Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
RizkiFirmansyah 1212020042
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt Yang Maha Esa karena
rahmat dan hidayahNya, penulis bisa mendapat petunjuk juga bisa menyelesaikan
Makalah ini dengan segala kemampuan yang penulis punya. Atas anugerah yang Allah
berikan alhamdulillah pada saat ini penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
: “Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi Organisasi” Makalah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu tugas Komunikasi Organisasi.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................1
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................3
B. Rumusan masalah.........................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5
A. Pengertian Iklim Organisasi.........................................................................5
B. Pendekatan Iklim Organisasi........................................................................6
C. Dimensi Iklim Orgamisasi............................................................................6
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi..................................7
E. Iklim Komunikasi.........................................................................................8
F. Dimensi Iklim Komunikasi Organisasi.............................................................9
G. Perkembangan Iklim Komunikasi Organisasi.............................................10
BAB III PENUTUP........................................................................................11
A. KESIMPULAN..........................................................................................11
B. SARAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
3
3. Untuk mengetahui dimensi iklim organisasi
4
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya dari argumentasi Poole yang dibuat sebagai kesimpulan dari rangkaian
penelitian selama satu dekade itu, kita mengetahui bahwa komunikasi merupakan
kegiatan antarmanusia yang paling asasi dan menimbulkan pengaruh pada kegiatan-
kegiatan lain di lingkungan kerja. Kita tidak dapat membayangkan organisasi dapat
berada dan hidup tanpa komunikasi, karena ’komunikasi—[sebagai] pertukaran
informasi dan penyampaian arti – adalah esensi dalam setiap sistem sosial atau
organisasi’ (Katz dan Kahn, 1978: 428). Lagi pula, perilaku antarmanusia berawal dari
komunikasi. Maka watak komunikasi yang berlangsung dan berkembang di dalam
organisasi menentukan kondisi manusiawi sebagai lingkungan kerja karyawan. Bahkan
karena kedudukannya yang sentral tersebut komunikasi kemudian dipandang sebagai
suatu iklim yang khas dari organisasi tersebut—dapat dibedakan dari organisasi-
organisasi lain—dan terkait dengan semangat motivasi dan inovasi yang juga khas.
Iklim organisasi dibentuk oleh segenap karyawan termasuk atasan sebagai wakil dari
organisasi melalui komunikasi dalam bentuk aturan, kebijakan, dan pedoman yang
5
mengikat kegiatan sejumlah orang yang menjadi anggotanya, dan hubungan
antarsesama karyawan. Dengan demikian, pada dasarnya segala macam praktek
organisasi merupakan komunikasi, karena praktek tersebut diberi makna oleh
karyawan yang berkepentingan dengannya. Pemberian makna melalui penafsiran atas
praktek dan lingkungan organisasi yang dilakukan oleh karyawan berlangsung
berdasarkan makna yang dipelajari melalui pengalaman bekerja dengan orang lain—
sesama karyawan dan atasan yang dianggap sebagai wakil dari organisasi. Dalam hal
ini perlu diingat bahwa konsep komunikasi di sini diartikan secara luas yang meliputi
semua jenis komunikasi baik formal maupun informal.
6
b) Tanggung jawab. Karyawan mempersepsikan dirinya menjadi seorang
pimpinan dalam melakukan pekerjaannya sendiri, tanpa perlu meninjau
ulang keputusan yang diambilnya.
c) Penghargaan. Karyawan mempersepsikan sebuah penghargaan yang diterima
adalah hasil dari pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
d) Kehangatan. Karyawan melihat keseluruhan persahabatan yang terbentuk
dari interaksi kelompok sosial secara informal di dalam organisasi
e) Dukungan. Karyawan melihat pemberian bantuan yang dilakukan
berdasarkan pada hubungan timbal balik antara atasan dengan bawahan.
f) Standar. Karyawan melihat standar kinerja yang dinyatakan secara implisit
dan eksplisit dalam organisasi.
g) Konflik. Karyawan melihat sebuah konflik terjadi karena adanya perbedaan
pendapat dari masing-masing anggota di dalam organisasi.
h) Risiko. Karyawan melihat resiko kerja dapat terjadi di dalam organisasi.
Salah satu penyebab terlihat pada jenis pekerjaannya. Jenis pekerjaan
tersebut mempengaruhi besar kecilnya risiko yang di dapat.
i) Identitas. Karyawan melihat dirinya merasa memiliki perusahaan serta
menjadi anggota dalam sebuah tim kerja.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang
mempengaruhi iklim yaitu:
1. Manajer/pimpinan Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh
pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti
aturan-aturan, kebijakankebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi
terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia,
distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk
memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara
manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada
permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan
akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
2. Tingkah laku karyawan Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui
kepribadian mereka, terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang
mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi
karyawan memainkan bagian penting dalam membentuk iklim. Cara
seseorang berkomunikasi menentukan tingkat sukses atau gagalnya
hubungan antar manusia. Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup
atau mengatur sesuatu, dapat menambahnya menjadi iklim yang positif atau
dapat juga menguranginya menjadi negatif.
3. Tingkah laku kelompok kerja Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan
orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali
dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok
7
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal,
utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok
persahabatan atau kesamaan minat.
4. Faktor eksternal organisasi Sejumlah faktor eksternal organisasi
mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Keadaan ekonomi adalah
faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian
dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk
memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan
tingkat inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang
pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan keuntungan,
karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar untuk mendapatkan
pekerjaan pada perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan ekonomi dapat
mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang mendapatkan
pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya iklim
menjadi lebih positif.
E. Iklim Komunikasi
1. Pengertian Iklim Organisasi
Redding (1972) menyatakan bahwa “Iklim komunikasi organisasi jauh lebih
penting dari pada ketrampilan semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang
efektif”. Kemudian, Pole (1985) menyatakan bahwa ”pentingnya iklim komunikasi
karena mengaitkan organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan, dan
harapan-harapan anggota dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi”.
Dalam kajian teori, Gibb menegaskan bahwa tingkah laku komunikasi tertentu
dari anggota organisasi mengarahkan kepada iklim supportiveness, diantara tingkah
laku tersebut adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi, anggota organisasi memfokuskan pesan mereka kepada kejadian yang
dapat diamati daripada evaluasi seacara subjektif atau emosional.
b. Orientasi masalah, anggota organisasi memfokuskan komunikasi mereka kepada
pemecahan kesulitan mereka secara bersama.
c. Spontanitas, anggota organisasi berkomunikasi dengan sopan dalam berespons
terhadap situasi yang terjadi.
d. “Empathy”, anggota organisasi memperlihatkan perhatian dan pengertian terhadap
anggota lainnya.
e. Kesamaan, anggota organisasi memperlakukan anggota yang lain sebagai teman dan
tidak menekankan kepada kedudukan dan kekuasaan
f. Profesionalisme, anggota organisasi bersifat fleksibel dan menyesuaikan diri pada
situasi komunikasi yang berbeda.
8
Apakah anggota organisasi puas dengan atasan, teman bekerja sama dan bawahan
sebagai sumber informasi?
Berapa pentingnya sumber-sumber itu?
Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya?
Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi?
b. Persepsi mengenai terjadinya informasi bagi anggota organisasi
Apakah jumlah informasi yang diterima cocok tepat dengan topik-topik penting dari
msumber informasi?
Apakah infomasi itu berguna?
Apakah informasi dikirimkan kepada sumber yang tepat?
c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri
Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang
dipengaruhi mereka?
Apakah tujuan objektif dan dapat dipahami?
Apakah orang diberi sokongan dan dihargai?
Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya?
Jadi secara singkat, yang termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi
itu adalah kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan,
mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-tujuan kinerja
tinggi.
9
G. Perkembangan Iklim Komunikasi Organisasi
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa iklim organisasi dan iklim
komunikasi organisasi saling terkait dan saling mempengaruhi. Iklim organisasi yang
positif, yang didukung oleh nilai-nilai yang sejalan, norma-norma yang
mempromosikan kerjasama, dan keyakinan yang membangun kepercayaan, dapat
menciptakan iklim komunikasi yang terbuka, transparan, dan berkolaborasi.
Sebaliknya, iklim organisasi yang negatif, dengan konflik, ketidakpercayaan, atau
norma yang tidak mendukung komunikasi efektif, dapat menghambat iklim
komunikasi yang baik.
Dalam sebuah organisasi, penting untuk memperhatikan dan memperkuat baik
iklim organisasi maupun iklim komunikasi organisasi. Iklim organisasi yang positif
dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen, dan kinerja anggota organisasi.
Sementara itu, iklim komunikasi organisasi yang baik dapat memfasilitasi kolaborasi,
inovasi, dan pemecahan masalah secara efektif.
H. SARAN
Kami tahu bahwa kami masih memiliki banyak celah baik dalam
penulisan maupun pembahasan yang kami hadirkan. Mohon sarannya agar kami
dapat membuat artikel ini menjadi lebih baik lagi, dan kami berharap penulis
berikutnya dapat menyajikan materi dengan lebih baik lagi. bagi kita semua, dan
itu menjadi sudut pandang kita untuk memahami karya sastra.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/102973-ID-iklim-komunikasi-
keorganisasian.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/4640/2/1KOM03579.pdf
https://www.academia.edu/25390180/IKLIM_KOMUNIKASI_ORGANISASI
12