Anda di halaman 1dari 6

 Sistem reproduksi

Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin,

plasenta, amnion) sampai persalinan. Uterus mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk

bertambah besar dengan cepat selama kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula

dalam beberapa minggu setelah persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat

70 g dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu

organ yang mampu menampung janin, placenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan

volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau lebih dengan berat rata-rata 1100

g.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon estrogen dan sedikit

oleh progesteron. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan uterus pada awal kehamilan mirip

dengan kehamilan ektopik. Akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran

uterus di dominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba falopii, ovarium,

dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan

akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-

sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi tempat implantasi plasenta akan

bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya sehingga akan menyebabkan uterus

tidak rata.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti buah avokad.

Seiring dengan perkembangan kehamilannya, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan

menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Panjang uterus akan bertambah lebih cepat

dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama

mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan

lunak yang dikenal dengan tanda hegar.

Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seirng

perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus ke samping dan

ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi
ke arah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya rektosigmoid didaerah kiri pelvis. Pada

trimester akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan

otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan

menipis.

Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan

umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan

pemeriksaan bimanual. Bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan

meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal ini erat kaitannya dengan

meningkatnya jumlah reseptor oksitosin dan gap junction diantara sel-sel miometrium.

Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi

akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks, bersamaan dengan

terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada kelenjar-kelenjar serviks. Berbeda kontras dengan

korpus, serviks hanya memiliki 10- 15 % otot polos.

Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami perubahan yang

luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat seperti katub yang bertanggung jawab menjaga

janin didalam uterus sampai akhir kehamilan dan selama persalinan. Serviks di dominasi jaringan

ikat fibrosa. Komposisinya berupa jaringan matriks ekstraselular terutama mengandung kolagen

dengan elastin dan proteoglikan dan bagian sel yang mengandung otot dan fibroblas, epitel, serta

pembuluh darah. Rasio relatif jaringan ikat terhadap otot tidak sama sepanjang serviks yang

semakin ke distal rasio ini semakin besar.

Pada perempuan yang tidak hamil kolagen pada serviks terbungkus rapat dan tidak beraturan.

Selama kehamilan, kolagen secara aktif disentesis dan secara terus-meneruss diremodel oleh

kolagenase, yang disekresi oleh sel-sel serviks dan neutrofil. Kolagen didegradasi oleh kolagenase

intraselular yang menyingkirkan struktur prokolagen yang tidak sempurna untuk mencegah

pembentukan kolagen yang lemah, dan kolagenase ekstraselular yang secara lambat akan

melemahkan matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung.


Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen.

Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar

(dispersi) dan menjadi serat.

Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan

berulang. Waktu yang tidak tepat bagi perubahan kompleks ini akan mengakibatkan persalinan

preterm, penundaan persalinan menjadi postterm dan bahkan gangguan persalinan spontan.

Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya

satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama

6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam

jumlah yang relatif minimal.

Vagina dan perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hipermia terlihat jelas pada klit dan otot-otot di

perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan

tanda chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan

hipertrofi dari sel-sel otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami

peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya

jaringan ikat dan hipertrofi sel-sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya

dinding vagina. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna

keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam

laktat glokogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.

Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-

kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae
gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak

berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.

Pada banyak perempuan kulit digaris pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam

kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang

bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum. Selain

itu, pada areola dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang

berlebihan itu biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Perubahan ini

dhasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang penyebab pastinya belum

diketahui. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan

kedua masih sangat diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen dan progesteron diketahui

mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorong.

Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan

kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting

payudara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna

kekuningan yang disebut kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar

asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi karena

hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.

Perubahan metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya.

Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat

badan akan bertambah 12,5 kg.

Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gii baik dianjurkan menambah berat badan

per minggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan dengan gi kurang atau berlebih dianjurkan

menambah berat badan per minggu masing-masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg.

Sistem kardiovaskuler

Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan

curah jantung. Karena diafragma terdorong ke atas, jantung terangkat ke atas dan berotasi ke depan
dan ke kiri. Peningkatan ini juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi

selama masa hamil. Perubahan pada auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung.

1) Tekanan darah

a) Tekanan darah arteri (arteri brakialis) dipengaruhi oleh usia, posisi ibu, kecemasan ibu, dan

ukuran manset

b) Posisi ibu mempengaruhi hasil karena posisi uterus menghambat aliran balik darah vena,

dengan demikian curah jantung dan tekanan darah menurun. Tekanan darah brakialis tertinggi

saat wanita duduk, terendah saat wanita berbaring (posisi rekumben lateral kiri), pada posisi

telentang berada diantara keduanya

c) Selama pertengahan masa hamil, tekanan sistolik dan diastolik menurun 5-10 mmHg,

kemungkinan disebabkan vasodilatasi perifer akibat perubahan hormonal

d) Edema pada ekstremitas bawah dan varises terjadi akibat obstruksi vena illiaka dan vena kaca

inferior oleh uterus. Hal ini juga menyebabkan tekanan vena meningkat.

2) Volume dan komposisi darah

a) Volume darah meningkat sekitar 1500 mL (8,5 s.d 9 BB). Peningkatan terdiri dari : 1000 mL

plasma + 450 mL sel darah merah (SDM). Terjadi sekitar minggu ke 10 sampai dengan

minggu ke-12

b) Peningkatan ini merupakan mekanisme protektif, penting untuk :

1) Sistem vaskular yang mengalami hipertrofi akibat pembesaran uterus

2) Hidrasi jaringan janin dan ibu yang adekuat saat ibu berdiri atau telentang

3) Mengganti darah yang hilang selama proses melahirkan

c) Vasodilatasi perifer mempertahankan tekanan darah tetap normal walaupun volume darah

meningkat

d) Produksi sel darah merah meningkat (normal 4 s.d 5,5 juta/mm3). Walaupun begitu, nilai

normal Hb (12-16 gr/dL) dan nilai normal Ht (37%-47%) menurun secara menyolok, yang

disebut dengan anemia fisiologis


e) Bila nilai Hb menurun sampai 10 gr/dL atau lebih, atau nilai Ht menurun sampai 35% atau

lebih, bumil dalam keadaan anemi.

4) Curah jantung

a) Meningkat 30%-50% pada minggu ke- 32 gestasi, kemudian menurun sampai sekitar 20%

pada minggu ke-40. Peningkatan terutama disebabkian oleh peningkatan volume sekuncup

( stroke volume) dan merupakan respon terhadap peningkatan kebutuhan O2

b) Curah jantung tahap lanjut lebih meningkat saat ibu hamil dalam posisi telentang. Pada posisi

telentang uterus yang besar dan berat seringkali menghambat aliran balik vena.

5) Waktu sirkulasi dan koagulasi

a) Waktu sirkulasi sedikit menurun pada minggu ke-32, kecenderungan koagulasi lebih besar

selama masa kehamilan ,akibat peningkatan berbagai faktor pembekuan.

b) Aktivitas fibrinolitik ( pemecahan atau pelarutan bekuan darah) mengalami depresi selama

masa hamil sehingga ibu hamil cenderung rentan terhadap trombosit

Sistem pernafasan

1. Fungsi paru

Wanita hamil bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal), tetapi frekuensi nafasnya kira-

kira 2 kali bernafas dalam

Anda mungkin juga menyukai