Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN PERSALINAN NORMAL

(PARTUS SPONTAN)

Dibuat oleh

Yerobeam Bonggoibo S.Kep

Nim : 202214901028

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (NERS)
SORONG
2022
Laporan Pendahuluan
A. Definisi
Persalinan adalah proses pembukaan dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir.(Prawirharjo,2011)

Persalinan dan kelahiran normal (partus spontan)adalah proses lahirnya bayi pada
letak belakang kepada yang dapat hidup dengan tenaga ibu sendiri dan uri,tanpa alat serta tidak
melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.

Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak,ketika alat-alat
reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal (Barbara.F,weller,2015).

B. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori menghubungkan
dengan faktor hormonal struktur Rahim,sirkulasi Rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi
(Hafifah,2011)
1. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai,terjadi penurunan hormone progesterone
dan estrogen,fungsi progesterone sebagai penenang otot-otot polos rahimdan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesterone turun.

2. Teori placenta menjadi tua


Turunnya kadar hormone esterogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi Rahim.

3. Teori distensi Rahim


Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-otot
Rahim sehingga menggangu sirkulasi utero-plasenta.

4. Teori iritasi mekanik


Di belakang serviks terlihat ganglion servikale (fleksus franterrhauss),bila
ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.

5. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser,amniotomi pemecahan ketuban,okitosis drip yaitu pemberian
oksitosin menurut tetesan perinfus.
C. Manifestasi Klinis(Tanda dan Gejala)

1. Involusi uterus
Adalah proses kembalinya alat kandungan uterus dan jalan lahir setelah bayi
dilahirkan sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hami,setelah plasenta
lahir uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi ini menyebabkan rasa
nyeri,mules,yang disebut after pain post partum terjadi pada hari ke dua dan
tiga.

2. Kontraksi uterus
Intensitas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan berguna untuk
mengurangi volume cairan intra uteri,setelah 1-2 jam post partu,kontraksi
menurun stabil berurutan,kontraksi uterus menjepit pembuluh darah paa uteri
sehingga perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.

3. After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus,normal sampai hari ke -3. After pain
meningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum uteri,dan gumpalan darah
(stollcell)dalam cavum uteri.

4. Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janindari dinding Rahim terjadi pada stratum
spunglosum bagian atas setelah 2-3 hari tampak bahwa lapisan atas dari
stratum sponglosum yang tinggi menjadi nekrosis keluar dari lochia epitelisasi
endometrium siap dalam 10 hari dan setelah 8 minggu endometrium tumbuh
kembali.

5. Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur masa nifas terjadi pematangan
sel telur,ovulasi tidak dibuahi terjadi menstruasi,ibu menyusui menstruasinya
terlambatkarena pengaruh hormone prolactin.

6. Lochia
Adalah cairan yang dikelurkan dari uterus melalui vagina dalam masa
nifas,sifat lochia alkalis sehingga memudahkan kuman penyakit berkembang
biak.jumlah lebih banyak daripengeluaran darah dan lender waktu
menstruasi,berbau anyir,tetapi tidak busuk.

7. Serviks dan Vagina


Beberapa hari setelah persalinan,osteum externum dapat dilalui oleh dua jari
dan pinggirnya tidak rata(retak-retak). Pada akhir minggu pertama hanya
dapat dilalui oleh 1 jari saja,Vagina saatpersalinan sangat diregang lambat
laun mencapai ukuran normal dan tonus otot kembali seperti biasa pada
minggu ke tiga post partum,rugae mulai nampak kembali.

8. Perubahan pada dinding Abdomen


Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgarkarena direngang
begitu lama,setelah 2-3 minggu dinding perut akan kembali kuat,terdapat
striae melipat,dastosis recti abdominalis (pelebaran otot rectus /perut)akibat
janin yang terlalu besar atau bayi kembar.

9. Perubahan system kardivaskuler


Volume darah ternatung pada jumlah kehilangan darah selama artus dn eksresi
cairan extra vascular.

10. Perubahan system urinaria


Fungsi ginjal ormal,dinding kandung kemih memperlihatkan oedema dan
hiperemi karena desakan pada waktu janin dilahirkan,kadang-kadang oedema
trigonum,menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio urine
pengaruh laserasi/episiotomy yang menyebabkan reflex miksi menurun.

11. Perubahan system Gastrointestinal


Terjadi gangguan rangsangan BAB atau konstipasi 2-3 hari post partum
penyebabnya karena penurunan tonus pencernaan,enema,kekekuan perineum
karena episiotomy,laserasi,hemoroid,dan takut jahitan lepas.

12. Perubahan pada mammae


Hari pertama bila mammae ditekan sudah mengeluarkan colostrum.Hari
ketiga produksi ASI sudah mulai dan jaringan mammae menjadi
tegang,membengkak,lembut,hangat dipermukaan kulit (vasokongesti
vaskuler).

13. Laktasi
Pada waktu dua hari pertama nifas keadaan buah dada sama dengan
kehamilan buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum yang
dapat dikeluarkan dengan memijat areola mammae.

14. Temperatur
Temperatur pada post partum dapat mencapai 38 drajat celcius dan normal
kembali dalam 24 jam,kenaikan suhu ini disebabkan karena hilangnya cairan
melalui vagina ataupun keringat dan infeksi yang disebabkan
terkontaminasinya vagina.
15. Nadi
Umumnya denyut nadi pada masa nifas turun dibawah normal,penurunan ini
akibat daribertambahnya jumlah darah kembali pada sirkulasi seiring lepasnya
placenta,bertambahnya volume darah menikan tekanan darah sebagai
mekanisme kompesasi dari jantung dan akan normal pada akhir minggu
pertama.

16. Tekanan Darah


Keadaan tensi dengan systole 140 dan diastole 90 mmhg baik saat kehamilan
ataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu keadaan yang harus
diperhatikan secara serius.

17. Hormon
Hormon kehamilan mulai berkurangdalam urine hamper tidak ada dalam 24
hari setelah 1 minggu hormone kehamilan juga menurun sedangkan
prolaktinmeningkat untuk proses laktasi.

D. Patofisiologi

Dalam masa post partum atau masa nifas,alat-alat genetalia interna maupun externa
akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil perubahan-
perubahan alat genetal ini dalam keseluruhanya disebut involusi di samping involusi
terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi
yang terakhir ini karena pengaruh hormone laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap
kelenjar-kelenjar mammae.
Otot-otot uterus berkontraksi secara post partum,pembuluh-pembuluh darah yang ada
antara nyaman otot-otot uterus akan terjepit.proses ini akan menghentikan perdarahan
setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks ialah segera post
partum bentuk serviksagak mengganga seperti corong,bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri berbentuk semacam cincin.
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya
thrombosis ,degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm,itu mempunyai permukaan yang kasar akibat
pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel
desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu.ligamen-ligamen dan diafragma
pelvis serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan perlu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
E. Penatalaksanaan
Penanganan rupture perineum diantaranya dapat dilakukan dengan cara
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis dan memperhatikan jangan sampai terjadi
ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki bekuan –bekuan
darah yang akan menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka.selain itu dapat
dilakukan dengan cara memberikan antibiotic yang cukup.
Prinsip yang harus diperhatikan dalam menangani rupture perineum adalah :
a. Bila seseorang ibu bersalin mengalami perdarahan setelah anak lahir,segera
memeriksa perdarahan tersebut berasal dari retensio plasenta atau plasenta lahir tidak
lengkap.
b. Bila plasenta lahir tidak lengkap dan kontraksi uterus baik dapat dipastikan bahwa
perdarahan tersebut berasal dari perlukaan jalan lahir selanjutnya dilakukan
penjahitan.

Dalam menangani Asuhan keperawatan pada ibu post partum spontan dilakukan
berbagai mcam penatalaksanaan di antaranya :
a.Monitor Tanda-Tanda vital
b. Pemeriksaan cairan intravena
c.Pemberian oksitosin
d. Obat nyeri

F. Pemeriksaan penunjang
A. Pemeriksaan darah lengkap
B. Pemeriksaan imonologi
C. Pemeiksaan Urine lengkap
G. Pengkajian keperawatan
A. Riwayat ibu
1. Biodata ibu
2. Penolong
3. Jenis persalinan
4. Masalah-masalah persalinan
5. Nyeri
6. Menyusui atau tidak
7. Keluhan saat pengkajian

B. Riwayat sosial ekonomi


1. Respon ibu dan keluarga terhadap bayi
2. Kehadiran anggota keluarga yang membantu ibu di rumah
3. Para pembuat keputusan di rumah
4. Kebiasaan sehari-hari
5. Kepercayaan dan adat istiadat

C. Riwayat bayi
1. Menyusui
2. Keadaan tali pusat
3. Vaksinasi
4. Buang air kecil/besar

D. Pemeriksaan payudara
1. Putting susu
2. Nyeri tekan
3. Abses
4. Pembekakan/Asi berhenti

E. Pemeriksaan Fisik
1. Mengukur tanda-tanda vital
2. Pemeriksaan perut/uterus
3. Pemeriksaan vulva /perineum

F. Integritas Ego
G. Aktivitas istirahat
H. Eliminasi
I. Makanan dan cairan
J. Seksualitas
Diangnosa keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pecendera fisik
2. Resiko deficit volume cairan
3. Perubahan pola eliminasi BAK b.d trauma perineumdan saluran kemih
4. Perubahan pola eliminasi BAB b.d kurangnya mobilisasi
5. Resiko infeksi
Rencana keperawatan

No Diangnosa Tujuan Intervensi /NIC


keperawatan Dan kriteria hasil/NOC

1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1.Kaji tingkat nyeri


agen pencedera tindakan keperawatan pasien.
fisik selama 1x23 jam
diharapkan masalah 2. Anjurkan teknik
dapat tertasi dengan relaksasi nafas dalam
kriteria hasil :
3.Observasi non verbal
1. Tanda – tanda dari ketidaknyamanan
vital dalam batas
normal 4.Kontrol lingkungan
2. Keluhan nyeri yang dapat
terkontrol mempengaruhi nyeri
3. Pasien dapat
menunjukan 5.Kolaborasi dalam
aktifitas. pemberian terapi

2. Resiko deficit
volume cairan Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 1.Mengidentifikasi
selama 1x24 jam kemajuan dari hasil
diharapkan masalah yang diharapkan
dapat teratasi dengan
kriteria hasil : 2.mengidentifikasi
kebutuhan cairan secara
1. Tidak ada adekuat.
menifestasi
dehidrasi,resolusi 3.tanda-tanda vital
udema,perdaraha dalam batas normal
n menurun.
4.Kolaborasi dalam
2. Tanda-tanda vital pemberian terapi
dalam batas
normal

3. Turgor kulit
normal.
3. Perubahan pola
eliminasi BAK
b.d trauma
perineum Setelah dilakukan 1.identifikasi pola
tindakan keperawatan perkemihan pasien
selama 1x24 jam
diharapkan masalah 2.anjurka pola
dapat teratasi dengan perkemihan secara
kriteria hasil : teratur.

1 eliminasi BAK tidak 3.Kolaborasi untuk


ada masalah pemasangan kateterisasi
bila pasien sulit untuk
4. 2.hasil urine dalam batas BAK
Perubahan pola normal
eliminasi BAB
b.d kurangnya 1.Kji pola BAB pasien
mobilisasi Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2.Anjurkan pasien
selama 1x24 jam untuk banyak minum
diharapkan masalah air hangat
dapat tertasi dengan
kriteria hasil : 3.Kaji bising usus tiap 8
jam
1.Pola eliminasi BAB
kembali normal 4.Anjurkan pasien
banyak makan makanan
2.tidak ada masalah yang mengandung
5. Resiko infeksi dalam Proses BAB banyak serat.

1.observasi vital sing


Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 2.kaji luka perineum
selama 1x24 jam
diharapkan masalah 3.Anjurkan untuk
dapat teratasi dengan menjaga kebersihan diri
kriteria hasil :
4.Anjurkan untuk
1.Tidak ada tanda-tanda banyak makan makanan
terjadinya infeksi yang mengandung gizi.

2. hasil laboratorium
dalam rentang normal

4.Kondisi luka terlihat


kering dan bersih
Daftar Pustaka

http/www.slideshae.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-post-partum-normal.diakses pada
tanggal 15 mei 2023
Nursing interventions classification (NIC).Edisi ke tujuh.Elsevier
Nursing outcomes classification (NOC).pengukuran outcome kesehatan.Edisi ke enam,Elsevier

Anda mungkin juga menyukai