Disusun oleh :
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul Cara menggapai ampunan Alloh SWT yang diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam II. Di mulai
dari penyusunan sampai terselesaikannya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan orang-orang yang bersangkutan. Oleh karena itu penulis
menucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat.
Makalah ini di maksudkan agar kiranya dapat menjadi pegangan bagi para
mahasiswa khususnya bagi saya untuk dapat memahami cara untuk menggapai
ampunan alloh swt dan kenapa doa tidak kunjung terkabul. Penulis sadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam isi, susunan
maupun dalam penyajian materinya. Untuk itu segala kritik dan saran kami
harapkan dari para pembaca sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesalahan dan dosa bagi manusia adalah suatu kelaziman. Tidak ada manusia
yang ma'shum, setebal apa pun tingkat keimanannya, seluas apa pun ilmunya dan
sedalam apa pun ketakwaannya kepada Allah, selama dia adalah manusia, dia pasti
suatu kali akan melakukan kesalahan dan dosa. Allah memang tidak berkehendak
menciptakan manusia dalam keadaan bersih dari kesalahan dan sempurna dari dosa,
karena Allah hanya mengingin-kan kesempurnaan untuk diriNya. Persoalan
sebenarnya bukan pada manusia yang berdosa dan bersalah, akan tetapi apa yang
dilakukan setelah dosa dan kesalahan tersebut.
Di sisi lain, manakala Allah menciptakan Bani Adam dengan kesalahan dan
dosanya, Dia pun membuka peluang perbaikan se-lebar-lebarnya. Dia memanggil
dan mengajak hamba-hambaNya agar memanfaatkan peluang tersebut sebaik-
baiknya. Dan peluang ini senantiasa terbuka siang-malam sepanjang umur manusia
atau umur dunia ini. Peluang tersebut adalah taubat untuk meraih ampunan Allah
Taala.
1
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah yaitu sebagai
berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cara menggapai ampunan Alloh SWT
2.1.1 Taubat
Jika Allah menghendaki, tidak ada dosa yang tidak terhapus oleh taubat,
seberat dan se-besar apa pun dosa itu, jangankan dosa-dosa kecil, dosa-dosa
besar pun akan terhapus oleh taubat bahkan dosa tertinggi dalam Islam yaitu
syirik, juga akan terhapus oleh taubat dengan catatan kesyirikan tersebut tidak
dibawa mati. Lalu, Taubat yang bagaimanakah yang dengannya seseorang
dapat meraih ampunan Allah. Yaitu taubat yang memenuhi lima syarat
diantaranya sebagai berikut :
a. Ikhlas
Ikhlas disini yaitu hendaknya pemicu taubat adalah harapan terhadap
pahala Allah dan kekhawatiran terhadap azab-Nya.
b. Penyesalan, dan bukti penyesalan adalah harapan seandai-nya dia tidak
melakukannya.
c. Meninggalkan dosa-dosa
Jika dosa karena meninggalkan suatu kewajiban maka taubatnya
dengan melakukan yang mungkin dilakukan, dan jika dosa karena
melakukan suatu larangan, maka dengan meninggalkannya, dan
termasuk meninggalkan adalah meminta maaf kepada orang yang kita
zhalimi dan mengembalikan haknya kepadanya. Ini jika dosa tersebut
di antara sesama.
d. Niat kuat untuk tidak mengulangi
e. Taubat dilakukan sebelum pintunya ditutup.
Jika nafas seseorang telah sampai di kerongkongan dan jika matahari
terbit dari barat.
3
2.1.2 Perbuatan-perbuatan baik.
Satu perbuatan baik dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat, lebih
dari itu bisa sampai tujuh ratus kali lipatnya bahkan berkali-kali lipat yang
Allah kehendaki. Sementara satu kejahatan hanya dibalas dengan semisalnya,
maka benar-benar celaka dan binasa orang-orang yang balasan kejahatannya
mengungguli kebaikannya. Bagaimana tidak, kebaikan yang dilipatgandakan
segitu rupa bisa dikalahkan oleh kejahatan yang hanya dibalas dengan
semisalnya.
"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali
lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa per-buatan jahat, maka dia
tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang
mereka sedikit pun tidak dianiaya (di-rugikan)." (Al-An'am: 160).
a. Tauhid
Tauhid adalah kebaikan, bahkan ia adalah dasar kebaikan. Segala
kebaikan dunia dan Akhirat merupakan buah dari tauhid, di samping itu
ia adalah penyebab diraihnya ampunan Allah Taala.
b. Syahadah
Di antara kebaikan yang dengannya ampunan Allah diraih adalah
syahadah (gugur sebagai syahid di jalan Allah). Rasulullah bersabda,
4
c. Berangkat ke Masjid
Di antara kebaikan yang dengannya ampunan Allah diraih adalah
berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu berjamaah setelah
sebelumnya bewudhu di rumah dengan sempurna. Rasulullah bersabda,
e. Istigfar
Cara keempat meraih ampunan Allah adalah istighfar, memohon
ampun kepada Allah. Istighfar sangat efektif dalam menangkal azab
Allah. Firman Allah Taala,
5
2.2 Penyebab Doa tidak kunjung terkabul
Doa merupakan wujud penghambaan seorang mahluk kepada PenciptaNya
karena sesungguhnya semua mahluk membutuhkan apa yang ada di sisinya,
sedangkan Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari mahluk-Nya.
Doa memiliki kedudukan yang agung di sisi Allah. Ia merupakan amalan yang
paling mulya dan dapat menolak takdir, oleh sebab itu Allah mencintai hamba yang
terus menerus memohon dan meminta-Nya serta mendekatkan diri hanya kepada-
Nya.
6
menjauhi perubatan maksiat, menjauh dari hal hal yang diharamkan, dan
menjaga diri dari yang subhat dan syahwat.
7
2.2.1 Menyepelekan kekhusyukan dan perendahan diri di hadapan Allah
ketika berdoa.
Berdoalah kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
(Q.S. Al-Araf:55)
8
Doa yang dipanjatkan seseorang di antara kalian akan dikabulkan selama
dia tidak tergesa-gesa. Dirinya berkata, Aku telah berdoa namun tidak juga
terkabul.
2.2.3 Seorang mukmin mendoakan celaka untuk dirinya sendiri atau orang
lain secara zhalim atau doa yang mengandung unsur dosa
Barang siapa yang belum dikabulkan doanya, jangan sampai lalai dari
dua hal sebagai berikut yaitu :
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita dituntut untuk terus bermunajat dan memohon segala bantuan dan
pertolongan hanya kepada Allah SWT, jika apa yang anda lakukan sudah tepat dan
benar untuk selalu berdoa dan meminta pertolongan hanya dari Alloh SWT semata
dan kita harus optimis bahwa doa kita akan terkabul. Dan dalam berdoa, Sebagai
hambanya, kita hanya perlu keyakinan sekaligus kesabaran kelak doa itu akan
dikabulkan. Dan, jangan pernah lelah untuk selalu memanjatkan doa. Sebab kelak
ketika semua doa itu dikabulkan, maka semua permintaan kita akan mengalir deras
bagaikan air hujan.
Ingatlah selalu bahwa Allah mendengar segala permintaan kita. Apa saja yang
kita minta pasti akan didengarNya. Dan orang-orang Islam apabila berdoa insya
Allah akan dikabulkan oleh Allah, apalagi kalau orang itu beriman dan melakukan
banyak amal soleh. Akan tetapi sudah menjadi sunnatullah, bahwa ada doa yang
Allah kabulkan dengan cepat, ada doa yang Allah tidak kabulkan dan ada doa yang
Allah simpan untuk hari Qiamat nanti atau untuk mengganti kesusahan yang akan
mengenai diri kita.
3.2 Saran
Hendaknya kita semua berusaha sungguh-sunggguh meraih ampunan Allah
demi diri kita. Ampunan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan segala isinya.
Namun saat sudah berdoa tetapi tidak kunjung dikabulkan atau ditunda
pengabulannya maka sebaiknya lakukanlah intropeksi diri apakah kita melakukan
perbuatan yang dapat mengkibatkan terhalangnya terkabulnya doa. Janganlah kita
merasa putus asa dengan semua doa-doa kita, yakinlah bahwa apa yang telah kita
minta kepada Allah itu tidak akan pernah sia-sia, selama hal tersebut baik bagi kita.
10
DAFTAR PUSTAKA
11