Anda di halaman 1dari 5

B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu dalam proses
inovasi pendidikan?
3. Bagaimana peran mahasiswa sebagai agen pembaharu (agent of change) dalam inovasi
pendidikan?
4. Bagaimana strategi meningkatkan peran guru sebagai agen pembaharu?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetatahui peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan.
2. Untuk mengetatahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu dalam
proses inovasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui peran mahasiswa sebagai agen pembaharu (agent of change) dalam
inovasi pendidikan.
4. Untuk mengetatahui strategi meningkatkan peran guru sebagai agen pembaharu
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Peran Agen Perubahan
Agen perubahan merupakan agen pembaharu sebagai penghubung antara pengusaha
pembaharu dengan klien (Rogers, 1983, hal 314). Peran utamanya adalah sebagai penghubung
antara pengusaha pembaharuan (change agency) dengan klien. Hal itu bertujuan supaya inovasi
dapat diterima dan diterapkan oleh klien sesuai dengan keinginan pengusaha
pembaharuan. Kunci keberhasilan diterimanya inovasi yaitu terletak pada komunikasi antara
agen pembaharu dengan klien. Jika komunikasi lancar dan efektif proses penerimaan inovasi
akan lebih cepat dan akan mencapai tujuan yang diinginkan. Rogers, mengemukakan
ada tujuh langkah kegiatan agen pembaharu dalam pelaksanaan tugasnya yaitu sebagai berikut:

1. Membangkitkan kebutuhan untuk berubah

Agen pembaharu pada awal tugasnya diminta untuk membantu klien dengan tujuan
supaya mereka sadar mengenai perubahan. Agen pembaharu bertugas mengemukakan berbagai
masalah yang ada, membantu menemukan dan memecahkan masalah yang penting dan
mendesak, serta memberikan keyakinan pada klien bahwa mereka mampu memecahkan masalah
tersebut. Pada tahap ini agen pembaharu bisa menentukan apa saja kebutuhan klien dan juga
membantu bagaimana cara menemukan masalah atau kebutuhan dengan cara konsultatif.

2. Memantapkan hubungan pertukaran informasi

Sesudah kebutuhan untuk berubah telah ditentukan, agen pembaharu harus segera
menjalin hubungan yang lebih akrab dengan klien. Agen pembaharu dapat meningkatkan
hubungan bersama klien dengan cara menumbuhkan kepercayaan klien pada kemampuan yang
dimilikinya, saling percaya, dan juga agen pembaharu harus menunjukan rasa empati pada suatu
masalah dan kebutuhan klien.

3. Mendiagnosa masalah yang dihadapi

Agen pembaharu memiliki tanggung jawab untuk menganalisa masalah yang dihadapi
oleh klien. Hal itu bertujuan agar dapat menentukan alternatif penyelesaian dari suatu masalah
jika tidak sesuai kebutuhan klien. Untuk sampai pada kesimpulan diagnosa agen pembaharu
harus meninjau situasi dengan penuh empati. Agen pembaharu biasanya melihat masalah dengan
kacamata klien, artinya kesimpulan diagnosa harus berdasarkan analisa situasi dan psikologi
klien, bukan berdasarkan pandangan agen pembaharu itu sendiri.

4. Membangkitkan kemauan klien untuk berubah

Setelah agen pembaharu menggali berbagai macam cara untuk mencapai tujuan yang
ditargetkan oleh klien, selanjutnya agen pembaharu mencari cara untuk memotivasi dan menarik
perhatian agar klien memiliki kemauan berubah atau membuka dirinya untuk menerima inovasi.
Namun demikian cara yang digunakan harus tetap berorientasi pada klien, artinya berpusat pada
kebutuhan klien.

5. Mewujudkan kemauan dalam perbuatan.

Agen pembaharu berusaha mempengaruhi tingkah laku klien dengan persetujuan dan
berdasarkan kebutuhan klien. Komunikasi interpersonal akan lebih efektif apabila dilakukan
pada saat diskusi dengan klien dan sangat bermanfaat apabila dimanfaatkan pada tahap persuasi
dan tahap keputusan inovasi.

6. Menjaga kestabilan penerimaan inovasi

Agen pembaharu harus tetap menjaga kestabilan penerimaan inovasi dengan cara
penguatan kepada klien yang telah menerapkan inovasi. Perubahan tingkah laku yang sudah
sesuai dengan inovasi harus tetap dijaga jangan sampai kembali pada keadaan sebelum adanya
inovasi.

7. Mengakhiri hubungan ketergantungan.

Tujuan akhir tugas agen pembaharu yaitu dapat menumbuhkan kesadaran untuk berubah
dan kemampuan untuk merubah dirinya sendiri, sebagai anggota sistem sosial yang selalu
mendapat tantangan kemajuan jaman. Agen pembaharu harus berusaha mengubah posisi klien
dari ikatan percaya pada kemampuan yang dimiliki agen pembaharu menjadi bebas dan percaya
kepada kemampuan yang dimiliki klien itu sendiri.
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Agen Pembaharu Dalam Proses
Inovasi Pendidikan

Menurut Rogers, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu,


berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

1. Usaha dari Agen Perubahan itu sendiri


Salah satu faktor kesuksesan yang dicapai agen perubahan adalah banyaknya
waktu yang dihabiskan dalam aktivitas komunikasi bersama klien. Kesuksesan agen
perubahan dalam menjaga adopsi inovasi oleh klien merupakan suatu hal yang positif
berhubungan dengan usaha agen dalam menghubungi/melakukan kontak dengan klien.
2. Orientasi klien
Posisi agen perubahan sosial adalah pertengahan antara agensi perubahan dan
sistem klien. Agen perubahan adalah subjek kebutuhan untuk peran persaingan, agen
perubahan diharapkan menjanjikan perilaku yang pasti oleh agensi perubahan, dan pada
waktu yang sama klien mengharapkan agen perubahan mewujudkan tindakan yang benar-
benar berbeda. Kesuksesan agen perubahan dalam melakukan adopsi inovasi dari klien
secara positif berhubungan dengan orientasi seorang klien daripada orientasi dari agensi
perubahan.
3. Kesesuaian inovasi dengan kebutuhan klien
Sebuah peranan penting dan sulit untuk agen perubahan untuk mendiagnosis
kebutuhan para klien. Kesuksesan Agen perubahan dalam menjamin adopsi inovasi dari
klien secara positif berhubungan untuk derajat dimana sebuah program difusi sesuai
dengan kebutuhan para klien.
4. Empati dari agen perubahan
Empati diartikan sebagai kemampuan emosional untuk memahami apa yang
orang lain rasakan dan melihat suatu masalah dari sudut pandang orang lain. Empati agen
perubahan pada klien adalah ketika klien mengalami kesulitan, sehingga diharapkan agen
perubahan dapat membantu kesulitan yang dihadapi oleh klien.
5. Homofilitasnya dengan klien
Homophily adalah interaksi yang terjadi antara individu yang memiliki kesamaan
pandangan, pengetahuan dan lain sebagainya. Sedangkan heterophily adalah kebalikan
dari homophily yaitu merupakan interaksi antar individu yang memiliki perbedaan. Agen
perubahan memiliki banyak perbedaan dengan kliennya, sehingga mereka harus memiliki
upaya untuk menyamakan pandangan dengan klien.
6. Sejalan dengan pemimpin opini
Pemimpin opini adalah sejauh mana seorang individu dapat mempengaruhi
individu lain secara informal. Dengan memfokuskan kegiatan komunikasi pada
pemimpin opini dalam suatu sistem sosial, agen perubahan mempercepat laju difusi suatu
inovasi di antara klien.
7. Kemampuan klien untuk menilai inovasi
Salah satu keunikan agen pembaharu dalam proses difusi inovasi, ialah memiliki
kompetensi teknik, yang menyebabkan ia memiliki kewenangan untuk bertindak sesuai
dengan keahliannya dalam mempengaruhi klien untuk menerima suatu inovasi. Agen
pembaharu perlu melakukan pendekatan jangka panjang dalam mencapai tujuan inovasi,
yang berusaha membangkitkan klien agar memiliki kemampuan dalam menilai potensi
inovasi yang dicapainya.. Keberhasilan agen pembaharu berhubungan positif dengan
meningkatnya kemampuan klien untuk menilai sebuah inovasi.

Sumber:

Rogers, Everett, M. 1983. Diffusion of Innovations. Collier MacmillanPublishers. London.

Anda mungkin juga menyukai