Anda di halaman 1dari 6

ADAPTASI FISIOLOGI IBU HAMIL

Dosen pengampuh:Anita Rosyanti, SST., M.Kes

OLEH KELOMPOK 1
TK.II A KEPERAWATAN

Aan P00320020001
Adeelah Sakeva P00320020002
Delvi Batti’ P00320020010
Dini Putri Amelia P00320020012
Fitriyani P00320020017
Lisa Oktavianti Saputri P00320020022
Musdalifah P00320020025
Sri Yuliarti Mars P00320019042
Putri Regina Aprilia Hasan P00320020033
Soleh Salam P00320020040
Windi Lestari P00320020044

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN D III KEPERAWATAN


2022
Adaptasi Fisiologi Ibu Hamil

A. Perubahan Fisiologis Kehamilan

Dengan terjadinya kehamilan, maka seluruh sistem yang ada pada tubuh wanita mengalami
perubahan terutama sistem genitalia sehingga menunjang pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon
somatomamotropin, estrogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada sistem.

1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Menurut Prawiroharjo (2014), Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi
yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium.
Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan
akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat
terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi miometrium juga disertai dengan
peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik.
Uterus bertambah besar, dari yang beratnya 30 gr. Menjadi 1000 gr saat akhir
kehamilan (40 minggu). Pembesaran ini di sebabkan oleh peningkatan vaskularisasi
dan dilatasi pembuluh darah, hipertofi dari otot-otot rahim, dan perkembangan
desidua dan pertumbuhan janin. Pada Trimester III (> 28 minggu) dinding uterus
mulai menipis dan lebih lembut. Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya
dapat diraba untuk mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang menjadi
segmen bawah rahim. Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin ke
bagian bawah rahim, hal ini disebabkan melunaknya jaringanjaringan dasar panggul
bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan kedudukan bagian bawah
rahim.
b. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah menjadi lunak. Sebab
pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks bertambah dan karena timbulnya
oedema dari serviks dan hiperplasia serviks. Pada akhir kehamilan, serviks menjadi
sangat lunak dan portio menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat
dimasuki dengan mudah oleh satu jari.
c. Vagina
Pada Trimester III, estrogen menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium.
Lapisan otot membesar, vagina lebih elastis yang memungkinkan turunnya bagian
bawah janin (Indrayani, 2011).
d. Ovarium Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat perkembangan
dari korpus luteum (Hani, 2011).
e. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar). Adanya chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan
merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan
metabolik yang mengiringinya (Asrinah dkk, 2015).
2. Sistem pencernaan
a. Mulut dan Gusi
Peningkatan estrogen dan progesteron meningkatnya aliran darah ke rongga mulut,
hipervaskularisasi pembuluh darah kapiler gusi sehingga terjadi oedema.
b. Lambung Estrogen dan HCG meningkat, dengan efek sampingg mual dan muntah-
muntah. Perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung, konstipasi, lebih sering
lapar/ perasaan ingin makan terus (mengidam), juga akibat peningkatan asam
lambung.
c. Usus Halus dan Usus Besar Tonus otot- otot saluran pencernaan melemah sehingga
motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Reasorbsi
makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi.
3. Sistem perkemihan
Ureter membesar, tonus otot- otot saluran kemih menurun akibat pengaruh estrogen dan
progesteron. Kencing lebih sering, laju filtrasi meningkat. Dinding saluran kemih bisa
tertekan oleh perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun, namun
ini dianggap normal.
4. Sistem kardiovaskuler
Meningkatnya beban kerja menyebabkan otot jantung mengalami hipertrrofi, terutama
ventrikel kiri sebagai pengatur pembesaran jantung. Kecepatan darah meningkat (jumlah
darah yang dialirkan oleh jantung dalam setiap denyutnya) sebagai hasil dari peningkatan
curah jantung. Ini meningkatkan volume darah dan oksigen ke seluruh organ dan jaringan
ibu untuk pertumbuhan janin (Asrinah dkk, 2015).
5. Sistem integumen
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
Melanophore Stimulating Hormon lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide,atau alba, aerola
mamae, papilla mamae, linea nigra, chloasmagravidarum. Setelah persalinan
hiperpigmentasi akan menghilang.
6. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan sistem respirasi untuk bisa memenuhi kebutuhan O2.
Disamping itu terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar pada
usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan
O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari
biasanya.
7. Metabolisme
Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester
ketiga. Kesimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi
145mEq per liter disebabkan adanya hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang
dibutuhkan janin. Kebutuhan protein perempuan hamil semakin tinggi untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 gr/kgBB atau sebutir telur
ayam sehari. Kebutuhan kalori didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil. Berat badan ibu hamil bertambah (Asrinah dkk,
2015). b. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan Perubahan Psikologis pada trimester
ke-3, yaitu : a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik. b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi bayi tidak lahir tepat waktu. c)
Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan
keselamatannya.
8. Sistem Muskulokeletal
Pada masa terjadinya kehamilan yang terjadi pada sistem muskulokeletal akan terjadi
perubahan yang drastis, seperti progesterone yang bekerja pada kartilago dan jaringan
ikat pada banyak sendi yang memungkinkan bergerak lebih leluasa. Hormon ini
bermanfaat pada panggul karena memiliki manfaat pada panggul guna melebarkan
diameter jalan lahir, tetapi hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau nyeri pada
ibu hamil yang terutama pada ibu hamil trimestr tiga atau menjelang masa persalinan.
Efek relaksin, progesteron, dan perubahan pada pusat keseimbangan tubh ibu dapat
menyebabkan perubahan gaya berjalan.
Pada sistem muskulokeletal, saat kehamilan berlangsung menjelang trimester tiga maka
ibu hamil akan sering mengalami sakit punggung yang disebabkan oleh relaksasi sendi
sakrosakroiliaka dan efek perubahan postur tubuh juga menyebabkan ketidaknyamanan
pada ibu hamil. Otot abdomen akan menjadi semakin tegang selama kehamilan sehingga
otot rrektus abdominalis terpisah pada usia kehamilan memasuki trimester tiga. Hal ini
dapat memperburuk sakit punggung.
Penggunaan konset maternitas yang pas dapat meminimalkan ketidaknyamanan akibat
kondisi tersebut.
9. Neurologi
Pada masa kehamilan sedang berlangsung aka nada perubahan secara fisiologi pada
system neurologi yang dapat menyebabkan timbulnya gejala neurologis dan
neuromuscular, yaitu :
a. Terjadinya kompresi
Terjadinya kompresi pada syaraf di panggul atas sebab adanya pembesaran uterus
yang mampu menyebabkan terjadinya perubahan sensoris di bagian tungkai bawah
kaki.
b. Perubahan postur tubuh yaitu adanya lordosis
Lordosis dorsolumbal merupakan pangkal penyebab dari munculnya rasa nyeri pada
ibu hamil dari adanya tarikan atau tekanan akar syaraf.
c. Munculnya edema yang melibatkan syaraf perifer
Hal ini dapat menjadikan munculnya carpal tunnel syndrome yang terjadi selama
trimester tiga pada kehamilan. Pada masa ini edema akan menekan syaraf median
dibawah ligamentum karpalis pergelangan tangan. Sindrom ini ditandai oleh
parestesia dan nyeri pada tangan yang menjalar ke siku. Tangan yang dominan
biasanya paling banyak terkena.
d. Munculnya Akroestesia
Saat baal atau rasa gatal ini yang timbul akibat dari perubahan posisi dari bahu yang
membungkuk kemudian dirasakan sebagian besar ibu yang sedang hamil, hal ini efek
dari daya tarikan pada segmen pleksus brakhialis.
e. Munculnya rasa nyeri kepala
Pada masa kehamilan, sering timbulnya rasa nyeri di bagian kepala akibat ketegangan
akibat rasa kecemasan pada ibu hamil. Nyeri yang sering muncul adalah nyeri kepala
ringan dan rasa ingin pingsan. Adanya ketidakstabilan vasomotor , adanya hipotensi
postural, adanya hipoglikemia
f. Adanya hipokalsemia
Pada ibu hamil ada kalanya dapat terjadi hipokalsemia yang dapat menyebabkan
munculnya suatu masalah nauromuskular seperti kram pada otot atau kejang.
10. Sistem Endokrin
Perubahan hormonal selama kehamilan berhubungan dengan aktivitas plasenta. HCG
yang dihasilkan oleh plasenta menyebabkan munculnya gangguan nafsu makan ,
perubahan pola tidur, dan perubahan toleransi makanan. Namun seiring dengan kadar
hormone HCG berkurang maka gejala tersebut akan berkurang pula. Pada hormon
progesteron ada efek sedative sehingga dapat berhubungan dengan perubahan pola tidur
pada ibu hamil. Pada masa kehamilan berlangsung maka akan terjadi sekresi hormon
FSH dan LH dari kelenjar secara minimal. Dilanjutkan dalam persiapan proses laktasi
maka kadar prolactin meningkat sejak awal kehamilan. Kadar prolaktin meninggi sejak
awal kehamilan untuk mempersiapkan laktasi. Selain hormon prolactin yang meningkat,
hormon yang lain yaitu kadar kortisol dari kelenjar adrenal juga meningkat sejak
trimester kedua kehamilan. Kortisol ini memiliki peran dalam proses metabolisme dan
sangat diperlukan dalam jumlah yang guna menyeimbangkan penambahan beban kerja
dari tubuh selama kehamilan berlangsung.
Pada masa kehamilan kadar kortikosteroid secara keseluruhan meningkat selama
kehamilan dan diperkirakan berimplementasi dalam pembentukan striae gravidarum,
munculnya glukosa dalam urin, dan peningkatan tekanan darah. Kadar T3 dan T4
meningkat dan kadarnya memuncak sekitar usia kehamilan 10-15 minggu. Peningkatan
aktivitas tiroid meningkatkan laju metabolik basal yang menyebabkan peninggian
konsumsi oksigen dan sumber energi metabolik. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
dispnea yang dialami oleh sebagian besar wanita pada beberapa waktu selama kehamilan.
Mengalami nausea (mual dan muntah) pada masa awal trimester pertama kehamilan
sangat berhubungan dengan peningkatan T4, HCG dan TSH. Kadar esterogen meningkat
yang diperlukan untuk mempersiapkan payudara untuk menyusui. Kadar dari hormone
progesterone dapat meningkat sejumlah tiga kali lipat pada masa kehamilan, hormone
progesterone ini bekerja pada otot polos pembuluh darah, pada system perkemihan dan
gastrointestinal. Hormon progesterone juga menghambat adanya kontraksi pada uterus
saat persiapan proses persalinan. Pada trimester pertama kadar hormon relaksin sangat
tinggi, bekerja sinergis dengan progesteron untuk menghambat kontraktilitas
miometrium.

Anda mungkin juga menyukai