BAB 1
PENDAHULUAN
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan
trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). Kehamilan menjadi salah satu
periode yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri yang telah menikah, terutama bagi
seorang wanita. Sebagian wanita berpendapat bahwa kehamilan merupakan kodrat yang harus
dijalani dan akan menentukan kehidupan selanjutnya. Berbagai perubahan terjadi saat kehamilan,
baik secara fisiologis maupun psikologis. Kedua hal tersebut harus diadaptasikan agar ibu
mampu menjalani masa kehamilannya. Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem
genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan
dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon
somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada bagian-
bagian tubuh sistem reproduksi, sistem edokrin, sistem pencernaan, sistem perkemihan, sistem k
ardiovaskuler, sistem integumen, sistem pernapsan, dan metabolisme. Perubahan ini terjadi guna
mendukung perkembangan janin, persiapan seorang ibu pada saat bayi telah lahir dan
mempertahankan kesehatan ibu sepanjang periode childbearing (hamil, melahirkan dan nifas).
Perubahan tersebut membuat ibu merasa tidak nyaman serta dapat mempengaruhi aktifitas ibu
sehari-hari. Kondisi tersebut terkadang membutuhkan beberapa bantuan dan informasi guna
membantu ibu untuk menerima keadaannya. Dengan demikian ibu dapat menjadi lebih sehat,
lebih tenang dengan kondisinya saat ini dan diharapkan kehamilannya dapat bertahan hingga
aterm.
Sistem apa saja yang mengalami perubahan fisiologis pada ibu hamil?
1.3 tujuan
BAB II
Rahim (Uterus) Pada ibu hamil terjadi perubahan pada rahim atau uterus yang
bertahap di mulai pada trimester satu kemudian berlanjut sebagai respon terhadap stimulus
pada kadar estrogen dan progesterone yang tinggi. Terubahan pada uterus terjadi karena :
Pada wanita yang tidak hamil memiliki panjang uterus 7,5 cm , lebar 5 cm, dan tebal
2,5 cm serta berat 60 gram. Pada ibu yang sedang hamil dalam keadaan usia aterm maka
ukuran uterus berubah menjadi 30cm x 23 cm x 20 cm dengan berat sekitar 900 gram.
Perkembangan dan pertumbuhan pada uterus dapat di periksa atau di ukur melalui abdomen
sepanjang kehamilan. Pertumbuhan uterus yang adekuat merupakan indikator yang baik
terhadap kesehatan dan pertumbuhan janin. Pada masa minggu–minggu pertama kehamilan,
terjadi peningkatan aliran padah pembuluh darah menuju uterus dan limfe sehingga mampu
mengakibatkan odema. Dan terjadinya kongesti panggul sehingga menyebabkan uterus,
serviks dan istmus menjadi lunak secara progresif dan terjadi perubahan warna pada serviks
menjadi kebiruan yang disebut ttanda chadwick. Pada minggu ke 7 dan ke 8 terjadi pola
pelunakan uterus khususnya bagian istmus, selain itu bagian ini dapat ditekan, serviks
menjadi lunak dan bagian fundus pada serviks mudah fleksi. Yang disebut tanda Mc Donald.
Kemudian pada minggu Refocusing Problem Ibu Hamil 20 ke 8 pada bagian korpus uterus
dan serviks menjadi lunak dan membesar secara keseluruhan. Utrus akan menjadi lebih besar
dan semakin membesar dan menyebabkan uterus keluar dari rongga panggul dan dapat di
lakukan pemeriksaan palpasi di atas simpisis pubis, dan ini terjadi pada minggu ke 12 dan ke
14. Pada kehamilan minggu ke 16 maka akan timbul kontraksi lemah namun akan cepat
menghilang, kontraksi ini dinamakan kontraksi Braxton hiks atau his palsu. Aliran darah
pada uterus difasilitasi oleh adanya kontraksi, dengan adanya kontraksi maka dapat
meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus. Seiring dengan adanya pembesaran pada
uterus maka akan terjadi peningkatan aliran darah. Pada masa hamil usia cukup bulan yang
normal maka seperenam dari volume darah total ibu berada pada system peredaran darah
uterus. Kecepatan rata – rata pada aliran pada darah uterus mencapai 500 ml/menit.
Terjadinya tekanan pada arteri maternal, adanya kontraksi pada uterus, posisi maternal serta
hormon estrogen yang dapat mempengaruhi aliran pada darah . Pada minggu ke-30
kehamilan, uterus dapat terlihat melalui dua bagian utama. Istmus menjadi segmmen bawah
uterus yang dindingnya tersusun atas lapisan otot polos sirkuler dan longitudinal. Bagian
uterus sisanya, segmen atas uterus, memiliki dinding yang lebih tebal dan tersusun atas
lapisan otot oblik. Pada minggu ke-36 kehamilan segmen bawah uterus sudah terbentuk
sempurna dan panjangnya 8-10 cm. Pelunakan otot, ligamen panggul, dan tonus otot yang
baik menyebabkan bagian terbawah janin memasuki segmen bawah uterus mengakibatkan
penurunan fundus. Hal ini menyebabkan kepala janin masuk ke pelvis minor/panggul sejati
(engagement) dan umumnya terjadi pada primigravida.