Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH ANFISMAN

KEHAMILAN DAN LAKTASI

DOSEN PEMBIMBING :
EFRIDA PIMA TAMBUNAN M,Pd

KELOMPOK 12
DISUSUN OLEH :
AYU DWI PUTRI
0704183139

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
A. KEHAMILAN
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional , kehamilan didefenisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi . Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi , kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terjadi jika seorang wanita melakukan hubungan seksual dengan
seorang pria yang mengakibatkan bertemunya sel telur dengan sel mani (sperma ) yang
disebut pembuahan atau fertilisasi , sel telur dimasuki oleh sperma sehingga terjadi proses
interaksi hingga berkembang menjadi embrio (Arni, M. Dkk. 2021).
Adapun hormon-hormon yang berperan dalam proses kehamilan yaitu : Progesteron,
Estrogen, Hormon laktogenik plasenta, Hormon relaksi. Selain hormon di atas, terjadi juga
beberapa perubahan pada sistem endokrin lainnya seperti penurunan sekresi dari kelenjar
hipofise yang selanjutnya akan meningkatkan sekresi dari kelenjar endokrin (khususnya
kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal) (Farrer, 1996).
1. Hormonal
a. Progesteron
Korpus luteum pada ovarium menyediakan progesteron sampai pada usia kehamilan 10
minggu. Produksi hormon progesteron dapat dipacu oleh hormon estrogen dengan
menstimulasi ambilan kolesterol oleh plasenta dan konversi enzimatik plasenta dari
kolesterol menjadi pregnenolon. Sebagai hasilnya sejumlah besar progesteron diproduksi
dan disekresi kedalam aliran darah ibu (Heffner dan Schust, 2008). Hormon progesteron,
mempengaruhi tubuh ibu melalui relaksasi otot polos, relaksasi jaringan ikat, kenaikan
suhu, pengembangan duktus laktiferus dan alveoli, serta perubahan sekretorik dalam
payudara (Farrer, 1996).
b. Estrogen
Plasenta secara efisien dapat mengaromatisasi prekursor androgen menjadi estrogen
karena plasenta mengekspresikan enzim aromatase dalam jumlah banyak. Ketiga estrogen
utama yaitu estradiol, estron, dan estriol yang diproduksi di dalam plasenta (Heffner dan
Schust, 2008). Hormon estrogen merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
uterus, pertumbuhan payudara, retensi air dan Natrium, serta pelepasan hormon hipofise.
Estriol yang merupakan hormon estrogenik utama pada kehamilan merupakan produk
yang terjadi akibat adanya interaksi antara plasenta dan hormon-hormon adrenal janin.
c. Hormon laktogenik plasenta, berperan untuk meningkatkan pertumbuhan, menstimulasi
perkembangan payudara.

1
d. Hormon relaksi, memberikan efek relaksan pada jaringan ikat (Farrer, 1996).
Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, yaitu :
1. Trimester pertama (0-12 minggu)
Periode ini juga merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari semua
sistem dan organ tubuh bayi. Berbagai gejala kehamilan akan datang di trimester
kehamilan pertama ini misalnya pembesaran payudara, sering buang air kecil, konstipasi,
mual muntah, merasa lelah, sakit kepala, pusing, emosional, dan peningkatan berat badan
2. Trimester kedua (13-27 minggu)
Ciri utama perkembangan janin pada trimester kedua adalah penyempurnaan sistem organ
umum dan mulai berfungsinya berbagai sistem organ dari janin. Sistem organ yang mulai
berkembang meliputi sistem sirkulasi, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem saraf
dan neuromuskular, sistem saraf sensorik khusus (indra), sistem perkemihan, dan sistem
endokrin.Pada periode ini, ibu akan mengalami perubahan meliputi perasaan lebih nyaman
serta kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin meningkat, kadang
tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri
3. Trimester ketiga (28-40 minggu)
Ciri utama trimester ketiga adalah penyempurnaan struktur organ yang khusus atau detail,
serta penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ. Ciri perkembangan akhir masa janin
adalah perlambatan pertumbuhan kepala relatif terhadap pertumbuhan badan. Pada awal
bulan ketiga, ukuran kepala merupakan separuh ukuran kepala bokong (crown-rumph
length, CRL). Akan tetapi, sejak awal bulan kelima, ukuran kepala relatif berkurang
sepertiga dari CRL, sampai pada saat lahir ukran kepala hanya seperempat ukuran CRL.
Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan badan dan ekstrimitas, seiring penurunan
pertumbuhan kepala. Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu meliputi perasaan aneh,
sembrono, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman masa lalu (Yulikhah, 2006).

B. LAKTASI
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses
bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi adlaah bagian dari siklus reproduksi manusia.
Masa laktasi bertujuan meningkatkan ASI Ekslusif samap usia 2 tahun dengan teknik yang
baik dan benar (Ni’matul, dkk. 2021).
a. Anatomi Payudara bagian luar dan dalam
1. Anatomi Payudara Bagian Luar

2
Berikut 3 bagian dari payudara bagian luar : Korpus (Badan), yaitu bagian yang
mengalami pembesaran pada payudara terdiri dari kumpulan jaringan lemak yang dilapisi
oleh kulit. Korpus terdiri dari parankim dan stroma, parenkim sering juga disebut struktur
payudara bagian dalam, stroma terdiri dari jaringan penunjang (lemak, pembuluh darah,
syaraf dan limfe). Areola, yaitu bagian yang kehitaman ditengah yang mengelilingi
puting susu. Ada banyak kelenjar sebasea untuk pelumas pelindung bagi aerola dan
puting susu, kelenjar keringat, dan kelenjar susu. Aerola ini akan mengalami pembesaran
selama masa kehamilan dan menyusui. Dibagian dalam aerola terdapat saluran melebar
yang disebut sinus laktiferus yang berfungsi menyimpan susu dalam payudara selama
masa laktasi sampai dikeluarkan saat diminum bayi. Sel yang berperan dalam proses
laktasi yaitu sel myophithelial sebgai dorongan untuk keluarnya air susu. Papila atau
puting, yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara dibagian tengah aerola yang
sebagian besar terdiri dari serat otot polos yang memiliki fungsi membantu puting agar
terbentuk saat adaya stimulasi.
2. Anatomi Payudara Bagian Dalam
Berikut bagian dalam payudara : Lobus, Payudara wanita normalnya memiliki 15-20
lobus . Lobus payudara ini akan terbagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut
lobulus. Lobulus, Pada setiap lobus terdapat lobulu - lobulus atau disebut juga dengan
kelenjar payudara . Lobulus - lobulus ini berperan penting dalam menghasilkan ASI pada
saat menyusui . Duktus, ASI yang diperoleh oleh lobus dan lobulus akan dibawa melalui
saluran ASI yang disebut dengan duktus . Dengan adanya saluran ini maka ASI dapat
dikeluarkan melalui puting susu ( areola ) (Mukhoirotin., dkk. 2022).
b. Siklus Laktasi
1. Pembentukan ASI (Laktogenesis) stadium 1 terjadi kurang lebih pada kehamilan 20
minggu. Disini dimulai terjadinya pembesaran dan penambahan alveols serta lobulus
yang akan memproduksi ASI. Rangsangan prolaktin sudah ada namun kerjanya masih
ditekan oleh hormon kehamilan yaitu progesteron dan estrogen. Prolaktin yaitu hormon
yang merangsang produksi ASI, sedangkan Oksitosin yaitu hormon pelancar keluarnya
ASI.
2. Laktogenesis Stadium 2 terjadi ekresi ASI pada akhir kehamilan amapai persalinan
48-72 jam. Pada saat plasenta keluar, level progesteron dan estrogen yang semula tinggi
langsung turun drastis, tetapi masih tersisa sedikit di peredaran darah sehingga aktivitas
penekanan minimal terhadap kerja prolaktin masih ada.

3
3. Laktogenesis stadium 3 (Galaktopoesis) yaitu tahap mempertahankan produksi dan
lancarnya pengeluaran ASI dari hari ke 4 sampai ke 14 hari. Dengan mempertahankan
perlekatan bayi untuk menyusui sehingga akan merangsang produksi dan dikeluarkannya
ASI.
4. Involusi yaitu berkurangnya kelenjar payudara, karena apabila bayi tidak menyusu
dan ASI tidak dikeluarkan, mulai 40 hari setelah bayi berhenti menyusu maka aktivitas
sel-sel penghasil ASI vakan menurun (Benzon,2009).
C. FAKTOR HORMON REPRODUKSI WANITA
a. Hormon estrogen
Hormon estrogen sisekresi oleh sel - sel trache intra folikel ovarium , korpus latnum , dan
plasenta. Sebagia kecil dihasilkan oleh korteks adrenal . Estrogen meningkatkan pertumbuhan
duktus - duktus yang terdapat pada kelenjar mamae dan merupakan hormon frminisme wanita
, terutama disebebkan oleh hormon androgen . Hormon mempengaruhi kerja seksual yaitu
pembesaran ukuran tuba falopii , uterus , dan vagina : pengendapan lemak pada mons
feneris , pubis , dan labia , mengawali pertumbuhan mamae .
b. Hormon prosterogen
Hormon prosterogen dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta . Hormon ini
bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam servik dan
vagina . Efek posterogen terhadap tuba falopii menigkatkan sekresi dan mukosa . Pada
kelenjar mamae , hormon posterogen meningkatkan perkembangan lobulus dan alveolus
kelenjar mamae .
c. Hormon perangsang folikel
Hormon perangsang folikel ( FSH ) mulai ditemukan pada gadis usia 11 tahun dan
jumlahny terus menerus bertambah sampai dewasa . Pembentukan FSH ini akan berkurang
pada pembentukan / pemberian estrogen dalam jumlah yang cukup yaitu keadaan hamil .
d. Hormon lutien :
Hormon lutien ( LH ) bekerjasama dengan FSH menyebabkan penimbunan substansi
sekresi estrogren dan folikel di graf . Bila esterogen dibentukk dalam jumlah yang cukup
besar maka akan menyebebabkan pengurangan reproduksi FSH sedankan produksi LH
bertambah hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH yang dapat merangsang
terjadinya ovulasi .
e. Hormon prolaktin

4
Hormon prolaktin ditemuka pada wanita yang mengalami menstruasi , terbanyak pada
urine wanita hamil , masa laktasi dan menopo . Fungsi hormon sebagai pertahanan reproduksi
progesteron dan korpus luteum (Syaifuddin. 2011).

5
DAFTAR PUSTAKA

Arni, M. Dkk. 2021. Biologi Reproduksi dan Mikrobiologi. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.

Benzon, R,C., 2009, Buku Saku Obstetri Dan Ginekologi, Penerbit Buku Kedokteran EGC ,
Jakarta, pp.281.

Bobak, Lowdermilk. 2005. Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC.


Farrer, 1996, Perawatan Maternitas, edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta,
pp. 60-71.
Heffner, L, J., Schust, D, J., 2008, Sistem Reproduksi, Edisi 2, Erlangga Medical Series,
Jakarta, pp. 47-51.
Mukhoirotin., dkk. 2022. Genetika dan Biologi Reproduksi. Yogyakarta : Yayasan Kita
Menulis.
Ni’matul U., Dkk. 2021. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jawa Tengah :
NEM.
Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kopetensi Untuk Keperwatan &
Kebidanan, ed 4. Jakarta : EGC.
Yulikhah, L., 2006, Kehamilan : Seri Asuhan Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, pp. 44-47.

Anda mungkin juga menyukai