Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI

GANGGUAN REPRODUKSI

Disusun oleh:

1. Nabila Rizqa Kurniawan (1615371032)


2. Zahra Ramadhani N.V.E (1615371038)
3. Agita Ade Sanurtya (1615371045)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN METRO

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah “Gangguan
Reproduksi ”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Asuhan


Kebidanan Patologi. Pada makalah ini mungkin terdapat benyak kekurangan
karena luasnya informasi belum sepenuhnya termasuk di makalah ini. Untuk itu
penulis meminta tambahan, kritik dan saran bagi pembaca. Semoga makalah ini
berguna sebagai penunjang dan gambaran pembelajaran Asuhan Kebidanan
Patologi.

Metro, 03 Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Fibro Adenoma .................................................................................................. 3
B. Kista Sarkoma Filodes........................................................................................ 4
C.Sarcoma................................................................................................................7
D. Kanker Payudar...............................................................................................13
E. Tumor Jinak Dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus, Dan Ovarium...16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................27
B. Saran ................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Sistem Reproduksi wanita akan menjalankan fungsinya bila dalam


keadaan normal. Seluruh organ reproduksi mempunyai fungsinya masing-
masing. Namun tidak menutup kemungkinan bila organ – organ reproduksi akan
tidak lagi berfungsi dengan baik. Yang pada akhirnya akan mengganggu jalannya
sistem reproduksi.

Gangguan sistem reproduksi pada wanita secara umum dapat dikatagorikan ke


dalam: gangguan perkembangan, endokrinologi, proses infeksi, dan neoplasma.
Salah satu gangguan sistem reproduksi adalah Fibroadenoma yaitu benjolan
padat yang kecil dan jinak pada payudara yang teridiri dari jaringan kelenjar dan
fibrosa.Benjolan ini biasanya ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan
pada remaja putri. Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering
terjadi pada wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan
fibrosa.

Dan masih banyak gangguan sistem reproduksi lainnya seperti kista sarcoma
filodes, sarcoma, kanker payudara dan tumor jinak dan tumor ganas pada vulva,
vagina, tuba, uterus, dan ovarium. Gangguan sistem reproduksi ini dapat segera
diatasi sebelum terlambat dan mengganggu sistem reproduksi secara keseluruhan.
Oleh karena itu dibutuhkan pendeteksian secara dini serta penanganan yang baik
dan benar.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fibro adenoma?
2. Apa yang dimaksud dengan kista sarkoma filodes?
3. Apa yang dimaksud dengan sarcoma?
4. Apa yang dimaksud degan kanker payudara?
5. Apa yang dimaksud dengan tumor jinak dan ganas pada vulva, vagina,
tuba, uterus, dan ovarium?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui fibro adenoma.
2. Untuk mengetahui kista sarkoma filodes
3. Untuk mengetahui sarcoma
4. Untuk mengetahui kanker payudara
5. Untuk mengetahui tumor jinak dan ganas pada vulva, vagina, tuba,
uterus, dan ovarium.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fibroadenoma
1. Definisi
Fibroadenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak pada payudara
yang teridiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa.Benjolan ini biasanya
ditemukan pada wanita muda, seringkali ditemukan pada remaja putri.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang paling sering terjadi pada
wanita. Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa.

Secara histologi
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b. Fibroadenoma Intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan
pada saat menopause terjadi regresi.

Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval, tunggal,


relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm. Biasanya
ditemukan secara tidak sengaja.

2. Penyebab

a. Peningkatan Estrogen
b. Genetik payudara
c. Faktor-faktor predisposisi : Usia
3. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering

3
ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oleh beberapa
kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan
terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary
displasia. Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas,
merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di
sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan
proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang
dilapisi epitel dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
4. Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
a. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu- abuan
pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c. Ada penekanan pada jaringan sekitar
d. Ada batas yang tegas
e. Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa
(Giant Fibroadenoma )
f. Memiliki kapsul dan soliter
g. Benjolan dapat digerakkan
h. Pertumbuhannya lambat
i. Mudah diangkat dengan lokal surgery
j. Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian.
B. Kista Sarcoma Filodes
1. Definisi
Kista sarcoma filodes (tumor filodes) adalah fibroadenoma yang tumbuh
meliputi seluruh mammae.Tumor filodes juga merupakan suatu neoplasma
jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara lokal dan dapat menjadi ganas
(10-15%) dan (80-95%) jinak.Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan
dalam ukuran yang besar.Tumor ini timbul biasanya pada umur 35-40tahun,
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan dapat pula dalam
ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi besar (bengkak).
Nama kista sarcoma filodes berasal dari Muller (1838) karena mengandung
kista-kista besar diantaranya banyak sekali jaringan ikat sehingga waktu itu

4
diduga sarkoma.Di permukaan tumor terdapat banyak jaringan sperti
lembaran-lembaran buku (phyllon).

2. Etiologi
Etiologi kistosarkoma fillodes belum diketahui secara pasti, namun
beberapa hal yang diduga dapat mempengaruhi terjadinya tumor ini
antara lain :

a. Kontrasepsi hormonal (terutama estrogen)


b. Pernah mengalami radiasi di daerah dada ( lingkungan )
c. Adanya keturunan ca mammae (genetik)
d. Wanita usia 35 – 40 tahun, resiko semakin meningkat pada keadaan :
1) Orang tua ( ibu ) pernah menderita Ca mammae terutama pada
usia relatif muda.
2) Anggota keluarga menderita Ca mammae
3) Sebelumnya pernah menderita penyakit tumor / kanker
4) Penderita tumor jinak payudara

3. Patofisiologis
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan oleh
fibroadenoma. tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak,
terkadang di batas antara jinak dan ganas dan terkadang ganas. Tumor
filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu neoplasma jinak yang
bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%).
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.
Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada usia
sekitar 45 tahun. Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4 cm, dan
dapat rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.

4. Tanda Dan Gejala


a. Pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara
menjadi besar (bengkak). Tumor filodes merupakan neoplasma non-
epitelial payudara yang paling sering terjadi, meskipun hanya
mewakili 1% dari tumor payudara. Tumor ini memiliki tekstur halus,

5
berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas. Tumor ini adalah
tumor yang relatif besar, dengan ukuran adapun tanda dan gejala dari
kista sarcoma filodes yaitu:
b. Kulit di atas tumor mengkiiap, regang, tipis, merah dan pembuluh-
pembuluh balik melebar & panas.
c. Jarang terjadi mestastasis (pembesaran kelenjar regional) hal ini
yang menjadi petunjuk untuk membedakan tumor ini dari kanker
karena jarang sekali kita menemukan kanker payudara dengan
ukuran diameter 10 – 15 cm yang tidak bermestastasis dan
menginfiltrasi kulit atau toraks.
d. Tumor tumbuh cepat, nekrosis dan radang pada kulit
e. Tumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya
bergerak secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar,
dengan ukuran rata-rata 5 cm.
5. Penatalaksanaan
Tindakan:
a. Karena potensi ganas dan lebih radikal dari fibroadenoma,biasanya
dilakukan mastektomi,dengan pengangkatan fasia pektoralis
b. Pascabedah diberi radiasi
c. Usia penting dalam manajemen lesi-lesi ini. Dibawah umur 20,
semuanya harus diterapi dengan enukleasi, karena mereka hampir
selalu berperilaku dalam sikap jinak.
d. Terapi Bedah
Pada kebanyakan kasus cystosarcoma phylloides, melakukan eksisi
luas normal, dengan lingkaran jaringan normal.Tidak terdapat aturan
tentang besarnya batas. Namun, batas 2 cm untuk tumor kecil (< 5 cm)
dan batas 5 cm untuk tumor besar (> 5 cm) telah dianjurkan.
Lesi tidak seharusnya “dikupas keluar”, seperti yang mungkin
dilakukan dengan fibroadenoma, atau angka rekurensi tanpa dapat
diterima jadi meningkat.

6. Deteksi Dini ( Cara Mengetahui Kelainan Payudara )

6
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara.Biasanya kedua payudara tidak sama besar, putting tidak
terletak pada ketinggian yang sama.Perhatikan apakah terdapat
keriput, lekukan atau putting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat
kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari putting susu segeralah
pergi ke dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.Bungckukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah
dan periksa lagi.
c. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tanggan kiri di belakang
kepala dan sebuah bantal di bawah bahu kiri.Rabalah payudara kiri
dengan telapak dan jari – jari tangan kanan.Periksalah apakah ada
benjolan pada payudara.Kemudian periksa juga apakah ada benjolan
atau pembengkakan pada ketiak kiri.
d. Periksalah dan rabalah putting susu dan sekitarnya. Pada umumnya
kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari – jari tangan akan terasa
kenyal dan mudah digerakkan.Bila terasa ada benjolan sebesar 1 cm
atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
e. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
C. Sarcoma
1. Definisi
Sarkoma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel –
sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak terbatas / berlebihan
(proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta,
Achmad. 1973). Sarkoma merupakan tumor ganas (kanker).
Gambaran histologik seperti karsinoma, sarkoma pun terdiri atas
sel – sel tumor dan stroma. Sarkoma yang berdiferensiasi buruk , sel –
selnya lebih banyak, sedangkan stromanya hanya sedikit. Bila diferensiasi
lebih baik, maka jumlah stromanya lebih banyak. Stroma ini berbede –
beda, tergantung kepada jenis jaringan asalnya. Osteogenic sarcoma terdiri
atas jaringan osteoid, sedangkan pada fibrosarcoma stromanya terdiri atas

7
serabut kolagen atau retikulin. Ciri-ciri dari sarkoma yakni sebagai berikut
:
a. Sel – sel tumor tersebar, dipisahkan oleh stroma yang banyak. Makin
ganas suatu sarkoma, makin seluler tumor tersebut, shg stromanya
sangat sedikit,kadang – kadang hanya dapat dilihat dengan pulasan
khusus.
b. Sel sarkoma mempunyai sifat mesoblastik, yaitu batas – batas sel tidak
jelas, sering cabang – cabang sitoplasmanya masuk ke dalam stroma.
c. Pembuluh darah lebih banyak jumlahnya, terletak di antara sel dan
dalam bentuk kapiler atau sinusoid. Adanya pertumbuhan yang
ekspansif menyebabkan pembuluh tersebut tertekan sehingga sering
terjadi perdarahan.
d. Mitosis tidak begitu banyak dan sel datia tumor sering ditemukan.

2. Etiologi
Bahan – bahan yang dapat menyebabkan terbentuknya kanker disebut
karsinogen. Menurut jenisnya karsinogen dapat berupa :
a. Bahan kimia
b. Virus
c. Karsinogen fisik
d. Hormon

3. Patofisiologi
Sarkoma tumbuh terutama secara ekspansif. Tetapi terjadi pula
pertumbuhan yang infiltratif ke jaringan sekitarnya. Sel – sel sarkoma
menjalar sepanjang fascia, diantara sel – sel otot, kanal – kanal Havers pada
tulang dll. sehingga pada operasi pengeluaran tumor tersebut sering ada
yang tertinggal dan menimbulkan residif yang tumbuhnya bahkan lebih
cepat daripada tumor induknya.
Penyebaran jauh (metastasis) berlangsung dengan cara hematogen. Hal ini
dimungkinkan dengan adanya pembuluh darah yang banyak dan berdinding
tipis. Anak sebar mula – mula terbentuk pada paru – paru, walaupun

8
demikian kadang – kadang sel tumor dapat melalui paru – paru dan
membentuk anaksebar pada alat – alat tubuh yang lain. Penyebaran jauh
dengan cara limfogen sangat jarang, hanya terjadi pada kira – kira 5 – 10%
dari penderita sarkoma. Sarkoma dapat terjadi pada semua bagian tubuh
tetapi yang sering ialah pada tulang, jaringan subcutis, fascia dan otot.

4. Klasifikasi
Sarkoma dapat dinamai secara sitologik atau secara histologik.
Pembagian secara sitologik berdasarkan bentuk selnya, maka sarkoma
dibagi atas :
a. Sarkoma sel bulat, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat.
b. Sarkoma sel kumparan, bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk
kumparan.
c. Sarkoma sel campuran bila terdiri atas sel – sel yang berbentuk bulat
dan kumparan.
d. Sarkoma sel datia, bila sebagian besar terdiri atas sel datia.

Pembagian secara histologik berdasarkan asal jaringannya. Yang berasal


dari jaringan ikat disebut fibrosarcoma, dari jaringan tulang disebut
osteogenic sarcoma. Dari tulang rawan disebut chondrosarcoma.
Pembagian ini lebih memuaskan. Tetapi pada keadaan tertentu, yaitu pada
sarkoma yang berdiferensiasi sangat buruk, tidak mungkin lagi dapat
ditentukan jenis atau asal selnya. Berikut macam-macam sarkoma :

a. Fibrosarcoma
Tumor ini merupakan tumor ganas yang berasal dari fibroblas. Sel –
selnya berbentuk kumparan (spindle cells). Sel – selnya ini biasanya
berukuran besar atau kecil. Fibrosarcoma dengan sel – sel kumparan
berukuran besar biasanya lebih ganas. Fibrosarcoma yang sangat buruk
diferensiasinya biasanya berbentuk bulat dan sering disebut sarkoma sel
bulat (round cell sarcoma). Stroma sarcoma sangat berbeda – beda
jumlahnya. Fibrosarcoma yng berdiferensiasi baik biasanya stromanya
banyak, fibriler, shg sering sukar dibedakan dari fibroma yang kaya

9
akan sel. Dalam hal ini adanya mitosis sangat penting. Bila ditemukan
tumor tersebut sudah merupakan fibrosarcoma yang berdiferensiasi
baik.
b. Neurosarcoma (Neurofibrosarcoma)
Neurosarcoma biasa berasal dari nurofibroma atau schavannoma.
Tumbuh pada syaraf perifer yang letaknya dalam. Sifatnya tidak begitu
ganas. Mula – mula setempat dengan batas – batas yang tegas tetapi
lambat laun akan tumbuh infiltratif ke jaringan sekitarnya dan
menimbulkan residif. Gambaran histologik menyerupai fibrosarcoma,
hanya sel – sel berbentuk kumparan pada neurogenic sarcoma
membentuk berkas – berkas jalannya berjalin – jalin. Sering kedua jenis
sarcoma ini hanya dapat dibedakan dengan melakukan pulasan –
pulasan khusus (pulasan trichrome dan retikulin). Tumor ini sangat
radioresisten.
c. Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
Tumor ini sering ditemukan dan terjadi pada ujung – ujung tulang
panjang yaitu metafisis. Sel – sel tumornya ialah osteoblas. Pada tumor
ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru
sehingga mudah dikenal. Osteogenic sarcoma merupakan tumor primer
tulang yang sifatnya paling ganas.
d. Chondrosarcoma
Chondroma dapat menjadi ganas dan disebut chondrosarcoma. Tumor
ini tumbuh pada tulang – tulang panjang dan tulang gepeng seperti
strenum, pelvis dan tulang iga. Chondrosarcoma yang berdiferensiasi
buruk, histologinya mudah dikenal. Bila berdiferensiasi baik kadang –
kadang sukar dibedakan dengan chondroma. Dalam hal iini keterngan
klinik misalnya tumbuhnya sangat cepat dan gambaran makroskopik
(adanya pertumbuhan infiltratif) sangat penting untuk menyokong
diagnosis chondrosarcoma. Pada tumor ini sering terjadi degenerasi
miksomatosa. Chondrosarcoma bisa ganas sejak semula.

e. Liposarcoma

10
Liposarcoma tidak jarang terjadi seperti umumnya disangka. Hal
ini disebabkan karena tumor tersebut sering tidak dikenal sebagai
liposarcoma terutama bila tidak dilakukan pulasan khusus untuk zat
lemak. Tumor ini dapat terjadi pada semua bagian tubuh yang
mengandung jaringan lemak tetapi biasanya ditemukan sekitar jaringan
otot, sendi dan pada jaringan lemak retroperitonial atau perirenal.
Mula – mula tumor ini bersimpai, sering kambuh jika telah diangkat,
kemudian infiltratif sehingga prognosis sangat buruk. Gambaran
makroskopiknya sangat berbeda untuk tiap tumor, maupun untuk tiap
bagian pada satu tumor. Sel – selnya umumnya berbentuk kumparan
atau polihedral. Sitoplasmanya granuler, kadang – kadang mengandung
lemak yang dapat dilihat dengan pulasan Sudan. Sel – sel polihedral
besar dan pucat menyerupaisel – sel epitel sehingga sering dikscsuksn
dengan anaksebarhyperneprhoma, terutama bila tumor tersebut terletak
pada tulang. Sel – sel yang menyerupai sel lemak fetal dan sel datia
tumor juga sering ditemulan.
f. Myxosarcoma
Bukan merupakan golongan tumor tersendiri. Myxosarcoma terjadi
karena suatu sarcoma mengalami degenerasi miksomatosa atau
berlendir.
g. Chordoma
Tumor ini berasal dari chorda dorsalis. Biasanya terjadi pada ujung atas
dan ujung bawah columna vertebralis. Di bagian atas tumor ini tumbuh
di antara fossa hypophysialis dan foramen magnum sedangakan di
bagian bawah terletak di daerah sacro coccygeal. Tumor ini derajad
keganasannya rendah, tumbuh infiltratif dan mengadakan penyebarab
jauh (metastatus) baru pada stadium akhir. Tumor ini dapat mencapai
ukuran besar, konsistensinya kenyal, warnanya mengkilap seperti
chorda dorsalis, dipisahkan oleh bercak – bercak perdarahan.
Makroskopik chordoma terdiri atas sel – sel besar yang sitoplasmanya
jernih dan bervakuol karena mengandung zat nukoid. Sel – sel ini
disebut sel fisalifor yang khas untuk chordoma. Sel – sel tumor letaknya

11
saling berdekatan tanpa substansi interseluler sehingga chordoma dapat
dikacaukan dengan karsinoma yang mengalami degenerasi mukoid.
h. Leiomyosarcoma
Adalah tumor ganas yang berasal dari otot polos. Tumor in banyak
terjadi pada uterus yang sebetulnya merupakan fibromyoma. Biasanya
timbul pada masa reproduksi (child bearing age). Tidak prnh tumbuh
sebelum pubertas dan sesudah menopause. Leiomyosarcoma jarang
mnimbulkan metastasis dan sering tidak tumbuh lagi setelah diangkat.
i. Sarkoma botryoides ( Carcinosarcoma )
Tumor ini jarang ditemukan, tetapi amat menarik perhatian. Tumor ini
terdiri atas beberapa jaringan yang berasal dari mesoderm. Dapat
ditemukan jaringan ikat, jaringan miksomatosa, otot polos, otot seran
lintang, tulang rawan, tulang, dan kadang-kadang epitel atau kelenjar,
seperti yang dijumpai pada mukosa alat kelamin wanita. Gambaran
makroskopiknya menunjukan sebuah tumor menyerupai sekelompok
besar buah anggur, bulat, multilobuler mengisi dan kadang-kadang
bahkan menonjol keluar vagina. Karena bentuk tumor ini menyerupai
tangkai buah anggur, maka disebut botryoides. Warna permukaan
kelabu kuning seperti gelantin dan sangat rapuh sehingga bagian-bagian
sering terlepas, menyebabkan perdarahan dan infeksi sekunder. Selain
pada vagina tumor juga dijumpai pada uterus. Terdapat pada semua
umur, juga pada anak-anak. Pada anak-anak, tumor tersebut
mengadakan infiltrasi lokal dan meninggalnya penderita karena
menembus ke peritoneum atau obstruksi saluran kemih. Pada orang
dewasa ditemukan anaksebar pada alat tubuh yang jauh letaknya.
Prognosis buruk, penderita meninggal dalam jangka 1-2 tahun.
Berbeda dengan vagina, pada servik sering ditemukan kelainan.
Biasanya dihinggapi radang tidak tersifat dengan keluhan yang sering
ditemukan, yaitu flour albus (leucorrhoea, keputihan). Selain itu, pada
servik sering ditemukan carcinoma cervicis, suatu bentuk neoplasma
yang menduduki salah satu tempat teratas dalam daftar sebab kematian
akibat tumor ganas pada wanita.

12
j. Endometrial stromal sarcoma
Berasal dari stroma endometrium yang terapat di dalam myometrium
dan menunjukan gambaran sarkomatosa.

D. Kanker Payudara
1. Definisi
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian
dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak
normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara
(carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma
yang ganas berasal dari parenkim. Pada wanita Indonesia, kanker
payudara menempati urutan kedua yang paling banyak diderita setelah
kanker serviks.

2. Penyebab
a. Faktor reproduksi : karakteristik reproduktif yang berhubungan
dengan resiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas,
menerce pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan
kehamilan pertama pada umur tua. Resiko utama kanker payudara
adalah bertambahnya umur
b. Penggunaan hormone : hormone esterogen berhubungan dengan
kanker payudara
c. Penyakit fibrokistik : pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma
dan fibrosis, tidak ada peningkatan resiko terjadinya kanker
payudara. Pada hiperflasis dan papiloma resiko sedikit meningkat
1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hyperplasia atipik, resiko
meningkat hingga 5 kali
d. Obesitas : terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan
bentuk tubuh. Dengan kanker payudara pada wanita pasca
menopause
e. Konsumsi lemak : konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor
resiko terjadinya kanker payudara

13
f. Radiasi : eksporsur radiasi dengan ionisasi selama atau sesudah
puber selama atau sesudah pubertas genetik terjadinya kanker
payudara
g. Riwayat keluarga dan faktor genetik : riwayat keluarga merupakan
komponen penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan
skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatkan resiko
keganasan pada wanita yang keluaeganya menderita kanker
payudara.

3. Gejala
a. Adanya benjolan yang biasanya dirasakan berbeda dari jaringan
payudara disekitarnya, tidak menimbulkan nyeri dan biasanya
memiliki pinggiran yang tidak teratur
b. Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari putting susu secara
spontan dan tidak normal
c. Kulit atau putting susu tadi menjadi tertarik kedalam (retraksi),
berwarna merah muda atau kecoklat – coklatan sampai menjadi
oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange),
mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara

4. Klasifikasi
a. Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 cm dan tidak terdapat
penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada
stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah
70%. Untuk memeriksa ada / tidak metastase kebagian tubuh yang
lain, harus diperiksa di laboratorium
b. Stadium II
Tumor lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada
kelenjar getah bening diketiak. Pada stadium ini, kemungkinan
untuk sembuh hanya 30-40% tergantung dari luasnya penyebaran
sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk

14
mengangkat sel – sel kanker yang ada pada seluruh bagian
oenyebaran dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk
memastikan tidak ada lagi sel – sel kaker yang tertinggal.
c. Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar keseluruh
tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan
payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya
dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemeberian obat yang dapat
membunuh sel kanker). Kadang – kadang juga dilakukan operasi
untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini
hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam
tubuh.
d. Stadium IV
Sel – sel kanker sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya,
biasanya tulang, paru – paru, hati atau otak. Atau bisa juga kulit,
kelenjar limfe yang ada di dalam batang leher. Sama seperti staium
III, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara

5. Penatalaksanaan
a. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat – oabatan anti kanker dalam
bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang bertujuan
membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada kanker payudara
tapi juga diseluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah pasien
mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat
– obatan yang diberika n pada saat kemoterapi
b. Radiasi
Panyinaran / radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar X dan sianr gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi.
Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berjurang,

15
warna kulit disekitar payudara menjadi hitam serta Hb dan leukosit
cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
c. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis
mastektomi :
1) Modified radical Mastectomy, yaitu operasi penagngkatan seluruh
payudara, jaringan payudara ditulang dada, tulang selangka dan
tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.
2) Total (simple) mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara saja, tetapi bukan kelenjar diketiak
3) Radical mastectomy yaitu operasi penagnkatan sebagian dari
payudara. Biasnya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya
pada jaringan yang mengandung sel kanker bukan seluruh
payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi.
Biasnaya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya dipnggir payudara.

E. Tumor Jinak Dan Ganas Pada Vulva, Vagina, Tuba, Uterus dan
Ovarium
1. Pengertian
Tumor adalah benjolan atau suatu pertumbuhan ganas atau jinak. Tumor
adalah perkembangan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri.
Tumor adalah bengkak akibat radang, cedera, neoplasma, edema (Ramli
Ahmad, 2003 “Kamus kedokteran, Jakarta, Djambatan”). Tumor jinak
adalah pembengkakan tubuh akibat pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri
yang memiliki pertumbuhan lambat dan tidak menyebar ke bagian tubuh
lain. Sedangkan Tumor ganas adalah pembengkakan tubuh akibat
pertumbuhan sel-sel tubuh sendiri yang memiliki pertumbuhan cepat, tidak
terkendali dan menyebar kebagian tubuh lain.
2. Penyebab Tumor
Dikarenakan adanya mutasi DNA yang terakumulasi merupakan faktor
utama penyebab tumor, sebenarnya sel manusia mempunyai mekanisme

16
perbaikan DNA dan mekanisme lainya yang menyebabkan DNA
mengalami kerusakan dirinya dengan apoptosis jika kerusakan sel sangat
parah. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel di tandai dengan
pembelahan DNA pada kromosom sampai pada sel itu sendiri.
3. Pemicu Timbulnya Tumor
a. Ketergantungan rokok yang mengandung nikotin dan zat-zat adiktif
lainya, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah
melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya
kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada
rahim. “Cervical neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya
kanker serviks di dalam tubuh seseorang.
b. Gaya hidup yang tidak sehat.
c. Alkoholic.
d. Obesitas.
e. Benzena dan zat kimia lainnya yang berada sekitar lingkungan,
diserap oleh darah sehingga meracuni seluruh jaringan tubuh.
f. Akibat radiasi.
g. Masalah genetis.
4. Perbedaan Tumor Jinak Dan Tumor Ganas
a. Tumor jinak
1) Pertumbuhan lambat.
2) Terbungkus dalam kantong.
3) Tidak menyebar kebagian tubuh lain.
b. Tumor ganas
1) Pertumbuhan sel cepat.
2) Tidak terkendali.
3) Menyebar ke bagian tubuh lain (metastase).
4) Tumor ganas = kanker.

17
Tumor Jinak

1. Vulva
a. Tumor Kistik Vulva
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis)
Terjadi akibat perlukaan, terutama pada persalinan karena episiotomy
atau robekan, dimana suatu segmen epitel terpendam dan kemudian
menjadi kista. Kista ini terdapat pada vulva / perineum maupun vagina
berwarna kekuning-kuningan atau abu-abu biasanya bergaris tengah
kurang dari 1 cm dan berisi cairan kental. Umumnya kista ini tidak
menimbulkan keluhan
b. Kista Gartner
Dianggap berasal dari saluran mesonefridikus Wolffi. Terdapat pada
dinding lateral – anterolateral vagina sampai pada vulva dekat uretra
dan klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel toraks atau kubus yang berisi
cairan jernih tanpa musin. Biasanya berukuran kecil dan multiple
namun dapat mencapai ukurn kepala janin dengan konsistensi lunak.

c. Kista Hidrokele Saluran Nuck


Berasal dari sisa prosesus vaginalis peritoneum yang terletak dalam
saluran inguinal, kadang-kadang melannjutkan sasmpai labia mayora.
Terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labia mayora,
kadang terdiri dari beberapa kista. Kista saluran nuck berisi cairan jerih
dengan dinding peritoneum
d. Kista Kelenjar
a) Kista bartholini
Terjadi akibat radang
b) Hidradenoma
Berasal dari kelenjar keringat, ada yang mengatakan berasal dari
sisa saluran wolffi
c) Kista sebasea

18
Berasal dari kelenjar dari sebasea kulit yang terdapat pada labia
mayor, labia minor , dan mons veneris. Terjadi karena penymbatan
saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan sebum
2. Tumor Solid Vulva
a. Tumor Epitel
a) kondiloma akuminata
b) Peyakitn histology ini disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Gambaran histologik adalah suatu papiloma yang lama-lama bisa
menjadi ganas.
c) kurunkula uretra
d) terdapat 2 macam, yaitu kurunkula uretra neoplasma dan kurunkula
uretra grnulomatosa
e) nevus pigmentosus
f) nevus ini tampak sebagai lesi berwarna kehitam-hitaman pada
permukaan vulva berdiameter 1 – 2 mm
b. Tumor Jaringan Mesoderm
a) Fibroma
Berasal dari jaringan sekitar labium majus, dapat tumbuh besar
dengan konsistensi lunak dan berwarna putih keabu-abuan
b) Lipoma
Berasal dari jaringan lemak disekitar labia mayor dengan
konsistensi lunak dapat bertangkai dan mencapai ukuran besar
c) Leiomioma
Berasal dari otot polos ligamentum rotondum dekat dengan labio
mayora tersusun seperti pusaran air / konde
d) Neuromafibroma
Berasal dari sarung selaput syaraf, biasanya kecil saja, lunak,
berbentuk polipoid, dan berwarna seperti daging
2. Vagina
a. Tumor Kistik Vagina
Tumor- tumor di vagian pada umumnya mempunyai sifat sama dengan
yang terdapat pada vulva. Tumor vulva dan vagina hendaknya dibedakan

19
dari vaginitis emfisematosa. Dapat juga kista saluran Muller terjadi di
dekat serviks biasanya soliter akan tetapi dapat multiple. Kista ini dilapisi
epitel seperti endoserviks, berisi cairan musin
b. Tumor Solid Vagina
Umunya mempunyai sifat yang sama dengan yang terdapat pada vulva
kecuali :
1) Granuloma
Merupakan granulasi yang berbatas-batas, sering kali berbentuk polip
terutama terjadai pada bekas operasi kolporafi dan histerektomi total
dan dapat bertahan sampai bertahun-tahun
2) Adenosis vagina
Merupakan tumor jinak vagina yang terletak dekat serviks uteri dan
terdiri dari eitel toraks yang mengeluarkan mucus, tampka merah, dan
granula berbintik
3) Tumor miksoid vagina
Merupakan tumor yang mempunyai konsistensi lunak seperti kista
berisi jarngan miksomatosa, jaringan pengikat, dan jaringan lemak
seperti yang biasanya terdapat pada daerah gutea, fossa iskheorektalus,
serta apabila terdapat di vagina berada pada daerah parakolpos.
Kadang-kadang kambuh dan dapat menjadi ganas
3. Uterus
a. Tumor ektoserviks
1) Kista jaringan sisa embrional
Berasal dari saluran mesonefridikus wolffi teradapat pada dinding
samping ektoserviks
2) Kista endometriosis
Letaknya superficial
3) Folikel atau kista nabothi
Kista retensi kelenjar endoserviks, biasanya terdapat pada wanita
multipara, sebagai penampilan servicitis. Kista ini jarang mencapai
ukuran besar, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus
4) Papiloma

20
Dapat tunggal maupun multiple seperti kondiloma acuminate.
Kebanyakan saluran ini adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma
bedah maupun persalinan
b. Tumor Endoserviks – Endometrium
1) Polip endoserviks
Suatu ademoma maupu adenofibroma yang beraal dari selaput lender
endoserviks. Tangkainya dapat panjang sehingga keluar dari vulva.
Bagian ujung polip dapat mengalami nekrosis, serta mudah berdarah.
Polip ini berkembang karena pengaruh radang maupun virus.
2) Polip endometrium
Sering ditemukan, terutama dengan pemeriksaan histeroskop.
3) Adenoma – adenofibroma
Biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai
dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan
hyperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna
kemerah – merahan. Gangguan yang sering ditimbulkan adalah
metoragi sampai menometoragi dan infertilitas.
4) Mioma submukosum
Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih
F. Tuba Falopi
Tumor tuba uetrina dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma.
Tumor tuba uterine yang neoplastik jarang sekali ditemukan. Tumor non
neoplastik tuba uetrina disebabkan oelh radang dan beberapa penyakit pada
alat genital, antara lain hidrosalping, piosalping dan kista tuboovarial.
G. Ovarium
1. Tumor Non-Neoplasma
Ada beberapa yang merupaka tumor non neplasma, yaitu:
a. Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak sampai berovulasi,
namun tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel
primer yang setelah tumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak

21
mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi
kista.
b. Kista Korpus Luteum
Perarahan yang sering terjadi dikorpus luteum persisten
menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan berwarna merah coklat
karena darah tua. Frekuensi kista korpus luteum lebih jarang
daripada kista folikel dan yang pertama bisa menjadi lebih besar dari
yang kedua.
c. Kista Lutein
Kista biasanya bilateral dan bisa menjadi sebesar kepalan tangan
pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi sel – sel teka.
Tumbuhnya kista ini akibat pengaruh hormone koriogonadotropin
yang berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma,
ovarium mengecil spontan
d. Kista inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian – bagian kecil
dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih
banyak terdapat pada wanita dengan usia lanjut dan besarnya
diameter jarang melebihi 1 cm.

e. Kista endometrium
Merupakan kista yang berlokasi di daerah endometrium

2. Tumor Neoplasma
1) Kistaoma ovarii simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus biasanya bertangkai,
sering kali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan
cairan di dalam kista jernih, serus dan berwarna kuning. Pada dinding
kista tampak lapisan epitel kubik.
2) Kistadenoma ovarii musinosum
Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama dengan kistadenoma
ovary serosum. Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti.

22
3) Kistadenoma ovarii serosum
Pada umumnya kista jenis ini tidak mencapai ukuran yang amat besar
dibandingkan dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor
biasanya licin, dan berwarna putih keabu – abuan.
Tumor Ganas
1. Vulva
a. Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma sel skuamosa berasal dari sel – sel skuamosa yang merupakan
jenis sel kulit yang utama. Kanker jenis ini biasanya terbentuk secara
perlahan selama betahun – tahun.
b. Melanoma
Melanoma berasal dari sel penghasil pigmen yang memberikan warna
pada kulit
c. Sarcoma
Sarcoma adalah tumor jaringan ikat dibawah kulit yang cenderung tumbuh
dengan cepat. Sarcoma vulva bisa menyerang semua golongan usia,
termasuk anak – anak.
d. Basalioma
e. Biasanya didaerah yang berambut, sesekali pada labia mayora. Lesi ini
hampisr tidak pernah menyebar ke kelenjar getah bening. Karsinoma sel
basal sangat jarang terjadi pada vulva, karena biasanya menyerang kulit
yang terpapar oleh sinar matahari.
f. Adenokarsinoma
Pada vulva jarang terjadi, dan umumnya berasal dari kelenjar bartholini
g. Karsinoma verukosa
Karsinoma ini adalah keganasan pada vulva berbentuk tumor eksofitik.
Seperti papil dalam kondiloma akuminata, atau seperti bunga kol.
h. Penyakit paget
Merupakan lesi intra epitel vulva, yang sering bersama – sama dengan
munculnya adenokarsinoma kelenjar apokrin.
2. Vagina

23
Kanker vagina jarang terjadi, biasanya di derita oleh wanita berumur 50
tahun ke atas. Penyebaran tumor menuju ke kelenjar getah bening tergantung
pada lokasi tumor. Bila proses ganas terdapat pada sepertiga bagian atas
vagina, penyebarannya menyerupai karsinoma serviks. Sedangkan bila
berlokasi pada sepertiga bagian distal vagina penyebarannya akan
menyerupai karsinoma vulva.
Untuk dapat menangkap lesi pramaligna berupa perubahan epitel/ mukosa
vagna yang displastik dapat dikerjakan usapan vaginal untuk pemeriksaan
sistologi eksfoliatif dengan pap smear. Untuk penangnan dapat dilakukan
veginektomi. Elektrokoterisasi, bedah krio, penggunaan sitostatika topical
atau sinar laser.

3. Serviks Uteri
Diantara tumor ganas ginekologik, kanker serviks uterus masih menduduki
peringkat pertama di Indonesia. Sebab langsung dari kanker serviks belum
diketahui. Karsinoma serviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi
ektoserviks (portio) da endo serviks kanalis servikalis yang sering disebut
sebagai Squamo-columnar Junction (SC). Histologik antara epitel gepeng
berlapis (squamos complex) dari portio dengan epitel kuboid/ silindris pendek
selpis bersilia dari endoserviks kanalis servikalis.
Penyebaran umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening
menuju 3 arah, yaitu: kearah fornises dan dinding vagina, kearah korpus
uterus, dan kearah parametrium dan dalam tingkatan lanjut menginfiltrasi
septum rektovaginal dan kandung kemih.
Tumor ganas diserviks tidak menghalangi untuk adanya kehamilan.
Terdapat kira – kira 1 diantara 3000 kehamilan. Tidak ada perbedaan antara
karsinoma serviks dalam dan diluar kehamilan. Untuk penanganan primer
dilakukan pembedahan, karena penyinaran mempunyai efek samping yang
merugikan enderita yang berusia muda.

24
4. Korpus Uteri
Tumor ganas korpus uterus dianggap primer jika berasal dari endometrium
atau miometrium. Secara histologik dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
a. Grade I: diferensiasi sel masih baik
b. Garde II: sudah terdapat bagian – bagian yang solid atau padar
c. Grade III: sebagian besar sel adalah padat/ solid diferensiasi sel – sel
sudah tidak baik lagi.
Penyebarannya biasanya lambat keculai pada grade III. Tumor dengan
diferensiasi sel – sel yang tidak baik cenderung menyebar kepermukaan
kavum uteri dan endoserviks.

5. Adneksa
Tumor adneksa adalah tumor jaringan abnormal pada system reproduksi
yaitu pada tuba falopi kemudian ovarium dan uterus yang biasanya terjadi
bersamaan. Tumor adneksa merupakan tumor ganas primer di tuba falopi
yang lebih sekunder berasal dari tumor ganas ovarium atau uterus.
Penyebab tumor adneksa tidak diketahui secara pasti tetapi diduga karena
infeksi yang menjalar ke atas dari uterus, peradangan ini menyebar ke
ovarium dan tuba fallopi yang menyebabkan berbagai gangguan dan terjadi
pertumbuhna jaringan abnormal.
Mula – mula keluhan samar – samar seperti: perasaan lelah, makan sedikit,
terasa cepat kenyang dan sering kembung kemudian timbul demam dan nyeri
pada uterus bagian kiri dan kanan. Diikuti gejala perdarahan pervaginam
mungkin juga disertai pengeluaran getah vagina yang bercampur dengan
darah.

6. Ovarium
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker
ovarium paling sering ditemukan pada anita yang berusia 50-70 tahun dan 1
dari 70 wanita menderita kanker ovarium, kanker ovarium bsa menyebar
secara langsung ke daerah disekitarnya dan melalui system getah bening bisa
menyebar kedaerah lain dari panggul dan perut, sedangkan melalui pembuluh

25
darah, kanker bisa menyebar ke hati dan paru – paru. Penyebab kanker ini
tidak diketahui.

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gangguan reproduksi pada wanita pada umumnya bermacam – macam
diantaranya yaitu: Fibrio adenoma adalah benjolan padat yang kecil dan jinak
pada payudara yang terdiri dari jaringan kelenjar dan fibrosa. Kista Sarkoma
Filodes merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive)
secara local dan dapat menjadi ganas (10-15%). Sarkoma adalah kumpulan sel
abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus – menerus secara tidak
terbatas / berlebihan (proliferasi), tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya
dan tidak berguna bagi tubuh,yang berasal dari jaringan mesodermal (Tjarta,
Achmad. 1973)
Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran yang besar.
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara yang merupakan
gangguan yang dapat mempengaruhi organ dalam tubuh ditandai dengan oleh
proliferasi sel abnormal jaringan epitel pada duktus lafiferis atau lobulus pada
payudara, membentuk massa yang padat, terbentuk tumor yang sering disebut
neoplasma.
Neoplasma kemudian menyebar ke jaringan sekitar dan akhirnya
mempengaruhi fungsi normal. Tumor Jinak dan Ganas Pada Vulva, Vagina, dan
Ovarium. Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil
proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Terdapat perbedaan
sifat yang nyata diantara Tumor jinak dan tumor ganas dan memang
membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi medis.
3.2 Saran

Berikut beberapa hal yang kami sarankan agar dapat mendeteksi gejala- gejala
gangguan sistem reproduksi :
1. Minimal setiap satu bulan sekali lakukan pemeriksaan SADARI (periksa
Payudara sendiri), Biasanya waktu yang tepat yaitu tiap 1 minggu setelah
selesai menstruasi. Lakukan sesuai Prosedur.

27
2. Jika menemukan keganjalan atau merasakan ketidakbiasaan dengan pola
menstruasi segera konsultasikan dengan dokter atau bidan.
3. Hindarilah pola kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan, Olahraga yang
teratur dan makan makanan yang bergizi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran


Edisi 11. Jakarta: EGC.
Aziz, M, F. 2006. Onkologi Ginekologi. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Price, A, S, dan Wilson, L, M. 2005. Patofisiologi. EGC: Jakarta
Saifuddin AB, H. 2002. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta

29

Anda mungkin juga menyukai