Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS

NY. “L” USIA 26 TAHUN G1 P0000 UK 39MINGGU 3HARI


DI RUANG VK RSUD dr.SOEROTO NGAWI
TAHUN 2021

Asuhan Kebidanan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh:

KUSUMAWATI IKA DIYAN PRATIWI


NIM: 202006090086

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS NY. “L” USIA


26 TAHUN G1 P0000 UK 39MINGGU 3HARI DI RUANG VK RSUD
dr.SOEROTO NGAWI TAHUN 2021

Nama : KUSUMAWATI IKA DIYAN PRATIWI


Nim : 202006090086

Telah di teliti dan disetujui oleh pembimbimg pada :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Institusi
TINJAUAN PUSTAKA

1. KONSEP DASAR PERSALINAN


1.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lahir (Mochtar Rustam.1998 : 91)
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari rahim ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan ( setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. ( Agustini. 2002: 2)
Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan).
1.2 Tanda dan Gejala
persalinan. Wanita tersebut mungkin mengalami semua, sebagian
atau bahkan tidak sama sekali tanda gejala yang ada dibawah :
1. Lightening, mulai dirasakan kira –kira dua minggu sebelum persalinan,
adalah penurunan bagian presentasi bayi kedalam pelvis minor.
2. Perubahan Servik, konsistensi servik menjadi seperti pudding dan
terjadi sedikit penipisan
3. Persalinan Palsu, persalinan palsu tediri dari kontraksi uterus yang
sangat nyeri, yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks.
4. Ketuban pecah Dini, pada kondisi normal, ketuban pecah pada akhir
kala satu persalinan. KPD dialami oleh 80% wanita hamil dan
mengalami persalinan spontan dalam 24 jam.
5. Bloody show, plak lender disekresi serviks sebagai hasil proliferasi
kelenjar lender serviks pada awal kehamilan.
6. Lonjakanenergy, wanita hamil mengalami lonjakan energi 24 sampai
48 jam sebelum terjadinya persalinan. Ia akan merasa bersemangat,
setelah beberapa minggu dan hari merasa letih secara fisik dan
kelelahan akibat kehamilan.
7. Gangguan saluran cerna, ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk
diare, kesulitan mencerna, mual muntah, diduga hal-hal tersebut
merupakan gejala menjelang persalinan walaupun belum ada
penjelasan untuk hal ini.
1.3 Bentuk- bentuk Persalinan
Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut:
a. Partus biasa (normal / spontan) adalah proses lahirnya bayi pada PBK
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai
ibu dan bayi yang umumnya berlangsung < 24 jam.
b. Persalina buatan / persalinan abnormal atau distosia, bila persalinan
berlangsung dengan bantuan dari luar sehingga bayi dapat di lahirkan
pervaginam (ekstraksi porceps / cunam, ekstraksi vakum dll) dan
perabdomen (SC).
c. Persalinan anjuran atau induksi persalinan bila persalinan mulai tidak
dengan sendirinya tetapi berlangsung setelah pemberian oksitosin atau
prostaglandin atau setelah pemecahan ketuban.
d. Persalinan lama bila persalinan berlangsung lebih dari 24 jam.
1.4 Teori Penyebab Mulainya Persalinan
Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan di mulai masih belum
diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang turut berperan dan saling terkait
antara lain :
1. Perubahan kadar hormone
Perubahan kadar hormone disebabkan oleh plasenta yang mengalami
penuaan, sehingga villi konugalis mengalami perubahan yang
mengakibatkan kadar progesterone menurun yang menyebabkan
relaksasi otot menghilang. Terjadi 1-2 mgg sebelum persalinan dimulai
kadar esterogen dan prostaglandin meninggi.
2. Distensi uterus
a. Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan
bereaksi dengan mengadakan kontraksi.
b. Produksi dan pelepasan prostaglandin miometrium
c. Keadaan uterus yang semakin membesar menyebabkan iskemik
otot uterus sirkulasi uterus plasenta terganggu
3. Tekanan janin
Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhan di dalam uterus yang
akan menyebabkan :
a) Penurunan ketegangan pada dinding uterus
b) Stimulasi dinding uterus yang tegang tersebut hingga timbul
kontraksi
Faktor-faktor lain antara lain :
a) Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amnion pecah
b) Gangguan emosional yang kuat (lewat korteks hipotalamus
hipofise) dapat menyebabkan pelepasan oksitosin.
4. Teori instansi mekanik
Di belakang serviks terdapat ganglion serviks (fleksus Franken
houser). Bila ganglion ini geser dan ditekan penurunan kepala janin
maka dapat menimbulkan kontraksi uterus.
1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
1. Power
Adalah tenaga yang mendorong keluar janin. Kekuatan yang
berguna untuk mendorong keluar janin adalah his, kontraksi otot –otot
perut, kontraksi diagfragma dan aksi ligamamnet, dengan kerja sama
yang baik dan sempurma. Ada dua power yang bekerja dalam proses
persalinan. Yaitu HIS dan Tenaga mengejan ibu. HIS merupakan
kontraksi uterus karena otot – otot polos bekerja dengan baik dan
sempurna, pada saat kontraksi, otot –otot rahim menguncup sehingga
menjadi tebal dan lebih pendek, Sedangkan tenaga mengejan ibu
adalah tenaga selain HIS yang membantu pengeluaran
2. Passanger
Faktor yang juga sangat mempengaruhi persalinan adalah faktor
janin.Meliputi sikap janin, letak janin, dan bagian terendah.Sikap janin
menunjukkan hubungan bagian –bagian janin dengan sumbu tubuh
janin, misalnya bagaimana sikap fleksi kepala, kaki, dan lengan.Letak
janin dilihat berdasarkan hubungan sumbu tubuh janin dibandingkan
dengan sumbu tubuh ibu. Ini berarti seorang janin dapat dikatakan
letak longitudinal ( preskep dan presbo), letak lintang, serta letak oblik.
Bagian terbawah adalah istilah untuk menunjukkan bagian janin apa
yang paling bawah.
3. Passage
Merupakan faktor jalan lahir, terbagi menjadi 2 yaitu :
- Bagian keras, bagian ini terdiri dari tulang panggul ( Os coxae, Os
Sacrum, Os Coccygis ), dan Artikulasi( Simphisis pubis, Artikulasi
sakro-iliaka, artikulasi sakro-kosigiu).
- Bagian lunak, jalan lunak yang berpegaruh dalam persalinan
adalah SBR, Serviks Utreri, dan vagina. Diamping itu otot – otot,
jaringan ikat, dan ligament yang menyokong alat – alat urogenital
juga sangat berperan penting dalam persalinan.
4. Psikis Ibu
Psikis ibu dalam persalinan akan sangat mempengaruhi daya kerja otot
– otot yang dibutuhkan dalam persalinan baik itu yang otonom maupun
yang sadar. Jika seorang ibu menghadapi persalinan dengan rasa
tenang dan sabar, maka persalinan akan terasa mudah untuk ibu
tersebut. Namun jika ia merasa tidak ingin ada kehamilan dan
persalinan, maka hal ini akan menghambat proses persalinan.
5. Penolong
Dalam persalinan, ibu tidak mengerti apa yang dinamakan dorongan
ingin mengejan asli atau yang palsu. Untuk itu, seorang mitra yang
dapat membantunya mengenali tanda gejala persalinan sangat
dibutuhkan. Tenaga ibu akan menjadi sia –sia jika saat untuk mengejan
yang ibu lakukan tidak tepat.
1.6 Mekanisme Penurunan Kepala
1. Penurunan (Kepala masuk PAP)
Kepala masuk melintasi pintu atas panggul (promontorium), sayap
sacrum, linea inominata, ramus superiorost pubis dan pinggir atas
simpisis) dengan sutura sagitalis melintang, dalam sinklitismus arah
sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.dapat
juga terjadi keadaan :
Ø Asinklitismus anterior adalah arah sumbu kepala membuat sudut
lancip kepan dengan pintu atas panggul.
Ø Asinklitismus posterior adalah arah sumbu kepala membuat studut
lancip kebelakang dengan pintu atas panggul.
2. Fleksi
Fleksi yaitu posisi dagu bayio menempel dada dan ubun-ubun kecil
rendah dari ubun-ubun besar.kepala memasuki ruang panggul dengan
ukuran paling kecil (diameter suboksipitobregmatika = 9,5 ) dan di
dasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal.
3. Putar paksi dalam
Kepala yang turun menemui diapragma pelvis yang berjalan dari
belakang atas ke bawah depan.kombinasi elastisitas dipragma pelvis
dan tekanan intrauterin oleh his yang berulang-ulang mengadakan
rotasi ubun-ubun kecil berputar kearah depan di bawah simpisis.
4. Defleksi
Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil di
bawah simpisis (sebagai hipomoklion), kepala mengadakan defleksi
berturut-turut lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
5. Putar paksi luar
Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk
menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak.
6. Ekspulsi
Putaran paksi luar bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan
miring dan menyesuikan dengan bentuk panggul, sehingga di dasar
panggul, apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi depan
belakang dan bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu belakang.
mekanisme persalinan fisiologis penting di pahami, bila ada
penyimpangan koreksi manual dapat di lakukan sehingga tindakan
operatif tidak dapat dilakukan (Rustam Mochtar,2012).
1.7 Tanda persalinan
Gejala inpartu menurut (Mochtar, 2000 ), yaitu:
a) Kekuatan his semakin sering terjaidi dan teratur dengan jarak
kontraksi yang semakin pendek.
b) Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu pengeluaran lendir
bercampur darah.
c) Dapat disertai pecah ketuban
d) Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks yaitu:
perlunakan serviks, pendataran serviks, dan terjadi pembukaan
serviks.
1.8 Tahap Persalinan Normal
1. Kala 1 : Kala satu persalinan didefinisikan sebagai permulaan
kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks
yang progresif dan diakhiri dengan pembukaan lengkap ( 10 cm). Hal
ini sering dikatakan sebagai tahap pembukaan serviks ( Helen Varney
2007)
Fase Laten dimulai sejak pemukaan awal sampai dengan 4 cm
biasanya fase ini berlangsung kurang dari 8 jam. Sedangkan fase aktif
persalinan berlangsung ketika pembukaan 4 sampai dengan lengkap.
Dalam proses ini terjadi penurunan bagian terbawah janin.
2. Kala II : Kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan sudah lengkap atau kepala janin sudah tampak di
vulva dengan diameter 5-6 cm.
3. Kala III : Penatalaksanaan aktif pada ala III (Pengeluaran aktif
plasenta) membantu menghindari terjadinya perdarahan pasca
persalinan. Penatalaksanaan aktif kala III meliputi : Pemberian
oksitosin dengan segera. Pengendalian tarikan pada tali pusat,
Pemijitan uterus segera setelah plasenta lahir.
4. Kala IV : Kala II adalah o menit sampai 2 jam setelah persalinan
plasenta berlangsung. Ini merupakan masa kritis bagi ibu, karena
kebanyakan wanita melahirkan kehabisan darah atau mengalami suatu
keadaan yang menyebabkan kematian pada kala IV ini. Bidan harus
terus memantau keadaan ibu sampai masa kritis ibu telah terlewati.
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN FISIOLOGIS


NY. “L” USIA 26 TAHUN G1P0000 UK 39 MINGGU 3HARI
DI RUANG VK RSUD dr.SOEROTO NGAWI
TAHUN 2021

Tanggal pengkajian : 14 Februari 2021 Jam : 14.35 WIB

Tempat Pengkajian : Ruang VK

PENGKAJIAN

A. Data subjektif
1. Biodata
Identitas Ibu Suami

Nama : Ny.”L” Nama : Tn.”K”


Umur : 26 Tahun Umur : 27 Tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : 2jt Penghasilan : 2jt
Alamat : ds. Karangtengah, Ngawi
2. Keluhan utama
Kenceng-kenceng teratur mulai pukul 08.00 WIB. Mengeluarkan lendir
disertai darah.

3. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular (TBC, HIV, AIDS,
Hepatitis) tidak mempunyai riwayat penyakit menurun (DM, ashma) tidak
mempunyai riwayat penyakit menahun (HT, Jantung).
2. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular seperti, TBC,HIV/
AIDS/ Hepatitis, menahun seperti Hipertensi, menurun seperti DM, Ashma.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan suami dan keluarga tidak mempunyai riwayat tidak sedang
menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, HIV/Aids, penyakit
menurun seperti DM / Asma, Penyakit menurun seperti Hipertensi
4. Riwayat Menstruasi
Amenorhoe : 9 bulan

Menarche : Usia 12 tahun

Lama : 7 hari

Banyak : Hari 1-3 ganti pembalut 4 x, hari 3-4 ganti 3x

Siklus : 28 hari

Teratur/tidak : Teratur

Dismenorhoe : Tidak pernah

Fluor albus : Tidak pernah

HPHT : 11 Mei 2020

TP/HPL 18 Februari 2021

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tgl/Bln/
Usia
N Th Usia
Kehamil Persalinan Anak Nifas
o Persalina Anak
an
n
Temp Penolo Penyu
Jenis JK BB PB
at ng lit

Hamil ini

6. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang


Ibu mengatakan ini kehamilan ke 1 dengan usia kehamilan 9 bulan
ANC TM I : 2 kali

Keluhan : mual
Hasil pemeriksaan : KU baik, PP tes urin positif
Terapi : asam folat satu kali sehari
Penyuluhan yg didapat : pola makan sedikit tapi
sering

ANC TM II : 3 kali

Keluhan : tidak ada


Hasil pemeriksaan : kehamilan normal
Terapi :tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali sehari
Penyuluhan yg didapat : senam hamil, tanda bahaya
kehamilan

ANC TM III : 3 kali

Keluhan : Tidak ada


Hasil pemeriksaan : kehamilan normal
Terapi : tablet fe satu kali sehari, kalk satu kali
sehari
Penyuluhan yg didapat : tanda – tanda persalinan,
ASI eksklusif

Gerak anak sejak 5 bulan, gerak 24 jam terakhir 14-16 kali

Mulai persalinan : perut terasa kenceng-kenceng beberapa hari terakhir,


mengeluarkan lendir bercampur darah sejak jam 08.00 wib.

7. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi peserta KB atau memakai KB
apapun selama menikah.
8. Riwayat Perkawinan
Menikah : 1 kali

Lama : 1tahun

Usia pertama menikah : 25 Tahun

9. Riwayat Psikososial
Ibu tinggal serumah dengan tiga orang yaitu suami, dan dua mertua.
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami. Hamil ini adalah
kehamilan yang sangat diharapkan, dukungan dari suami dan keluarga
sangat besar sekali.
10. Riwayat Budaya
Ibu mengikuti budaya Jawa dengan mengadakan syukuran kehamilan 7
bulanan
11. Pola Kebiasaan sehari-hari

No Pola Kebiasaan Selama Inpartu

1. Nutrisi Makan :5 x / hari dengan porsi ½ piring penuh


dengan menu, nasi, sayur dan lauk pauk

Minum :7 gelas / hari air putih dan 1 gelas susu

2. Eliminasi BAB :1 x / 2 hari, warna kecoklatan, bau khas,


tidak nyeri, tidak ada darah konsistensi keras
padat

BAK :7 - 8 x / hari, warna kuning jernih, bau


khas, tidak nyeri, tidak ada darah dan pus

3. Istirahat Tidur siang : jarang

Tidur malam : 6 jam sering terbangun merasakan


kenceng di perut

4. Personal hygiene Mandi 2 x / hari, gosok gigi 2 x / hari, cuci


rambut 1 x / 2 hari, ganti baju 2 x / hari, ganti
pakaian dalam 2 x / hari
5. Aktivitas Ibu tidur dengan posisi miring kiri dan terkadang
berjalan di sekitar ruang bersalin.

6. Seksual Tidak melakukan

B. Data objektif
Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Keadaan emosional : Stabil

TTV : TD : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

RR : 20 x/menit

Suhu : 36,7 °C

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi
Rambut : Bersih, tidak rontok, tidak bercabang, warna hitam
Wajah : Tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat
Mata : Conjunctiva merah muda, tidak pucat, sclera putih, tidak
ikterus, palpebra tidak oedem, penglihatan baik
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada pengeluaran
Telinga : Bersih, tidak ada serumen, simetris, bentuk normal
Mulut : Gigi bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,
mukosa bibir lembab, gusi tidak mudah berdarah
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, tidak ada
bendungan vena jugularis, bentuk normal
Dada : Bentuk payudara membesar simetris, hiperpigmentasi
areola mamae, puting susu menonjol, pengeluaran
colostrum +/+

Abdomen : Membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas


operasi, terdapat linea nigra terdapat striae lividae
Genitalia :
Tidak oedem, tidak varises, tampak ada pengeluaran pervaginam
lendir bercampur darah, tidak ada bekas luka perineum.

Anus : Tidak ada hemorrhoid, normal


Ekstremitas Tidak ada oedem, bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak
Atas : ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap tidak
syndaktili tidak polidaktili
Tidak ada oedem, tidak ada varises, bentuk simetris,tidak
Bawah : ada cacat, tidak ada oedem, keadaan bersih, jari-jari tangan
lengkap tidak syndaktili tidak polidaktili

2. Palpasi
Perut
Leopold I : TFU 3 jari bawah px, bagian fundus teraba
bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Di sebelah kanan teraba bagian kecil janin, di
sebelah kiri teraba panjang keras seperti papan
(punggung janin kanan-puka).
Leopold III : Presentasi Bagian terbawah teraba bulat,
melenting (kepala)
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
Variasi :-
Mc Donnald : TFU 34 cm
TBJ : 3565 gram
HIS : 3x/10’/35’’
Penurunan kepala : 3/5
3. Auskultasi
Punctum maximum : kiri bawah pusat
DJJ : 140 x/menit
4. Perkusi
Reflek patella : + / +
5. Pemeriksaan dalam
Tgl 14 Februari 2021 Pkl 14.45 WIB
v/v : Blood slym, tidak ada oedem, tidak ada varises, tidak
ada condiloma, tidak ada bekas luka perineum
Ø : 6 cm
Eff : 50 %
Ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala
Hodge : II
Denominator : UUK kidep
Bagian kecil janin : Tidak teraba
Lingkar panggul : 82 cm
Cairan pada sarung tangan : Lendir darah

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : G1P0000UK 39 minggu 3hari dengan THIU LetKep Inpartu kala I
fase aktif , Prognosa Baik
DS : Ibu mengatakan perut terasa kenceng-kenceng sejak jam 08.00
wib, keluar lendir bercampur darah. HPHT : 11 Mei 2020
DO :
Abdomen : DJJ : 140 x/menit, regular
Pemeriksaan Dalam : VT  6 cm eff 50 %, Kep HII , Ketuban utuh

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Dx Potensial : tidak ada
Masalah potensial : tidak ada
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN / TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
V. INTERVENSI
Tanggal :14 Februari 2021 Jam : 15.00 WIB
Dx : G1P0000UK 39 minggu 3hari dengan THIU LetKep Inpartu kala I
fase aktif , Prognosa Baik
Tujuan :Persalinan berjalan normal dan lancar
Kriteria Hasil:
Kala I :Tidak melewati garis waspada pada partograf
Kala II : berlangsung < 2 jam, bayi lahir normal dan selamat
Kala III : berlangsung < 30 menit, plasenta lahir spontan, lengkap
Kala IV : Tidak terjadi HPP
Intervensi
1. Lakukan cuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudah melakukan
tindakan.
R/ Agar ibu dapat terhindar dari infeksi
2. Lakukan anamnesa dan pemeriksaan umum seperti (TD, N, S, R) dan
pemeriksaan lainnya yang menunjang diagnosa yang dilakukan oleh
dokter.
R/ Agar dapat mengetahui keadaan ibu secara menyeluruh dan sebagai
penunjang tindakan selanjutnya.
3. Beritahu kepada ibu dan keluarga mengenai hasil pemeriksaan yang
sudah dilakukan dan terjadi ketidaknormalan.
R/ Agar ibu dapat mengetahui keadaannya serta tindakan yang tepat
untuk dirinya serta bayinya yaitu dengan SC.
4. Memberikan lembar persetujuan tindakan kepada ibu.
R/ untuk memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
5. Observasi Tanda – Tanda vital, dan VT tiap 2-4 jam sekali ( Nadi tiap 30
menit) , DJJ ( Tiap 30 menit), His (Tiap 30 menit).
R/ Agar mengetahui kondisi ibu serta kemajuan persalinan dan
mempermudah melakukan tindakan.
6. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan pengaturan nafas pada saat kontraksi,
yaitu tarik nafas lewat hdung dan keluarkan lewat mulut.
R/ teknik relaksasi dapat memberikan ibu rasa nyaman, mengurangi rasa
nyeri serta memberikan suplai oksigen ke bayi.
7. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemih secara rutin
R/ kandung kemih yang penuh dapat menghambat / mempengaruhi
kontraksi sehingga dapat juga menghalangi penurunan kepala bayi.
8. Memberikan makan dan minuman kepada Ibu
R/ Agar ibu memiliki tenaga yang cukup untuk meneran nanti.
9. Persiapan perlengkapan, bahan- bahan dan obat yang diperlukan untuk
persalinan serta infus jika nanti diperlukan.
10. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan/pemantaun dalam partograf
R/ standarisasi dalam pelaksanaan asuhan kebidanan dan memudhkn
dalam pengmbiln keputusan.
11. Lakukan persiapan pertolongan persalinan
R/ Persiapan persalinan standar sesuai asuhan persalinan normal
12. Lakukan tindakan 60 langkah APN
R/ Persalinan lancar, bersih, aman, ibu bayi sehat dan selamat

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Februari 2021 Jam : 15.20 WIB
Dx : G1P0000UK 39 minggu 3hari dengan THIU LetKep Inpartu kala I fase
aktif , Prognosa Baik
Melakukan pendekatan secara terapeutik kepada ibu dan keluarga
1. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
yaitu keadaan umum ibu dan keadaan janinnya baik.
2. Melakukan asuhan sayang ibu yang meliputi :
a. Memberi dukungan fisik, psikologis dan sosial
b. Mengatur posisi yang nyaman dan aman bagi ibu
c. Kebutuhan makanan dan cairan
d. Kebutuhan eliminasi
e. Pengurangan rasa nyeri
f. Keleluasaan untuk mobilisasi, termasuk ke kamar kecil
g. Penerapan prinsip Pencegahan Infeksi yang sesuai
3. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan
keinginan ibu, jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan miring
ke kiri agar tidak mengganggu pernapasan ibu. Ibu sudah dalam posisi
yang nyaman.
4. Memberikan konseling posisi ibu dalam meneran yaitu posisi tegak lurus
(berdiri, jongkok, duduk). Pada saat kontraksi, dengan berdiri uterus
terangkat berdiri pada sumbu aksis pintu masuk panggul dan kepala
mendorong cerviks, sehingga intensitas kontraksi meningkat. Pada posisi
tegak tidak ada hambatan dari gerakan uterus. Sedangkan pada posisi
berbaring, otot uterus lebih banyak bekerja dan proses persalinan
berlangsung lebih lama.
5. Memonitor kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf untuk
melaksanakan deteksi dini terhadap penyulit yang mungkin timbul
meliputi : tanda-tanda vital ibu, menghitung denyut jantung janin,
menghitung kontraksi uterus, melakukan pemeriksaan dalam, serta
mencatat produksi urine, aseton, dan protein
6. Melakukan persiapan pertolongan persalinan meliputi :
a. Ruang bersalin dan asuhan bayi baru lahir
b. Perlengkapan, bahan dan obat esensial
c. Rujukan (bila diperlukan)
d. Upaya pencegahan infeksi yang diperlukan
7. Melakukan tindakan 60 langkah APN

VII. EVALUASI
Tanggal : 14 Februari 2021 Jam : 18.30 WIB
Dx : G1P0000UK 39 minggu 3hari dengan THIU LetKep Inpartu kala I fase
aktif , Prognosa Baik
S : Ibu mengatakan ingin meneran dan perutnya terasa semakin
sering kenceng
O :-KU ibu baik, TTV : TD: 110 / 70 mmHg, N : 80 x/menit, RR :
20 x/menit, S : 36,7 °C.
-Inspeksi : Genetalia : Perineum menonjol, vulva dan anus
membuka, keluar lendir darah, tekanan pada anus.
-Palpasi : Abdomen : His 4 x 10’/50
-Vt  10 cm, Eff 100 %, Kep HIII, Ket (-) Jernih DJJ (+) 140
x/menit
A : G1P0000 UK 39minggu3hari dengan THIU LetKep inpartu kala
II, Prognosa baik
P:
1. Memastikan kelengkapan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-
obatan esensial, memakai alat perlindungan diri, mencuci tangan,
memakai sarung tangan, menyiapkan oksitosin 10 unit yang
diletakkan kembali spuit tersebut di partus set/wadah DTT atau steril
tanpa mengontaminasi spuit.
2. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
Jam 19.00 Pemeriksaan dalam : pembukaan 10 cm, eff 100%, ketuban
pecah spontan jernih, preskep, HIII, UUK kidep. DJJ 136x/menit
3. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran yaitu memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan
keadaan janin baik, meminta nbantuan keluarga untuk menyiapkan
posisi ibu meneran, membantu ibu dalam posisi setengah duduk dan
pastikan dia merasa nyaman, menganjurkan ibu untuk cukup minum,
melakukan pimpinan meneransaat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran. Ibu bersedia melakukan
4. Persiapan pertolongan kelahiran bayi, jika kepala bayi telah membuka
vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih di atas perut
ibu untuk mengeringkan bayi, meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3
bagian di bawah bokong ibu, membuka tutup partus set dan perhatikan
kembali kelengkapan alat dan bahan, memakai sarung tangan DTT
atau steril pada kedua tangan.
5. Menolong kelahiran bayi
a. Melahirkan kepala : melindungi perineum, menahan kepala bayi,
memeriksa lilitan tali pusat, menunggu hingga kepala bayi
melakukan putaran paksi luar secara spontan.
b. Melahirkan bahu : memegang secarabiparietal, menganjurkan ibu
untuk meneran saat kontraks, dengan lembut menggerakkan kepala
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus
pubis dan menggerakkan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang
c. Melahirkan badan dan tungkai : menggeser tangan yang berada di
bawah ke arahperineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan
siku sebelah bawah melakukan penelusuran tangan yang berada di
atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi.
Bayi lahir spontan jam 19.30 menangis kuat bergerak aktif, jenis
kelamin laki-laki
6. Menangani bayi baru lahir dengan melakukan penilaian selintas, bayi
menangis kuat dan bergerak aktif,kehamilan aterm.
VIII. CATATAN PERKEMBANGAN
Kala III
Tanggal 14 Februari 2021 Jam 19.35 WIB
S : Ibu merasakan lega dengan kelahiran bayinya, masih merasakan mules
pada perut bagian bawah
O :Genetalia : Terdapat pengeluaran darah, tali pusat tampak terlihat di vulva
Abdomen : TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik, uterus globuler
A : Kala III
P :
1. Melakukan manajemen aktif kala III
a. Menyuntikkan oksitosin, dengan memberitahu ibu bahwa akan
disuntikkan oksitosin untuk membantu uterus berkontraksi baik. Dalam
waktu 1 menit setelah bayi lahir, memberikan suntikan oksitosin 10 unit
IM di sepertiga paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikkan oksitosin). Dengan menggunakan klem, 2 menit setelah
bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 3 cm dari pusat (umbilikus) bayi
(kecuali pada asfiksia neonatus, lakukan sesegera mungkin). Dari sisi
luar klem penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
penjepitan kedua pada 2 cm distal dari klem pertama. Kemudian
memotong tali pusat.
Melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi baru lahir.
Menempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi
dengan posisi tengkurap di dada ibu. Kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari puting payudara ibudan
areola mammae. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan
kering dan pasang topi pada kepala bayi sampai menutup telinga.
Membiarkan ibu melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jamatau proses menyusupertamaselesai.
b. Melakukan peregangan tali pusat terkendali, melahirkan plasenta,
plasenta lahir spontan lengkap jam 19.35 WIB.
c. Melakukan masase uterus selama 15 detik, dengan meletakkan telapak
tangan di fundus dan lakukan masase dengan gerakan melingkar secara
lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras). Hasil : uterus
teraba keras
2. Melakukan penilaian perdarahan, memeriksa kedua sisi plasenta baik yang
menempel ke ibu maupun janin, hasilnya selaput lengkap dan utuh,
perdarahan ±200 cc
3. Melakukan evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif. Hasil : perineum tidak
terjadi robekan
Kala IV
Tanggal 14 Februari 2021Jam 19.40 WIB
S :Ibu merasa lega bayi dan plasenta sudah lahir
O:
Inspeksi : Genetalia : Pengeluaran darah normal
Palpasi : Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,
kandung kemih kosong

A : Kala IV
P:
1. Mengajarkan ibu dan keluarga melakukan massase uterus dan menilai
kontraksi
Hasil : ibu mengerti, memahami dan bersedia
2. Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan
menggunakan air DTT, membersihkan cairan ketuban, lendir dan darah di
ranjang atau disekitar ibu berbaring. Membantu ibu memakai pakaian yang
bersih dan kering.
Ibu merasa bersih dan nyaman
3. Membantu ibu memberikan ASI, menganjurkan keluarga untuk memberi
ibu minuman dan makanan yang diinginkannya, meminta ibu untuk tidak
tarak pada makanan apapun kecuali jika alergi.
Ibu makan nasi, ayam goreng, sayur dan minum air teh hangat manis
4. Menganjurkan ibu untuk belajar miring kanan dan kiri jika ibu tidak
pusing kemudian belajar untuk duduk. Ibu bisa melakukannya
5. Membantu ibu untuk BAK apabila ada rasa ingin BAK
6. Melakukan observasi 2 jam postpartum 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam kedua
7. Melengkapi partograf
2 Jam PP
Tanggal 14 Februari 2021Jam 21.45 WIB

S : Pasien lega bayinya telah lahir

O : K/u : Baik

TD :110/70 mmHg

N : 88 x/menit

S : 36,4° C

RR : 18 x/menit

TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi baik

A : P 1001 2 jam post partum


P :
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik
2. Mengajari ibu cara cebok yang benar dan jaga kebersihan
3. Memberikan KIE tentang ASI Eksklusif
4. Memberi motivasi pada ibu tentang KB
PENAPISAN IBU BERSALIN

APABILA DIDAPATI SALAH SATU ATAU LEBIH PENYULIT SEPERTI


BERIKUT
DIBAWAH INI PASIEN HARUS DIRUJUK :

NO PENYULIT YA TIDAK

1 Riwayat bedah sesar 

2 Perdarahan per vaginam 

3 Persalinan kurang bulan (usia kehamilan kurang dari 37 minggu) 

4 Ketuban pecah disertai dengan mekonium yang kental 

5 Ketuban pecah lama (lebih dari 24 jam) 

Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan (usia kehamilan


6 
kurang dari 37 minggu)

7 Ikterus 

8 Anemia berat 

9 Tanda/gejala infeksi 

10 Pre eklampsia/hipertensi dalam kehamilan 

11 Tinggi fundus 40 cm atau lebih 

12 Gawat janin 

Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin
13 
masih 5/5

14 Presentasi bukan belakang kepala 

15 Presentasi ganda (majemuk) 


16 Kehamilan ganda atau gemelli 

17 Tali pusat menumbung 

18 Syok 

Anda mungkin juga menyukai