Anda di halaman 1dari 12

 Anatomi dan Fisiologi

A. Uterus
 Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan kapasitas 10 ml atau
kurang.
 Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung
janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya
mencapai 5 I bahkan dapat mencapai 20 I atau lebih dengan berat rara-rata 1100 g.

 Panjang uterus akan benambah lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan
berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan
tanda Hegar.

 Pada triwulan akhir ismus akan berkembang menjadi segmen bawah uterus.
 Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan
seiring perkembangannya, utems akan menyentuh dinding abdominal, mendorong usus ke
samping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati
 Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur
dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi
dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini pertarna kali diperkenalkan oleh Braxton
Hicks pada tahun 1872 sehingga disebut dengan kontraksi Braxton Hicbs. Kontraksi ini
muncul tiba-tiba dan sporadik, intensitasnya bervariasi antara 5 – 25 mmHg. Sampai
bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu
atau dua minggu sebelum persalinan.

B. Serviks
Berbeda kontras dengan korpus, serviks hanya memiliki 10 – 15% otot polos. Jaringan
ikat ekstraselular serviks terutama kolagen tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada
membrana basalis.
 Pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat dan
tidak beraturan. Selama kehamilan, kolagen secara aktif disintesis dan secara terus
menerus diremodel oleh kolagenase, yang disekresi oleh sel-sel serviks dan neutrofil.
 Sejak 1 bln setelah pembuahan, serviks mulai melunak dan terdapat warna kebiruan.Hal
ini hasil dari peningkatan vaskularisasi dan edema di seluruh serviks, akibat perubahan
jaringan kolagen, dan dari hipertrofi dan hiperplasia serviks
 Sel mukosa endoserviks menghasilkan jumlah yang berlebihan dari lendir yang kuat
yang menyumbat saluran serviks segera setelahnya konsepsi. Lendir ini kaya akan
immunoglobulin serta sitokin dan dapat menjadi penghalang imunologis (rahim bekerja
melawan infeksi)
 Saat persalinan, jika tidak sebelumnya, lendir ini akan lepas, menghasilkan “Blood
show”

C. Ovarium
 Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6 - 7 minggu awal kehamilan dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang
relatif minimal.

D. Vagina dan Perineum


 Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada kulit dan
otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan
yang dikenal dengan tanda Chadwick.
 Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, di mana sekresi akan berwarna
keputihan, menebal, dan pH antara 3,5 - 6 yang merupakan hasil dari peningkatan
produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari
lactobacillus acidophilus.

E. Kulit
 Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan
kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha. Perubahan ini dikenal
dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali
ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae
sebelumnya.

 Pada banyak perempuan kulit di garis penengahan perutnya (linea alba) akan berubah
menjadi hitam kecokelatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan
muncul dalam ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum. Seiain itu, pada areola dan daerah genital juga akan
terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan itu biasanya akan hilang
atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Kontrasepsi oral juga bisa menyebabkan
terjadinya hiperpigmentasi yang sama.

 Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang
penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum melanocyte
stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan sebagai
penyebabnya. Estrogen dan progesteron dike-tahui mempunyai peran dalam
melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.
F. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena di bawah kulit
akan lebih terlihat. Puting paysdara akan lebih besar, kehitaman, dan tegak. Setelah bulan
pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolustrum dapat keluar.
Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun
dapat dikeiuarkan, air susu belum dapat diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh
prolactin inbibiting hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen akan
menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron terhadap a-laktalbulmin akan hilang.
Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis laktose dan pada akhirnya akan
meningkatkan produksi air susu. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan
kehitaman. Kelenjar Montgomery, yaitu kelenjar sebasea dari areola, akan membesar dan
cenderung untuk menonjol keluar. Jika paludara makin membesar, striae seperti yang
terlihat pada perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai
hubungan dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan.

G. Sistem kardiovaskular
 Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini terjadi untuk
mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi peningkatan denyut
jantung. Antara minggu ke-10 dan 20 terjadi peningkatan volume plasma sehingga juga
terjadi peningkatan preload.
 Ventrikel kiri akan mengalami hipertrofi dan dilatasi untuk memfasilitasi perubahan
cardiac output, tetapi kontraktilitasnya tidak berubah. Bersamaan dengan perubahan
posisi diafragma, apeks akan bergerak ke anterior dan ke kiri, sehingga pada pemerik
saan EKG akan terjadi deviasi aksis kiri, depresi segmen ST, dan inverse atau pendataran
gelombang T pada lead III.
 Volume darah akan meningkat secara progesif mulai minggu ke-5 - 8 kehamilan dan
mencapai puncaknya pada minggu ke-32 - 34 dengan perubahan kecil setelah minggu
tersebut. Volume plasma akan meningkat kira-kira 40 - 45 %. Hal ini dipengaruhi oleh
aksi progesteron dan estrogen pada ginjal yang diinisiasi oleh jalur renin-angiotensin dan
aldosteron. Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan eritrosit.

H. Sistem respirasi
 Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah +/- 6 cm, tetapi
tidak mencukupi penunrunan kapasitas residu fungsional dan volume
residu paru-paru karena pengaruh diafragma yang naik +/- 4 cm selama
kehamilan.
 Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan selama
kehamilan, tetapi volume tidal, volume ventilasi per menit dan
pengambilan oksigen per menit akan bertambah secara signifikan pada
kehamilan lanjut. Perubalian ini akan mencapai puncaknya pada minggu
ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah
persalinan.
 Kesadaran yang lebih besar akan keinginan untuk bernapas adalah hal
yang biasa bahkan sejak dini dalam kehamilan (Milne, 1 978). Ini mungkin
diartikan sebagai dispnea, yang mungkin menunjukkan kelainan paru atau
jantung saat tidak ada. Dispnea fisiologis ini, yang seharusnya tidak
mengganggu dengan aktivitas fisik yang normal, dianggap sebagai hasil
yang lebih baik volume tidal yang sedikit menurunkan Pco2 darah dan
secara paradoks menyebabkan dispnea
I. G.I.T
 Seiring dengan makin besarnya uterus, lambung dan usus akan tergeser.
Demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser ke
arah atas dan lateral.
 Perubahan yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada
traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di
lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis (beartburn) yang
disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bawah sebagai akibat
perubahan posisi lambung dan menurunnya tonus sfingter esofagus bagian
bawah. Mual terjadi akibat penurunan asam hidroklorid dan penurunan
modlias, sena konstipasi sebagai akibat penurunan motilitas usus besar.
 Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma sedang
saja bisa menyebabkan perdarahan.
 Epulis selama kehamilan akan muncul, tetapi setelah persalinan akan
berkurang secara spontan. Hemorrhoid juga merupakan suatu hal yang sering
terjadi sebagai akibat konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian
bawah karena pembesaran uterus.
 Hati pada manusia tidak mengalami perubahan selama kehamilan baik secara
anatomic maupun morfologik. Pada fungsi hati kadar alkalin fosfatase akan
meningkat hampir dua kali lipat, sedangkan serum aspartat transamin, alani
transamin, y-glutamil transferase, albumin, dan bilirubin akan menurun.

J. Traktus urinarius
 Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan
hilang dengan makin tuanya kehamilan biia uterus keluar dari rongga panggul. Pada
akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan
itu akan timbul kembali.
 Ginjal akan membesar, glomerus filtration rate, dan renal plasma flow juga akan
meningkat. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino dan vitamin yang larut
air dalam jumlah yang lebih banyak. Glukosuria juga merupakan suatu hal yang
umum, tetapi kemungkinan adarrya diabetes mellitus juga tetap harus
diperhitungkan. Sementara itu, proteinuria dan hematuria merupakan suatu hal yang
abnormal. Pada fungsi renal akan dijumpai peningkatan creatinine clearance lebih
tinggi 30 %.
 Tekanan kandung kemih pada primigravida meningkat dari 8 cm H20 awal
kehamilan sampai 20 cm H20 aterm. Untuk mengimbangi kapasitas kandung kemih
yang berkurang, absolut dan fungsional panjang uretra meningkat masing-masing
6,7 dan 4,8 mm. Secara bersamaan, tekanan intrauretra maksimal meningkat 70
hingga 93 cm H20, dan dengan demikian kontinuitas dipertahankan. Masih di
paling sedikit setengah dari wanita mengalami inkontinensia urin pada derajat
tertentu pada trimester ketiga. Apalagi tekanan dari bagian uterus mengganggu
drainase darah dan getah bening dari dasar kandung kemih, seringkali menyebabkan
area edema, mudah trauma, dan mungkin lebih rentan terhadap infeksi.

K. Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat
kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat
daya berat ke belakang ke arah dua tungkai. Sendi sakroilliaka, sakrokoksigis dan
pubis meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal.
Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya
menyebabkan perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung terutama pada
akhir kehamilan.

 BIOKIMIA
 Menanggapi tuntutan yang lebih besar yang berkembang pesat janin dan plasenta,
wanita hamil mengalami metabolism perubahan yang banyak dan intens.
 Pada trimester ketiga, Tingkat metabolisme basal ibu meningkat 20 persen
dibandingkan dengan keadaan tidak hamil (Berggren, 2 0 1 5). Angka ini tumbuh
dengan tambahan 1 0 persen pada wanita dengan kehamilan kembar (Shinagawa,
2005).
A. Penambahan BB
Sebagian besar kenaikan berat badan normal selama kehamilan disebabkan oleh rahim
dan isinya, payudara, dan darah yang membesar dan volume cairan ekstraseluler
ekstravaskular. Hasil pecahan yang lebih kecil dari perubahan metabolisme yang
meningkatkan akumulasi sel air, lemak, dan protein, yang disebut cadangan
ibu.kenaikan berat badan rata-rata selama kehamilan kira-kira 1 2. 5 kg atau 27. 5 pon.
B. Metabolisme Air
Pada kehamilan, retensi air yang lebih besar adalah normal dan dimediasi sebagian
dengan penurunan osmolalitas plasma sebesar 1 0 mOsm / kg. Ini penurunan
berkembang pada awal kehamilan dan disebabkan oleh ambang osmotik untuk haus
dan sekresi vasopressin.

C. Metabolisme Protein

Produk konsepsi, rahim, dan darah ibu relatif kaya protein daripada lemak atau
karbohidrat. Pada saat cukup bulan, janin dan plasenta yang tumbuh normal memiliki
berat Bersama sekitar 4 kg dan mengandung sekitar 500 g protein, atau sekitar setengah
dari total kehamilan meningkat. Sisa 5 00 g ditambahkan ke rahim sebagai protein
kontraktil, ke payudara terutama di kelenjar, dan darah ibu sebagai hemoglobin dan
protein plasma. Plasenta memusatkan amino asam ke dalam sirkulasi janin dan juga
terlibat dalam protein sintesis, oksidasi, dan transaminasi dari beberapa yang tidak
penting asam amino (Galan, 2009).
Asupan protein ibu tampaknya tidak menjadi faktor penentu yang kritis berat badan
lahir di antara wanita bergizi baik (Chong, 20 1 5). Namun, data terbaru menunjukkan
rekomendasi saat ini karena asupan protein mungkin terlalu rendah. Pedoman ini
diekstrapolasi dari orang dewasa tidak hamil dan mungkin meremehkan sebenarnya
kebutuhan. Stephens dan rekan (20 1 5) dianalisis secara prospektif asupan protein ibu
dan metabolisme. Mereka memperkirakan rata-rata kebutuhan 1 .22 g / kg / hari protein
untuk awal kehamilan dan 1 . 5 2 g / kg / hari untuk kehamilan lanjut. Level ini lebih
tinggi dari rekomendasi saat ini 0,88 g / kg / d.
D. Metabolisme Karbohidrat

E. Metabolisme Lemak
 Konsentrasi lipid, lipoprotein, dan apolipoprotein dalam plasma meningkat
cukup selama kehamilan (Lampiran, p. 1 259). Peningkatan resistensi
insulin dan stimulasi estrogen selama kehamilan bertanggung jawab atas
hiperlipidemia ibu. Sintesis lipid yang ditambah dan asupan makanan
berkontribusi terhada akumulasi lemak ibu selama dua trimester pertama
(Herrera, 20 1 4). Namun pada trimester ketiga, terjadi penyimpanan lemak
menurun atau berhenti. Ini adalah konsekuensi dari peningkatan lipolitik
aktivitas, dan penurunan aktivitas lipoprotein lipase mengurangi sirkulasi
serapan trigliserida ke dalam jaringan adiposa. transisinya ke keadaan
katabolik mendukung penggunaan lipid ibu sebagai sumber energi dan
menyimpan glukosa dan asam amino untuk janin.

F. Metabolisme Mineral
• Fe :
Kebutuhan meningkat :
300mg u/ janin & plas
200mg hilang
500mg u/ eritrosit
Kebutuhan perhari 6-7mg.
Dr diet + molbilisasi cadangan tdk ckp.
Perlu suplemen harian dg Fe elemen 30-50mg. Gemeli 60-100mg.
Anemi 200mg.
• Ca dan Mg
Kadar n ( ~ prot plasma n )
Kebutuhan Ca janin : 30-40mg
< → cad tulang ibu

Anda mungkin juga menyukai