Anda di halaman 1dari 9

FISIOLOGI PADA KEHAMILAN NORMAL

Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan menimbulkan perubahan


fisiologi yang pada hakekatnya terjadi di seluruh sistem organ. Tubuh ibu harus:

• melindungi embrio/janin yang sedang berkembang memberikan semua yang diperlukan


embrio/janin

• beradaptasi untuk menyediakan tempat bagi pertumbuhan embrio/janin

• mempersiapkan pemberian makanannya ketika janin lahir

Sebagian besar perubahan pada tubuh ibu bersifat temporer dan kebanyakan disebab kan oleh
kerja hormonal. (Penatalaksanaa berbagai kelainan ringan yang disebabkan oleh perubahan
fisiologis.

KERJA HORMON

Selama minggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estro gen dan
progesteron. Fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan
desidua dan mencegah pele pasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel sel trofoblast
menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang akan mempertahankan korpus luteum sampai
plasenta berkembang penuh dan mengambil alih produksi estrogen serta progesteron dari korpus
luteum.

Setelah plasenta mengambil alih. sekresi estrogen dan progesteron mengalami pe ningkatan yang
nyata. Kadar kedua hormon ini tetap tinggi sampai sesaat sebelum aterm, ketika fungsi plasenta
dengan rentang usia yang terbatas mulai mengalami penu runan. Ketika hal ini terjadi, kadar
hormon plasenta mulai menurun.

Estrogen

Estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi:

1. pertumbuhan uterus
2. pertumbuhan payudara
3. retensi air dan
4. pelepasan hormon hipofise

Estriol, hormon estrogenik utama pada ke hamilan, merupakan produk yang terjadi akibat
interaksi antara plasenta dan hormon hormon adrenal janin. Kadar estriol dapat diukur dalam
urin serta darah, dan merupa kan indikator penting untuk menunjukkan fungsi plasenta serta
kesehatan janin. khususnya pada kehamilan lanjut.
Progesteron

Progesteron mempengaruhi tubuh ibu melalui:

a. relaksasi otot polos ( dengan efek yang menyebar luas.

b. Relaksasi jaringan ikat

c. kenaikan suhu

d. pengembangan duktus lakitiferus dan alveoli

e. perubahan sekretorik dalam payudara

Hormon hormon plasenta lainnya

Di samping korionik gonadotropin, estrogen dan progesteron, plasenta menghasilkan dua


hormon spesifik lainnya harmon lak togenik plasenta dan relaksin

Hormon laktogenik plasenta mening katkan pertumbuhan, menstimulasi perkem bangan


payudara dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam metabolisme lemak maternal.
Kadar hormon laktogenik plasenta dapat diukur untuk menilai fungsi janin dan plasenta.
Sebagaimana namanya relaksin memberikan efek relaksan, khusus opada jaringan ikat.

Perubahan endokrin lainnya

Sekresi kelenjar hipofise umumnya menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan me ningkatkan
sekresi semua kelenjar endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid dan adrenal). Kadar
hormon hipofise, prolaktin. meningkat secara berangsur-angsur men jelang akhir kehamilan,
namun fungsi prolaktin dalam memicu laktusi disupresi sampai sesudah plasenta dilahirkan dan
kadar estrogen menurun.

PENAMBAHAN BERAT BADAN

Peningkatan berat badan ibu normalnya sama dengan 25% dari berat sebelum hamil.
Peningkatan yang utama terjadi pada paruh kedua kehamilan. Pada wanita dengan ukuran tubuh
rata-rata, rincian penambahan berat badannya sampai kehamilan aterm adalah:

1. isi uterus

Janin : 3,5 kg
Cairan (ketuban) plasenta :3.5 kg

Plasenta : 0,5 kg

2. Pertumbuhan
Uterus : 1,0 kg

Payudara : 0,5 sampai 1,0 kg

3. simpanan lemak dan


protein maternal 3,0 kg
4. peningkatan volume

PERUBAHAN DALAM UTERUS

Ukarton : tidak hamil 8x5x3 cm


hamil aterm
Benut : tidak hamil 50 gram
hamil aterm 1 kg

Serabut otot bertambah banyak, tumbu membesar dan meregang yang disebabk oleh
stimulasi estrogen serta progesteron dan terjadi akibat tekanan mekanis da dalam yaitu
janin, plasenta serta cair keluhan akan memerlukan lebih hanyal ruangan.
Dinding uterus menipis dan melunak ketika uterus membesar. Pada hamil aterm, tebal
dinding tersebut adalah kurang dari 0,5 cm. Pembuluh-pembuluh darah uteru mengalami
dilatasi hebat untuk memasok peningkatan volume darah yang sangat besar pada
plasenta.

Serviks

Serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa. Dalam persiapan persalinan. estrogen dan
hormon plasenta relaksin membuat serviks lebih lunak.
Sumbat mukus yang disebut operkulum terbentuk dari sekresi kelenjar serviks pada
kehamilan minggu ke-8. Sumbat mukus tetap berada dalam serviks sampai per salinan
dimulai, dan pada saat itu, dilatasi serviks menyebabkan sumbat tersebut ter lepas.
Terlihatnya mukus serviks merupakan salah satu tanda dini persalinan. Operkulum
tersebut bekerja sebagai sawar fisik dengan menyegel uterus dari mikroorganisme yang
menyehar naik.
Segmen bawah uterus

Uterus akan membentuk dua buah segmen selama kehamilan. Segmen bawah uterus
berkembang dari bagian atas kanalis servisis setinggi ostium interna bersama-sama
isthmus uteri (lihat hal. 21). Segmen bawah lebih tipis daripada segmen atas dan menjadi
lunak serta berdilatasi selama minggu minggu terakhir kehamilan sehingga me
mungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin. Serviks bagian bawah
baru menipis dan meregang setelah per terjadi.

Kontraksi Braxton-Hicks

Kontraksi Braxton-Hicks merupakan kontraksi takteratur rahim dan terjadi tanpa rasa
nyeri di sepanjang kehamilan, kontraksi ini barangkali membantu sirkulasi darah dalam
plasenta.Kontraksi Braxton Hicks akan dirasakan oleh ibu selama beberapa minggu
terakhir kehamilannya.

PERUBAHAN DALAM VAGINA

Pada awal kehamilam, vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru (normal nya,
warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda). Warna kebiruan ini
disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron. Sekresi
vagina yang normalnya bersifat asam meningkat secara bermakna.

Thrush

Thrush atau vaginitis kandida sering dite mukan pada kehamilan. Infeksi ini disebab kan
oleh pertumbuhan jamur Candida al bicans secara berlebihan. Meskipun Can dida
merupakan flora normal bagi usus tapi bukan Vagina bagi namun jamur ini bisa terdapat
dalam vagina tanpa menimbulkan permasalahan kecuali jika terdapat kondisi yang
mendorong pertumbuhannya.

Kehamilan dengan kadar estrogen dan glukosa yang tinggi di dalam sirkulasi darah
merupakan kondisi yang mendukung per tumbuhan Candida dan peningkatan per
tumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi lokal, produksi sedikit sekret yang berwarna
putih seperti keju, timbulnya bercak merah yang kadang-kadang terlihat pada dinding
vagina serta keluhan pruritus hebat.

PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh pe
ningkatan kadar estrogen, progesteron, lak togen plasental dan prolaktin. Stimulasi hor
monal ini menimbulkan proliferasi jaringan. dilatasi pembuluh darah dan perubahan sek
retorik pada payudara. Sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensitivitas dan rasa
geli mungkin dialami, khususnya oleh primigravida, pada kehamilan minggu ke-4 Cairan
yang jernih ditemukan dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum
dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu.

Penampakan

Payudara terus tumbuh di sepanjang keha milan dan ukuran serta beratnya meningkat
hingga mencapai 500 gram untuk masing masing payudara. Vena permukaan akan
terlihat pada kehamilan sekitar 8 minggu. Puting tampak lebih besar, lebih tegak dan
lebih gelap warnanya. Areola menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar
sebasea yang menonjol (tuberkel Mont gorhery): kelenjar ini terlihat pada kehamil an
sekitar 12 minggu

PERUBAHAN PADA TRAKTUS URINARIUS

Perubahan pada traktus urinarius disebab kan oleh faktor hormonal dan mekanis; pe
rubahan ini menimbulkan permasalahan urinarius. Meskipun aliran darah ke meningkat,
urin tambahan tidak diproduksi karena terjadinya peningkatan retensi natrium dan air

Infeksi traktus urinarius

Progesteron dengan efek relaksan pada sera but-serabut otot polos menyebabkan ter
jadinya dilatasi, pemanjangan dan penekuk an ureter terjadi dalam ureter bagian bawah,
dan pe nurunan tonus kandung kemih dapat me nimbulkan pengosongan kandung kemik
yang tidak tuntas. Kedua faktor ini membuat wanita tersebut mudah terkena infeksi trak.
tus urinarius atau eksaserbasi infeksi sebe. lumnya. Pielonefritis dapat terjadi dan kare na
alasan ini, kateterisasi selama kehamilan harus dihindari kecuali jika benar-benar
diperlukan.

Frekuensi mikturisi

Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, uterus akan lebih
banyak menyita tempat dalam pang gul. Dengan demikian, tempat bagi pem besaran
kandung kemih akan berkurang dan tekanan pada kandung kemih semakin sering
dirasakan. Setelah usia kehamilan 3 bulan. uterus keluar dari dalam rongga panggul dan
fungsi kandung kemih kembali normal. Keinginan buang air kecil yang sering timbul
kembali pada kehamilan men jelang aterm ketika presenting part bayi masuk ke dalam
rongga panggul.
Stres inkontinensia

Ketidakmampuan untuk mengendalikanaliran urin, khususnya akibat desakan (stres) yang


ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang mendadak (seperti ketika
tertawa atau bersin) dapat terjadi men jelang akhir kehamilan. Keadaan ini dise babkan
oleh penurunan tonus otot pada dasar panggul (akibat progesteron) dan pe ningkatan
tekanan akibat penambahan beral Isi titerus

PERUBAHAN PADA TRAKTUS ALIMENTARIUS

Perubahan pada traktus alimentarius juga di sebabkan oleh faktor hormonal dan mekanis

Morning sickness

Nausea imual) atau vomitus (muntah) yang terjadi dalam bulan-bulan awal kehamilan thiasanya
hanya pada saat bangun dari tidur) sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebabnya yang pasti
tidak diketahui te tapi kemungkinan besar keadaan ini meru pakan reaksi terhadap peningkatan
kadar hormon yang mendadak. Jika berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hipe
remesis), maka morning sickness ini diang gap sebagai keadaan abnormal dan memer lukan
tindakan aktif.

Refluks asam lambung

Refluks asam lambung ('heartburn') dise babkan oleh regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus
bagian bawah. Progesteron menyebabkan relaksasi sfingter kardiak pada lambung dan
mengurangi motilitas lambung sehingga memperlambat pengo songan lambung. Demikian pula,
tekanan mekanis yang timbul dari bawah akibat uterus yang membesar akan menggeser lam
bung ke atas.Heartburn biasanya hanya terjadi pada satu atau dua bulan terakhir kehamilan. Ke
adaan ini bisa menjadi keluhan yang paling tidak menyenangkan bagi pasien.

Konstipasi

Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus sehingga memerlukan
waktu lebih lama untuk menyerap cairan. Demikian pula usus dapat saling ber desakan akibat
tekanan dari uterus yang membesar.

PERUBAHAN SISTEM RESPIRATORIUS


Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga mengubah ben tuk toraks
namun tidak mengurangi kapasitas paru. Frekuensi respirasi mening kat untuk mendapatkan
lebih banyak ok sigen yang diperlukan; keadaan ini dapat menimbulkan sedikit hiperventilasi.

PERUBAHAN PADA KULIT

Pigmentasi

Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan me ningkatkan
sekresi hormon MSH (melano phore stimulating hormone). Akibat yang ditimbulkan oleh
peningkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanital tersebut. Pigmentasi yang
lebih gelap terjadi pada:

1. puting dan areola mammae


2. wajah (kloasma –topeng kehamilan)
3. Garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilikus hingga rambut pubis) - linea nigra

Pigmentasi biasanya berkurang setelah melahirkan, tetapi puting wanita multipara akan
tetap berwarna cokelat.

Bekas-bekas regangan

Striae gravidarum yang sering disebut seba gai stretch marks atau bekas-bekas regangan pada
kehamilan dapat terlihat di bagian perin payudara dan pantat.

Kulit di daerah tersebut akan sangat teregang sehingga serabut-serabut kolagen nya mengalami
ruptur. Bekas-bekas tersebut pada mulanya berwarna merah tetapi kemu dian warna ini
berkurang dan berubah men jadi warna perak setelah melahirkan. Bekas bekas regangan bukan
disebabkan oleh peregangan itu sendiri tetapi berhubungan dengan peningkatan sekresi korteks
adrenal. Gambaran ini dapat terlihat pula sebagai ge jala yang menonjol pada kelainan yang
berkaitan dengan kelenjar adrenal, misalnya sindrom Cushing.

Spider naevi

Spider naevi merupakan lesi kulit berwarna merah terang yang di bagian tengahnya ter dapat
sebuah arteriole dengan cabang-ca bang halus yang memancar. Lesi ini ber hubungan dengan
perubahan pada hati (spider naevi sering ditemukan pada sirosis hepatis). Spidernaevi multipel
dapat terlihat pada wanita hamil dan gambaran ini ma kin disebabkan oleh tingginya kadar est
gen. Umumnya gejala spider naevi tampil paling menonjol di daerah wajah dan dada bagian atas.
Gambaran ini berkurang setela melahirkan namun akan memerlukan wak beberapa bulan
sebelum hilang sama sekali.
PERUBAHAN PADA SKELETON DAN PERSENDIAN

Berat uterus dan isinya menyebabkan pere bahan pada titik pusat gaya tarik bumi da garis bentuk
tubuh. Lengkung tulang bela kang akan berubah untuk mengimbang pembesaran abdomen dan
menjelang akhir kehamilan, banyak wanita yang memper lihatkan postur tubuh yang khas (yang
dise but lordosis). Postur ini terlihat ketika seseorang berdiri dan berjalan dengan bagi an
punggung yang melengkung dan kedus bahu tertarik ke belakang. Demikian pula, jaringan ikat
pada per sendian panggul akan melunak dalam mempersiapkan persalinan. Mobilitas sim fisis
pubis dan persendian sakro-iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul men jadi lebih lebar.
Semua perubahan ini dapat menimbulkan gerakan seperti meluncur yang tidak stabil ketika
berjalan, dan nyeri punggung.

PERUBAHAN PADA METABOLISME

Tubuh wanita hamil yang sehat akan beker ja dengan efisiensi maksimal. Laju metabo lik basal
pada wanita tersebut adalah 15. 25% lebih tinggi daripada nilai normalnya dalam paruh-kedua
kehamilan, sehingga masukan diet bagi wanita tersebut harus cukup untuk mengatasi aktivitas
fisiologis tambahan ini.

Metabolisme karbohidrat

Penyebab perubahan radikal pada metabo lisme karbohidrat selama kehamilan tidak dipahami
sepenuhnya.Kadar gula darah wanita hamil lebih tinggi daripada keadaan tidak hamil; hal ini
mungkin terjadi akibat zat antagonis insulin yang dihasilkan oleh plasenta. Akibatnya adalah
jumlah gula yang lebih banyak dalam darah maternal untuk waktu yang lebih lama sehingga gula
yang banyak ini akan diteruskan ke dalam janin.Glikosuria sering dijumpai dan disebab kan oleh
kadar gula darah yang lebih tinggi. serta peningkatan jumlah darah yang bere dar (lihat bawah)
melalui ginjal. Ambang ginjal akan menurun, dan kadar gula darah. sekitar 6.7 mmol/liter
dianggap normal.

Metabolisme protein dan lemak

Protein cenderung menumpuk selama keha milan karena kebutuhan janin dan ibu terha dap
pertumbuhan. Simpanan nitrogen ter bentuk (hal ini tidak sepenuhnya dipahami) untuk
mengantisipasi produksi ASI, dengan demikian, konsentrasi ureum darah menurun.

Simpanan lemak meningkat dan dijum par kadar lipid serta kolesterol yang tinggi dengan lebih
sedikit lemak yang dikonver sikan menjadi glikogen untuk disimpan. Metabolisme lemak pada
wanita yang hamil lebih mudah terjadi untuk digunakan sebagai sumber energi bila dibandingkan
dalam keadaan tidak hamil: karena itu, wanita hamil mempunyai kecenderungan untuk
mengalami ketosis, khususnya kalau kebutuhan akan energi lebih besar daripada jumlah energi
yang dapat dipasok oleh sim panan glikogen yang terbatas itu.

PERUBAHAN PADA
SISTEM KARDIOVASKULER

Hemodilusi

Volume darah selama kehamilan akan me ningkat sebanyak kurang-lebih 40-50% untuk
memenuhi kebutuhan bagi sirkulasi plasenta. Volume plasma meningkat lebih banyak daripada
volume sel darah merah (yang peningkatannya hanya sekitar 30%); karena itu, terjadi keadaan
hemodilusi dengan pe nurunan kadar hemoglobin hingga mencapai sekitar 80% dari nilai
normalnya. Keadaan ini dischut anemia fisiologis kehamilan dan mungkin menyebabkan keluhan
mudah lelah serta perasaan akan pingsan seperti yang dialami oleh sebagian wanita hamil.

Tekanan darah

Peningkatan curah jantung terjadi akibat pe ningkatan volume darah. Jantung harus memompa
dengan kekuatan yang lebih be sar, khususnya pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi
sedikit dilatasi. Progesteron akan menimbulkan relaksasi otot-otot polos dan menyebabkan
dilatasi dinding pem buluh darah yang akan mengimbangi pe ningkatan kekuatan dari jantung:
dengan de mikian, tekanan darah harus tetap atau men dekati nilai pada keadaan tidak hamil. Wa
laupun demikian, seorang wanita hamil cen derung mengalami hipotensi supinasio kalau
berbaring terlentang, karena vena kava infe rior akan tertekan oleh isi uterus yang berat.

Daya pembekuan darah

Daya pembekuan atau koagubilitas menga lami sedikit peningkatan selama kehamilan. Jika
koagubilitas ini tidak berhasil ditingkatkan,maka pada saat melahirkan akan terdapat ancaman
bahaya perdarahan yang hebat. Bila koagubilitas benar- benar meningkat,bahaya trombosit vena
akan terdapat. Karena itu,observasi yang cermat dan penyuluhan yang baik ( mengenai
imobilitas,pemakaian stocking penyangga dan sebagainnya)
merupakan aspek penting dalam asuhan keperawatan preventif selama kehamilan, persalinan dan
periode postnatal.

Anda mungkin juga menyukai