsi berlebihan daging
merah, gandum, dan makanan pencuci mulut yang manis, dan
kentang mungkin berkontribusi dalam terjadinya peningkatan berat
badan jangka panjang.
c. Menjelaskan kepada ibu hamil apabila keputihan yang dialaminya
merupakan keluhan yang normal terjadi pada ibu hamil trimester II.
Keputihan yang tergolong normal akan terlihat dari cairan yang
keluar dengan tanda sebagai berikut: tidak berwarna atau berwarna
putih, tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat,
meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam, tesktur cairan
keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi (Willy, 2019).
Keputihan terbagi menjadi dua macam yaitu keputihan fisiologis
terjadi karena saat terangsang, hamil, kelelahan, stress. Cairan
keputihan ini jernih, tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal
sedangkan keputihan patologis terjadi karena kuman penyakit yang
menginfeksi vagina seperti jamur Candida albicans, Trichomoniasis,
E.Coli, Staphylococcus, Treponema Pallidum, Condyloma acuminata
dan herpes serta luka di daerah vagina. Keputihan patologis pada ibu
hamil sering disebabkan karena jamur, karena pada masa kehamilan
vagina menjadi kaya dengan kandungan glukosa yang disebut
glikogen, dan ini merupakan makanan baik untuk tumbuhnya kuman
Candida. Tingginya jumlah kandungan glikogen ini dihubungkan
dengan peningkatan hormon estrogen dan mengurangnya keasaman
vagina (Natalia, 2015).
d. Menjelaskan kepada ibu hamil untuk menjaga daerah kewanitaan
degan prinsip bersih kering yaitu setelah BAB/ BAK segera
dikeringkan, menjaga personal hygiene yaitu dengan mengganti
celana dalam 2x sehari atau apabila sudah basah atau kotor, memakai
celana dalam dari katun, tidak membilas bagian dalam liang
senggama, jaga kebersihan alat kelamin seperti membilas dari arah
depan ke belakang, tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan
yang PH nya tidak normal serta selalu sedia tissue atau handuk
khusus di kamar mandi untuk mnegeringkan alat genetalianya setelah
BAK atau BAB. Dengan menggunakan tisu untuk mengeringkan
genetalia setelah buang air dapat mengurangi tanda gejala keputihan
(Paryono, 2016).
e. Memberikan terapi fe sebanyak 30 tablet sehari 1x dan kalk 1x sehari,
menganjurkan pada Ibu untuk tidak mengkonsumsi tablet fe bersama
dengan teh, sebaiknya menggunakan air jeruk atau bisa menggunakan
air putih. Pemberian suplementasi Fe dengan kombinasi vitamin C
dapat meningkatkan kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan
dengan pemberian tablet Fe saja (Susilo, et al, 2015).
f. Menganjurkan ibu untuk membatasi/ menghindari konsumsi teh saat
hamil ini terlebih diminum bersama saat makan, karena kandungan
fenol dalam teh dapat mengganggu penyerapan zat besi maupun asam
folat dari makanan yang ibu konsumsi. Penyerapan zat besi sangat
dipengaruhi oleh kombinasi makanan yang diserap pada waktu makan
makanan tertentu, terutama teh kental yang akan menimbulkan
penghambatan nyata pada penyerapan zat besi Senyawa tanin dari teh
yang berlebihan dalam darah akan mengganggu penyerapan zat besi.
Tubuh kekurangan zat besi maka pembentukan butir darah merah
(hemoglobin) berkurang sehingga mengakibatkan anemia. Pengaruh
penghambatan tanin dapat dihindarkan dengan cara tidak minum satu
jam setelah makan karena dapat menurunkan absorbsi zat besi hingga
85% (Royani, et al, 2017).
2. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan
manajemen asuhan kebidanan, dan bertujuan untuk mengevaluasi keefektifan
asuhan kebidanan yang diberikan. Berdasarkan data yang didapatkan setelah
penulis melakukan kunjungan ulang, Ny. L tidak lagi rutin mengkonsumsi
teh, dan mengurangi asupan yang manis-manis, sudah makan-makanan yang
bergizi. Keputihan yang dialami oleh Ny. L tidak berlanjut menjadi
keputihan yang patologis dan berangsur berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
Alhadar, F., & Umaternate, I. (2017). Pengaruh Perawatan Payudara Pada Ibu Hamil
Terhadap Peningkatan Produksi Asi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota
Kecamatan Kota Ternate Tengah Tahun 2016. Jurnal Riset Kesehatan,
6(1), 7. https://doi.org/10.31983/jrk.v6i1.2839
Bobak, M., Irene, & et al. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (4th ed.).
EGC.
Gantini, D., & Pertiwi, S. (2019). Pengaruh Konseling Faktor Risiko Kehamilan
Terhadap Kemampuan Deteksi Dini dan Persiapan Persalinan di
Kabupaten Tasikmalaya.
Ocviyanti, D., & Dorothea, M. (2018). Masalah dan Tata Laksana Obesitas dalam
Kehamilan.
Puspita, I. M. (2019). Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Ibu Prahamil Dan
Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Berat Badan Lahir Bayi
Di Rsud Dr. M. Soewandhie Surabaya. Midwifery Journal: Jurnal
Kebidanan UM. Mataram, 4(2), 32. https://doi.org/10.31764/mj.v4i2.946