Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KESENIAN

SEJARAH SENI DI INDONESIA DAN MANCANEGARA BESERTA


PERKEMBANGAN SENI DI INDONESIA

KELOMPOK 3 :

Prodi : PGMI

Lokal : 4 C

1. Alam Qurniawan Anthoni { 20591010 }


2. Dwi Sunarsi { 20591056 }
3. Muhammad Nur Rohman { 20591122 }
4. Nabila Ranki Khozanah { 20591126 }
5. Raju Anggara { 20591144 }
6. Rizki Ainun Mardiyyah { 2059114 }
7. Septi Yanti { 20591174 }

Dosen Pengampuh : Jauhari Kumara Dewi,

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Sejarah seni di indonesia dan mancanegara
beserta sejarah perkembangan seni diindonesia " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah kesenian. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Sejarah seni dan perkembangannya diindonesia dan
mancanegara bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Jauhari Kumara Dewi, selaku dosen Mata
Kuliah Kesenian.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

26 Maret 2022
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum pengertian Seni Rupa Mancanegara ialah seni yang mengandung
nilai budaya mancanegara. Walaupun demikian, fungsi seni rupa ini jika dibandingkan
dengan seni rupa nusantara dapat dikatakan sama. Karena sebagian besar masyarakat
kita menggunakan seni sebagai media ekspresi ataupun ritual.
Sejak jaman dahulu, khususnya pada jaman mesir kuno, seni yang dihasilkan
adalah berupa patung-patung, lukisan dan relief. Hal ini selalu dihubungkan dengan
upacara ritual atau pembangunan tempat-tempat sacral, seperti makam-makam para
raja Mesir kuno. Selain itu seni rupa pada jaman Mesir kuno memiliki ciri-ciri identik dan
khas, seperti relief raja-raja dan para rakyat jelata yang diperbudak.
Seni rupa lain yang sejenis dapat dilihat pula pada seni jaman Yunani Kuno.
Dapat dikatakan bahwa seni patung pada jaman Yunani Kuno sangatlah populer karena
dikenalkan oleh 3 seniman terkenal yaitu Phiedias, Myron dan Polycletos.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah seni di indonesia dan mancanegara ?
2. Bagaimana perkembangan seni di indonesia ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah seni di indonesisa dan mancanegara terlahir
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan seni di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Seni Di Indonesia


1. Masa Penjajahan
Seni rupa merupakan seni termuda diIndonesia yang berlangsung berabad-abad. Tetapi
sekitar abad ke17 seni mulai mengalami perubahan karena adanya pengaruh dari barat, yaitu
pengaruh Reinasnce dan teknologi. perintisan raden saleh terjadi sebelum lahirnya republik
indonesia pada abad ke 19.

Pada masa keturunan Belgia, mereka berkerja dipusat penelitian pengetahuan dan
kesenian. Raden Saleh memperoleh kesempatan untuk belajar di Netherlands selama 10 tahun
dan pada tahun 1845 raden saleh meneruskan perjalanannya ke Paris dan Aljazair . Setelah
hidup dan tinggal di Eropa selama 20 tahun , pada tahun 1815 raden saleh pun kembali kek
Indonesia hingga beliau wafat. Setelah wafatnya Raden saleh ,kehidupan seni lukis pada
masa itu mengalami keredupan hingga muncullah beberapa pelukis yaitu Abdullah
Suyosubroto ,M.pringadi dan wakidi.

2. Masa Pembaharuan

Pada masa pembaharuan , kehadiran seni lukis tanpa idealis dan tidak ada kesadaran dalam
menyikapi kehidupan yang berbangsa,dan juga tidak memiliki keterampilan dan kemampuan.
agar mengetahui corak seni yang ada di Indonesia kita harus memiliki keinginan yang akan
melahirkan kesadaran tentang corak seni tersebut.
Pada tahun 1938 muncullah organisasi PERSAGI ( persatuan ahli gambar Indonesia) yang
diketahui oleh agus djaya dan sodjoyono sebagai salah satu pemikir tentang seni. Setelah itu
lahirlah seruan teriakan bahwa " teknik tidak penting ,yang penting itu isi jiwa kita
ditumpahkan, keluar dengan cara apa dan cara siapa itu tidak penting,yang dibutuhkan
pekerja seni bukan kepandaian teknik, bukan kepandaian melukisnya ,tetapi kata dari hati kita
sendiri."

S sudjiyono mengungkapkan bahwa setiap manusia mepunyai watak berbeda beda dan setiap
seniman nomor satu harus mempunyai watak tersendiri,dan seseorang seniman harus berani
melewati segala hal terutama berani memberikan idenya kepada seluruh dunia meskipun
tidak mendapatkan tanggapan yang baik dari orang orang sekalipun.

3. Masa Kedududukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang, kegiatan seni lukis berkembangan sangat baik sehingga
menumbuhkan semangat dalam menyambut kemerdekaan Indonesia maupun berperan dalam
pengembangan bidang seni budaya. Adanya semangat dan tekad untuk saling mendorong
pertumbuhan kehidupan kesenian secara utuh.

Penduduk jepang memberi kesempatan bagi kehidupan dunia kesenian indonesia, terutama di
bidang seni rupa, seni drama, seni musik dan seni tari kecuali seni sastra. Sebab hasil karya
mereka erat hubungannya dan menyangkut masalah politis serta stabilitas kebijakan politik
pemerintahan jepang. Sebaliknya para seniman indonesia tidak memperdulikan slogan “Asia
untuk bangsa “ Asia dan janji-janji jepang yang akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa indonesia.

Para seniman indonesia ingin berlatih untuk memajukan dunia seni di indonesia ,mereka
yakin bahwa kemerdekaan sudah ada dan berada di ambang keberhasilan sebagai hasil dari
upaya bangsa dan rakyat indonesia yang merupakan kelanjutan perjuangan dari perjuangan
sebelumnya.

Kemudian muncullah organisasi POETRA ( Poesat Tenaga Rakyat ) yang didirikan pada
tahun 1943, yang di pimpin oleh soekarno, mohammad hatta , ki hajar dewantara , kyai haji
mansyur.kemudian yang memimpin di bagian kebudayaan di amanahkan oleh kyai haji
mansyur dan S. soejoyono. Mereka juga membimbing para generasi muda dalam seni
rupa }seni lukis } yang dibantu AFFANDI.
Untuk membangkitkan pembinaan ini Affandi memiliki cara yang khas yaitu dengan aktif
terus melukis . Ia menunjukkan kemampuannya dengan menyelenggarakan pameran tunggal
untuk membuka mata masyarakat dan meyakinkan mereka bahwa seni lukis indonesia itu
kuat, sebagaimana yang telah dicita-citakan oleh organisasi PERSAGI yang telah hadir dan
terwujud dengan hasil karya Affandi.

Barulah setelah itu disusul dengan pameran tunggal karya pelukis kartono Yudhokusumo,
Nyoman Ngendon dan Basuki abdullah. Pelukis Agus Djaya, yang ikut mendirikan
PERSAGI dipercayakan untuk memimpin kantor pusat kebudayaan, dalam hal ini pelukis
memberikan semangat dalam bimbingan teknis satu dengan lainnya dengan menanamkan
rasa kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan RI.

Pemerintah bala tentara Dai Nippon mendirikan keimin Bunka Shidosho }puesat
keboedajaan} yang kemudian menyelenggarakan pameran bersama. dan muncullah pelukis
baru antara lain Henk Ngantung, Dullah, Hendra Gunawan, Otto Djaya.

Pelukis jepang yang berada di jakarta pada masa itu antara lain yoshioka, yang
impressionisme; yamamoto, pelukis ekspresionisme; sasea ono, seorang karikaturis dan
kohno seorang ahli desain dan poster modern. Pelukis indonesia yang menonjol adalah
Affandi karna ia belajara melalui karya-karya master dunia seperti michel angelo, rembrant,
botticelli dengan cara menciptakan produksi secara tepat, cermat dan tekun. Hal ini terlihat
pada karya lukisan Affandi yang berjudul “ibuku”, dengan penguasaan yang cermat. Karya
Effandi sedikit banyaknya dipengaruhi oleh pelukis ekspresionisme Vincet Van Gogh, tetapi
dalam karya lukisan Affandi mempunyai pandangan hidup humanistis yang banyak melatar
belakang karyanya.

Pada masa kependudukan Jepang banyak pendatang baru selain Hank Ngantung, seperti
Basuki Resobowo, Kusnadi, Barli, Sujono Kerton, Muchtar Apin, Baharuddin Marasutan,
Harjadi, Sularko, Muhammad Hadi, dan lainnya.

Tahun 1948 di jakarta telah berdiri gabungan pelukis indonesia ( GPI ) yang didirikan oleh
sutikna dan Affandi. Sedangkan di yogyakarta telah berdiri pelukis indonesia ( PI ) yang saat
itu dipimpin oleh sumitro, kemudian di lanjutkan oleh sholihin dan kusnadi. Pada tahun 1952
beberapa pelukis mendirikan organisasi pelukis muda indonesia ( PMI ) yang diketuai oleh
widayat, selain itu juga Djajengasmoro mendirikan suatu organisasi yang bernama pusat
tenaga pelukis indonesia ( PTPI ).
Kemudian di yogyakarta pada tahun 1950 telah berdiri akademi seni rupa indonesia ( ASRI )
dengan direkturnya R.J. Katamsi, yang banyak menggunakan tenaga seniman lukis untuk
mengajar. Pelukis keturuna china mendirikan Yin Hua dengan ketuanya Lee man fong.
Tahun 1958 berdiri sebuah yayasan seni dan desain indonesia oleh zain, trisno sumardjo dan
Oesman Effendi, sedangkan nashar dan mustika mendirikan organisasi seniman indonesia
( OSI ).

Setelah kemerdekaan banyak bermunculan para pelukis muda, selain melukis mereka juga
mematung dan melakukan aktivitas seni rupa lainnya seperti pembuatan poster,membuat
desain kerajinan dan cover buku. Dijakarta seperti zaini, wakijan, resobowo dan oeman
effendi dan di yogyakarta seperti suromo, widayat dan zakaria banyak menghasilkan karya
cukilan kayu dan menggambari keramik.

Kegiatan ini didasari oleh semangat kemerdekaan dan gejolak jiwa yang penuh dengan
kebebasan, walaupun dari segi kualitas hasil nya masih belum semuanya bagus tetapi ini
menjadi titik awal bagi perkembangan kehidupan seni rupa di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai