Yuri Christiani
2015003059
i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENCIPTAAN
Mengetahui,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dekan,
ii
DAFTAR ISI
A. Judul Penciptaan.......................................................................................... 1
B. Bidang Ilmu ................................................................................................. 1
C. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
D. Fokus Masalah ............................................................................................ 3
E. Rumusan Ide Penciptaan ............................................................................. 4
F. Tujuan Penciptaan ....................................................................................... 4
G. Manfaat Penciptaan ..................................................................................... 5
H. Batas Peristilahan.......................................................................................5
I. Tinjauan Pustaka.........................................................................................7
1. Landasan Teori ...................................................................................... 9
a. Pengertian seni dan seni lukis ......................................................... 9
b. Unsur-unsur seni rupa ..................................................................... 9
c. Prinsip-prinsip seni rupa ............................................................... 11
J. Metode Penelitian
a. Eksplorasi ...................................................................................... 12
b. Analisis data ................................................................................... 13
c. Perancangan .....................................................................................14
d. Perwujudan .................................................................................... 15
ii
4
A. Judul Penciptaan
“Eksplorasi Estetika Pisang sebagai Metafora dalam
Penciptaan Karya Seni Lukis”
B. Bidang Ilmu
D. Fokus Masalah
Dalam perwujudan sebuah karya seni, aspek yang paling
mendasar adalah ide, gagasan, konsep, serta nilai yang diolah dan
dikemas dalam sebuah karya seni lukis. Implementasi ekspresi penulis
dituangkan dalam sebuah karya seni lukis dengan keorisinalitasnya
sendiri sehingga masalah yang diangkat penulis dalam karyanya
memiliki perbedaan dari karya sebelumnya.
Buah pisang bagi penulis merupakan buah yang memiliki
keunikan teresendiri. Dari keunikan inilah penulis ingin meresponi
untuk dapat berimajinasi dalam ruang lingkup metaforis, menjadikan
pisang sebagai perwujudan makna yang berbeda bukan hanya sebagai
buah saja namun memiliki nilai estetika yang dapat diresponi. Subject
matter atau tema pokok ialah rangsangan cipta seniman dalam usahanya
untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyengkan (Kartika, 2004 :
28). Visualisasi karya-karya penciptaan yang penulis realisasikan disini
menjadikan objek buah pisang sebagai subject matter “tema pokok”
dengan mengkombinasikan objek-objek artistik yang nantinya
mendukung untuk mewujudkan visualisasi yang menarik dan berbobot
sebagai metafora dalam bentuk lukisan surialis. Dimana didalam
perwujudan proses berkarya, visualisasi buah pisang yang ringan ini
mengandung pesan penulis kepada apresian yang mampu membawa
penikmat seni berpikir dan memiliki ketertarikan tersendiri .
F. Tujuan Penciptaan
1. Mengimplementasikan gagasan tentang visualisasi buah pisang
sebagai hasil kontemplasi kedalam sebuah karya seni lukis.
2. Melalui karyao ini penulis dapat berkomunikasi secara visual
dengan menggunakan penalaran metafora serta memberikan
semangat baru kepada apresian.
3. Menggali teknik kreatif eksplorasi estetika pisang dalam
peciptakan karya seni lukis dengan teknik surialis.
G. Manfaat Penciptaan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penciptaan karya
seni lukis dengan tema “Eksplorasi Estetika Pisang sebagai
Metafora dalam Penciptaan Karya Seni Lukis” adalah :
1. Khusus :
a. Sebagai media pemicu penulis dalam proses kreatif hasil
kontemplasi dan mengembangkan kemampuan memvisualisasi
ide maupun konsep.
b. Dapat menjadi perwujudan ekspresi kegelisahan penulis
12
H. Batas Peristilahan
Dalam tugas akhir pencitaan karya seni lukis penulis mengusung
judul “Eksplorasi Estetika Pisang sebagai Metafora dalam
Penciptaan Karya Seni Lukis ”. Batas-batas istilah yang terkandung
didalam judul dijelaskan sebagai berikut :
1. Eksplorasi
Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh
pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan), terutama sumber-
sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan;
penjajakan.
2. Estetika
Kajian filsafat yang mempelajari tentang nilai keindahan
karya manusian, aspek tanda, jejak dan makna adalah estetika.
Dengan demikian kajian-kajian estetika pun menjadi luas, tidak
sebatas pada artifak yang disepakati sebagai suatu karya seni,
tetapi pada suatu artefak yang mengandung makna (Sachari, 2002
: 4).
3. Pisang
Buah pisang adalah buah berupa herbal yang berasal dari
kawasan Asia Tenggara (termasuk Indonesia) (Yulianto, 2012 : 2)
13
4. Metafora
Metafora merupakan alat yang digunakan banyak penulis
sebagai alat stilistik bahasa dalam menyampaikan pesan dalam
tulisannya. Metafora menujukkan suatu kecenderungan dasar dari
pikiran manusia untuk memikiran referen tertentu dengan cara
tertentu (Danesi, 2011 : 137)
5. Penciptaan
Penciptaan berasal dari kata kerja “cipta” yang artinya
imajinasi untuk membuat suatu karya. Sebuah karya seni dibuat
atau diciptakan bukan sekedar untuk ditampilkan, dilihat, dan
didengar saja, tetapi harus penuh dengan gagasan, abstraksi,
pendirian, pertimbangan, hasrat, kepercayaan, serta pengalaman
tertentu yang hendaknya dikomunikasikan penciptanya ( Bahari,
2017 : 14)
6. Karya
Bentuk fikis sebuah karya dapat diartikan sebagai
kongkritisasi dari subject matter dan bentuk psikis sebuah karya
yang merupakan susunan dari kesan hasil tanggapan ( Kartika,
2004 : 30)
7. Seni Lukis
Seni atau art aslinya berarti teknik, pertukangan,
keterampilan, yang dalam bahasa yunanu kuno sering disebut
sebagai techne ( Sumardjo, 2000 : 24) .
Seni lukis dapat diartikan sebagai suatu ungkapan
pengalaman estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua
dimensi (dua metra) , dengan mengunakan medium rupa, yaitu
garis, warna, tekstur, shape, dan sebaginya (Kartika, 2004 : 36).
Berdasarkan istilah-istilah tersebut, penulis ingin mengungkapkan
bahwa maksud dari tema Tugas Akhir Bukan Skripsi “Eksplorasi
Estetika Pisang sebagai Metafora dalam Penciptaan Karya Seni Lukis”
ialah mengimpelementasi nilai-nilai keindahan pisang sebagai objek
14
J. Landasan Penciptaan
16
Sign of lowliness
Karya : Hadi Soesanto 2015
Mixed media on canvas
122 X 152 Cm
(Sumber : https://sahabatgallery.wordpress.com/2008/12/27/hadi-soesanto/)
Dari tahapan-tahapan tersebut terciptalah sebuah konsep
penciptaan karya seni lukis yaitu dengan mengkolaborasikan
pemikiran dan referensi yang ada menjadi sebuah karya seni lukis
surialis dengan melakukan pendekatan pada objek artistik yang tidak
berhubungan.
1. Landasan Konseptual
Penciptaan sebuah karya seni melalui proses yang dimulai
dengan ide atau gagasan dari penulis dan sumber lain, rangsangan
dari gagasan tersbut kemudian divisualisasikan dalam bentuk karya
seni. Ide dalam karya yang akan direalisasikan adalah hal yang
dialami dan dirasakan oleh penulis tentang masalah disekitar
lingkungannya, mengenai peristiwa, permasalahan sosial-politik,
keluarga serta persahabatan. Masalah-masalah tersebut memberi
rangsangan kepada penulis untuk dapat meresponinya ke dalam
sebuah karya. Banyak sekali objek visual yang dapat dijadikan
sebagai subjek dalam pemvisualisasian karya. Salah satunya adalah
18
2. Landasan Teori
Dalam perwujudkan gagasan atau ide tersebut penulis tentu tidak
terlepas dari teori-teori dan unsur-unsur seni rupa yang di gunakan
diantaranya :
a. Pengertian seni dan seni lukis
Kata seni bukan lah kata yang asing ditelinga kita, banyak
sekali ahli yang mencoba memberikan makna kepada kata seni
ini, konon kabarnya kata seni beawal dari kata “sani” yang
berarti : jiwa yang luhur. Seni merupakan ekspresi yang paling
kental dengan nilai penghayatan hidup (Bangun, 2000 : 1).
b. Unsur-unsur Seni Rupa
1) Titik
Bila menyentuhkan alat gambar, alat tulis pada tafril atau
bidang gambar, akan menghasilkan bekas. Bekas tersebut
dinamakan titik. Tidak peduli alat yang digunakan, apakah
runcing seperti ujung pensil atau benda besar seperti sapu
ijuk yang dicelup cat sebagai alat penyentuhnya. Sebesar
apapun bentuknya tetaplah disebut titik asalkan bentuk itu
merupakan hasil sentuhan tanpa pergeseran dari suatu alat
tulis (Sanyoto, 2010 : 84).
Titik menurut penulis merupakan objek terkecil yang
memiliki pengaruh besar terhadap sebuah karya.
19
2) Garis
Kalau kita menyentuhkan alat gambar atau penggoresan
yang lain dan berusaha menggerakkannya pada tafril/bidang
maka akan meninggalkan berkas. Berkas itu disebut goresan
atau garis (Sanyoto, 2010 : 86).
Goresan atau garis ini merupakan ekspresi seseorang
melalui media yang runcing maupun tumpul yang bermula
dari sebuah titik yang digerakkan.
3) Warna
Warna dapat didefinisikan secara objektif/fisik sebagai
sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara
subjektif/psikologis sebagi bagian dari pengalaman indra
penglihatan ( Sanyoto, 2005 : 9). Warna adalah medium
atau elemen seni rupa yang paling penting, baik di bidang
seni rupa murni ataupun seni rupa terapan. Warna dapat
dikatakan sebagai ekspresi perasaan seseorang dimana
warna dapat menjadi simbol perasaan.
Demikian eratnya hubungan warna dengan kehidupan
manusia, maka warna mempunyai peranan yang sangat
penting, yaitu : warna sebagai warna, warna sebagai
representasi alam, warna sebagai lambang/simbol, warna
sebagi simbol ekspresi (Kartika, 2004 : 49)
4) Teksture
Tekstur merupakan nilai raba suatu benda, dimana
permukaan inilah yang memiliki rasa raba yang berbeda
disetiap bendnya. Texture (tekstur) adalah unsur seni rupa
yang menujukkan rasa permukaan bahan yang sengaja
dibuat dan dihadirkan dalam suasana untuk mencapai
bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu
pada permukaan bidang pada perwujudan bentuk pada
20
K. Metode Penciptaan
1. Eksplorasi
3. Perancangan
Gambar. 4. : Terkulai
(Doc. Oleh Yuri Christiani, 2018)
4. Perwujudan
Adapun tahapan yang dilakukan dalam proses perwujudan
sketsa sebagai perwujudan karya, sebagai berikut:
a. Membuat rancangan sketsa atau pola pada kertas .
b. Membuat rancangan (sketsa) pada kanvas
c. Pewarnaan dasar pada objek dan background lukisan
d. Memberi warna selanjutnya untuk memperjelas gambar
25
Metode Penciptaan
W
Eksplorasi
Eksporasi Eksporasi
Visual Konsep
AnalisisData
Data Data
Primer Sekunder
Perancangan
Perwujudan
Observasi
Pengajuan
Proposal
26
Pengumpulan
data
Penciptaan
karya
Penyusunan
laporan
Ujian
Revisi
Keterangan :
1 = minggu ke- 1
2 = minggu ke- 2
3 = minggu ke- 3
4 = minggu ke- 4
27
Daftar Pustaka
Kartika, Dharsono Sony. 2017. Seni Rupa Modern. Bandung : Rekayasa Sains.
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB.
Rismunandar. 1986. Bertanam Pisang. Bandung: Penerbit CV “Sinar Baru”.
Sholikhin, K.H. Muhammad. 2010. Ritual dan Tradisi Islam Jawa. Yogyakarta: Narasi
(Angota IKAPI).
Sadjiman Ebdi Sanyoto. 2010. Nirmana Elemen-elemen Senidan Desain. Yogyakarta:
Jalasutra.
-------------, 2005. Dasar-dasar Tata Rupa & Desain (Nirmana). Yogyakarta: Penerbit CV.
Arti Bumi Intaran.
Bangun, Sem C. 2000. Kritik Seni Rupa. Bandung: Penerbit ITB.
Sachari, Agus. 2002. Estetika. Bandung: Penerbit ITB.
Yulianto, A. 2012. Budidaya Buah-Buah. Yogyakarta: Javalitera.
Danesi, Marcel. 2011. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotikadan Teori Komunikasi. Diterjemahkan oleh: Setyarini, Evi dan Lusi Lian
Piantari. Yogyakarta: Jalasutra.
Kinanti, Ayu Sekar. 2010. 101 Khasiat Buah-Buahan. Yogyakarta: Pustaka Araska Media
Utama.
Bahari, Nooryana. 2008. Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.