TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
berkaitan dengan kehamilan, yaitu dimulai dari adanya ovum yang dilepas
dari ovarium hingga janin yang terus berkembang didalam rahim selama
kurun waktu 37- 40 minggu (Tri Restu Handayani & Tri Sartika, 2021).
yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis,
oleh karena itu, asuhan yang diberikan adalah asuhan yang meminimalkan
( minggu ke-1 hingga minggu ke-7 ), dan trimester ketiga 3 minggu ( minggu
a. Uterus
panjang dan hipertropi sehingga terasa lebih lunak (tanda hedgar) . pada
kehamilan 5 bulan rahim mulai teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding
rahim tipis sehingga bagian-bagian anak dapat diraba melalui dinding perut,
b. Serviks Uteri
serviks menjadi lunak dan berwarna biru. Perubahan serviks terutama terdiri
mucus yang akan menutupi kanalis servikalis. Fungsi utama dari plak mucus ini
adalah untuk menutup kanalis servikalis dan untuk memperkecil risiko infeksi
serviks lebih lunak. Sumbat mucus yang disebut operculum terbentuk dari
sekresi kelenjar serviks pada kehamilan minggu ke-8. Sumbat mucus tetap
berada dalam serviks sampai persalinan dimulai dan pada saat itu dilatasi
c. Ovarium
setinggi ostium interna bersama-sama Isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis
dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu
janin. Serviks bagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan
terjadi.
disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormone progesterone.
f. Payudara
terbentuk lemak sehingga payudara menjadi lebih besar dan areola mengalami
2. System endokrin
3. System kekebalan
pasif. Keduanya dapat di peroleh secara alami maupun buatan kekebalan pasif
transplasenta, yaitu antibody yang diberikan ibu kandung secara pasif melalui
dalam tubuh anak seperti pada bayi baru lahir dari ibu yang mempunyai
HbSAg.
4. System perkemihan
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering
kencing Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin turun ke PAP, keluhan sering
samping sering kencing terdapat pula poliuria. Poliuria disebabkan oleh adanya
sehingga lebih banyak dapat dikeluarkan urea, glukosa, asam amino, asam folik
dalam kehamilan.
5. System Pencernaan
sebagai akibat hormon estrogen yang meningkat dan peningkatan kadar HCG
dalam darah, tonus otot traktus digestivus menurun dan motilitas usus juga
berkurang yang merupakan akibat dari jumlah progesteron yang besar dan
kehamilan gejala muntah (emesis), yang biasanya terjadi pada pagi hari dikenal
Nausea (mual) atau vomitus (muntah) yang terjadi pada awal bulan
kehamilan sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebab yang pasti belum
disebabkan oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena di bawah uteri Refleks
lambung. Heartburn biasanya hanya terjadi pada satu atau dua bulan terakhir
kehamilan.
6. System musculoskeletal
akhir kehamilan.
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya
tarik bumi dan garis bentuk tubuh lengkung tulang belakang akan berubah
(lordosis). Demikian juga jaringan ikat pada persendian panggul akan melunak
7. System kardiovaskuler
membesar pula, dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
min. Peribahastata volume maternal berkisar antara 0%- 100% selain itu pada
cardiac output.
tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali sebelum aterm. Perubahan
darah dan curah jantung menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum
12000 dan mencapai puncaknya pada sat awalan dan masa nifas berkisar
Distribusi tipe sel juga akan mengalami perubahan Pada trimester ke-
8. System integument
kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku,
sirkulasi dan aktivitas. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan striae
gravidarum
terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla
garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya.
muncul dalam ukuran yang variasi, pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum. Selain itu, di aerola dan daerah genetalia
9. Metabolisme
20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. BMR kembali setelah hari
akibat peningkatan kerja jantung ibu Pada kehamilan tahap awal banyak wanita
mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan Dengan
eklampsi. Kenaikan berat badan ini disebabkan oleh janin, uri, air ketuban,
Tabel 2.1
Indeks Massa Tubuh
BMI STATUS
<18,5 Berat Badan Kurang
18,5 – 4,9 Normal untuk sebagian besar ibu hamil
5 – 9,5 Berat badan berlebih
30 – 34,9 Obesitas I
35 – 39,9 Obesitas II
>40 Obesitas Berat
Sumber : Dartiwen (2019)
11. Darah dan Pembekuan Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-
unsur keseluruhan kira-kira unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara
keseluruhan kira kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan 45% sisanya
terdiri dari sel darah. Susunan darah terdiri dari air 91%, protein 8% dan
mineral 0,9%.
Menurut Dartiwen & Yati (2019), perubahan psikologis pada ibu hamil
sebagai berikut:
a. Trimester Pertama
penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka
saying tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan,
dan masalah-masalah lain yang merupakan hal yang normal padsa trimester
pertama.
b. Trimester Kedua
ketika wanita sudah merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan
masa hamil. Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu pra quickning
(sebelum adanya gerakan janin yang dirasakan ibu) dan pasca quickning
ibu.
c. Trimester Ketiga
ini wanita mulai menyadari bayinya sebagai periode ini wanita mulai
menanti kelahiran bayinya. Adapun perasaan cemas mengingat bayi bisa lahir
persalinan normal.
Pengukuran tinggi badan cukup sekali saja. Bila tinggi badan <145 cm,
melahirkan secara normal. Penimbangan berat badan dilakukan setiap kali ibu
bulannya.
2. Pengukuran tekanan darah ( Tensi)
Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah tinggi atau
Bila <23,5 cm dan kenaikan berat badan kurang selama hamil tidak sesuai
dengan standar menunjukan ibu menderita kurang energy kronis (KEK) dan
5. Penentuan letak janin (presentasi janin) dan Penghitungan denyut jantung janin
janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan adanya
kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut jantung janin <10×/menit atau
6 bulan setelah TT
TT3 (pada waktu kehamilan 5 tahun
Jika selang waktu
minimal terpenuhi)
1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT4
kehamilan.
8. Tes laboratorium
a. Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor darah bagi ibu hamil bila
diperlukan.
b. Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia).
d. Tes pemeriksaan darah lainnya, sesuai indikasi seperti malaria, HIV, Sifilis
dan lain-lain.
pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusi dini (IMD), nifas,
perawatan bayi baru lahir, ASI Ekslusif, Keluarga Berencana dan imunisasi
pada bayi. Penjelasan tersebut diberikan secara bertahap pada saat kunjungan
ibu hamil.
saat hamil.
minimal 6 kali selama kehamilan dan minimal 2 kali pada trimester 1 dan 3.
Tabel 2.3
Standar Kunjungan ANC
No Frekuensi Waktu Alaan Perlu Kunjungan
1 2 kali pada Kehamilan a. menjalin hubungan dan saling
trimester hingga 12 percaya.
pertama minggu b. Deteksi masalah dan menangani
pencegahan tetanus : TT,anemia
dan kesiapan menghadapi kelainan.
c. Motivsi hidup sehat
(Gizi,Latihan,Olahraga dan hygiene).
2 1x pada Kehamilan Sama dengan trimester I,ditambah
trimester kedua diatas 12- kewaspadaan kasus terhadap
24 minggu Hipertensi kehamilan (deteksi gejala
pre-eklampsia,pantau
tekanan darah,evaluasi
odema,proteinuria).
3 3x pada Kehamilan a. Sama dengan Trimester
trimester ketiga diatas 24- sebelumnya ditambah deteksi
40 minggu kehamilan ganda
b. Sama dengan Trimester
sebelumnya, ditambah kelainan letak
ataau kondisi yang memerlukan
persalinan di rumah sakit.
Sumber: Kemenkes RI (2020)
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan, lahir spontan dengan prsentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplokasi baik pada
penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul
bawah. Masuknya kepala bayi kepintu atas panggul dirasakan ibu hamil sebagai
terasa ringan di bagian atas, rasa sesaknya berkurang, di bagian bawah terasa
2019).
sebagai berikut
Gambar 2.1
Partograf
c. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi,
diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam
f. Kondisi janin
1. Kisaran normal DJJ tertera diantara garis tebal angka 180 dan 100. Bidan
(molase) kepala janin. Catat temuan di dalam kotak yang sesuai si bawah
4. Kemajuan persalinan
a) Pembukaan serviks
terbawah janin padagaris waktu yang sesuai, contoh jika kepala bisa palpasi
4/5 tuliskan tanda “O” di nomor 4 kemudian hubungkan tanda “O” dari
5. Kontraksi uterus
Frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit setiap 30 menit, raba dan catat
terhadap semua obat yang digunakan dalam kotak yang sesuai dengan
kolom waktunya.
8. Kondisi ibu
1. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit. Beri tanda titik 0 pada
3. Suhu tubuh diukur dan dicatat setiap jam atau lebih sering, jika
1. Fase laten
2. Fase aktif
a. Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat (kontraksi
atau lebih
1. His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira -3 menit sekali.
2. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara reflektoris
4. Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan,vulva membuka dan
perineum menegang, dengan his dan mengejan yang terpimpin kepala akan
lahiran diikuti seluruh badan janin. Lama pada kala II ini pada primi dan
multipara berbeda. Primipara kala I berlangsung 1,5 jam sampai jam dan
lahir kontraksi rahim berhenti sebentar, uterus teraba keras dengan fundus
vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan, seluruh proses
biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir dan pada pengeluaran
a. Kustner
diregangkan, bila plasenta masuk berarti belum lepas, bila tali pusat diam
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri
mengetuk-ngetuk fundus uteri. Bila terasa ada getaran pada tali pusat yan
c. Klien
d. Crede
postpartum. Pada ibu yang gemuk, perasat crode tidak dapat dikerjakan.
tahap ini ibu masih mengeluarkan darah dari vagina, tapi tidak banyak,
yang berasal dari pembuluh darah yang ada didinding Rahim tempat
cairan sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa- siasa
kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahum. Oleh kerena itu perlu
2.3 Nifas
plasenta dan berakhir ketika alat kandung kembali semula seperti sebelum
hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Yuliana & Hakim,
2020).
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai
Menurut Walyani, (2019) perubahan yang terjadi pada masa nifas yaitu :
1. Sistem Kardiovaskuler
2. Sistem reproduksi
a. Uterus
rinci proses involusi uterus dapat dlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4
Tinggi fundus uteri pada masa nifas
Involusi TFU Berat
Uterus
Bayi lahir Setinggi Pusat 1000 gram
Uri lahir jari diatas pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan pusat- 500 gram
Sympisis
minggu Tidak teraba diatas 350 gram
Sympisis
6 minggu Tidak teraba 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
Sumber : Siti Saleha, (2018)
b. Lochea
Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
Macam-macam lochea:
1) Lochea rubra: berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel
postpartum.
2) Lochea sanguilenta: berwarna merah kecoklatan dan lendir, hari ke 3-7
post partum.
3) Lochea serosa: berwarna kuning cairan tidak berubah darah lagi, pada
busuk.
c. Serviks
dan rugae dalam vagina secara berangsur angsur akan muncul kembali
e. Perineum
sebelumnya terenggang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
post natal hari ke-5 perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar
menurun, prolaktif dilepaskan dan sintesis ASI dimulai. Air susu saat
posterior distimulasi oleh hisapan bayi. ASI yang didapat di hasilkan oleh
laktogen. ASI yang pertama muncul pada masa awal nifas adalah ASI
b. Kolostrum sudah ada disaat persalinan produksi ASI menjadi pada hari ke-
c. Payudara menjadi keras dan besar sebagai tanda mulainya proses laktasi.
d. Sistem perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 4 jam pertama, urine dalam jumlah besar
akan dihasilkan dalam waktu 1-36 jam sesudah melahirkan. Setelah plasenta
Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum. Ambulasi dini
involusi.
Menurut Dale (2019), adapun tahap psikologis pada masa nifas antara lain
sebagai berikut :
1) Fase Taking In
Fase ini merupakan fase ketergantungan ibu yang berlangsung selama 1-2
hari. Pasca melahirkan. Dalam fase taking in tersebut, ibu berfokus pada
Fase ini berlangsung 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu mulai
berusaha mandiri dan berinisiatif. Pada fase ini pula perasaan ibu menjadi
3) Fase letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya
sebagai seorang ibu. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan ketergantungannya pada orang lain. Secara bertahap pada fase ini ibu
mulai mengambil alih terhadap tugas dan tanggung jawab perawatan bayi.
2.3.4 Standar Kunjungan Nifas
nifas paling sedikit ada 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mecegah, mendeteksi serta
Tabel 2.5
Standar kunjungan masa nifas
kunjungan Waktu Tujuan
Pertama 6-8 jam setelah a. Mencegah perdarahan masa nifas karena
persalinan atonia uteri
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, merujuk bila perdarahan
berlanjut
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
d. Pemberian ASI awal
e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermi
Kedua 6 hari setelah a. Memastikan involusi uterus berjalan normal:
persalinan uterus berkontraksi, fundus dibawah
umbilicus, tidak ada pendarahan abnormal,
tidak ada bau-bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi
atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, minuman, dan istirahat.
d. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan
memperhatikan tanda-tanda penyakit
e. Memberikan konseling kepada ibu
mengenai asuhan pada bayi tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat
bayi sehari-hari
Ketiga 4 minggu a. Memastikan involusi uterus beerjalan
setelah normal: uterus berkontraksi, fundus dibawah
persalinan umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal,
tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi
atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, minuman dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan benar dan
memperhatikan tanda-tanda penyakit
e. Memberikan konseling kepada ibu
mengenai asuhan pada bayi tetap hangat,
dan merawat bayi sehari-hari
Keempat 6 minggu setelah a. Menanyakan kepada ibu tentang penyakit
Bayi yang baru lahir normal adalah pada usia kehamilan 37-40 minggu
dan berat badan 2500- 4000 gram. Masa bayi baru lahir (neonatal) adalah saat
kelahiran sampai umur 1 bulan, sedangkan masa bayi adalah saat bayi umur 1
1. Sistem pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi baru lahir normal terjadi dalam 30 menit
Tekanan darah pada waktu lahir dipengaruhi oleh jumlah sel darah yang
melalui tranfusi plsenta pada jam-jam pertama sedikit menurun, untuk kemudian
3. Suhu tubuh
lingkungnnya:
bergerak).
c. Radiasi (panas dipancarkan dari Bayi Baru Lahir (BBL), keluar tubuhnya
4. Metabolisme
Luas permukaan tubuh nenoatus, relatif lebih luas dari tubuh orang
dewasa, sehingga metabolisme basal perKgBB akan lebih besar, sehingga BBL
harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, artinya energi diperoleh dari
Tubuh BBL mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif lebih
besar dari kalium karena ruangan ekstraluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna
karena:
c. Renal blood flow relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
6. Imunoglobin
Pada nenonatus tidak tedapat sel plasma pada sum-sum tulang belakang
dan lamina propia ilium dan apendiks. Pada Bayi Baru Lahir (BBL) hanya
terdapat gama globulin G, sehingga imunologi dari ibu dapat melalui plasenta
dengan orang dewasa. Pada neonatus traktus digestivirus mengandung zat yang
8. Hati
yaitu kenaikan kadar protein dan penurunan kadar lemak serta glikogen. Sel
a) Asah
Asah merupakan stimulasi mental yang akan menjadi cikal bakal proses
memegang mainan.
b) Asih
b. Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar
antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding)
d. Suara (voice)
Suara tangisan membuat orang tua yakin dan tenang bahwa bayinya
hidup. Indra penciuman bayiakan sangat kuat, jika seorang ibu dapat
g. Inisiasi Dini
c) Asuh
beristirahat.
setelah lahir.
setelah lahir.
setelah lahir.
2.5 Keluarga Berencana
2.5.1 Pengertian KB
saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri, menentukan jumlah
2.5.2 Tujuan KB
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2.5.5 Manfaat KB
manfaat, yaitu :
negara).
2. Program keluarga berencana merupakan salah satu usaha penanggulangan
1). Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta
peningkatan produksi.
1. KIE Motivasi
2. KIE Bimbingan
3. KIE Rujukan
4. KIP/K
5. Pelayanan Kontrasepsi
pedoman yang dilakukan saat melakukan konseling terhadap klien yang akan
melakukan program KB. SATU TUJU memuat enam langkah dan tidak harus
langkah mana yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Langkah- langkah yang
kemungkinan satu klien memiliki tindakan dan langkah yang berbeda dari
klien yang lain. Kata kunci atau pedoman SATU TUJU adalah sebagai berikut
Salam dan sapa klien secara terbuka dan sopan. Tenaga kesehatan harus memberikan
privasi yang terjamin, klien diyakinkan untuk membangun rasa percaya diri. Tenaga
kesehatan juga perlu bertanya kepada klien apa yang perlu dibantu dan menjelaskan
T : Tanya
Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Klien diarahkan untuk berbicara
kesehatan juga perlu bertanya kepada klien jenis kontrasepsiapa yang diinginkan.
Menciptakan situasi tertentu agar klien yakin bahwa tenaga kesehatan sudah
memahami perkataan klien. Situasi ini bisa didukung dengan perkataan dan gerak
isyarat. Tenaga kesehatan juga harus memahami posisi klien sehingga bisa
U : Uraikan
Uraikan kepada klien tentang pilihannya dan jelaskan juga tentang pilihan reproduksi
yang paling mungkin, termasuk pilihan jenis-jenis kontrasepsi. Bantu klien memilih
jenis konrasepsi yang paling diinginkan, serta jelaskan pula jenis-jenis kontrasepsi
lain yang ada. Jelaskan juga tentang risiko penularan HIV/AIDS dan pilihan metode
ganda.
TU : Bantu
Bantu klien memutuskan apa yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga apakah pasangan dari klien tersebut akan
pada pasangannya. Setelah itu, yakinkan klien bahwa ia telah membuat suatu
J : Jelaskan
Langkah ini dilakukan setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, dan akan lebih
baik lagi jika klien diperlihatkan obat atau alat kontrasepsinya. Jelaskan cara atau
prosedur penggunaan alat atau obat kontrasepsi tersebut. Agar klien lebih jelas lagi,
tenaga kesehatan perlu memancing klien untuk bertanya dan petugas juga harus
menjawab secara jelas dan terbuka. Berikan pemahaman manfaat ganda metode
kontrasepsi, contohnya alat kontrasepsi jenis kondom yang tidak hanya mencegah
kehamilan tetapi juga dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS). Pastikan
U : Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang sangat perlu untuk dilakukan. Bicarakan dan buatlah perjanjian
jika dibutuhkan. Petugas juga perlu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi
suatu masalah.
(jitowiyono, 2020).
b. Mekanisme kerja Depo Medroxyprogesteron Acetate (DMPA)
1. Mekanisme Primer
LH.
2. Mekanisme Sekunder
mencegahadanya spermatozoa.
c. Efektifitas
efektifitas tinggi,yaitu 0,3% kehamilan dari 100 perempuan dalam satu tahun
pemakaian. Walaupun tingkat efektifitasnya tinggi, tetap masih ada peluang
d. Indikasi
efektifitas tinggi.
e. Kontraindikasi
menstruasi.
f. Kelebihan
g. Kekurangan
Menurut BKKBN, ada beberapa kekurangan dari penggunaan kontrasepsi
suntik DMPA,yaitu :
pemakaian.
h. Waktu Penggunaan
3) Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur, injeksi
seksual.
haid berikutnya.
haid berikutnya.
i. Cara Penggunaan
2) Kulit yang akan disuntik dahulu dibersihkan dengan kapas yang dibasahi
kering.
\
2.6 Manajemen Kebidanan
evakuasi.
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan
klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data-data yang telah
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak.
masalah lain.
yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya untuk meningkatkan mutu
7. Langkah 7 : Evaluasi
dokumentasi SOAP setiap kali bertemu pasien alasan catatan SOAP dipakai
dalam pendokumentasian adalah karena metode SOAP merupakan kemajuan
asuhan, metode SOAP dapat dipakai sebagai penyaring inti sari proses
a. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari sudut pandang pasien atau
segala bentuk pernyataan atau keluhan dari pasien Pada pasien bisu maka
b. Data Objektif
c. Analisis (Assesment)
dan data objektif. Analisa yang cepat dan akurat sangat diperlukan guna
d. Perencanaan (Planing)
Perencanaan berarti membuat rencana asuhan untuk saat ini dan untuk
yang akan datang. Rencana asuhan ini disusun berdasarkan hasil analisis