Anda di halaman 1dari 13

IKLIM ORGANISASI DAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi


Organisasi

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:

RizkiFirmansyah 1212020042

Faiq Muhammad 12120200

PROGRAM STUDI MPI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYYAH AL-IHSAN BALEENDAH
JL. ADIPATI AGUNG NO. 40 BALEENDAH BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
ِ ‫بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬
‫َّحيْم‬

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayahNya, penulis bisa mendapat petunjuk juga bisa menyelesaikan
Makalah ini dengan segala kemampuan yang penulis punya. Atas anugerah yang Allah
berikan alhamdulillah pada saat ini penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
: “Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi Organisasi” Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas Komunikasi Organisasi.

Selama penulisan makalah ini penulis mendapat banyak bantuan dan


dukungan juga penulis tidak berdiri sendiri menulis makalah ini melainkan banyak
orang yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Maka dari itu penulis ucapkan banyak
terimakasih dan teriring do’a “ Jazaakumullahu khayran katsiraa “ kepada semua pihak
yang terlibat dalam membantu proses pembuatan makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap agar makalah ini
dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis merasa bahwa masih adanya kekurangan dalam penyusunan makalah


ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Bandung, 26 Juni 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................3
B. Rumusan masalah.........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5
A. Pengertian Iklim Organisasi.........................................................................5
B. Pendekatan Iklim Organisasi........................................................................6
C. Dimensi Iklim Orgamisasi............................................................................6
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi..................................7
E. Iklim Komunikasi.........................................................................................8
F. Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi.............................................................9
G. Perkembangan Iklim Komunikasi Organisasi.............................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................11
A. KESIMPULAN..........................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan aktifitas yang paling mendasar dari manusia.
Komunikasi berperan penting dalam menjembatani manusia dalam berhubungan antara
satu dengan yang lainnya baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam bermasyarakat.
Komunikasi juga berperan besar bagi kelancaran dan keberhasilan suatu organisasi.
Komunikasi dalam suatu organisasi juga merupakan hal utama yang tidak kalah
pentingnya dalam mencapai tujuan organisasi. Hubungan komunikasi yang baik antara
atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan
dalam suatu organisasi sangat berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya
peningkatan produktivitas kerja karyawan di dalam organisasi tersebut.

B. Rumusan masalah

1. Apa arti iklim organisasi?

2. Apa saja cara pendekatan iklim organisasi?

3. Apa dimensi iklim organisasi?

4. Apa faktor yang gmempengaruhi iklim organisasi?

5. Apa iklim komunikasi?

6. Apa dimensi iklim komunikasi?

7. Apa perkembangan iklim komunikasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti iklim organisasi

2. Untuk mengetahui apa saja pendekatan iklim organisasi

3
3. Untuk mengetahui dimensi iklim organisasi

4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi iklim organisasi

5. Untuk mengetahui iklim komunikasi

6. Untuk mengetahui dimensi iklim komunikasi

7. Untuk mengetahui perkembangan iklim komunikasi organisasi

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim Organisasi

Iklim organisasi merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan suatu


organisasi. Iklim organisasi memiliki banyak definisi. Definisi pertama dikemukakan
oleh Forehand and Gilmers pada tahun 1964, yang menyatakan bahwa iklim organisasi
adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang bertahan dalam jangka
waktu lama (Toulson & Smith, 1994:455). Sementara itu, Menurut Tagiuri dan Litwin
(dalam Wirawan 2007) iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal
organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi,
mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set
karakteristik atau sifat organisasi.

Menurut Davis and Newstrom (2001:25) memandang iklim organisasi sebagai


kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang
mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi.
Menurut Amundson (dalam Martini & Rostiana, 2003) bahwa iklim organisasi
mencerminkan kondisi internal suatu organisasi karena iklim hanya dapat dirasakan
oleh anggota organisasi tersebut, dan iklim dapat menjadi sarana untuk mencari
penyebab perilaku negatif yang muncul pada karyawan.

Argumentasi tentang kedudukan komunikasi sebagai inti dalam konsep iklim


organisasi, secara jelas dikemukakan oleh Marshall Scott Poole (1985: 80) yang antara
lain berbunyi sebagai berikut: “ada dua alasan tentang keniscayaan dari komunikasi
sebagai inti dari iklim organisasi. Pertama, komunikasi itu sendiri merupakan praktek
atau kegiatan-kegiatan yang asasi dalam kehidupan organisasi. Kedua, praktek
organisasi selain mempunyai tujuan juga mengandung nilai sosial karena dimaknai
oleh karyawan di dalam hubungan kerja”.

Artinya dari argumentasi Poole yang dibuat sebagai kesimpulan dari rangkaian
penelitian selama satu dekade itu, kita mengetahui bahwa komunikasi merupakan
kegiatan antarmanusia yang paling asasi dan menimbulkan pengaruh pada kegiatan-
kegiatan lain di lingkungan kerja. Kita tidak dapat membayangkan organisasi dapat
berada dan hidup tanpa komunikasi, karena ’komunikasi—[sebagai] pertukaran
informasi dan penyampaian arti – adalah esensi dalam setiap sistem sosial atau
organisasi’ (Katz dan Kahn, 1978: 428). Lagi pula, perilaku antarmanusia berawal dari
komunikasi. Maka watak komunikasi yang berlangsung dan berkembang di dalam
organisasi menentukan kondisi manusiawi sebagai lingkungan kerja karyawan. Bahkan
karena kedudukannya yang sentral tersebut komunikasi kemudian dipandang sebagai
suatu iklim yang khas dari organisasi tersebut—dapat dibedakan dari organisasi-
organisasi lain—dan terkait dengan semangat motivasi dan inovasi yang juga khas.
Iklim organisasi dibentuk oleh segenap karyawan termasuk atasan sebagai wakil dari
organisasi melalui komunikasi dalam bentuk aturan, kebijakan, dan pedoman yang

5
mengikat kegiatan sejumlah orang yang menjadi anggotanya, dan hubungan
antarsesama karyawan. Dengan demikian, pada dasarnya segala macam praktek
organisasi merupakan komunikasi, karena praktek tersebut diberi makna oleh
karyawan yang berkepentingan dengannya. Pemberian makna melalui penafsiran atas
praktek dan lingkungan organisasi yang dilakukan oleh karyawan berlangsung
berdasarkan makna yang dipelajari melalui pengalaman bekerja dengan orang lain—
sesama karyawan dan atasan yang dianggap sebagai wakil dari organisasi. Dalam hal
ini perlu diingat bahwa konsep komunikasi di sini diartikan secara luas yang meliputi
semua jenis komunikasi baik formal maupun informal.

B. Pendekatan Iklim Organisasi


Menurut James dan Jones dalam Toulson dan Smith (1994:455) membagi iklim
organisasi dalam tiga pendekatan, yaitu:
a) Multiple measurement – organizational approach Pendekatan ini memandang
bahwa iklim organisasi adalah serangkaian karakteristik deskriptif dari organisasi
yang mempunyai tiga sifat, yaitu: relatif tetap selama periode tertentu, berbeda
antara organisasi satu dengan organisasi lainnya, serta mempengaruhi perilaku
orang yang berada dalam organisasi tersebut. Faktor-faktor utama yang
mempengaruhi adalah ukuran, struktur, kompleksitas sistem, gaya
kepemimpinan, dan arah tujuan organisasi.
b) Perseptual measurement – organizational attribute approach Pendekatan ini juga
memandang iklim organisasi sebagai atribut organisasi, tetapi pendekatan ini
lebih menekankan penggunaan pengukuran persepsi daripada pengukuran secara
obyektif seperti ukuran dan struktur organisasi.
c) Perseptual measurement-individual approach Pendekatan ini memandang iklim
sebagai serangkaian ringkasan atau persepsi global yang mencerminkan sebuah
interaksi antara kejadian yang nyata dalam organisasi dan persepsi terhadap
kejadian tersebut. Pendekatan ini menekankan pada atribut organisasi yang nyata
ke sebuah ringkasan dari persepsi individu. Dengan pendekatan ini, variabel
intervensi yang disebabkan oleh kejadian-kejadian baik yang dialami oleh
individu maupun organisasi dapat mempengaruhi perilaku individu-individu
tersebut. Oleh karena itu, iklim organisasi dapat berlaku sebagai variabel bebas
maupun terikat.

C. Dimensi Iklim Organisasi


Dimensi iklim organisasi adalah unsur, faktor, sifat, atau karakteristik
variabel iklim organisasi. Litwin and Stringer (1986) menjelaskan iklim organisasi
menjadi sembilan (9) dimensi yaitu :
a) Struktur. Karyawan mempersepsikan dirinya mengetahui aturan, peraturan,
prosedur yang ada serta birokasi tertentu dalam organisasi.

6
b) Tanggung jawab. Karyawan mempersepsikan dirinya menjadi seorang
pimpinan dalam melakukan pekerjaannya sendiri, tanpa perlu meninjau
ulang keputusan yang diambilnya.
c) Penghargaan. Karyawan mempersepsikan sebuah penghargaan yang diterima
adalah hasil dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
d) Kehangatan. Karyawan melihat keseluruhan persahabatan yang terbentuk
dari interaksi kelompok sosial secara informal di dalam organisasi
e) Dukungan. Karyawan melihat pemberian bantuan yang dilakukan
berdasarkan pada hubungan timbal balik antara atasan dengan bawahan.
f) Standar. Karyawan melihat standar kinerja yang dinyatakan secara implisit
dan eksplisit dalam organisasi.
g) Konflik. Karyawan melihat sebuah konflik terjadi karena adanya perbedaan
pendapat dari masing-masing anggota di dalam organisasi.
h) Risiko. Karyawan melihat resiko kerja dapat terjadi di dalam organisasi.
Salah satu penyebab terlihat pada jenis pekerjaannya. Jenis pekerjaan
tersebut mempengaruhi besar kecilnya risiko yang di dapat.
i) Identitas. Karyawan melihat dirinya merasa memiliki perusahaan serta
menjadi anggota dalam sebuah tim kerja.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim yaitu:
1. Manajer/pimpinan Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh
pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti
aturan-aturan, kebijakankebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi
terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia,
distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk
memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara
manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada
permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan
akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
2. Tingkah laku karyawan Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui
kepribadian mereka, terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang
mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi
karyawan memainkan bagian penting dalam membentuk iklim. Cara
seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya
hubungan antar manusia. Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup
atau mengatur sesuatu, dapat menambahnya menjadi iklim yang positif atau
dapat juga menguranginya menjadi negatif.
3. Tingkah laku kelompok kerja Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan
orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali
dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok

7
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal,
utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok
persahabatan atau kesamaan minat.
4. Faktor eksternal organisasi Sejumlah faktor eksternal organisasi
mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Keadaan ekonomi adalah
faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian
dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk
memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan
tingkat inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang
pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan keuntungan,
karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar untuk mendapatkan
pekerjaan pada perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat
mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang mendapatkan
pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya iklim
menjadi lebih positif.
E. Iklim Komunikasi
1. Pengertian Iklim Organisasi
Redding (1972) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh lebih
penting dari pada ketrampilan semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang
efektif”. Kemudian, Pole (1985) menyatakan bahwa ”pentingnya iklim komunikasi
karena mengaitkan organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan, dan
harapan-harapan anggota dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi”.
Dalam kajian teori, Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu
dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness, diantara tingkah
laku tersebut adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi, anggota organisasi memfokuskan pesan mereka kepada kejadian yang
dapat diamati daripada evaluasi seacara subjektif atau emosional.
b. Orientasi masalah, anggota organisasi memfokuskan komunikasi mereka kepada
pemecahan kesulitan mereka secara bersama.
c. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam berespons
terhadap situasi yang terjadi.
d. “Empathy”, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap
anggota lainnya.
e. Kesamaan, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan
tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan
f. Profesionalisme, anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada
situasi komunikasi yang berbeda.

2. Persoalan dalam iklim Organisasi


Yang menjadi pokok persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-hal
berikut :
a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi.

8
 Apakah anggota organisasi puas dengan atasan, teman bekerja sama dan bawahan
sebagai sumber informasi?
 Berapa pentingnya sumber-sumber itu?
 Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya?
 Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi?
b. Persepsi mengenai terjadinya informasi bagi anggota organisasi
 Apakah jumlah informasi yang diterima cocok tepat dengan topik-topik penting dari
msumber informasi?
 Apakah infomasi itu berguna?
 Apakah informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat?
c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri
 Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang
dipengaruhi mereka?
 Apakah tujuan objektif dan dapat dipahami?
 Apakah orang diberi sokongan dan dihargai?
 Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya?

F. Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi


Dalam kajian teori dipaparkan bahwa Redding (Goldhaber,1986)
mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi tersebut.
a. Supportiveness, bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan
atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan
penting.
b. Partisipasi membuat keputusan, semua tingkat harus diberi kesempatan
berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan
serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan.
c. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia. Haney (1973)
menemukan bahwa makin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi.
d. Keterbukaan dan keterusterangan.
 Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah
 Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
e. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi. Personel di semua tingkat dalam
organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja
tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan
perhatian besar pada anggota organisasi lainnya.

Jadi secara singkat, yang termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi
itu adalah kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan,
mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-tujuan kinerja
tinggi.

9
G. Perkembangan Iklim Komunikasi Organisasi

Menurut Pace dan Faules, unsur-unsur dasar organisasi (anggota, pekerjaan,


praktik-praktik yang berhubungan dengan pengelolaan, struktur dan pedomanan)
dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan
apakah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur
ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi. Misalnya, informasi yang cukup
merupakan sebuah indikasi untuk para anggota organisasi mengenai seberapa baik
unsur-unsur dasar organisasi itu berfungsi bersama-sama untuk menyediakan informasi
bagi mereka. Pemahaman mengenai kecukupan informasi memberikan petunjuk kepada
para anggota organisasi mengenai aspek-aspek organisasi yang merupakan salah satu
bagian dari iklim komunikasi organisasi.
Persepsi diatas kondisi-kondisi kerja, penyeliaan, upah, kenaikan pangkat,
hubungan dengan rekan-rekan, hukum-hukum dan peraturan organisasi, praktik-praktik
pengambilan keputusan, sumber daya yang tersedia dan cara-cara memotivasi kerja
anggota organisasi semuanya membentuk suatu badan informasi yang membangun
iklim komunikasi organisasi.
Unsur-unsur dalam organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim
komunikasi organisasi, tetapi pengaruhnya terhadap iklim komunikasi organisasi
tergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai nilai dan hukum dan peraturan
tersebut. Jadi dengan kata lain, unsur-unsur yang terdapat di dalam organisasi tidak
secara otomatis menciptakan iklim komunikasi organisasi tetapi tergantung kepada
persepsi anggota-anggota organisasi mengenai unsur-unsur organisasi tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa iklim organisasi dan iklim
komunikasi organisasi saling terkait dan saling mempengaruhi. Iklim organisasi yang
positif, yang didukung oleh nilai-nilai yang sejalan, norma-norma yang
mempromosikan kerjasama, dan keyakinan yang membangun kepercayaan, dapat
menciptakan iklim komunikasi yang terbuka, transparan, dan berkolaborasi.
Sebaliknya, iklim organisasi yang negatif, dengan konflik, ketidakpercayaan, atau
norma yang tidak mendukung komunikasi efektif, dapat menghambat iklim
komunikasi yang baik.
Dalam sebuah organisasi, penting untuk memperhatikan dan memperkuat baik
iklim organisasi maupun iklim komunikasi organisasi. Iklim organisasi yang positif
dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen, dan kinerja anggota organisasi.
Sementara itu, iklim komunikasi organisasi yang baik dapat memfasilitasi kolaborasi,
inovasi, dan pemecahan masalah secara efektif.

H. SARAN

Kami tahu bahwa kami masih memiliki banyak celah baik dalam
penulisan maupun pembahasan yang kami hadirkan. Mohon sarannya agar kami
dapat membuat artikel ini menjadi lebih baik lagi, dan kami berharap penulis
berikutnya dapat menyajikan materi dengan lebih baik lagi. bagi kita semua, dan
itu menjadi sudut pandang kita untuk memahami karya sastra. 

11
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Arni Muhammad. 1995. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi


Aksara
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1994. Organisasi. Jakarta: Gelora Aksara
Pratama
Keith Davis & John W Newstrom. 1994. Perilaku dalam Organisasi.
Jakarta: Erlangga
R Wayne Pace, Don F Faules. 2013. Komunikasi Organisasi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya

https://media.neliti.com/media/publications/102973-ID-iklim-komunikasi-
keorganisasian.pdf

http://e-journal.uajy.ac.id/4640/2/1KOM03579.pdf

https://www.academia.edu/25390180/IKLIM_KOMUNIKASI_ORGANISASI

12

Anda mungkin juga menyukai