Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NONI OCTAVIANI NURBAIYA

NIM :220911017
KELAS : PROFESI 3
MATA KULIAH : FISIOLOGI

1. Seorang perempuan, umur 27 tahun, P1 melahirkan 5 hari yang lalu, datang ke PMB
dengan keluhan bayinya rewel. Hasil anamnesis: bayinya menyusu hanya sebentar –
sebentar. Hasil pemeriksaan: payudara teraba penuh, asi menetes, TD 120/80 mmHg, S
37⁰C.
1. Jelaskan fisiologi laktasi berdasarkan kasus diatas!

2. Carilah bukti terbaru (evidence based) yang sesuai dengan permasalahan atau kasus
sebagai bukti pemecahan masalah pada kasus dan lampirkan jurnal yang anda gunakan!
• Laktasi adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu
ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan susu. 15
• Dalam Kamus Besar Bahasa indonesia Laktasi adalah pengeluaran susu dari
kelenjar susu.
Prosenya diantaranya:
1) Laktogenesis I
Pada fase terakhir kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I.
Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang
kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi
ASI sebenarnya. Tetapi bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil
mengeluarkan kolostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi
sedikit atau banyaknya produksi ASI setelah melahirkan nanti.

2) Laktogenesis II

Saat melahirkan keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon


progesteron, estrogen, dan human placental lactogen (HPL) secara tiba-tiba, tetapi
hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar-besaran
yang dikenal dengan fase Laktogenesis II.

Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak


dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga
jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli

untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri.
Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi
apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi,
namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh.

Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam
proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda
biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar
30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan
payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya,
memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan.

Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum


mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI
sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA),
yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman
memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu
pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan
oleh ASI sebenarnya

3) Laktogenesis III

Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan
beberapa hari pertama sete lah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil,
sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III.
EVIDENCE BASED JURNAL

Judul jurnal : Pengaruh Pijat Laktasi Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Menyusui Di Kelurahan
Sendang Sari Kabupaten Asahan Tahun 2019

Peneliti : NANI JAHRIANI

Tahun :2018

Berdasarkan jurnal hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perawatan yang dilakukan


terhadap payudara bertujuan untuk memperlancar sirkulasi darah dan mencegah
tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Menurut Kabir
dan Tasnim, 2009 yang diambil dari penelitian Machmudah, 2017 menjelaskan bahwa
Pijat laktasi merupakan perawatan payudara yang unik yang pertama kali dipopulerkan
oleh Sotomi Oketani dari Jepang dan sudah dilaksanakan dibeberapa Negara antara lain
Korea, Jepang dan Bangladesh. Pijat laktasi akan membuat payudara menjadi lebih
lembut, areola dan puting menjadi lebih elastis sehingga memudahkan bayi untuk
menyusu.
2. Kasus
Jawaban :
Posisi LOA merupakan posisi dengan ubun-ubun bayi sedikit menghadap ke paha kiri
Anda. Posisi ini juga merupakan posisi yang optimal karena terdapat ruang bagi bayi untuk
menempelkan dagunya ke dada, sehingga ubun-ubun kecil dapat keluar terlebih dahulu.
Mekanisme: ksiput anterior ini dimana posisi kaki janin berada di atas, dengan kepala di
bawah, wajah yang menghadap punggung ibu dan bayi bersandar pada perut ibu.
Saat posisi bayi dengan oksiput anterior maka kepala bayi tepat berada di panggul

3. Jelaskan tentang Siklus mentruasi pada gambar dibawah ini

Siklus Menstruasi:
a. Fase folikuler yang dimulai pada hari pertama periode menstruasi. Berikut ini hal-
hal yang terjadi selama fase folikuler:
1) Follicle stimulating hormone (FSH, hormon perangsang folikel) dan luteinizing
hormone (LH, hormon pelutein) dilepaskan oleh otak menuju ke ovarium untuk
merangsang perkembangan sekitar 15-20 sel telur di dalam ovarium. Telur-telur
itu berada di dalam kantungnya masing-masing yang disebut folikel.
2) Hormon FSH dan LH juga memicu peningkatan produksi estrogen.
3) Peningkatan level estrogen menghentikan produksi FSH. Keseimbangan hormon
ini membuat tubuh bisa membatasi jumlah folikel yang matang.
4) Saat fase folikuler berkembang, satu buah folikel di dalam salah satu ovarim
menjadi dominan dan terus matang. Folikel dominan ini menekan seluruh folikel
lain kelompoknya sehingga yang lain berhenti tumbuh dan mati. Folikel dominan
akan terus memproduksi estrogen.

b. Fase ovulasi biasanya dimulai sekitar 14 hari setelah fase folikuler. Fase ini adalah
titik tengah dari siklus menstruasi, dengan periode menstruasi berikutnya akan
dimulai sekitar 2 minggu kemudian. Peristiwa di bawah ini terjadi di fase ovulasi:
1) Peningkatan estrogen dari folikel dominan memicu lonjakan jumlah LH yang
diproduksi oleh otak sehingga memyebabkan folikel dominan melepaskan sel telur
dari dalam ovarium.
2) Sel telur dilepaskan (proses ini disebut sebagai ovulasi) dan ditangkap oleh ujung-
ujung tuba fallopi yang mirip dengan tangan (fimbria). Fimbria kemudian
menyapu telur masuk ke dalam tuba fallopi. Sel telur akan melewati tuba Fallopi
selama 2-3 hari setelah ovulasi.
3) Selama tahap ini terjadi pula peningkatan jumlah dan kekentalan lendir serviks.

Jika seorang wanita melakukan hubungan intim pada masa ini, lendir yang kental
akan menangkap sperma pria, memeliharanya, dan membantunya bergerak ke atas
menuju sel telur untuk melakukan fertilisasi.
c. Fase luteal dimulai tepat setelah ovulasi dan melibatkan proses-proses di bawah
ini:
1) Setelah sel telur dilepaskan, folikel yang kosong berkembang menjadi struktur
baru yang disebut dengan corpus luteum.
2) Corpus luteum mengeluarkan hormon progesteron. Hormon inilah yang
mempersiapkan uterus agar siap ditempati oleh embrio.
Jika sperma telah memfertilisasi sel telur (proses pembuahan), telur yang telah
dibuahi (embrio) akan melewati tuba fallopi kemudian turun ke uterus untuk
melakukan proses implantasi. Pada tahap ini, si wanita sudah dianggap hamil.

4. Sebutkan 1 test yang dilakukan untuk kehamilan, jelaskan bagaimana test tersebut bisa
menunjukkan hasil positif(+)!

Pemeriksaan kehamilan bisa menggunakanone ONE MED test pack, tes ini alat uji
kehamilan yang sangat mudah digunakan dan mempunyai sensitifitas 20 mIU dan akurasi
99.9%. ONE MED TEST KEHAMILAN STRIP sangat praktis dan cepat untuk
mengetahui hasil kehamilan. Untuk mendapatkan hasil yang akurat sebaiknya digunakan
setelah 7 hari berhubungan.
Aturan Pakai
Pengujian dapat dilakukan minimal 7 hari setelah berhubungan. Tahapnya dapat dilakukan
dengan cara menampung urine pertama yang keluar di pagi hari, kemudian strip dicelupkan
ke dalamnya. Dalam waktu 1-3 menit hasil tes dapat terlihat. ( Dua garis : Positif, Satu
garis : Negatif)
5. Jelaskan Endorkinologi dalam Kehamilan dan terbentuknya plasenta

PROSES ENDOKRINOLOGI
1) Hamil trimester I ditandai oleh meningkatnya pembentukan HCG dari sel – sel
trofoblas dan perubahan korpus leteum menjadi korpus luteum gravidititas. Korpus
luteum graviditatis memproduksi estrogen dan progesteron.
2) Hamil Trimester II pada masa ini produksi HCG yang semula meningkat mulai
menurun. Estrogen dan Progesteron tidak di hasilkan lagi oleh korpus luteum
graviditatis melainkan oleh plasenta.
3) Trimester ke II dan III yaitu pada masa ini plasenta menghasilkan steroid seks dalam
jumlah yang sangat besar. Selain itu juga peningkatan sekresi hormon PRL dari
hipofisis anterior
PROSES TERBENTUKNYA PLASENTA
Plasenta terbentuk sejak awal kehamilan, kira-kira 2 minggu setelah pembuahan. Organ
dengan bobot sekitar 500 gram ini mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin,
serta melindunginya dari penyakit. Dengan bentuknya yang
bervariasi, plasenta umumnya menempel pada bagian atas, belakang, atau samping rahim.
Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang
wanita sedang hamil. Organ ini terhubung dengan bayi melalui tali pusar yang berfungsi
untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi untuk bayi. Pada awal kehamilan, plasenta berada
pada posisi rendah dalam rahim.
ali pusat merupakan jaringan ikat yang menghubungkan antara plasenta dan janin yang
memiliki peranan penting dalam interaksi antara ibu dan janin selama masa kehamilan.
Jaringan ini berfungsi menjaga viabilitas dan memfasilitasi pertumbuhan embrio serta
janin.
6. Jelaskan Fisologi terbentuknya dan keluarnya ASI (hormone yang berperan)

Perubahan kadar hormon selama kehamilan, misalnya hormon progesteron dan estrogen,


menyebabkan saluran susu dan kelenjar susu bertumbuh dan bertambah jumlahnya. Hal ini
membuat payudara ibu hamil terlihat lebih besar.

saat usia kehamilan menginjak trimester kedua, payudara Bunda mulai memproduksi susu,
sehingga Bunda mungkin akan merasakan ada air susu yang keluar dari puting selama
kehamilan.

Proses pembentukan ASI menurut Marliandiani (2015) meliputi proses produksi ASI dan
proses pengeluaran ASI. 1. Produksi ASI (prolaktin) Pembentukan payudara dimulai sejak
embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi. Hormon yang berperan
adalah hormon ekstrogen dan progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sementara
hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI. Selama kehamilan hormon prolaktin dari
placenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon ekstrogen yang masih
tinggi. Kadar ekstrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga
pascapersalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua refleks yang
berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat perangsangan puting
susu dikarenakan isapan bayi.

Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan rangsangan
saraf yang terdapat pada glandula pituitari posterior, sehingga keluar hormon oksitosin. Hal
ini menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan berkontraksi dan mendorong ASI
masuk dalam pembuluh ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi,
juga oleh reseptor yang terletak pada duktus. Apabila duktus melebar, maka secara reflektoris
oksitosin dikeluarkan oleh hipofisis

Anda mungkin juga menyukai