Anda di halaman 1dari 22

IMPLAMENTASI BACA TULIS ALQUR’AN PADA SISWA

DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEBUN BUNGA 1


KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

SKRIPSI

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah STAI Al- JAMI’

Oleh :
HAYATUN NISHA
NPM : 219116092

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
STAI AL-JAMI’
2022
OUT LINE

HALAMAN JUDUL .........................................................................................


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .................................................................. 8
D. Kajian Pustaka ............................................................................................ 9
E. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................
A. Konsep Pembelajaran ...................................................................................
1. Pengertian Pembelajaran ........................................................................
2. Tujuan Pembelajaran ..............................................................................
3. Ciri-ciri Pembelajaran..............................................................................
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran ...................................................................
5. Tahap-tahap Pembelajaran ......................................................................
B. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ............................................................
1. Pengertian Baca Tulis Al-Qur’an ...........................................................
2. Dasar Pengajaran Al-Qur’an ..................................................................
3. Cara Cepat dan Mudah Membaca Al-Qur’an .........................................
4. Keutamaan Membaca dan Mengamalkan Al-Qur’an .............................
C. Implamentasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an .......................................
1. Pengertian Implementasi Baca Tulis Al-Qur’an ....................................
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasikan Pembelajaran .....
3. Prinsip-prinsip Implementasi Pembelajaran ...........................................
4. Indikator Keberhasilan Implementasi Pembelajaran ..............................
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 13
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 13
B. Kehadiran Peneliti ..................................................................................... 13
C. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 14

ii
D. Data dan Sumber Data ............................................................................... 15
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 15
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 17
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..............................................
A. Gambaran Umum SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin .................................
1. Letak Geografis ......................................................................................
2. Sejarah SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin ............................................
3. Visi dan Misi SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin ..................................
4. Keadaan Guru dan Karyawan .................................................................
5. Keadaan Siswa-siswi ..............................................................................
6. Keadan Sarana dan Prasarana .................................................................
B. Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di SDN Kebun
Bunga 1 Banjarmasin Selatan .........................................................
1. Perencanaan Baca Tulis Al-Qur’an ...........................................
a. Tujuan Perencanaan Baca Tulis Al-Qur’an .........................
b. Materi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ........................
c. Proses Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ........................
C. Kendala-kendala Yang Dihadapi Guru Dalam Implementasi
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an ...............................................
D. Upaya Guru Dalam Mengatasi kendala-kendala Yang Dihadapi
Dalam Implementasi Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an .............
BAB V PENUTUP .................................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
C. Penutup .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembelajaran merupakan kata bentukan dari kata dasar belajar, yang


berarti proses belajar. Belajar merupakan kerja manusia yang paling besar karena
melibatkan semua potensi internal (fisik, otak dan hati) dan eksternal manusia
(lingkungan) agar benar-benar dapat menjadi manusia yang seutuhnya, baik sebagai
mahluk yang harus beribadah kepada Allah SWT. Maupun sebagai khalifah di muka
bumi.
Secara sederhana, istilah pembelajaran bermakna sebagai “upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya dan
berbagai strategi, menggunakan metode dan pendekatan untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan
guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar
secara aktif.
Pendidikan merupakan faktor penting dan menentukan dalam kehidupan
suatu bangsa yang berbudaya. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada
tingkat pendidikan yang diperoleh. Sistem pendidikan nasional dilaksanakan untuk
meningkatkan kehidupan bangsa yang bermutu baik dalam arti moral spiritual
maupun mutu dalam intelektual - profesional. Pendidikan agama dalam hal ini
memiliki peran dan konstribusi yang besar dalam mewujudkan bangsa yang
bermutu.
Pendidikan agama merupakan bagian intregal dari sistem pendidikan
Nasional (UU Sisdiknas pasal 22) memiliki konstribusi yang besar dalam
menanamkan nilai nilai moral spiritual dan prilaku beragam peserta didik.
Penanaman nilai-nilai keagamaan ini sangat diprioritaskan dalam pembelajaran
pendidikan agama karena pendidikan agama berperan penting dalam pembentukan
sikaf dan prilaku manusia dalam sehari-hari. Jadi, sekolah islam selalu

1
mengarahkan tujuan pendidikannya kepada terbentuknya prilaku yang islami.1
Pendidikan Al-Qur’an merupakan pendidikan paling utama dan paling
penting karena landasan dan pedoman agama islam adalah Al-Qur’an. Masa
sekolah dasar adalah masa emas atau disebut sebagai Golden Age dimana masa
yang paling bagus untuk perkembangan menerima hal-hal yang positif.
Alasan mengapa materi Al-Qur’an adalah merupakan pelajaran terbaik
paling sempurna dan sebagai dasar-dasar kepribadian dan kecerdasan pada awal-
awal tahun kehidupan. Oleh karna itu agar siswa usia sekolah dasar mampu
membaca Al-Quran hendaknya belajar mengaji mengenal huruf hijaiyah,
membacanya dari makhorijul hurufnya, tajwid, lagu ketika membaca dengan tujuan
memperindah bacaan Al-Qur’an, tetapi tidak hanya sekedar mampu membaca
kemampuan menulis juga sangat penting karena ketika ilmu tidak ditulis maka akan
hilang. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca, disamping itu
kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia.2
Perintah membaca sudah ada sejak pertama kali wahyu diturunkan kepada
Nabi Muhammad bin Abdullah pada usia 40 tahun ketika berkhalwat di Gua Hira.3
Dalam keremangan malam ia didatangi oleh malaikat Jibril yang
menyuruhya untuk membaca. “Bacalah !” Muhammad menjawab: “saya tidak bisa
membaca.” Malaikat Jibril memeluk Muhammad dengan erat sehingga Muhammad
merasa sulit bernapas. Setelah dilepaskan, kembali ia memerintahkan: “Bacalah!”
karena memang buta huruf Nabi Muhammad tetap menjawab tidak dapat membaca.
Setelah berulang kejadian itu tiga kali, kemudian malaikat Jibril melepaskan
pelukannya dan berkata: “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari ’alaq. Bacalah dan Tuhanmu maha pemurah, Yang
mengajar dengan pena, Mengajar manusia hal-hal yang mereka tidak ketahui.”
Kemudian malaikat Jibril meninggalkannya sementara Nabi Muhammad semakin

1
Yusuf Chairul fuad, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan (Jakarta: PT. Pena
Citasatria,2008),hlm.1.
2
Farida Rahmi, Pengajaran membaca disekolah dasar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007),
hlm.1.
3
Sahiron Syamsuddin, Studi Al-Qur’an metode dan konsep, (Yogyakarta: Elsaq Press,
2010), hlm.1.

2
meresapi kalimat-kalimat tersebut hingga terpatri dalam dirinya. Itulah wahyu
Allah yang pertama disampaikan melalui Malaikat Jibril kepada Muhammad. 4
Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa betapa pentingnya
pendidikan yang sehat bagi masyarakat di masa mendatang diantaranya membaca
karena dari membaca kita dapat mengetahui ilmu pengetahuan terutama membaca
Al-qur’an yang menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan paling utama, kitab
yang dipandang paling suci oleh kaum Muslim dan penutup kitab Samawi.
Merupakan mukjizat yang abadi, satusatunya sumber yang tak terbantahkan
(qath’iy) dan pasti. Jika kita salah membaca dan menulisnya maka kita telah
berdosa dan mengubah maknanya yang dapat menjerumuskan kita kedalam neraka
maka kita sebagai umat Islam wajib menguasai baca tulis Al-Qur’an dengan baik
dan benar sesuai kaidah.
Kualitas baca tulis di Indonesia sangat lah rendah dan memiliki faktor
rendahnya kemampuan dan kualitas siswa dan budayau baca Siswa di Indonesia.
Salah persepsi tentang konsep kemampuan membaca pada sebagian besar
masyarakat termasuk siswa dan guru.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang masih saja terjadi, misalnya
pembelajaran membaca pada tingkat Sekolah Dasar yang seharusnya menjadi
pondasi awal membangun kemampuan membaca yang cenderung abai terutama
setelah siswa menginjak kelas tinggi. Faktor yang melatar belakangi karena
anggapan yang salah baik pada orang tua maupun guru terhadap kemampuan
membaca itu sendiri. Orang tua, guru dan masyarakat pada umumnya, menganggap
bahwa pengajaran membaca telah berakhir ketika seorang siswa Sekolah Dasar
telah mampu membaca dan menulis permulaan yang biasanya dilaksanakan di kelas
I dan II Sekolah Dasar.
Sementara pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu kelas III sampai kelas VI,
pengajaran membaca lanjut (membaca pemahaman) belum mendapat perhatian
yang serius dalam arti belum dimulai ditanamkan secara kontinyu, sehingga

4
Jan Ahmad Wasil, Memahami isi kandungan Al-Qur;an, (Jakarta, Universitas Indonesia
Press, 2001), hlm1.

3
membaca di kelas tinggi tersebut seolah-olah masih menekankan pada kegiatan
membaca nyaring dan lancar yang merupakan lanjutan dari membaca dan menulis
permulaan di kelas I dan II Sekolah Dasar (Krismanto, Halik, & Sayidiman, 2015).
Salah satu faktor dan penyebab terjadinya kelemahan dalam baca tulis di
Indonesia ialah sebagai berikut:
1. Pengembangan kemampuan membaca masih dipersepsikan sebagai bagian dari
tanggung jawab mata pelajaran bahasa saja.
Berdasar perspektif kurikulum memang benar bahwa membaca adalah
salah satu kompetensi yang harus diajarkan dalam mapel bahasa, sehingga guru
mata pelajaran lain merasa tidak perlu ikut serta mengembangkan kemampuan
membaca pemahaman. Padahal pada semua mata pelajaran siswa harus membaca
materi dan disitulah semua guru mata pelajaran hendaknya ikut berperan.

Misal guru mapel matematika sangat berperan dalam mengembangkan


kemampuan siswa membaca grafik, tabel dan diagram, guru mapel IPS
mengembangkan kemampuan siswa membaca denah, peta, guru mapel IPA
mengembangkan kemampuan membaca prosedur, dsb.
2. Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang masih belum memperlihatkan
progres yang diharapkan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya dengan
membuat kebijakan terkait dengan budaya membaca. Kebijakan tersebut antara lain
adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti, salah satunya, mengenai kegiatan membaca
buku nonpelajaran selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai.
Kegiatan tersebut adalah upaya menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta
didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi.
Sebagai turunan peraturan menteri tersebut telah disosialisasikan pula
pada seluruh sekolah di Indonesia tentang Gerakan Literasi Sekolah, meliputi 3
tahapan yakni:
a. penumbuhan minat baca
b. meningkatkan kemampuan literasi buku pengayaan dan

4
c. meningkatkan kemampuan literasi buku pelajaran (D. D.
Kemdikbud, 2016).
Namun demikian, berdasarkan sebuah survei yang dilakukan di awal 2017,
dari 24 sekolah dasar yang disurvei di sebuah kota, hanya 33% yang rutin
melaksanakan sesuai dengan panduan gerakan literasi sekolah. Bahkan masih
terdapat 33% sekolah yang belum pernah melakukan program implementasi
gerakan literasi sekolah sesuai panduan dan selebihnya pernah melaksanakan
namun tidak rutin (Krismanto, 2017).
Pengertian baca tulis, baca berarti membaca yakni melihat tulisan dan
mengerti atau melisankan apa yang tertulis itudan tulis adalah membuat huruf
(angka dan sebagainya dengan menggunakan pena (pensil, kapur, dan sebagainya).
Adapun pengertian dari Al-Qur’an adalah kalam Allah swt yang
merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada nabi Muhammad SAW
yang ditulis dimushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir dan membacanya adalah
ibadah.
Jadi yang dimaksud dengan kegiatan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an
adalah melafalkan dan menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengetahui aturan-
aturan yang telah ditetapkan seperti mahkorijul huruf, panjang pendek, kaidah
tajwid, dan ghorib sehingga tidak terjadi perubahan makna.
Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan dengan membaca dan
menulis. Kesuksesan belajar banyak ditentukan oleh keterampilan membaca dan
menulis. Kita bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas darimembaca
sebuah tulisan. Dengan menulis kita dapat menyampaikan informasi,menuangkan
pengetahuan, mengabadikan kisah, pendapat, dan pengetahuan yangdidapatkan.
Dengan membaca dari sebuah tulisan kita memperoleh pengetahuan dan
wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasan sehingga kita lebih
mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang yang semakincanggih.
Membaca sangat penting dalam kehidupan yang semakin kompleks. Setiap aspek
kehidupan melibatkan kegiatan membaca, disamping itu kemampuan membaca
merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Dengan membaca kita
dapat menerima informasi dan berbagai petunjuk maupun pedoman.

5
Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap anak
karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang ilmu pengetahuan dan
berbagai bidang studi.
Oleh karena itu, membaca merupakan keterampilan yang harus diajarkan
sejak anak nemempuh sekolah dasar (SD) dan kesulitan membaca harus secepatnya
diatasi.
Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang
studi. Apabila anak dalam usia permulaan sekolah belum memiliki kemampuan
membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari bidang
studi pada kelas-kelas selanjutnya. Oleh karena itu anak harus belajar membaca
supaya dapat membaca untuk belajar (Abdurahman, 2012: 157).
“Membaca” dalam maknanya adalah isyarat pertama dan utama
pengembangan ilmu dan teknologi serta sarat utama membangun peradaban yang
kasbi (acquired knowledge) maupun yang ladunni (abadi, perenni) tidak dapat
dicapai tanpa terlebih dahulu melakukan qiraat‟ bacaan‟ dalam artinya yang luas.
(Ahmad syarifudin, 2004: 20, 21).
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis di Sekolah Dasar
Negri Kebun Bunga 1 diperoleh informasi bahwa rata-rata siswa yang belum bisa
membaca Al-Qur’an dan menulis huruf hijaiyah dengan benar dikarenakan pada
sekolah sebelumnya tidak diajarkan baca tulis Al-Qur’an dan kurang pedulinya
masyarakat terlebih orang tuanya yang juga tidak bisa membaca dan menulis Al-
Qur’an hal ini perlu segera ditangani dan sebabnya dimasa sekarang tidak ada tatap
muka dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, jika tidak maka seterusnya anak-
anak tidak akan bisa membaca dan menulis Al-Qur’an sampai keturunannya nanti.
Masalah yang besar dalam membaca dan menulis Al-Qur’an adalah proses
pelafalan huruf-huruf yang banyak perbedaannya dan adanya huruf yang dibaca
secara panjang (mad), pendek, dan ketentuan pelafalan huruf lainnya. Apabila
seseorang tidak dapat menguasai pelafalan dan daya ingat huruf hijaiyah yang baik
maka akan mengakibatkan seseorang tidak memahami dan salah dalam membaca
dan menulis Al-Qur’an. Hal ini dapat diatasi dengan membaca dan menulis
berulang-ulang Al-Qur’an setiap hari.

6
Sebenarnya apapaun bentuk pelafalan, dan gaya penulisan mudah
dipahami apabila hal itu sering kita jumpai atau berlatih membaca dan menulis
setiap harinya.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian di
Sekolah Dasar Negri Kebun Bunga1 Banjarmasin dengan judul “Implementasi
Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Sekolah Dasar Negeri Kebun Bunga1
Banjarmasin”

Mengenai teori-teori yang penting dalam skripsi ini maka penulis akan
jelaskan konsep yang digunakan sesuai dengan fokus penelitian. Tujuannya untuk
memperoleh kesamaan persepsi dan pandangan serta untuk menghindari
kesalahpahaman terhadap judul. Penulis mendefinisikan secara operasional sebagai
berikut:
1. Implementasi PembelajaraImplementasi Pembelajaran
Implementasi bermakna pelaksanaan.5 Atau juga dapat diartikan sebagai
penerapan dari suatu rencana,yang tentunya memiliki suatu tujuan dan dibuktikan
dengan evaluasi.
Pembelajaran merupakan kata bentukan dari kata dasar belajar, yang
berarti proses belajar. Belajar merupakan kerja manusia yang paling besar karena
melibatkan semua potensi internal (fisik, otak dan hati) dan eksternal manusia
(lingkungan) agar benar-benar dapat menjadi manusia yang seutuhnya, baik sebagai
mahluk yang harus beribadah kepada Allah SWT. Maupun sebagai khalifah di muka
bumi.6
Secara sederhana, istilah pembelajaran bermakna sebagai “upaya untuk
membelajarkan seseorang kelompok orang melalui berbagai upaya dan berbagai
strategi, menggunakan metode dan pendekatan mencapai tujuan yang telah
direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif.

5
Poerwadarwinya W.J.S, Kamus umum bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,1985),hal. 377.
6
Martiyono, perencanaan Pembelajaran,(Yogyakarta: CV Aswaja
Pressindo,2011),hal.6.

7
Implementasi Pembelajaran yang dimaksud penulis dalam skripsi ini
adalah tahapan dalam menerapkan pembelajaran yang dimulai dari perencanaan,
pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran
baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga 1.
2. Baca Tulis Al-Qur’an
Baca tulis Al-Qur’an adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diambil
oleh siswa di Sekolah dasar. Baca tulis Al-Qur’an yang dimaksud penulis adalah
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang ada di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin ,
diantaranya mencakup cara membaca dan menulis yang berkaitan dengan Al-
Qur’an. Mata pelajaran baca tulis Al-Qur’an di mulai dari kelas 1 dengan satu jam
pertemuan perminggunya. Yang dimaksudkan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
di SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin Timur dalam penelitian ini adalah
pembelajaran Al-Qur’an dengan materi Baca Tulis Al-Qur’an pada kelas 5 dan 6.
Berangkat dari pemikiran diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Implementasi Pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an Di SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin Timur”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas didalam penelitian ini diajukan rumusan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga1
Banjarmasin?
2. Apa saja kendala siswa yang dihadapi dalam Implementasi Baca ztulis Al-
Qur’an di SDN Kebun Bunga1?
3. Bagaimana cara mengatasi kendalam dalam Implementasi Baca tulis Al-
Qur’an di SDN Kebun Bunga1?

C. `Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendeskripsikan

8
implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga1
Banjarmasin. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada pembelajaran baca tulis Al-
qur‟an.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan dalam pembelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin.
b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Al-
Qur’an di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin .
c. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an
di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin .
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan oleh penulis dari pelaksanaan penelitian ini
adalah sebagai berikut.

a. Manfaat secara Teoritik


1) Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai masalah
yang dikaji.
2) Sebagai latihan dan pengalaman dalam mengaplikasikan teori yang
diterima di bangku kuliah.
b. Manfaat secara Praktis
1) Memberikan gambaran tentang implementasi pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin.
2) Sebagai bahan pertimbangan bagi praktisi pendidikan dalam upaya
pembelajaran khususnya pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
3) Mengakaji lebih mendalam tentang implementasi pembelajaran Baca
Tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga1 Banjarmasin.

D. Kajian Pustaka
Keberadaan kajian pustaka adalah mutlak untuk mengajak peneliti lebih
mendalami dan menguasai pengetahuan yang berkaitan erat dengan rumusan

9
masalah.7 kajian pustaka dapat dijadikan landasan teoritik dan acuan bagi penulis
dalam penelitian. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai
implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an. Diantaranya adalah:
Skripsi Asih Sujariyah.8 Hasil penelitian skripsi tersebut adalah penerapan
dari metode tartil yang dikelompokan menjadi 4 jilid. Jilid 1 terdiri dari kelas 1 dan
II dengan penekanan materi pengenalan huruf hijaiyah. Jilid 2 membaca panjang
pendek dengan ketukan, terdiri dari kelas III. Jilid 3 menekankan kepada
kemampuan siswa kelas IV dan V berkaitan dengan membaca huruf sukun dan
menerapkan makhraj serta sifat huruf. Jilid 4 terdiri dari kelas VI dengan materi
bacaan dengung dan tidak mendengung, waqaf dan mad. Keterkaitannya adalah
sama-sama membahas Baca Tulis Al-Qur’an. Perbedaannya pada lokasi, waktu,
dan jenjang pendidikan yang diteliti.
Skripsi Hani Sofiani.9 Penelitian tersebut menjelaskan penerapan metode
ummi pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah Sambas
Purbalingga. Penerapan metode ummi di Madrasah Ibtidaiyah Sambas Purbalingga
Lor meliputi :

1. Tashih Bacaan Al-Qur’an.


2. Tahsin.
3. Sertifikasi Guru Al-Qur’an.
4. Pendampingan dan pembinaan.
5. Pemastian dan penjagaan mutu sistem ummi diterapkan di Madrasah
Ibtidaiyah Sambas Purbalingga.
Keterkaitannya dengan skripsi penulis adalah sama-sama membahas
pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an. Dan perbedaannya adalah pada lokasi, waktu,
dan jenjang pendidikan yang diteliti.

7
Sukardi, Metodologi penilitian kompetensi dan prakteknya, (Jogyakarta: Bumi Aksara
2016),hal.70.
8
Asih Sujariah, metode tartil dalam membaca al-qur’an pada exstrakulikuler baca tulis
Al-Qur’an di SDN 1 Purbalingga lor Kabupaten Purbalingga.
9
Hani Sofiani, Penerapn metode ummi pada pembelajaran qira’atul quran di Madrasah
Ibtidaiyah Sambas Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015.

10
Rakhmawati Nur Aziz.10Hasil dari penelitian tersebut adalah pelaksanaan
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di kelas Inklusi melalui 3 tahapan, pertama, guru
menggunakan sistem klasikal dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur’an baik untuk
anak yang normal maupun anak yang berkebutuhan khusus. Kedua, guru
melakukan suatu proses interaksi terhadap anak didiknya agar seorang guru dapat
memberikan suatu pembelajaran yang lebih mudah dimengerti.
Ketiga, peran seorang guru pendamping terhadap anak yang berkebutuhan
khusus. Keterkaitan penelitian dengan penulis adalah sama-sama membahas Baca
Tulis Al-Qur’an. Dan perbedaannya terletak pada lokasi, waktu, fokus dan jenjang
pendidikan yang diteliti.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan sebuah kerangka atau pola pokok yang
menentukan bentuk skripsi. Di samping itu, sistematika merupakan himpunan
pokok yang menunjukan setiap bagian dan hubungan antara bagan-bagan tersebut.
Untuk mempermudah dalam penyusunan, maka skripsi ini dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
Pertama memuat bagian awal, terdiri dari halaman judul, halaman
pernyataan keaslian, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman
motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi dan daftar
lampiran.
Kedua bagian inti, terdiri dari V (lima) bab, yaitu:
Bab Pertama, Berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, dan
sistematika pembahasan.
Bab Kedua, Konsep Pembelajaran, Kerangka Teori, yang meliputi:
Konsep pembelajaran yang berisi pengertian pembelajaran, fungsi pembeljaran,
tujuan pembelajaran, komponen pembelajaran, ciri-ciri pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, pendekatan pembelajaran. Yang kedua meliputi

Rakhmawati Nur Aziz (2013), Pembelajaran Baca Tulis Al-Quran di KeLas SD Terpadu
10

Harapan Purwokerto.

11
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang berisi pengertian baca tulis Al-Qur’an,
dasar pengajaran Al-Qur’an, cara cepat dan mudah membaca Al-Qur’an,
keutamaan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Yang ketiga meliputi
Implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an yang berisi: pengertian
implementasi pembelajaran, rambu-rambu implementasi pembelajaran, faktor-
faktor yang mempengaruhi implementasi pembelajaran, prinsip-prinsip
implementasi pembelajaran, indicator keberhasilan implementasi pembelajaran.
Bab Ketiga, Metode Penelitian, yang meliputi : Jenis Penelitian, Sumber
Data, Lokasi dan Waktu Penelitian, Objek Penelitian, Subjek Penelitian, Metode
Pengumpulan Data dan Analisis Data.
Bab Keempat, Pembahasan Hasil Penelitian, yang meliputi: Pembahasan
tentang hasil penelitian yang terdiri dari sub bab pertama gambaran umum SDN
Kebun Bunga 1 Banjarmasin. meliputi sejarah singkat berdiri SDN Kebun Bunga 1
Banjarmsin, letak geografis SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin, struktur organisasi,
visi dan misi, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru, karyawan dan peserta
didik SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin, sub bab kedua adalah penyajian data
analisis implementasi pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an diantaranya meliputi
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab kelima, Bab penutup yang terdiri dari: kesimpulan, saran-saran dan
kata penutup.
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran, daftar riwayat hidup
penulis.

12
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dimana data yang
didapatkan berupa kata-kata, tulisan, dan perilaku orang yang diamati.
Sebagaimana dijelaskan bahwa penelitian kualitatif ditujukan untuk
mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, dan pemikiran manusia secara individu maupun kelompok.
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, dimana penelti adalah sebagai instrumen kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisi data bersifat induktif,
dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Metode deskriptif kualitatif. Peneliti melaporkan hasil penelitian tentang
peran implentasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga 1
Banjarmasin kemudian mendeskripsikan dan memadukan dengan konsepsi teori
yang ada.
Desain penelitian pada skripsi ini adalah menggunakan pendekatan
kualitatif. Data-data yang diperoleh berupa kata-kata tertulis, ucapan lisan, bentuk
perilaku yang dapat diamati melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, maka
peneliti menganalisis dengan cara metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti di lapangan sangat
diperlukan karena penelitian merupakan instrumen utama. Sedangkan instrumen
selain (non) manusia dapat pula digunakan, namun fungsinya hanya sebatas sebagai
pendukung dan pembantu dalam penelitian. Sebagai pengamat peneliti mengamati

13
aktifitas guru dalam menerapkan bimbingan baca tulis al- qur’an di SDN Kebun
Bunga1 Banjarmasin.
Dalam observasi, peranan peneliti hanya sebagai pengamat dan diketahui
oleh umum, namun tidak mempunyai wewenang untuk memberikan kritik ataupun
masukan, sehingga dalam hal ini peneliti hanya bersifta partisipasii pasif. Dalam
hal ini peneliti akan melakukan penelitian dengan metode wawancara kepada
kepala sekolah, guru pendamping atau guru utama pembimbing Baca Tulis Al-
Qur’an, peneliti juga melakukan dokumentasi tertulis pada tempat penelitian
berupa data-data tertulis atau data-data gambar (visual), hal tersebuut dilakukan
bertujuan mendapatkan data yang akurat.

C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin . Berada
di kawasan padat pendudukan dikelilingi tempat perkantoran dan pertokoan.
Sekolah dasar ini dikategorikan sudah lumayan lama berdiri. Di SDN Kebun Bunga
1 Banjarmasin yang tergolong lama siswa-siswa di sekolah tersebut banyak dan
bertambah di setiap tahun nya. Adapun pemilihan lokasi didasarkan atas beberapa
hal, yaitu:
a. Peneliti sudah mengetahui lokasi dan situasi Sekolah Dasar tersebut
dengan baik
b. Siswa yang masuk tidak hanya mereka yang berasal dari golongan
menegah ke atas, akan tetapi dari semua kalangan ekonomi dan sosial.
c. Kegiatan yang dilakukan Madrasah mampu membuat siswa siswinya
menjadi berkualitas dari Ekstrakurikuler dan pembelajaran baca tulis
Al- Qur’an yang menunjang pada pelajaran lainya sehingga dalam
belajar PAI siswa terbantu.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengethui tentang peran pembelajaran baca
tulis al-qur’an yang diterapkan Oleh Madrasah tersebut guna meningkatkan kualitas
membaca Al-Qur’an atau mempelajarinya.

14
D. Data dan Sumber Data
Data adalah hasil penelitian baik berupa fakta atau yang dapat dijadikan
bahan untuk menyusun informasi. Sedangkan sumber data utama dalam penelitian
kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lainya yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
a. Data Primer
Data Primer adalah dat-data yang langsung diterima dari sumber utama,
dalam hal semua pihak yang terkait dengan obyek yang dijadikan penelitian
terutama guru mata pelajaran dan para siswa. Data primer ini antara lain adalah
bagaimana proses perencanaan yang ada di lembaga tersebut, pengembangan,
komensasi dan juga evaluasi yang merupakan bagian dari penggunaan metode
pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data yang diperlukan guna melengkapi data
primer. Dalam hal ini meliputi literatur-literatur yang berhubungan dengan obyek
penelitian, disamping data-data sekunder ini juga diperoleh dari dokumen-dokumen
yang ada di SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin data tersebut seperti profil sekolah,
struktur organisasi, foto.visi misi, tujuan umum dan motto madrasah, keadaan guru
dan karyawan, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana,serta data lain yang
berhubungan denag penelitian. Data tersebut sangat diperlukan oleh peneliti karena
berguna untuk mengkaji penggunaan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.

E. Teknik Pengumpulan Data


Untuk menentukan data yang diperlukan, maka membutuhkan adanya
teknik pengumpulan data supaya bukti dan fakta yang diperoleh berfungsi sebagai
data obyektif dan tidak terjadi penyimpangan. Dalam penelitian ini peneliti
mnggunakan tiga macam teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Teknik Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap
objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, lazimnya menggunakan teknik
yang disebut dengan observasi. Observasi merupakan teknik pengamatan dan

15
pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi
dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari segala gejala atau fenomena
(kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan
yang telah dirumuskan. Berdasarkan aktifitas yang dilakukan oleh para siswa di
SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin.
Observasi ini dilakukan dalam bentuk mencari pengalaman langsung ke
SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin untuk mengamati secara langsung tentang
kegiatan belajar baca tulis al-qur’an serta data lainya yang berhungan dengan
penelitian ini. Teknik ini dilakukan untuk memastikan kebenaran pernyataan dari
hasil tenaga pendidik dengan realita yang ada di SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin .
b. Teknik Wawancara
Penggunaan metode ini penulis mengadakan komunikasi wawancara
langsung dengan responden, yaitu dengan pendidik sebagai pihak yang
memberikan keterangan dan peneliti juga melakukan wawancara secara semi
terstruktur dan mendalam sehingga memperoleh data yang jelas. Serta melakukan
penggalian bagaimana penerapan baca tulis Al- Qur’an di SDN Kebun Bunga 1
Banjarmasin.
c. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung
ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melelui dokumen. Dokumen adalah catatan
tertulis yang isinya merupakan pertanyaan tertulis yang yang disusun oleh
seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa, dan diperoleh,
sukar ditemukan, dan membuka kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki.
Data yang diperoleh dari dokumentasi adalah profil sekolah, struktur
organisasi, foto berbagai kegiatan, latar belakang SDN Kebun Bunga 1 Banjarmasin
yang juga meliputi sejarah singkat berdirinya, visi misi dan tujuan, keadaan siswa-
siswi, keadaan sarana dan prasarana yang tersedia, dan segala sesuatu bentuk
dokumen lainya yang dapat melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam

16
penelitian.11
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Menurut Nasution (1988) menyatakan dalam penelitian kualitatif,
analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data. Dalam kenyatanya analisis data kualitatif berlangsung selama
proses pengumpulan daripada setelah selesai pengumpulan data.
Dalam menganalisis data penulis melakukan beberapa tahapan diantaranya:
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum
penelitian memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian.
2. Analisis Data di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu.
Adapun langkah-langkah dalam analisis data sebagai berikut:
a. Data Reduction (Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks
dan rumit.12
Metode ini akan peneliti gunakan untuk mereduksi data tentang
implementasi metode pembelajaran yang telah diperoleh dari lapangan. Kemudian
data tersebut dianalisis dengan memilih data yang diperlukan dalam penelitian,
sehingga data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas tentang

11
Ibid, Hkm.336
12
Ibid, hlm. 336.

17
implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga 1
Banjarmasin.
b. Data Display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalam
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictigram dan sejenisnya.13
Dalam penelitian ini penyajian data yang dimaksud adalah dengan
menggunakan teks yang bersifat naratif untuk mendiskripsikan implementasi
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SDN Kebun Bunga 1.
c. Conclusion Draving/ verification
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles
and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel.14
Setelah data bentuk teks yang bersifat naratif kemudian dibuat suatu
kesimpulan mengenai implementasi pembelajaran baca tulis Al-Qur’an di SDN
Kebun Bunga 1 Banjarmasin.

13
Ibid, hlm. 341.
14
Ibid, hlm. 345.

18
19

Anda mungkin juga menyukai