Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH INOVASI SEKAM

(Sampah, Energi, Keanekaragaman Hayati, Air dan Makanan)

“Banana Fronds Camilan Sehat”

Disusun Oleh:
Safira Putri Ramdhani
Amelia Quswara
Nuraini

SMP NEGERI 02 MANGGELEWA


DINAS PENDIDIKAN DAN OLAHRAGA
2022/2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Penulisan akalah yang berjudul “Banana Fronds
Camilan Sehat” ini dalam rangka mengikuti lomba Inovasi SEKAM (Sampah, Energi,
Keanekaragaman Hayati, Air dan Makanan)

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimkasih yang sebaesar-besarnya kepada Kepala
Sekolah dan Guru-guru SMPN 02 Manggelewa yang telah membantu beserta teman-teman yang ikut
serta dan selalu memotivasikan dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.Untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan
pihak lain yang berkepentinga pada umumnya,

Manggelewa, Oktober 2022


Tertanda

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASA...........................................................................................................6
2.1 Bahan bahan inovasi............................................................................................8
2.2 Alat-alat Inovasi....................................................................................................8
2.3 Langkah-Langkah pembuatan inovasi..................................................................9
2.4 Manfaat Inovasi....................................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran..................................................................................................................11
3.3 Lampiran...........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di Dompu Pisang merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat digemari
masyarakat, dan menjadi salah satu komoditas tanaman buah yang mulai dikebunkan. selain
jagung, mangga, rambutan dan duku. Tanaman pisang (Musa sp) telah diproklamirkan sejak
sebelum masehi (SM).Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai tanaman serbaguna, mulai
dari akar, batang (bonggol), batang semu (pelepah), daun, bunga, buah sampai kulitnya pun
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Buah pisang kaya akan sumber vitamin dan
karbohidrat serta sangat digemari orang karena enak dimakan baik sebagai buah meja atau
melalui pengolahan terlebih dahulu. Di Indonesia, pisang masih biasa ditanam oleh
masyarakat sebagai tanaman pekarangan ataupun perkebunan dalam skala kecil, pemeliharaan
serta pemanfaatannya pun kurang maksimal. Untuk itu perlu ada suatu pendekatan khusus,
agar tanaman pisang dikenal manfaatnya secara luas oleh masyarakat (Prihatini dkk,1999:
94).
Secara morfologi tanaman pisang terdiri dari akar, batang, bonggol, bunga pisang,
daun, dan buah pisang. Organ-organ tanaman ini sudah banyak dimanfaatkan, terutama yang
paling sering dimanfaatkan yaitu buah pisang. Buah pisang dapat dikonsumsi secara
langsung, dapat pula diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan seperti keripik pisang,
sale pisang, pisang goreng, dan lain-lain. Tentu saja yang diolah hanya bagian dagingnya saja,
sehingga dari hasil produksi atau pengolahan tersebut meninggalkan limbah yaitu kulit pisang
(Hidayat, 2022).
Sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Indonesia, mencoba berinovasi dengan
memanfaatkan pelepah pisang menjadi camilan yang unik dan disenangi oleh banyak orang.
walaupun dengan menggunakan bahan- bahan yang sederhana kita bisa menciptakan sesuatu
bahan makanan baru yang bisa menjadi trend di masa depan dan bernilai ekonomis tinggi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, harapan dari penulisan ini mampu merancang
alat untuk membuat serat dari batang pisang agar masyarakat bisa memanfaatkan serat batang
pisang menjadi camilan sehat yang bernilai ekonomi dan mampu menjadi sumber
perekonomian bagi masyarakat umumnya

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan pembahasan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi rumusan
masalah yaitu “Bagaimana pemanfaatan dari pelepah pisang untuk sesuatu yang lebih
bernilai.?”

4
1.3 TUJUAN MAKAAH
Berdasarkan latar belakang masalah makalah inovasi ini bertujuan untuk :
Memberikan informasi kepada masyarakat (orang banyak) mengenai pemanfaatan pelepah
pisang untuk dijadikan camilan /makanan ringan. percobaan ini bersifat universal bukan bersifat
individual.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Pisang adalah nama umum pada tumbuhan dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa
acuminate, M. balbisiana, dan M. paradisiaca). Tanaman pisang memiliki banyak jenis, seperti
dikatakan Rukmana (1999: 13) misalnya, pisang Lilin (M. Zebrina van Houtte), pisang Kole Beurit
(M. salaccensis Zoll), dan pisang Manila atau Abaca (M. textilis Nee).
Para ahli botani memastikan daerah asal tanaman pisang adalah India, jazirah Malaya, dan
Filipina. Hasil ekspedisi Nikolai Ivanovich Vavilov, ahli botani Rusia, menyimpulkan bahwa daerah
asal tanaman pisang adalah Indo-Malaya, terutama Indo-Cina, Malaysia Filipina dan Indonesia.
(Rukmana, 1999: 12)

Gambar 2.1.Musa paradisiaca L.


https://bukubiruku.com/belajar-memahami-kehidupan-dari-filosofi-pohon-pisang

Tanaman pisang (Musa Paradisiaca, Linn) merupakan tanaman yang banyak dijumpai di
Indonesia. Dengan klasifikasi botani tanaman pisang yang digolongkan yaitu divisi Spermatophyta,
sub divisi Angiospermae, kelas Monocotyledonae, keluarga Musaceae, genus Musa, spesies Musa
spp. Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di Spanyol, Italia, Indonesia, Amerika dan bagian
dunia lainnya.
Pisang termasuk Family Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua genus, yaitu
genus Musa dan Ensete. Genus Musa terbagi dalam empat golongan, yaitu Rhodo chlamys,
Callimusa, Australimusa dan Eumusa. Golongan Australis Musa dan Eumusa merupakan jenis pisang
yang dapat dikonsumsi, baik segar maupun olahan. Buah pisang yang dimakan segar sebagian besar
berasal dari golongan E musa, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana. Tumbuhan pisang
menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari dan cocok tumbuh pada daerah tropis

6
seperti di Indonesia, hal ini sangat mendukung pertumbuhan tanaman pisang. Setelah tumbuh dan
menghasilkan buah, tanaman itu sudah tidak dapat berproduksi lagi atau mati. Selain buahnya, bagian
lain yang dapat dimanfaatkan adalah daun, bunga, bonggol serta batang atau pelepahnya.

Gambar 2.7. Batang Pisang


Sumber: www.inspirasi-wiraswasta-online.blogspot.co.id(2022)

Pelepah pisang merupakan salah satu jenis limbah pertanian yang dikategorikan juga sebagai
limbah organik. Disebut limbah karena merupakan buangan dari sisa hasil panen perkebunan tanaman
pisang. Pelepah pisang adalah bagian batang mulai dari akar sampai ke pangkal daun. Menurut
Kamus Bahasa Indonesia (2008: 1143) pelepah adalah “tulang daun yang terbesar (tentang daun
pisang, daun pepaya, dan sebagainya); tangkai daun nyiur dan sebagainya”. Sedangkan menurut
Kaleka dan Hartono (2022: 13) pelepah pisang adalah daun yang saling menelungkup sehingga
bentuknya menyerupai batang. Batang semu tersebut tersusun atas tumpukan pelepah daun yang
tumbuh dari batang dibawah tanah hingga mencapai ketebalan 20-50cm. (Kaleka & Hartono, 2022: 2)
Menurut Rachmat dan Salim (2016: 3) Struktur serat alam mempunyai dimensi, komposisi
maupun sifat mekanik yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh jenis tanaman, usia tanaman, kondisi
lingkungan, dan letak serat tersebut. Namun secara umum struktur sel serat tumbuhan hampir sama
atau mirip. Selulosa adalah komponen dasar pembentuk struktur serat tumbuhan. Pelepah batang
pisang mempunyai kandungan serat (selulosa) yang cukup tinggi serta daur hidup pisang relatif
pendek. Lapisan luar berstruktur kasar, kekuatan 17 basah tinggi, sifat barrier, dan tidak mudah
terbakar. Lapisan dalam mempunyai sifat yang sama namun berstruktur serat lebih halus. Pelepah
pisang yang sudah dikeringkan, memiliki tekstur yang berserat dan berpori. Tanaman pisang lapisan
luar kasar umumnya digunakan untuk taplak meja tenun, bantal, kursi dan tirai, sementara lapisan
bagian dalam halus sangat ideal untuk kimono, dan eko-desain busana seperti baju atas “Doo-Ri”.
Komposisi yang dimiliki pelepah pisang tersebut menerangkan bahwa pelepah pisang yang telah
dibuang menjadi limbah masih berpotensi besar untuk dijadikan suatu produk yang memiliki nilai jual
dengan cara pemanfaatan dan daur ulang (Reuse & Recycle).

7
Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan utama.
Camilan disukai oleh anak-anak dan orang dewasa, yang umumnya dikonsumsi kurang lebih 2-3 jam
di antara waktu makan utama, yaitu pada pukul 10 pagi dan pukul 4 sore. Menurut jenisnya snack
yang banyak beredar di pasaran saat ini adalah snack yang mengandung monosodium glutamate
(MSG), kalori, lemak, dan zat-zat lain yang berbahaya (Unpad, 2012). Konsumsi camilan dengan
tinggi kandungan MSG, disertai dengan aktivitas ngemil setiap hari dapat memberikan kontribusi
besar pada seseorang menjadi gemuk. Hal ini karena sebagian besar masyarakat kita tidak mengetahui
jenis camilan yang baik untuk kesehatan, sehingga untuk menjawab kebutuhan masyarakat supaya
lebih memperhatikan kesehatan, saat ini banyak diproduksi jenis camilan yang memproklamirkan diri
sebagai camilan sehat. Camilan sehat mulai banyak menjadi pembicaraan, karena masyarakat mulai
menyadari akan pentingnya kualitas makanan yang dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Konsumsi
camilan sehat dapat menyediakan energi ekstra untuk beraktivitas dan membantu mencukupi
kebutuhan energi sampai tiba waktu makan utama. Kriteria camilan sehat adalah mengandung
vitamin, protein, dan serat pangan (Kompas, 2009), sedangkan menurut Astawan (2013) dalam
Kompas (2009), salah satu indikasi pangan sehat adalah memiliki kandungan indeks glikemik (IG)
rendah. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan tidak bisa berhenti ngemil. Kebiasaan tersebut
menjadi peluang bisnis bagi industri camilan untuk memproduksi berbagai jenis camilan.

2.1 Bahan bahan inovasi


Bahan yang dibutuhkan :
1. Pelepah pisang
2. 5 centong tepung beras
3. 2 centong tapioka
4. 1sdt bawang putih bubuk ( garlic )
5. 1bks penyedap ayam
6. Minyak goreng
7. Kapur siri
8. Bon cabe

2.2 Alat-alat Inovasi


Alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan camilan sehat:
1. Kater
2. Wajan
3. Sutil

8
2.3 Langkah-Langkah pembuatan inovasi
1. pilih pelepah pisang yang baik digunakan yaitu bagian tengah hingga ke bawah batang pohon
pisang. Selain itu, 6 sampai 7 lapisan luar pelepah pisang tidak boleh digunakan karena selain
sudah tua, hasilnya kurang bagus untuk diolah menjadi keripik.
2. potong pelepah batang pohon pisang, kemudian pisahkan bagian luar dan bertekstur keras,
lalu ambil bagian paling dalam pelepah pisang yang berbentuk kotak-kotak berongga. Iris
tipis-tipis bagian tersebut sesuai selera.
3. Setelah dipotong sesuai selera selanjutnya rendam seluruh potongan pelepah tersebut
campurkan garam dan air sirih lalu rendam selama 2 jam untuk menghilangkan getah dan
membuat pelepah lebih renyah.
4. Cuci rendaman pelepah pisang yang sudah didiamkan tadi dengan air mengalir sampai rasa
dari kapur sirih itu hilang.
5. Untuk rasa yang semakin enak, rendam potongan pelepah pisang menggunakan bumbu
rempah kurang lebih 1 jam. Bumbu rempah tersebut adalah garam, merica, kayu manis, dan
kaldu ayam.
6. Agar lebih krispi pelepah pisang akan dibalut dengan tepung racikan. Setelah melewati proses
marinasi celupkan ke tepung kering racikan, ayak agar tepung lain tidak ikut masuk ke
minyak.
7. Goreng semua pelepah pisang yang sudah terbalut tepung, pastikan minyak panas dan api
sedang agar pelepah bisa kering dan renyah. Goreng hingga berwarna coklat keemasan.
8. Angkat tunggu sampai minyak turun, dan sajikan. Tambahkan topping bubuk sesuai selera.
Agar tahan lama simpan keripik pelepah pisang di dalam toples yang kedap angin

2.4 Manfaat inovasi


Adapun manfaat dari inovasi ini sebagai berikut :
1. Dari segi kesehatan
Melepah pisang banyak manfaat bagi tubuh. salah satunya dapat mengobati diabetes,
sembuhkan anemia, mengatur tekanan darah, membakar lemak di perut sampai menurunkan
berat badan,
2. Manfaat bagi peserta didik
Manfaat bagi peserta didik inovasi ini adalah bisa memberikan rangsangan pada
peserta didik untuk bisa melakukan percobaan sederhana yang bisa memberikan manfaat
bagi dirinya maupun orang lain
3. Manfaat bagi lingkungan
Lingkungan sebagai ruang dalam melakukan inovasi senantiasa bisa memberikan
pengaruh positif dan menyediakan tempat untuk mengembangkan percobaan sehingga terjadi
hubungan timbal balik antara lingkungan dengan hasil percobaan.

9
4. Manfaat bagi masyarakat
Percobaan ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang belum tahu mengolah
pelepah pisang untuk dijadikan camilan ringan tetapi enak dan menyenangkan.

5. Manfaat bagi ekonomi


Manfaat dari segi ekonomi, masyarakat yang ingin mengembangkan percobaan ini
untuk dijadikan tambahan ekonomi keluarga sangat bagus sekali. selain bahannya mudah
didapat cara pengolahan sangat mudah sekali sehingga memudahkan masyarakat untuk
melakukannya.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa untuk langkah-langkah pembuatan keripik
pelepah pisang dapat dilakukan dengan produk keripik batang pisang ini enak dan layak
dikonsumsi

3.2 SARAN
Penyusunan makalah ini memerlukan perbaikan dan kritik serta saran yang bersifat
membangun sehingga penyusunan pmakalah di masa mendatang akan lebih baik lagi.
Untuk itu penyusun mohon saran dalam melengkapi makalah ini diharapkan dengan
disusunnya makalah ini dapat menjadi panduan untuk membuat makalah usaha serta menanbah
lapangan kerja serta mengurangi pengangguran yang ada Kabupaten Dompu.

11
3.3 Lampiran
1. Pengambilan pelepah pisang lapisan ke 6 dan ke 7

2. Pemotongan pelepah pisang menjadi lembaran tipis

3. Proses perendaman pelepah pisang dengan kapur sirih dan garam.

12
4. Pelumuranirisan pelepah pisang dengan adonan

5. Proses penggorengan

6. Hasil akhir dari pembuatan kripik pelepah pisang

13

Anda mungkin juga menyukai