Anda di halaman 1dari 10

9.

Konseling atau Penjelasan


Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencega
han kelaianan, persalinan dan inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif, Kelu
arga Berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertaha
p pada saat kunjungan hamil
10. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan.
F. Perubahan Fisiologis pada Kehamilan
A. Perubahan Traktus Genitalia
Uterus normal pada wanita tidak hamil memiliki struktur hampir padat dengan bera
t kurang lebih 70 gram serta bervolume 10 ml. Selama hamil uterus berubah menja
di organ muskular berdinding tipis dengan volume total saat aterm dapat mencapai
20 liter atau lebih. Volume uterus mencapai 500 sampai 1000 kali lebih besar darip
ada saat tidak hamil. Berat uterus juga mengalami perubahan sehingga saat aterm b
eratnya sekitar 1100 gram. Otot uterus pada awal kehamilan mengalami penebalan
karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron. Selama kehamilan otot uterus t
ersusun dalam tiga lapisan. Lapisan luar seperti kerudung melingkupi fundus, lapis
an dalam berupa serat-serat sfingter di sekeliling orifisium tuba dan orifisium inter
na, serta diantara keduanya terdapat jaringan serat otot padat yang ditembus pembu
luh darah dari segala arah. Uterus mengalami kontraksi sejak trimester pertama keh
amilan. Kontraksi pada awal kehamilan ini masih tidak teratur dan normalnya tidak
nyeri. Pada trimester dua kontraksi ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanu
al. Kontraksi sangat jarang terjadi pada bulan akhir kehamilan dan mulai meningka
t pada satu sampai dua minggu menjelang 8 persalinan. Kontraksi saat kehamilan l
anjut dapat menimbulkan rasa tidak enak dan menyebabkan persalinan palsu.Ovula
si akan berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel baru juga tidak terjadi.
Biasanya hanya satu korpus luteum gravidarum yang dapat ditemukan di dalam ov
arium wanita hamil. Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan vaskularisasi s
elama kehamilan. Ketebalan mukosa vagina bertambah cukup besar disertai pelong
garan jaringan ikat dan hipertrofi sel-sel otot polos. Perubahan ini bertujuan untuk
mempersiapkan vagina mengalami distensi saat persalinan.

B. Perubahan Kulit
Garis-garis kemerahan pada kulit abdomen akan muncul saat bulanbulan terakhir k
ehamilan. Jika otot dinding abdomen tidak kuat menahan regangannya maka otot-o
tot rektus akan terpisah di garis tengah sehingga membentuk diastasis rekti dengan
lebar yang bervariasi. Garis tengah ini sering mengalami hiperpigmentasi sehingga
disebut linea nigra. Perubahan warna kulit juga dapat terjadi pada payudara dan pa
ha. Kadang-kadang linea nigra juga tampak pada wajah atau leher dan disebut deng
an chloasma atau melasma gravidarum. Perubahan warna kulit ini terjadi akibat per
an estrogen dan progesteron dalam melanogenesis. Pigmentasi yang berlebihan ini
akan hilang setelah persalinan.
C. Perubahan Payudara
Payudara wanita pada minggu-minggu awal kehamilan menjadi lebih lunak dan ser
ing timbul rasa gatal serta nyeri. Setelah bulan kedua payudara bertambah besar da
n vena dibawah kulit terlihat lebih jelas. Puting juga mengalami pembesaran, menj
adi lebih erektil, dan berpigmen lebih gelap. Perubahan ukuran ini dipengaruhi kad
ar estrogen yang tinggi selama kehamilan sehingga sistem duktus payudara mulai t
umbuh dan bercabang. Setelah beberapa bulan kolostrum dapat ditekan keluar dari
puting.
D. Perubahan Metabolik
Berat badan wanita saat hamil bertambah pesat pada dua trimester terakhir dengan
total penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 12 kg. Pertambahan ini s
ebagian besar disebabkan oleh uterus dan isinya, payudara, dan peningkatan volum
e darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskuler. Sebagian kecil pertambahan berat
badan disebabkan oleh perubahan metabolik yang mengakibatkan pertambahan air
selular dan penumpukan lemak serta protein baru yang disebut cadangan ibu. Penin
gkatan retensi air juga termasuk perubahan fisiologis saat hamil. Peningkatan sekre
si berbagai hormon selama kehamilan menyebabkan kecepatan metabolisme basal i
bu hamil meningkat sekitar 15% selama pertengahan kehamilan sehingga wanita h
amil sering merasa panas. Beban ekstra yang dipikul wanita hamil juga menyebabk
an energi yang diperlukan untuk aktivitas otot meningkat.

E. Perubahan Hematologis
Wanita hamil akan mengalami peningkatan volume darah rata-rata 40 sampai 45 per
sen saat aterm dari volume awal. Peningkatan ini terutama terjadi pada pertengahan
akhir kehamilan karena aldosteron dan estrogen yang juga meningkat selama kehami
lan. Peningkatan volume darah ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perfusi dar
ah pada uterus yang membesar dengan sistem vaskularnya yang mengalami hipertrof
i. Disamping itu juga untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek merusak dari ter
ganggunya aliran balik vena pada posisi terlentang dan berdiri tegak. Peningkatan vo
lume ini juga dapat menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang merugikan saat per
salinan
F. Perubahan Sistem Kardiovaskular
Curah jantung meningkat sejak minggu kelima kehamilan. Peningkatan ini merupak
an fungsi dari penurunan resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi de
nyut jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20 terjadi peningkatan volume plasma se
hingga meningkatkan preload. Peningkatan ini terjadi akibat meningkatnya metaboli
sme ibu hamil tapi akan menurun lagi pada akhir kehamilan. Tekanan darah wanita h
amil saat berdiri dan berbaring akan berbeda terutama pada ekstremitas bawah. Pem
besaran uterus yang menekan vena cava inferior dapat menyebabkan stagnasi aliran
darah balik sehingga terjadi supine hypotensive syndrome. Penurunan curah jantung
dan hipotensi pada akhir kehamilan disebabkan karena penekanan uterus pada vena
cava tersebut.
G. Traktus Respiratorius
Frekuensi pernafasan selama kehamilan hanya mengalami sedikit perubahan. Tapi v
olume tidal, volume ventilasi permenit, dan pengambilan oksigen permenit meningk
at drastis pada akhir kehamilan. Perubahan sistem respirasi ini memuncak pada ming
gu ke 37 kehamilan dan kembali normal 24 minggu setelah persalinan. Perlu diperha
tikan pada pemberian anestesi general keadaan hiperventilasi akan mempercepat ind
uksi anestesi dan pengembalian kesadaran setelah anestesi.
H. Sistem Urinaria
Wanita hamil akan lebih sering berkemih pada masa awal kehamilan karena penekan
an uterus pada kandung kemih. Keluhan ini akan hilang saat kehamilan makin tua da
n uterus terangkat keluar panggul, tapi akan muncul lagi pada akhir kehamilan saat k
epala janin mulai turun ke pintu atas panggul. Fungsi ekskresi urin juga mengalami p
erubahan yaitu peningkatan resabsorpsi tubulus ginjal untuk natrium, klorida, dan air
Serta peningkatan laju filtrasi glomerulus sehingga meningkatkan ekskresi air dan el
ektrolit di dalam urin. Wanita hamil biasanya hanya mendapat tambahan air dan gara
m kira-kira 3 kg selama hamil.
I. Traktus Gastrointestinal
Lambung, usus, dan apendiks akan bergeser karena pembesaran uterus. Motilitas ot
ot polos traktus digestivus berkurang dan juga terjadi 12 penurunan sekresi asam hid
roklorid dan peptin di lambung sehingga timbul gejala heartburn karena refluks asa
m lambung ke esofagus akibat perubahan posisi lambung tadi. Mual terjadi akibat pe
nurunan sekresi asam hidroklorid dan penurunan motilitas. Konstipasi terjadi akibat
penurunan motilitas usus besar yang bisa berakibat hemorrhoid. Penurunan motilitas
usus juga mengakibatkan waktu pengosongan lambung lebih lama sehingga pemberi
an anestesi umum berisiko regurgitasi dan aspirasi dari lambung. Gusi menjadi lebih
hiperemis dan lunak sehingga mudah terjadi perdarahan. Hati tidak mengalami peru
bahan anatomik dan morfologik. Tapi kadar alkalin fosfatase akan meningkat hampi
r dua kali lipat. Sedangkan serum aspartat transamin, albumin, dan bilirubin akan me
nurun.
J. Sistem Endokrin
Kelenjar hipofisis selama kehamilan mengalami pembesaran kirakira 135% dibandin
g saat tidak hamil, tetapi perubahan ini tidak mempunyai arti penting dalam kehamil
an. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran sampai 15 ml saat persalinan karena
peningkatan vaskularisasi dan hiperplasi kelenjar. Konsentrasi plasma hormon parati
roid menurun pada trimester pertama kemudian meningkat untuk memenuhi kebutuh
an kalsium janin, sedangkan kelenjar adrenal akan mengecil.
K. Sistem Lainnya
Sistem muskuloskeletal wanita hamil mengalami perubahan menjadi lordosis karena
pembesaran uterus ke anterior. Lordosis menggeser pusat daya berat ke arah dua tun
gkai.Wanita hamil membutuhkan anestesi lokal lebih sedikit daripada wanita yang ti
dak hamil karena peningkatan progesteron membuat pasien lebih sensitif terhadap za
t anestesi lokal. Cairan serebro spinal wanita hamil mengandung lebih sedikit protein
sehingga lebih banyak fraksi anestesi lokal yang tidak terikat dan obat-obatan yang a
ktif menjadi lebih banyak. Minimum Alveolar Concentration (MAC) wanita hamil
mengalami penurunan sehingga nilai ambang batas nyeri meningkat.

G. Pengkajian
Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi, riway
at obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat kesehatan
(Ratnawati, 2017).
a. Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku b
angsa, agama, alamat.
b. Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama ib
u hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya.
c. Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat pen
yakit keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan peny
akit kronis.
d. Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid, dismenorrha
e, keluhan haid (Manurung et al., 2011), hari pertama haid terakhir (HPHT) guna
menentukan taksiran persalinan (TP)
e. Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar pe
rawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini. Riwayat o
bstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain, gravida, para-abortu
s, dan anak hidup (GPAH), berat badan bayi saat lahir dan usia gestasi, pengalama
n persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan, jenis an
astesi dan kesulitan persalinan, komplikasi maternal, komplikasi pada bayi, riwayat
nifas sebelumnya.
f. Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat beraki
bat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kel
ahilan dan berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pad
a pembentukan organ janin.
g. Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan fisiol
ogis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi : kebutuhan n
utrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi dan pola gaya hi
dup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok).
h. Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh keluarga/klien
selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan, penerimaan k
eluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan gambaran diri sehubungan dengan
perubahan postur tubuh selama kehamilan .
i. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta kesadaran, keadaan vital sign.
2) Pemeriksaan
Muka: pigmentasi muka (kloasma grafidarum), conjunctiva (adakah anemis), s
clera (adakah ikterik), kelopak mata (apakah cekung?)
Leher: pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar tiroid dan paratiroid, ven
a jugularis (apakah ada pembesaran?).
Dada: Keadaan paru-paru (inspeksi, palpasi pecusi, auskultasi), dypsnea, payud
ara (apakah ada hiperpigmentasi, pembesaran?).
Perut: pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold Mc Donald)
a) Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus
b) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan kiri. Menentukan
c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
d) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP
Ekstermitas : apakah ada edema
Pemeriksaan penunjang : Urine, Darah : Hb, Ht, golongan darah, faeses, USG,
pap smear dan kultur getah serviks
A. Diagnosa Yang Mungkin Muncul
1. Devisit volume cairan berhubungan dengan frekuensi buang air kecil yang
berlebihan.
2. Pola nafas tidak efektif bd pergeseran diafragma karena pembesaran uterus 
3. Risiko cedera berhubungan dengan hipertensi, infeksi, penggunaan/perusakan zat,
perubahan sistem imun, profil darah abnormal, jaringan hipoksia, ketuban pecah d
ini.
B. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Devisit volume cairan berhubungan dengan frekuensi buang air kecil yang berlebihan.

Tujuan :  volume cairan seimbang

Kriteria hasil :

 intake dan output baik kualitas maupun kuantitas

Intervensi Keperawatan Rasional

Kaji kondisi status hemodinamika. Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat


abortus memiliki karekteristik bervariasi.
Intervensi Keperawatan Rasional

Jumlah cairan ditentukan dari jumlah


Ukur volume cairan pengeluaran harian. kebutuhan harian ditambah dengan jumlah
cairan yang hilang pervaginal.

Anjurkan Klien untuk Minum yang banyak Untuk mengganti dan memenuhi asupan
kurang lebih 2500 cc / hari. cairan yang hilang.

Evaluasi status hemodinamika. Penilaian dapat dilakukan secara harian


melalui pemeriksaan fisik.

2. Pola nafas tidak efektif bd pergeseran diafragma karena pembesaran uterus 

Tujuan : Pola nafas kembali efektif atau normal


Hasil Kriteria :
Melaporkan penurunan frekuensi / keluhan beratnya
Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernapasan.

Intervensi Keperawatan Rasional

Kaji status pernapasan


Menentukan luas/beratnya masalah, yang
terjadi pada kira – kira 60% klien
pranatal. Meskipun kapasitas vital meningkat,
fungsi pernapasan berubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran rahim

Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis Masalah lain dapat terus mengubah pola
yang terjadi / ada sebelumnya ( mis : alergi pernapasan dan menurunkan oksigenasi
rinitis, asma, masalah sinus, tuberkulosis ). jaringan ibu/janin

Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrit Peningkatan kadar plasma pada gestasi
(Ht) tekankan pentingnya masukan vitamin / minggu ke 24-32 mengencerkan kadar Hb,
fero sulfat pranantal setiap hari ( kecuali pada mengakibatkan kemungkinan anemia dan
klien dengan anemia sel sabit ) menurunkan kapasitas pembawa oksigen
Intervensi Keperawatan Rasional

Berikan Informasi tentang kesuilitan Menurunkan kemungkinan gejala – gejala


pernapasan rasional dan program aktivitas / pernapasan yang disebabkan oleh
latihan yang realitis. Anjurkan sering kelebihan.
istirahat, tambah waktu untuk melakukan
aktivitas tertentu, dan latihan ringan, seperti
berjalan.

Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan Postur yang baik dan sedikit makan
klien untuk mengurangi masalah ; misalnya membantu memaksimalkan penurunan
postur tubuh yang baik, hindari merokok, diafragmatik, meningkatkan ketersediaan
makan sedikit tetapi lebih sering, dengan ruang untuk ekspansi paru. meracuni
menggunakan posisi semi – Fowler untuk persediaan oksigen untuk menukar ibu-
duduk / tidur bila gejala berat.  janin. Pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid

Tujuan :

 Setelah diberikan bantuan biaya, pasien diharapkan tidak mengalami cedera.

Hasil Kriteria :

 Klien mampu mengungkapkan pemahaman tentang faktor-faktor risiko individu yang


potensial.
 Klien mampu bebas dari komplikasi.

Intervensi :
Intervensi Keperawatan Rasional

Periksa/ evaluasi faktor-faktor risiko yang situasi potensial risiko tinggi sering menjadi
ada sebelumnya/ baru, nadi, dan bunyi masalah dan memerlukan intervensi segera,
jantung. Periksa tanda-tanda hipertensi akibat bila kebutuhan sirkulasi dan metabolik
kehamilan. paling besar.

dapatkan kultur vagina. Kaji terhadap infeksi infeksi vagina yang tidak dapat diobati,
dan penyakit hubungan seksual menimbulkan ketidaknyamanan berat pada
Intervensi Keperawatan Rasional

klien, dan risiko terhadap janin.

mendeteksi anemia dengan potensi


dapatkan Hb dan Ht pada gestasi minggu ke
hipoksemia/ anoksia pada klien dan janin.
28. pastikan klien mentaati asupan zat besi
dan vitamin pranatal setiap hari.

riwayat meningkatkan kemungkinan positif


berikan informasi tentang tanda-tanda awitan
masalah serupa pada kehamilan berikutnya.
persalinan ; tinjau ulang riwayat KPD/ pola
persalinan

batasi penggunaan alkohol/ obat-obatan lain


penggunaan/perampasan zat membuat klien
berisiko terhadap persalinan prematur dan
janin sulit dilahirkan.

kaji terhadap perdarahan vagina dan tanda-


tanda koagulasi intra vaskular diseminata. Adanya kedaruratan obstetrik, dengan
reduksi pada volume cairan dan penurunan
kapasitas vaskular diseminata.

C. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk me
mbantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang bai
k yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adala
h membantu klien dalam mencapai tujuan yang mencakup peningkatan kesehatan yan
g mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan
memfasilitasi koping. (Ika dan Saryono, 2010).
D. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan se
bagai alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini berlangs
ung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan (Ika dan S
aryono, 2010). Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap evaluasi, yaitu : Masalah teratas
i seluruhnya, Masalah teratasi sebagian dan Masalah tidak teratasi.
Evaluasi berdasarkan diagnosa.

Anda mungkin juga menyukai