Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Evaluasi
Pendidikan pada Jurusan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Semester V.
Oleh
Kelompok V
Marlina : 180110034
Dosen Pembimbing :
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
ِالر ِح ْي ِم
َّ ِالر ْح َمن
َّ الله
ِ ــــــــــــــــــم
ِ س
ْ ِب
Segala puji kita panjatkan atas rahim dan berkat Allah swt. yang telah
melimpahkan segala Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Kecakapan Pencapaian Ranah Kompetensi (Kognitif, Afektif, dan
Psikomotorik)”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi
Pendidikan.
Beberapa isi makalah ini diantaranya konsep – konsep mengenai tiga ranah
kompetensi yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Diharapkan dengan
makalah ini baik penulis maupun pembaca dapat lebih memahami seputar konsep
kometensi tersebut dalam melakuan pembelajaran dan pengevaluasian. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Karena sebelumnya kita telah membahas bagaimana standar kompetensi
dasar, indikator dan TPU dan TPK. Dan bagaimana cara menentukan metode
pemilihan bahan evaluasi, jenis tagihannya yang digunakan dalam
mengevaluasi siswa agar hasilnya sesuai dengan kompetensi siswa nantinya.
Oleh karena itu guru atau calon guru harus dibekali kemampuan yang
cakap dalam melakukan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan
yang telah dirumuskan. Karena pembelajaran dan evaluasi bukan hanya suatu
proses untuk mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar,
tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pengajaran bagi pengajar dan pada sisi lain untuk siswa akan baik pula.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep kecakapan pencapaian kompetensi kognitif?
2. Bagaimana konsep kecakapan pencapaian kompetensi psikomotorik?
3. Bagaimana konsep kecakapan pencapaian kompetensi afektif?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kecakapan pencapaian kompetensi kognitif.
2. Untuk mengetahui konsep kecakapan pencapaian kompetensi
psikomotorik.
3. Untuk mengetahui konsep kecakapan pencapaian kompetensi afektif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep kecakapan pencapaian kompetensi kognitif
1. Pengertian kompetensi kognitif
Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau
prinsip yang telah dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir,
kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman,
konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan pembelajaran dalam ranah
kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom merupakan segala aktivitas
yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang
terendah sampai tertinggi yang dilambangkan dengan C (Cognitive).1
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Jadi kompetensi kognitif berfokus pada bagaimana pengembangan intelektual
peserta didik yang dimana kemampuan siswa harus dijadikan berpengetahuan
yang luas.
1
Benyamin Bloom, Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 : Cognitive Domain,( New
York: McKey, 1956), h 3.
2
3
2
Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,( Semarang: UNISSULA Press, 2013),
h 37.
4
3
Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,( Semarang: UNISSULA Press, 2013),
h 38.
4
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), h 101.
5
5
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gunung Persada Press,
2005), h. 37
6
Hadi Agung Kurniawan, Pengaruh Kemampuan Kognitif Terhadap Kemampuan Psikomotorik
Mata Pelajaran Produktif Alat Ukur Siswa Kelas X Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Di Smk
Muhammadiyah Prambanan, Juli 2012, h 15
6
7
Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,( Semarang: UNISSULA Press, 2013),
h 40
7
pada tingkat ini peserta didik mampu melakukan gerakan tertentu secara
spontan tanpa berpikir lagi cara melakukannya dan urutannya.10
Pada ranah psikomotorik ini segala bentuk tingkah laku peserta didik
bersumber dari pengetahuan aspek kognitif yang telah mereka dapatkan
sebelumnya makanya ranah kognitif merupakan dasar dalam memiliki
kecakapan psikmotorik.
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
10
Asrul, dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), h 111.
11
Dwi Ivayana Sari, Buku Diktat Evaluasi Pembelajaran, September 2015, h 60
9
Dalam ayat tersebut di atas dijelaskan bahwa suri tauladan yang baik bagi
umat adalah dengan mengikuti akhlak Nabi dimana seperti yang kita ketahui
bersama bahwasanya nabi diutus untuk menyemournakan akhlah manusia.
Bahasa tersebut adalah berasal dari bahasa jawa, secara arti perkata dapat
diartikan sebagai berikut:
a. Ing ngarso sung tulodo artinya jika pendidik sedang berada di “depan”
maka hendaklah memberikan contoh teladan yang baik terhadap anak
didiknya.
b. Ing madyo mangun karso artinya jika pendidik berada di “tengah-
tengah” anak didiknya, hendaklah ia dapat mendorong kamauan atau
kehendak mereka. Ing madyo= di tengah; mangun= membangun,
menimbulkan dorongan; karso= kehendak/kemauan.
c. Tut wuri handayani artinya, tut wuri berarti mengikuti dari belakang,
handayani berarti mendorong, memotivasi atau membangkitkan
semangat.12
12
Hajar Ki Dewantara, Deskripsi Pintar Ki Hajar Dewantara : Pendidikan Dan Budaya [ASLI],
(Jakarta: Majelis Luhur Persatuan taman siswa, 2011), h 20
10
pelajaran tersebut. Maka dari itu perlu kecakapan yang baik dalam ranah
afektif ini khusunya bagi si pengajar.
a) Sikap
b) Minat
c) Konsep Diri
d) Nilai
e) Moral
Ranah afektif lain yang penting adalah: Kejujuran: peserta didik harus
belajar menghargai kejujuran dalam berinteraksi dengan orang lain.
Integritas: peserta didik harus mengikatkan diri pada kode nilai, misalnya
moral dan artistik. Adil: peserta didik harus berpendapat bahwa semua
orang mendapat perlakuan yang sama dalam memperoleh pendidikan.
Kebebasan: peserta didik harus yakin bahwa negara yang demokratis
memberi kebebasan yang bertanggung jawab secara maksimal kepada
semua orang.
13
Dwi Ivayana Sari, Buku Diktat Evaluasi Pembelajaran, September 2015, h 62-63.
14
Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,( Semarang: UNISSULA Press,
2013), h 39
13
15
Muhamad Afandi, Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar,( Semarang: UNISSULA Press,
2013), h 40
14
yang ramah tamah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan
penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan atau kesulitan
siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan
penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta bertanggung jawab dalam
segala tindakan yang ia lakukan.Sikap guru akan menjadi contoh bagi siswa.
Oleh karena itu, untuk membimbing sikap siswa seorang guru harus
mencerminkan sikap yang baik agar siswa mencontoh/meniru sikap baik
guru dan bukan sikap yang tidak baik. Selain metode tegur langsung dan
teladan, metode atau cara yang dilakukan guru dalam aspek afektif adalah
dengan metode nasehat. Metode nasehat dijelaskan dalam surah Lukman
ayat 12-19. Seorang ayah (Lukman) memberikan nasehat kepada anaknya
agar tidak mensekutukan Allah Swt, agar selalu bersyukur apa yang telah
diberikan Allah Swt.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Jadi
kompetensi kognitif berfokus pada bagaimana pengembangan intelektual
peserta didik yang dimana kemampuan siswa harus dijadikan
berpengetahuan yang luas.
2. Ranah psikomotorik adalah ranah yang berorientasi pada keterampilan
motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action)
yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.
3. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan
nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan
kognitif tingkat tinggi.
B. Saran
Kami menyadari dalam makalah kecakapan pencapaian ranah kompetensi
(kognitif, afektif, dan psikomotorik) ini membahas hanya sebagian dari luasnya
materi yang bersangkutan dengan tiga ranah kompetensi itu sendiri maka dari itu
kami menyarankan kepada pembaca untuk terus mencari tambahan referensi lain
mengenai topik pembahasan dalam makalah ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16