Disusun oleh :
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik, hidayah, serta pertolongan dan
kemudahan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak
lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
yang selalu kita nantikan syafaatnya di yaumul akhir kelak.
Penyusunan makalah yang berjudul “Card Sort dan Index Card Match” ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah strategi pembelajaran PAI di semester 5 tahun 2023.
Dengan ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Drs. H. Rofik, M.Ag.
karena sudah mengampu dan membimbing pada mata kuliah ini.
Namun tak dipungkiri, bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan guna penyempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga, makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Amiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………..…………..…..…… 11
B. Saran …………………………………………………………………………… 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, baik dari
dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). (Dimyati &
Mudjiono, 2013) Salah satu faktor internalnya yakni aktivitas siswa. Sebagaimana
yang telah ditemukan pada penelitian bahwa minat (faktor internal) dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. (Fachruri, 2015) Adapun faktor eksternal
yang bersumber dari guru yakni kurangnya kreativitas dan pengadaan variasi media
dalam proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1
2. Apa yang dimaksud dengan konsep index card match?
1. Tujuan
a. Mendeskripsikan konsep card sort
b. Mendeskripsikan konsep index card match
c. Mendeskripsikan perbandingan card sort dengan index card match
2. Manfaat
a. Menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran card sort dan index
card match
b. Sebagai salah satu sumber referensi bagi para pembaca
c. Sebagai acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi card sort merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
yang berupa kartu-kartu yang di dalam kartu tersebut berisi materi pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik. Kata card sort sendiri berasal dari
dua kata yakni card dan sort. Card yang berarti kartu dan sort yang berarti
memilah. Berdasarkan dua kata tersebut card sort artinya suatu cara menyajikan
materi Pelajaran yang digunakan guru melalui permainan memilih dan memilah
potongan-potongan kertas yang sudah dibentuk menjadi sebuah kartu yang
berisi informasi atau materi pembelajaran. (Solichah, 2020)
Tujuan dari Card Sort adalah mengaktifkan daya ingat siswa terhadap
materi yang pernah diajarkan sebelumnya atau disebut Recall. Hal itu sejalan
dengan pendapat Fadeh (2009) yang menyatakan bahwa “tujuan dari strategi
dan metode belajar menggunakan memilah dan memilih kartu (Card Sort) ini
adalah untuk mengungkapkan daya ingat atau recall terhadap materi pelajaran
yang telah dipelajari siswa”. Hal itu juga sejalan dengan jenis kegiatan bertanya
3
pada poin satu yaitu recall question yang tujuannya juga sama seperti tujuan dari
strategi Card Sort. (Putri, 2018)
Tidak jarang siswa kesulitan dalam mengingat bacaan atau isi kandungan
ayat al-Quran yang diajarkan dalam materi pelajaran PAI. Metode ini
merupakan salah satu cara untukmembangkitkan ingatan siswa dalam
memahami ayat al-Quran yang telah diajarkan gurunya. Dengan mengingat dan
memahami isi ayat al-Quran tersebut diharapkan siswa bisa menerapkannya
dalamkehidupan sehari-hari. (Solichah, 2020)
4
mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik melalui kegiatan mencoba,
berpikir secara intuitif atau bereksplorasi.
e. Memberi Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk
membelajarakan peserta didik. Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin
mmemiliki keinginan untuk belajar.
5
yang telah mereka pelajari dan menguji kemampuan serta pengetahuan yang
telah mereka terima. Dengan begitu, index card match adalah strategi yang
digunakan untuk mengingat atau mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya. (Wulandari, 2013)
Namun, strategi ini juga bisa dilakukan sebelum siswa menerima materi
dari guru. Hanya saja dengan catatan, sebelum pembelajaran dimulai siswa
sudah diberi tugas untuk mempelajari materi yang akan dibahas terlebih dahulu.
(Zulaikah, 2014) Sehingga ketika akan memulai pembelajaran, siswa sudah
memiliki bekal pengetahuan mengenai topik yang akan dibahaskan dalam
strategi index card match ini.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ismail (2008) bahwa
tujuan penerapan strategi index card match adalah untuk melatih peserta didik
agar lebih cermat dan lebih kuat pemahamannya terhadap suatu materi pokok.
Selain itu, Agus Suprijono juga mengemukakan bahwa penerapan index card
match adalah untuk mengarahkan atensi siswa terhadap materi yang
dipelajarinya. Strategi ini juga cukup menyenangkan digunakan untuk
mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya (Suminar,
2016).
6
a. Memahami sifat peserta didik Pada dasarnya peserta didik memiliki sifat
rasa ingin tahu atau berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Untuk itu kegiatan
pembelajaran harus dirancang menjadi lahan yang subur bagi
perkembangan kedua sifat tersebut
b. Mengenal peserta didik secara perorangan Peserta didik berasal dari latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Perbedaan individu harus
diperhatikan dan garis tercermin dalam pembelajaran. Semua peserta didik
dalam kelas tidak harus selalu mengerjakan kegiatan yang sama,
melainkan berbeda dengan kecepatan belajarnya. Peserta didik yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu
temannya yang lemah (tutor sebaya)
c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam berorganisasi belajar. Peserta
didik selaim alami bermain secara berpasangan atau kelompok. Perilaku
yang demikian dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengorganisasian
kelas. Dengan berkelompok akan mempermudah mereka untuk
berinteraksi atau bertukar pikiran
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif mampu
memecahkan masalah Pada dasarnya hidup adalah memecahkan masalah,
untuk itu peserta didik perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan
kreatif untuk menganalisa masalah, dan kreatif untuk melahirkan alternatif
pemecahan masalah, dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan
masalah. Jenis pemikiran tersebut sudah ada sejak lahir, guru diharapkan
dapat mengembangkannya
e. Menciptakan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam index card match.
Hasil pekerjaan peserta didik sebaiknya dipajang di dalam kelas, karena
dapat memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan
inspirasi bagai peserta didik yang lain. Selain itu pajangan dapat juga
dijadikan bahan ketika membahas materi pelajaran yang lain
f. Memanfaatkan ruangan kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
Ruangan kelas yang menarik sangat disarankan dalam kelas, karena dapat
memotivasi peserta didik untuk bekerja lebih dan menimbulkan inspirasi
bagi peserta didik yang lain
7
g. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar Lingkungan (fisik,
sosial, budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar
peserta didik. Lingkungan dapat berfungsi sebagai media belajar serta
objek belajar peserta didik
h. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
Pemberian umpan balik dari guru kepada peserta didik merupakan suatu
interaksi antar guru dengan peserta didik. Umpan balik hendaknya lebih
mengungkapkan kekuatan dan kelebihan peserta didik dari pada
kelemahannya. Umpan balik juga harus dilakukan secara santun dan
elegan sehingga tidak meremehkan dan menurunkan motivasi
i. Membedakan antara aktif-fisik dengan aktif mental. Dalam pembelajaran
index card match, aktif secara mental lebih diinginkan daripada aktif fisik.
Karena itu, aktivitas sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain,
mengemukakan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental.
a. Pada kartu indeks terpisah, tulislah pertanyaan tentang apa pun yang
diajarkan didalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup unnk
menyamai satu setengah jumlah siswa
b. Pada kartu terpisah, tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan
tersebut
c. Campurlah dua lembar kartu dan kocok beberapa kali sampai benar benar
tercampur
d. Berikan satu kartu kepada setiap peserta didik. Jelaskan bahwa in adalah
latihan permainan. Sebagian memegang pertanyaan review dan sebagian
lain memegang jawaban
e. Perintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya.
Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk
mencari tempat duduk bersama (beritahu mereka jangan menyatakan
kepada peserta didik lain apa yang ada pada kartunya)
8
f. Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya,
perintahkan setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan
membaca keras pertanyaannya dan menantang teman sekelas untuk
menginformasikan jawaban kepadanya.
Hasil pernyataan yang mendukung di atas dan yang dilakukan oleh peneliti
diketahui bahwa pembelajaran dengan strategi pembelajaran Index Card Match lebih
baik dibandingkan dengan Card Sort pada materi-materi tertentu. Hal ini disebabkan
karena penerapan strategi Index Card Match mampu mengembangkan karakter serta
keterampilan sosial siswa (belajar sambil bermain (game) atau tidak terlalu monoton).
Seperti pendapat Hamdani, strategi belajar dapat menuntut keaktifan serta partisipasi
siswa di setiap proses pembelajaran, sehingga siswa mampu mengubah tingkah
lakunya secara efektif dan efisien. (Hamdani, 2011)
Adapun kelebihan, kelamahan, dan keterbatasan dari dua strategi diatas, yakni
sebagai berikut:
9
1) membutuhkan persiapan yang matang, seperti pembuatan media,
RPP, dan instrumen lain yang dibutuhkan, serta pengetahuan guru
yang memadai
2) memerlukan waktu yang cukup lama dalam persiapan, dan tidak
semua peserta didik dapat diperhatikan dengan baik
b. Index Card Match
1) membutuhkan persiapan yang matang, seperti pembuatan media,
RPP, dan instrumen lain yang dibutuhkan, serta pengetahuan guru
yang memadai
2) hanya melibatkan satu putaran, yang mungkin membatasi
efektivitasnya dalam konteks tertentu
3. Keterbatasan Card Sort dan Index Card Match
a. siswa mungkin memiliki preferensi/jawaban yang berbeda dalam
mengelompokkan dan menghubungkan informasi
b. kedua strategi ini membutuhkan waktu dan usaha untuk melaksanakan dan
menganalisis data yang dikumpulkan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas terlihat bahwa Card Sort dan Index Card Match
merupakan strategi yang efektif untuk menggali pola pikir siswa, memahami
kebutuhan siswa, meningkatkan pengalaman siswa, dan mengembangkan informasi
bagi siswa. Dalam mengatur dan mengorganisir informasi, kedua strategi ini memiliki
nilai dan manfaatnya masing-masing. Sehingga dalam pembelajaran, guru/pendidik
harus bisa menentukan strategi yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
belajar siswa.
Dalam pembahasan diatas, Card Sort dan Index Card Math sama-sama
meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, peningkatan hasil belajar tersebut
dibedakan dari perolehan nilai belajar siswa. Jadi dapat dikatakan bahwa strategi
pembelajaran Index Card Match kebanyakan lebih baik digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi-materi tertentu. Alasannya karena
penggunaan strategi pembelajaran Index Card Match membuat siswa lebih aktif
dalam belajar sebab dengan strategi ini siswa dituntut untuk lebih memahami materi
dengan cara memahami penjelasan guru, membaca materi di buku agar bisa menang
dan tercepat dalam permainan yang diberikan oleh guru. Dengan cara ini siswa yang
biasanya duduk diam dan kurang aktif dikelas juga lebih termotivasi untuk
mempelajari materi yang tidak dimengerti dan siswa tersebut bisa menjadi lebih aktif
lagi saat pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Strategi card sort dan index card match adalah strategi belajar yang menuntut
siswa untuk aktif dan menyenangkan. Karena itulah, guru diharapkan mampu
menentukan materi belajar yang tepat serta membimbing siswa untuk berperan di
dalam kelas. Dan untuk mencapai tujuan dalam strategi pembelajaran ini, guru
hendaknya memastikan bahwa siswa sudah benar-benar mempelajari materi yang
akan dimainkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arlina, A., Napitupulu, T. A., Putri, V. Y., Azmi, K., & Rambe, Y. H. (2023). Metode
Pembelajaran Card Sort Pada Mata Pelajaran PAI. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan, 9(21).
SUMINAR, N. (2016). MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DI KELAS IV SD NEGERI 2
LAOSU KABUPATEN KONAWE. Doctoral dissertation: IAIN KENDARI.
Fachruri, S. (2015). Penerapan Strategi Index Card Match untuk Meningkatkan Minat
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV SD Negeri
Wonosido Pituruh Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi.
Zulaikah, Siti. (2014). Penerapan Metode Index Card Match Dalam Pembelajaran Materi
Surah An-Nashr Kelas Satu Semester II di MI Futuhiyyah Mranggen Demak.
Silberman, M. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Nuansa Insane
Cendekia: Bandung.
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Wulandari, S. (2013). Perbandingan Pembelajaran Index Card Match Dan Card Sort
Menggunakan Collaborative Teaching Tipe Station Terhadap Hasil Belajar Pada
iii
Materi Ekosistem (Kelas VII MTs Negeri SURAKARTA II Tahun Ajaran 2012/2013).
Doctoral dissertation: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ismail, .S. M. (2008). Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang:
Rasail Media Group.
iv