Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR NIFAS DAN MENYUSUI

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas)


Dosen : Gangsar Indah L,S.ST,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 1
Shinta Novita (1815471001)
Cenayang Dara Yasa (1815471002)
Cindi Diana Novita (1815471003)
Safira Martina (1815471004)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI D3 KEBIDANAN METRO
2019
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

Kegiatan Belajar

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta


keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8
minggu.
Payudara adalah organ yang sangat penting bagi wanita untuk
mempertahankan kelangsungan hidup keturunannya karena ASI
merupakan sumber makanan bayi yang penting terutama pada bayi-bayi
pada bulan-bulan pertamanya.
Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, seharusnya
ia harus menanamkan suatu keyakinan bahwa ia harus menyusui, karena
menyusui adalah realisasi dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang
ibu.
Dewasa ini, di Indonesia sekitar 80-90 % ibu-ibu di perdesaan masih
menuusui bayi nya lebih dar 1 tahun, namun hal ini tidak sama dengan
ibu-ibu di kota-kota. Para ibu mempunyai berbagai alasan seperti ibu
harus bekerja, pengaruh kosmetologi, pemakaian pil KB. Angka kematian
anak-anak di Indonesia semakin lama semakin meningkat, terlebih anak-
anak yang mengkonsumsi susu formula yang biasanya dapat
mengakibatkan bayi diare.

1
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja konsep dasar nifas dan menyusui ?


2. Bagaimana anatomi dan fisiologi payudara ?
3. Apa tujuan dari asuhan masa nifas ?
4. Bagaimana tahapan masa nifas ?

C. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan pembaca dapat mengerti tentang :


1. Untuk mengetahui konsep dasar nifas dan menyusui.
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi payudara.
3. Untuk mengetahui tujuan asuhan masa nifas.
4. Untuk mengetahui tahapan masa nifas.

2
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

1
URAIAN MATERI

A. Masa Nifas

1. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta


keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8
minggu.
Puerperium adalah masa sesudah persalinan yang di perlukan
untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu.
Masa nifas adalah periode waktu selama 6-8 minggu setelah
persalinan. Jadi, masa nifas adalah masa pemulihan alat-alat kandungan
sesudah persalinan yangmana dimulai sejak keluarnya plasenta dan akan
berakhir setelah alat-alat tersebut kembali pada keaadaan semula (6-8
Minggu).
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan pemberiaan masa nifas, yuitu :


a. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi.
b. Pencegahan, diagnose dini, dan pengobatan komplikasi pada ibu.
c. Merujuk ibu ke asuhan tenaga ahli bilamana perlu.
d. Mendukung dan memperkuat keyakinan ibu, serta memungkinkan
ibu untuk mampu melaksanakan perannya dalam situasi keluarga dan
budaya yang khusus.
e. Imunisasi ibu terhadap tetanus.

3
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

f. Mendorong pelaksanaan metode yang sehat tentang pemberian


makanan anak, serta peningkatan pengembangan hubungan yang baik
antara ibu dan anak.

3. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terdiri dari 3 tahap, yaitu :


a. Puerperium Dini, yaitu masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap
bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium Intermedial, yaitu masa kepulihan menyeluruh alat-
alat genitalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.
c. Remote Puerperium, yaitu masa yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung
selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.

4. konsep dasar menyusui


Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian yaitu produksi dan
pengeluaran ASI . Payudara mulai dibentuk sejak embrio berusia 18-19
minggu dan baru selesai ketika mulai menstruasi, dengan terbentuknya
estrogen dan progesterone yang berfungsi untuk maturasi alveoli;
sedangkan hormone prolakton adalah hormone yang berfungsi untuk
produksi ASI disamping hormone lain seperti insulin, tiroksin, dan
sebagainya.
Selama kehamilan, hormone prolactin dari plasenta meningkat, tetapi
ditekan oleh hormone estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga
postpartum kadar estrogen dan progesterone turun drastis sehingga
pengaruh prolactin lebih dominan, sehingga terjadi sekresi ASI. Menyusui

4
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

dini akan menimbulkan rangsangan pada puting susu sehingga


terbentuklah prolactin pada kelenjar hipofisis, sehingga sekresi ASI
semakin lancar.

B. Anatomi dan Fisiologi Payudara

Payudara (mammae, susu) adalah kalenjar yang terletak di bawah


kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu
untuk menutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang kalenjar payudara,
yang beratnya lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui
800 gram.
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu :

5
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

1. Korpus
Korpus alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian
dari alveolus adalah sel aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos
dan pembuluh darah
Lobulus, yaitu kumpulan dari alveolus.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus
pada tiap payudara.
ASI disalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus),
kemudian beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih
besar (duktus laktiferus).
2. Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar,
akhirnya memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam
dinding alveolus maupun saluran-saluran terdapat ototpolos yang bila
berkontraksi dapat memompa ASI keluar.
3. Papilla atau puting
Bagian yang menojol yang dimasukan ke mulut bayi untuk aliran
air susu.

Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI


Biasanya belum keluar karea masih dihambat oleh kadar estrogen yang
tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca perasalinan, kadar estrogen dan
progestero menurun drastic, sehingga prolaktin lebih dominan dan pada
saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini
terjadi perangsangan putting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis,
sehingga sekresi ASI lebih lancer.

6
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

Dua reflek pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu
prolaktin dan reflek aliran timbul karena akibat perangsangan putting
susu karena hisapan oleh bayi:
1) Reflek prolaktin
Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk
membuat kolostrum, terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat
oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca oersalinan, yaitu
lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen
dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting
susu dan kalang payudara karena ujung-ujung syaraf sensoris yang
berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke
hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan
pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya
merangsang pengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin. Faktor pemacu
sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar
prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk
membuat air susu.
Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan
setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak
akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun
pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak
menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3.
Sedangkan pada ibi menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan
seperti : stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi dan rangsangan
puting susu.

2) Reflek let down

7
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior,


rangsangan yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior
(neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah
hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi. Kontraksi
dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi. Kontraksi dari sel
akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari.

C. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan


masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas
terjadi dalam 24 jam pertama.
Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3
kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60%
kematian BBL terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan
pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas
dapat mencegah beberapa kematian ini.
Tujuan asuhan masa nifas normal dibagi 2 yaitu :
1. Tujuan umum
Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak.

2. Tujuan khusus
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun
psikologisnya.

8
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, Mendeteksi


masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayinya.
c. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan
perawatan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

D. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas dibagi menjadi 3 :


1. Puerpurium dini.
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40
hari. 9

2. Puerperium intermedial.
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3. Remote puerperium.
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk
sehat sempurna bias berminggu-minggu, bulan, tahunan.

9
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta


keluar dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan
semula (sebelum hamil). Biasanya berlangsung selama lebih kurang 6-8
minggu. Pada masa nifas ibu nharus diberikan asuhan agar mencegas
terjadinya masalah di masa nifas.
Setelah bayi lahir, bayi harus segera di beri ASI supaya terjadi
kedekatan pada ibu dan bayi, dan kebutuhan bayi terpenuhi. Agar ASI
yang diberikan pada bayi itu diperoleh sevcara sempurna, maka ibu harus
merawat payudara agar ASI yang di hasilkan banyak karena ASI sangat
dibutuhkan bayi (ASI banyak mengandung at-zat gizi yang di perlukan
oleh bayi) .
B. Saran

Pada masa nifas, kesehatan ibu harus sangat di perhatikan supaya


bayi juga sehat dan pertumbuhannya lancar atau seimbang. Kepada para
ibu dianjurkan untuk memberikan bayi mereka ASI, karena selain
mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi, ASI juga
merupakan makanan bayi yang paling aman, hemat dan mengandung
antibody.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, begitu juga
dengan penulis. Bila dalam pembuatan makalah ini ada kekurangan,
penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca guna
penyempurnaan makalah ini.

10
BAHAN AJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN NIFAS

DAFTAR PUSTAKA

FK Kedokteran UNPAD. 1983. Obstetri Fisiologi. ELeman : Bandung.


Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Andi
: Yogyakarta.
Wulanda, Febri Ayu. 2011. Biologi Reproduksi. Salemba Medika : Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai