Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA DALAM BERPIDATO

MATA KULIAH RETORIKA DAN STRATEGI DAKWAH

DOSEN PENGAMPU : H. AMRIZAL, M.Ag

DISUSUN OLEH :
ADELLA MAUDIYA ALFIRA
FAZRATUL FITRI

PRODI KOUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yaitu Allah SWT, karena berkat
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan Makalah saya yang berjudul “ETIKA DALAM
BERPIDATO” saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam segala aspek, sehingga Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya pembahasan makalah ini. Semoga
Makalah ini dapat memberikan informasi bagi rekan-rekan dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Aamiin

Bengkalis, 24 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II (PEMBAHASAN)
A. PENGERTIAN PIDATO
B. ETIKA DALAM BERPIDATO
BAB III (PENUTUP)
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidato dilakukan
dengan menggunakan bahasa yang baik dan dapat diterima oleh pendengar. Umumnya,
orang yang melakukan pidato akan menyampaikan gagasannya kepada orang lain atau
pendengar.
Isi pembicaraan di dalam pidato akan menjelaskan mengenai ide dan petunjuk. Tak
jarang juga orang yang melakukan pidato akan memberikan nasihat-nasihat kepada para
pendengarnya. Hal itu tergantung pada konteks atau kondisi pidato tersebut. Umumnya,
pidato akan dilakukan oleh orang yang dianggap penting. Dalam artian, orang tersebut
dibutuhkan untuk menyampaikan sebuah pernyataan atau pandangan. Hal-hal yang
disampaikan tersebut berisi informasi dengan cara berorasi.

Pidato adalah penyampaian gagasan, pikiran atau informasi serta tujuan dari
pembicara kepada orang lain(audience) dengan cara lisan. Pidato juga bisa diartikan
sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni membujuk/mempengaruhi. Berpidato
ada hubungannya dengan retorika(rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan
efektif. Berpidato bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana karena dalam berpidato
menyangkut beberapa unsur penting seperti: pembicara, pendengar, tujuan dan isi pidato,
persiapan, terknik dan etika dalam berpidato.

Pada saat kita membaca sebuah buku atau mendengar ceramah tentang teknik
berpidato, tampaknya sangat sederhana. Akan tetapi pada saat kita ingin
mempraktekkannya, kita akan menemui berbagai kendala. Diantaranya kurang
menguasai materi, kurang menguasai massa, tidak terbiasa berdiri di depan orang
banyak, bagaimana mengatur sistematika pembicaraan, mengatur suara, dan lain-lain.
Semua syarat ini akan membuat suasana menjadi rumit. Yang paling penting kita belajar
dari sausana yang sederhana dan kecil. Oleh karena itu dalam berpidato perlu adanya
teknik-teknik serta etika berpidato yang perlu kita ketahui . Dibawah ini akan dibahas
teknik, serta etika berpidato yang mudah untuk kita terapkan, tetapi sebelum masuk ke
pembahasan tersebut, kita harus pahami terlebi dahulu apa tujuan kita berpidato.

B. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian pidato ?


b) Apa tujuan pidato ?
c) Apa etika di dalam berpidato ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pidato

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada
orang banyak untuk menyatakan selamat, menyambut kedatangan tamu, memperingati
hari-hari besar tertentu, dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Pada hakikatnya pidato
termasuk seni monolog dalam keterampilan berbicara. Pidato bersifat dua arah, yaitu
pembicara harus memperhatikan lawan bicaranya walaupun pembicara lebih banyak
mendominasi pembicaraan. Lawan bicara harus mendengarkan pesan-pesan yang
disampaikan pembicara baik berupa kata-kata (verbal) atau bukan kata-kata (non verbal)
sehingga apa yang disampaikan dapat diterima dipahami dengan sempurna. Pidato
biasanya disampaikan oleh pemimpin atau orang yang dianggap penting untuk
memberikan arahan atau nasihat kepada para pendengarnya, karena fungsi dari pidato
adalah untuk memberikan informasi, nasihat, motivasi, peringatan, dan pengetahuan.
Agar pidato kita bisa diterima dengan baik oleh audien, ucapan atau kalimat harus
disusun dengan baik dan rapi sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kalimat yang
tersusun secara runut dan sistematis supaya enak didengarkan serta dapat memberikan
kesan positif bagi orang yang mendengarkan.

Tujuan pidatoAda beberapa tujuan dari pelaksanaan pidato, di antaranya adalah sebagai
berikut:

1) Memberikan sapaan

Salah satu tujuan pidato adalah untuk memberikan sebuah sapaan. Di dalam
suatu acara atau kegiatan, umumnya akan dibuka dengan sapaan. Inilah yang
membuat pidato diperlukan.

Pidato dalam tujuan ini adalah memberikan pembukaan atau kalimat-kalimat


sapaan kepada pendengar atau khalayak umum. Contohnya seperti pidato
peresmian sebuah gedung. Selain itu, pidato di dalam pembukaan rapat atau
kegiatan juga termasuk ke dalam tujuan pemberian sapaan.

2) Memberikan informasi

Pidato juga memiliki tujuan untuk memberikan sebuah informasi. Sudah jelas,
bahwa informasi tersebut diberikan untuk para pendengar atau khalayak umum.
Dalam tujuan ini, informasi yang diberikan umumnya bersifat penting mengenai
suatu hal.
Contohnya seperti pidato konferensi pers. Biasanya terkait sebuah permasalahan
atau hal yang dianggap perlu segera diinformasikan kepada khalayak umum.
Seperti pidato mengenai keputusan bulan Ramadhan atau sebagainya.

3) Mempengaruhi para pendengar

Tujuan lain dari pidato juga untuk mempengaruhi para pendengar. Pidato jenis
ini umumnya berupa sebuah ajakan. Pidato yang digunakan untuk
mempengaruhi pendengar adalah pidato yang bersifat persuasif.

Tujuan dari pidato tersebut supaya para pendengar mau melakukan hal yang
dikatakan di dalam pidato tersebut. Hal-hal tersebut juga dilakukan secara
sukarela. Contohnya seperti sebuah ajakan untuk menjaga lingkungan dengan
membuang sampah pada tempatnya.

Contoh pidato tersebut supaya penggemar tidak lagi membuang sampah secara
sembarangan. Contoh lain seperti pidato mengenai vaksin, yang saat ini sedang
digalakkan oleh pemerintah. Tujuan dari pidato tersebut adalah untuk mengajak
masyarakat ikut serta dalam kegiatan vaksin.

4) Menghibur para pendengar

Pidato juga memiliki tujuan untuk menghibur para pendengarnya. Pada pidato
kali ini, orang yang berpidato akan menyampaikan kalimat-kalimat yang
menyenangkan untuk didengar. Contohnya seperti pidato yang memiliki unsur-
unsur komedi di dalamnya.

5) Meyakinkan pendengar

Berpidato untuk meyakinkan pendengar juga dapat dilakukan. Tujuan pidato ini
umumnya dilakukan jika terdapat sebuah acara yang penting. Contohnya seperti
pidato ketika kampanye partai politik.

Orang-orang yang mencalonkan diri tentu akan memberikan banyak pidato


terkait apa saja gagasan dan tujuannya nanti. Hal ini dilakukan supaya
masyarakat yakin akan dirinya. Inilah salah satu contoh tujuan pidato untuk
meyakinkan pendengar.
B. Etika Dalam Berpidato

Mengenakan pakaian yang rapih, bersih tetapi tidak memberikan kesan pamer kepada
para pendengar. atau pembicara hendaknya tidak terlalu berlebihan dalam berpakaian
misalnya memakai barang-barang yang mahal dan mewah, sedangkan para
pendengarnya banyak berasal dari lapisan masyarakat menengah kebawah ini, atau
topik pidato yang akan disampaikan berhubungan dengan hidup hemat. tentu saja hal
tersebut akan menyinggung perasaan pendengar sehingga pidato belum disampaikan,
para pendengar sudah merasa tidak suka pada pembicaranya.
Tampilah dengan sikap bersahaja, sopan dan rendah hati, pembicara harus menjauhkan
dirinya dari sikap sombong atau angkuh, baik itu dalam pidato atau dalam sikap tingkah
laku selam pidato.
Mencoba untuk menyisipkan sebuah humor segar pada saat berpidato yang agak
panjang, karena pada umumnya pendengar banyak yang merasa bosan atau tegang
apabila pidato yang disampaikan terlalu panjang, dengan menyipkan humor-humor
segar akan dapat membangkitkan gairah pendengar. Tetapi pembicara juga harus
memperhatikan pada saat meyisipkan Humor, yaitu jangan sampai humor yang
diberikan menyinggung perasaan orang lain. dan humor yang diberikan harus sesuai
dengan topik yang dibicarakan.
Gunakan kata-kata yang sopan dan halus pada saat menyampaikan pidato. Jika didalam
pidato memiliki tujuan ingin mengkritik seseorang, gunakanlah kata-kata kiasan, atau
sejenisnya. Jadi sedapat mungkin hindarkanlah mengkritik seseorang secara langsung.
Pada saat mengakhiri pidato, jangan lupa menyampaikan permohonan maaf bila terjadi
kekeliruan, kekurangan atau hal-hal yang tidak berkenan dihati lainya. dan yang paling
penting sampaikan juga rasa terima kasih dan penghargaan anda sebesar-besarnya atas
kesediaan serta perhatian pendengar terhadap pidato yang telah disampaikan

Selain Teknik Berpidato, Hal yang tak kalah penting harus kita ketahui sebelum
berpidato ialah Etika Berpidato. Dalam berpidato, tentu sebisanya kita harus dapat
beradaptasi serta membedakan siapa yang menjadi audience kita saat berpidato. Berikut
beberapa etika dalam berpidato yang harus kita perhatikan :

1. Etika berpidato di depan umum meliputi :

a) Mengenakan pakaian yang sesuai dengan suasana pertemuan, rapi, bersih


dan sopan; Tampil dengan bersahaja, sopan dan rendah hati;
b) Menyisipkan beberapa humor segar dalam pidato;
c) Gunakan kata-kata yang sopan, halus, dan sederhana;
d) Sebagai kata penutup jangan lupa mengucapkan maaf bila terdapat tutur
kata yang kurang berkenan dan lain-lain.
2. Etika berpidato di depan pejabat :

a) Menghilangkan rasa rendah diri


b) Jangan tampil seolah-olah menggurui, sikap lebih tahu dan lain-lain;
c) Jangan terlalu memberikan penghormatan yang berlebihan pada
audience.

3. Berpidato di depan Pemuka Agama

a) Jangan mengeluarkan kata-kata yang bisa menyinggung umat beragama;


b) Jangan ada nada merendahkan atau memuji agama tertentu
c) Perbanyak istilah-istilah keagamaan

4. Etika Berpidato di depan para wanita. Bila pembicara seorang laki-laki, hati-hati
jangan sampai menyinggung harkat dan martabat wanita; menggunakan istilah-
istilah yang tepat seperti ibu-ibu atau saudari sekalian; hindari kata-kata kasar,
kurang senonoh dan kurang sopan;

5. Etika Berpidato di depan Pemuda/Mahasiswa. Pidato harus mengutamakan


penalaran yang berikaitan dengan dunia anak-anak muda; Jangan mengeluarkan
kata-kata yang bersifat menentang; Jangan mengkritik dan menyalahkan anak-
anak muda

6. Etika Berpidato di depan masyarakat Desa. Jangan berbohong; Gunakan kata-


kata yang sopan dan sederhana, kapan perlu sisipkan beberapa istilah dalam
bahasa stempat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika dalam berpidato merupakan hal yang perlu diperhatikan. Pada saat berpidato,
jangan sampai menyinggung perasaan orang lain dan berusaha untuk menghargai serta
membangun rasa optimisme bagi para pendengarnya. Selain itu, perlu diperhatikan juga
keterbukaan, kejujuran, empati ketika sedang berpidato.Sebenarnya jika kita memahami
dengan baik mengenai teknik berpidato serta bisa menjaga etika dalam berpidato, maka
kita akan merasa lebih santai saat berpidato didepan umum dan audience pun dapat
memahami dan menerima apa yang anda paparkan.

B. Saran

Ketika seseorang berpidato, baik sebagai pemakalah maupun menyampaikan kata


sambutan, sebaiknya kita perhatikan dan mencoba menilai kelebihan dan kelemahannya.
Kelebihannya kita ambil sebagai contoh, sedangkan kelemahannya kita abaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.siipung.com/2021/12/tata-cara-dan-etika-berpidato-yang-
baik.html#:~:text=Etika%20dalam%20berpidato%20merupakan%20hal%20yang%20perlu%
20diperhatikan.,diperhatikan%20juga%20keterbukaan%2C%20kejujuran%2C%20empati%2
0ketika%20sedang%20berpidato.

Anda mungkin juga menyukai