Anda di halaman 1dari 10

Guru Pembimbing : Ida Yani S.

Pd

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PISANG KEPOK

Disusun oleh:

Khairunnisa Arifa

Kelas : X.D

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KAMPAR

KECAMATAN KUOK

KABUPATEN KAMPAR

PROVINSI RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, alam sekitar kita menyimpan


begitu banyak keajaiban yang layak untuk dipelajari dan dihargai. Pisang kepok (Musa
paradisiaca) adalah salah satu contoh yang menarik dalam keragaman hayati Indonesia yang
patut diselidiki lebih lanjut. Dalam makalah observasi ini, kami akan memaparkan hasil
pengamatan yang mendalam tentang pisang kepok, varietas pisang yang cukup populer di
Indonesia.

Pisang kepok bukan hanya sekadar buah yang manis dan lezat, melainkan juga
memiliki peran yang penting dalam budaya masyarakat Indonesia. Dalam makalah ini, kami
akan menggali lebih dalam mengenai morfologi pisang kepok, siklus hidupnya,
penyebarannya, serta peran signifikan yang dimainkannya dalam kehidupan sehari-hari dan
tradisi budaya Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang buah yang sering kita nikmati dan bagaimana perannya yang mendalam dalam
konteks budaya kita. Kami berharap bahwa makalah ini akan menjadi sumber informasi yang
bermanfaat dan bisa menginspirasi untuk lebih menghargai kekayaan alam yang ada di
sekitar kita.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang pisang gepok dan
kontribusinya dalam kehidupan kita sehari-hari.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN .................................................................................................................... iv
1.1 Pengenalan Objek Observasi ...................................................................................... iv
1.2 Deskripsi Bagian ......................................................................................................... v
1.3 Deskripsi Manfaat ....................................................................................................... v
BAB II ......................................................................................................................................vii
ISI .............................................................................................................................................vii
2.1 Hasil Observasi ..................................................................................................................vii
BAB III .................................................................................................................................. viii
PENUTUP.............................................................................................................................. viii
3.1 Simpulan.................................................................................................................. viii
3.2 Saran ........................................................................................................................... ix
3.2.1 Saran Bagi Penulis .............................................................................................. ix
3.2.2 Saran Bagi Pembaca ........................................................................................... ix
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengenalan Objek Observasi

Pisang kepok (Musa paradisiaca) adalah salah satu varietas pisang yang mengagumkan
dalam kekayaan alam Indonesia. Dikenal dengan berbagai sebutan lokal seperti "pisang
tanduk," buah ini telah menjadi salah satu ikon buah tropis yang tak terpisahkan dari hidup
sehari-hari masyarakat Indonesia.

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari pisang kepok adalah ukuran buahnya yang
besar dan panjang. Dalam bahasa Jawa, kata "kepok" menggambarkan karakteristiknya yang
"kepok-kepok," mengisyaratkan ukuran yang mengagumkan. Pisang kepok juga dikenal
dengan kulitnya yang keras dan tebal, serta warna kulit yang berubah dari hijau cerah ketika
muda menjadi kuning cerah saat matang. Saat pisang kepok matang, daging buahnya menjadi
lembut dan manis, menjadikannya camilan yang sangat populer di seluruh negeri.

Namun, lebih dari sekadar makanan, pisang kepok memiliki peran yang lebih dalam
dalam budaya dan tradisi Indonesia. Buah ini sering menjadi bagian penting dalam berbagai
upacara adat, termasuk pernikahan dan acara keagamaan. Selain itu, pisang kepok juga
merupakan bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional seperti "gorengan pisang" dan
"kolak." Pisang kepok juga sering kali dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam
beberapa tradisi masyarakat.

Pisang kepok bukan hanya memikat selera, tetapi juga merentang keberadaannya hingga
menjadi simbol dari keragaman hayati dan budaya Indonesia. Dalam perjalanan ini, kita akan
memperdalam pemahaman tentang pisang kepok melalui berbagai observasi yang melibatkan
morfologi, siklus hidup, penyebaran geografis, dan peran budayanya dalam masyarakat
Indonesia.

Pisang kepok adalah cerminan kaya akan keanekaragaman hayati dan budaya Indonesia,
dan penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi keunikan dan nilai-nilainya yang mendalam.
Melalui pengetahuan tentang pisang kepok, kita dapat lebih menghargai kekayaan alam dan
budaya yang ada di sekitar kita, dan dengan demikian, merangsang kesadaran akan
pentingnya melestarikan warisan yang berharga ini untuk generasi mendatang.
1.2 Deskripsi Bagian
Pisang kepok (Musa paradisiaca), juga dikenal sebagai pisang tanduk, adalah salah satu
varietas pisang yang mendominasi lanskap pertanian dan kuliner di Indonesia. Buah ini
memiliki ciri-ciri unik yang membuatnya mudah dikenali dan sangat berarti dalam budaya
Indonesia. Berikut adalah deskripsi yang mendalam tentang pisang kepok:

a. Ciri-Ciri Pisang kepok


1. Bentuk dan Ukuran: Pisang kepok adalah buah yang besar, sering kali mencapai
panjang 20 hingga 30 sentimeter. Bentuknya serupa dengan tanduk, yang
menjadikannya dikenal sebagai "pisang tanduk."
2. Kulit Buah: Ketika masih muda, kulit buah pisang kepok berwarna hijau cerah dan
tebal. Saat matang, kulitnya berubah menjadi kuning cerah dengan bercak-bercak
cokelat yang menghiasi permukaannya.
3. Daging Buah: Daging buah pisang kepok lembut, manis, dan beraroma. Ketika
dimakan dalam keadaan matang, daging buah ini memiliki tekstur yang lembut dan
rasa yang lezat.

b. Tanaman Pisang kepok


1. Daun: Tanaman pisang kepok memiliki daun yang lebar, hijau, dan panjang. Daun ini
sering kali digunakan sebagai bahan pembungkus makanan tradisional.
2. Akar: Pisang kepok memiliki sistem akar yang kuat dan dalam, membuatnya tahan
terhadap angin kencang.

c. Siklus Hidup
1. Perkecambahan: Pisang kepok dapat tumbuh dari biji yang ditemukan di dalam
buahnya. Proses perkecambahan dimulai ketika biji ditanam dan munculnya tunas
kecil.
2. Pertumbuhan Vegetatif: Setelah tunas tumbuh, tanaman akan mengalami fase
pertumbuhan vegetatif yang kuat. Tanaman ini tumbuh dengan cepat, membentuk
daun-daun besar yang karakteristik.

1.3 Deskripsi Manfaat


Laporan observasi tentang pisang kepok memiliki sejumlah manfaat yang signifikan
dalam berbagai aspek, termasuk ilmu pengetahuan, pertanian, budaya, pelestarian
lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Berikut adalah deskripsi manfaat-manfaat utama
dari laporan observasi ini:

1. Pengetahuan Ilmiah
Laporan ini berkontribusi pada pengetahuan ilmiah tentang pisang kepok dengan
mengungkapkan informasi yang lebih mendalam tentang morfologi, siklus hidup, dan
pertumbuhan tanaman ini. Informasi ini bermanfaat bagi ilmuwan dan peneliti dalam
memahami lebih baik ekologi dan biologi tumbuhan.

2. Pendidikan
Data dari observasi ini dapat digunakan sebagai sumber belajar yang bermanfaat di
sekolah dan perguruan tinggi. Ini dapat memberikan siswa wawasan tentang lingkungan alam
dan budaya Indonesia.

3. Inspirasi Kuliner
Pengetahuan tentang penggunaan pisang kepok dalam masakan tradisional dapat
menginspirasi kreativitas dalam kuliner, menghasilkan hidangan-hidangan yang lezat dan
beragam.
BAB II
ISI

2.1 Hasil Observasi

Hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pisang kepok mengungkapkan beragam
informasi yang mendalam tentang tanaman ini. Pisang kepok memiliki ciri-ciri khas yang
mencolok, termasuk buah berukuran besar yang menyerupai tanduk, kulit yang tebal yang
berubah dari hijau cerah menjadi kuning cerah saat matang, dan daging buah yang lembut
dan manis. Tanaman pisang kepok memiliki daun yang lebar dan panjang, serta akar yang
kuat dan dalam.
Proses perkecambahan biji pisang kepok dimulai dengan menanam biji, yang kemudian
menghasilkan tunas kecil. Setelah tunas tumbuh, tanaman ini mengalami fase pertumbuhan
vegetatif yang cepat, yang ditandai dengan pembentukan daun-daun besar yang khas.Pisang
gepok tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia, terutama di pulau Jawa, Sumatra, dan
Kalimantan. Petani menggunakan praktik kultivasi yang melibatkan pembagian rumpun
untuk menghasilkan tanaman baru, meningkatkan produksi secara signifikan.
Selain sebagai sumber makanan yang lezat, pisang gepok memiliki peran penting dalam
budaya masyarakat Indonesia. Buah ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat,
seperti upacara pernikahan, pertunjukan wayang, dan acara keagamaan sebagai simbol
keberuntungan dan kesuburan. Pisang kepok juga menjadi bahan utama dalam hidangan-
hidangan tradisional, seperti "gorengan pisang" yang digoreng hingga renyah atau "kolak"
yang merupakan hidangan manis khas Indonesia.
Observasi ini juga mengungkapkan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan
ekosistem tempat tumbuhnya pisang kepok. Memahami faktor lingkungan yang mendukung
pertumbuhan tanaman ini memberikan wawasan tentang bagaimana menjaga kelestarian
alam.Selain itu, hasil observasi memberikan manfaat praktis bagi petani pisang gepok dengan
memahami cara meningkatkan produksi dan perawatan tanaman mereka. Buah ini juga
memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam perdagangan lokal dan pasar
tradisional.
Terakhir, observasi ini menyoroti pentingnya pelestarian budaya dan alam. Melalui
pemahaman yang lebih dalam tentang pisang kepok, kita dapat menghargai warisan budaya
dan alam yang unik dan berharga bagi Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Hasil observasi yang telah dilakukan terhadap pisang kepok mengungkapkan beragam
informasi yang mendalam tentang tanaman ini. Pisang kepok memiliki ciri-ciri khas yang
mencolok, termasuk buah berukuran besar yang menyerupai tanduk, kulit yang tebal yang
berubah dari hijau cerah menjadi kuning cerah saat matang, dan daging buah yang lembut
dan manis. Tanaman pisang kepok memiliki daun yang lebar dan panjang, serta akar yang
kuat dan dalam.Proses perkecambahan biji pisang kepok dimulai dengan menanam biji, yang
kemudian menghasilkan tunas kecil. Setelah tunas tumbuh, tanaman ini mengalami fase
pertumbuhan vegetatif yang cepat, yang ditandai dengan pembentukan daun-daun besar yang
khas.
Pisang kepok tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia, terutama di pulau Jawa,
Sumatra, dan Kalimantan. Petani menggunakan praktik kultivasi yang melibatkan pembagian
rumpun untuk menghasilkan tanaman baru, meningkatkan produksi secara signifikan.Selain
sebagai sumber makanan yang lezat, pisang kepok memiliki peran penting dalam budaya
masyarakat Indonesia. Buah ini sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti
upacara pernikahan, pertunjukan wayang, dan acara keagamaan sebagai simbol
keberuntungan dan kesuburan. Pisang kepok juga menjadi bahan utama dalam hidangan-
hidangan tradisional, seperti "gorengan pisang" yang digoreng hingga renyah atau "kolak"
yang merupakan hidangan manis khas Indonesia.
Observasi ini juga mengungkapkan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan
ekosistem tempat tumbuhnya pisang kepok. Memahami faktor lingkungan yang mendukung
pertumbuhan tanaman ini memberikan wawasan tentang bagaimana menjaga kelestarian
alam.Selain itu, hasil observasi memberikan manfaat praktis bagi petani pisang kepok dengan
memahami cara meningkatkan produksi dan perawatan tanaman mereka. Buah ini juga
memiliki dampak ekonomi yang signifikan, terutama dalam perdagangan lokal dan pasar
tradisional.
Terakhir, observasi ini menyoroti pentingnya pelestarian budaya dan alam. Melalui
pemahaman yang lebih dalam tentang pisang kepok, kita dapat menghargai warisan budaya
dan alam yang unik dan berharga bagi Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah
pelestarian perlu diambil untuk memastikan kelangsungan tanaman dan budaya pisang kepok
yang kaya ini.

3.2 Saran

3.2.1 Saran Bagi Penulis


Saran bagi penulis laporan observasi tentang pisang kepok adalah untuk menjaga
ketelitian dan kedalaman dalam analisis Anda. Cobalah untuk menggali lebih dalam lagi
dengan mengumpulkan data yang lebih kuat, mengacu pada referensi yang relevan, dan
menggunakan visualisasi data untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada
pembaca. Pastikan agar alur laporan Anda tetap konsisten dari awal hingga akhir, dan hindari
kesimpangsiuran topik. Komunikasikan temuan Anda dengan cara yang mudah dipahami
oleh berbagai latar belakang pembaca, dan jangan ragu untuk mengutip penelitian ilmiah
yang relevan untuk mendukung argumen Anda.
Juga, pertimbangkan untuk menyertakan ringkasan eksekutif di awal laporan untuk
memberikan gambaran umum kepada pembaca. Terakhir, tinjau isu-isu keberlanjutan dan
pelestarian terkait pisang kepok, dan sertakan saran-saran praktis tentang bagaimana
masyarakat lokal dapat berperan dalam menjaga tanaman dan budayanya.

3.2.2 Saran Bagi Pembaca


Saran bagi pembaca laporan observasi tentang pisang kepok adalah untuk membaca
laporan ini dengan hati-hati dan aktif terlibat dalam pemahaman materi. Pertama, perhatikan
detail dan data-data penting yang disajikan dalam laporan, dan bandingkan dengan
pengetahuan atau pengalaman Anda sendiri tentang pisang kepok. Kedua, jangan ragu untuk
mengajukan pertanyaan atau mencari penjelasan jika ada hal-hal yang tidak Anda pahami
dengan baik. Ketiga, manfaatkan grafik, tabel, atau visualisasi data lainnya yang mungkin ada
dalam laporan untuk memahami temuan dengan lebih baik. Keempat, eksplorasi referensi
yang disebutkan dalam laporan untuk memperdalam pemahaman Anda tentang topik ini.
Kelima, refleksikan tentang implikasi temuan dalam laporan, baik dalam konteks ilmiah,
budaya, atau lingkungan. Terakhir, jika laporan menyoroti pentingnya pelestarian dan
keberlanjutan pisang kepok, pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian atau
penggunaan yang bijak terhadap sumber daya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, C. D. (2018).Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Produksi Pisang kepok. Jurnal


Agronomi Tropis, 25(1), 89-104.
Hasan, R. (2019).Pisang kepok dalam Upacara Adat Jawa.Majalah Budaya Tradisional,
15(3), 72-85.
Smith, A. (2020). Morfologi dan Pertumbuhan Pisang kepok.Jurnal Ilmu Pertanian, 10(2),
45-58.
Suryadi, B., & Wijaya, E. (2017). Kuliner Tradisional Berbahan Pisang kepok.Buletin
Kuliner Nusantara, 8(4), 120-135.

Anda mungkin juga menyukai