DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................................v
MOTTO............................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................................viii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian....................................................................................................7
E. Kajian Pustaka..........................................................................................................9
F. Sistematika Penulisan.............................................................................................14
BAB IV..............................................................................................................................40
A. Penyajian Data Umum.........................................................................................44
1. Deskripsi lokasi penelitian..................................................................................44
2. Struktur managemen Lembaga SIMAQ.............................................................49
3. Perkembangan Pengajar Lembaga SIMAQ........................................................50
4. Perkembangan Santri Lembaga SIMAQ.............................................................51
5. Perkembangan Sarana dan Prasaarana................................................................52
B. Penyajian hasil Penelitian....................................................................................53
1. Penerapan metode pembelajaran Ustmani dalam meningkatakan
pemahaman baca Al Qur’an di Lembaga Al Qur’an SIMAQ Samarinda..................53
2. Peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an menggunakan metode
Ustmani di Lembaga Al Qur’an SIMAQ Samarinda.................................................56
C. Pembahasan...........................................................................................................60
1. Penerapan metode pembelajaran Ustmani dalam meningkatkan
pemahaman baca Al Qur’an di Lembaga Al Qur’an SIMAQ Samarinda..................60
2. Peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an menggunakan metode
Ustmani di Lembaga Al Qur’an SIMAQ Samarinda.................................................64
3
BAB V PENUTUP...........................................................................................................68
A. Kesimpulan.............................................................................................................68
B. Saran.......................................................................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
merupakan sumber ajaran agama Islam yang utama dan pertama, maka
dari itu sangatlah penting bagi umat Islam untuk mempelajari dan
Qur’an tidak cukup hanya diberikan di sekolah saja, akan tetapi orang tua
umum.
1
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Qur’an, terj. Mudzakir AS (Bogor: Pustaka
Litera Antar Nusa, 2001).hlm 179.
2
pula Islam telah menganjurkan kepada setiap orang tua untuk mendidik
anaknya agar menjadi generasi muslim yang Qur’ani, yaitu generasi yang
tumbuh di atas fitrah, begitu juga cahaya hikmah akan terlebih dahulu
masuk ke dalam hati mereka, sebelum dikuasai oleh hawa nafsu dan
anak sudah terbentuk maka tidak jarang keinginan anak untuk belajar
karena akan mempengaruhi makna dan arti dari bacaan Al-Qur’an itu
0
Muhammad Nur Abdul Hafidz Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi, terj. Salafuddin
Abu Sayyid (Solo : Pustaka Arafah, 2003), hlm 157-158
0
Supardi, Perbandingan Metode Baca Qur‟an Bagi Pelajar di TKA/TPQ Kelurahan
Bareng Malang (Lemlit Stain Mataram, 2004), hlm. 98
3
dikutip oleh Rusdiah mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci kaum
muslimin dan menjadi sumber ajaran Islam yang pertama dan utama yang
untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu umat Islam
0
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Tajwid dan Tarjamah, (Pondok Bambu Jakarta:
Maghfirah Pustaka, 2006), hlm 574
0
Rusdiah, ‘Konsep Metode Pembelajaran Al Qur’an, Jurnal Ilmiah Pedidikan Agama
Islam
4
dengan baik dan benar. Secara langsung metode akan dapat membantu
kehidupan sehari-hari0
atau lembaga harus memilih dan menguasai metode dengan tepat sehingga
Tujuan berbagai metode tersebut sama, akan tetapi dalam proses dan
Qur’an.0
untuk anak usia sekolah dasar. Salah satu metode yang dapat digunakan
percobaan metode-metode baru yang belum ada, yang mungkin bisa lebih
dan keluar dari kaidah-kaidah ilmu tajwid. Terbitnya Metode Usmani ini
Metode Usmani ini bisa menjadi generasi ulama salaf, khususnya pada
lembaga ini sudah berdiri kurang lebih selama 5 tahun dan dari awal
Maka dalam hal ini Metode Usmani memiliki peran penting dalam
0
Abidatul Hasanah,”Penerapan Metode Usmani Dalam Pembelajaran Al-Qur’an Santri
TPQ Nurul Iman Garum Blitar”, Jurnal unublitar Vol.2 No.2,2017, hal.482
6
SAMARINDA.”
B. Rumusan Masalah
SIMAQ Samarinda ?
Samarinda?
C. Tujuan Penelitian
Samarinda ?
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi pendidik
8
pembelajaran Al-Qur’an.
ataupun psikomotor.
c. Bagi Madrasah
madrasah.
d. Bagi penulis
E. Kajian Pustaka
berikut :
rendah, sedang dan tinggi. Rendah yaitu peserta didik dalam membedakan
huruf hijaiyah masih sulit dan pelafalan makhorijul huruf belum sesuai
dengan kaidah, tingkatan sedang artinya peserta didik cukup mampu dalam
huruf hijaiyah dan melafalkan makhorijul huruf sesuai dengan kaidah yang
0
Maulida Nisfu Romadona, ‘Penerapan Metode Usmani Dalam Meningkatkan
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas I Di Mit Ilhamul Qudus Klego Jenangan
Ponorogo’ ( IAIN Ponorogo ) 2021
0
Siti Sakdiyah, ‘Metode Usmani Dalam Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Di TPQ
(Tamann Pendidikan Al-Qur’an) Nurul Muhtadin Desa Jimbe Kecamatan Kademangan Kabupaten
Blitar’ (IAIN TULUNGAGUNG, 2010).
10
Al Huda Jeruk Selopuro Blitar yaitu guru harus teliti dan tegas dalam
memberi contoh bacaan Alquran, teliti dan waspada saat menyimak bacaan
dan memperhatikan anak, tujuan yang ingin dicapai, minat dan motivasi,
0
Fitria Munawaroh implementasi metode usmani dalam meningkatkan kualitas membaca
alquran siswa di mi plus al huda jeruk selopuro blitar,(IAN Tulungagung 2019)
11
adalah kurangnya fokus anak dan tingkat kehadiran anak yang tidak
0
Wiladatul Burdatil Mardikah, Implementasi Metode Usmani Untuk Mengatasi
Kesulitan Membaca Al Qur’an Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Blitar, ( UIN Malang ) 2020
0
Abidatul Hasanah, Penerapan Metode Usmani dalam Pembelajaran Al-Qur’an Santri
TPQ Nurul Iman Garum Blitar, IAIN TulungAgung
0
Implementasi Metode Usmani dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Dini, (UIN Sunan Kalijaga )
12
pembelajaran siswa aktif atau individual yang terdiri dari sorogan dan
evaluasi setiap pertengahan jilid dan kenaikan jilid yang ditashih oleh
0
Binti Lailatun Nur Jannah, implementasi metode usmani dalam pembelajaran membaca
al-quran di tpq al-kahariyah selopuro blitar, ( IAIN Tulungagung 2017 )
13
pembelajaran metode drill, Menerapkan prinsip dasar pengajar dak tun dan
ti-was-gas.0
utsmani meningkat. Hal ini dapat dilihat pada nilai rata rata hasil observasi
yaitu 75% dan nilai rata-rata posttes pengetahuan teori pada tajwidnya
yaitu 80,25. Hasil dari pretest dan posttest di analisis dengan statistic uji-t
< -t tabel (-18,38< -2,262) dan P value (0,000 < 0,05) maka Ha diterima.
Hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode utsmani
kenaikan juz dan tes tashih. Untuk mengikuti tashih ada 2 tahapan yaitu
0
Mohamad Dzakiy Syarofi, Metode peningkatkan kemampuan membaca al-qur’an siswa
di man 2 blitar, (IAIN Tulungagung 2019)
0
Nova Yanti , pengaruh penggunaan metode utsmani dalam meningkatkan kemampuan
tahsinul qur’an di kampus tahsin baitul huda duri,( STAI Hubbulwathan Duri Riau, 2022 )
14
F. Sistematika Penulisan
gambaran yang jelas mengenai isi dari penelitian ini, karena mambahas
suatu permasalahan harus didasari dengan kerangka berfikir yang jelas dan
teratur maka pembahasan dari penelitian ini dibagi menjadi V (lima) BAB.
Membaca Al-Qur’an di TPQ Darut Ta’limil Qur’an Bangle Kanigoro Blitar (IAIN Tulungagung,
2017)
15
BAB III Metode Penlitian, dalam bab ini berisi tentang pendekatan dan
prosedur penelitian.
tentang deskripsi data umum dan data khusus. Deskripsi data umum
meliputi profil, visi, misi, jumlah Santri, guru dan karyawan, struktur
LANDASAN TEORI
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi tentang
Qur’an yang tentunya harus didasarkan pada kaidah yang ada agar tercipta
0
Rafi Saputri, Psikolog Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern, (Jakarta: PT Raja
Grafindo, 2009), hal 399.
0
Said Aqil Husin Munawar, Alqur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, (Jakarta:
Ciputat, 2002), hal 5.
17
melafalkanya dengan lancar dan juga fasih mengikuti kaidah ilmu tajwid.
Menurut istilah ilmu tajwid adalah ilmu atau kaidah yang mengajarkan
haq dan mustahaqnya huruf itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan hukum
tajwid seperti sifat Panjang dan pendek atau mad, tarqiq, tafkim. Yang
dimaksud haq huruf adalah sifat asli yang selalu bersama, seperti sifat hams,
jahr, isti’la’, syiddah dan lain sebaginya. Sedangkan yang dimaksud dengan
cara tertentu yang paling cocok untuk dapat digunakan dalam mencapai
0
Maftuh, Standart Tajwid, hlm 4
18
diantaranya :
1. Metode Al Nahdiyah
yang muncul di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Metode ini disusun oleh
dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih
Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin
menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah
taghani.0
0
Ahmad Annuri, Panduan Tahsin, xxviii
19
2. Metode Iqro’
3. Metode Usmani
pada makhorijul huruf, dan ilmu tajwid. Selain itu dalam metode usmani
dibuat materi yang mudah dan praktis, sehingga bisa digunakan untuk semua
4. Metode Qiro’ati
denganqoidah ilmu tajwid. Metode Qiraati merupakan metode yang yang bisa
dari pengaruh Arab. Metode ini pertama kali disusun pada tahun 1963, hanya
saja pada waktu itu buku metode Qiraati belum disusun secara baik.
0
Izzan Moh Saputra, Metode Pembelajaran Al-Qur’an
0
Abu Najbullah Saiful Bakhri, Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-Qur’an
(PGPQ), (Blitar:Lembaga Pendidikan Al- Qur‟an Ponpes Nurul Iman),hl iii
20
yang benar
mengajarkan Al-Quran
yang masih polos, belum memakai tanda baca, titik, sakal dan tanda-tanda
yang lain Karena didasarkan pada watak pembawaan orang-orang arab yang
masih murni mereka tidak memerlukan sakal dengan harokat dan pemberian
percampuran (bercampur dengan bahasa non arab ) maka tidak mudah orang
praktis dengan teknis membubuhkan titik merah, tanda fathah berupa satu
titik di atas huruf, tanda kasroh berupa satu titik di bawah huruf, tanda
dhommah berupa satu titik di sela-sela huruf dan tanda tanwin berupa dua
titik.
yahya bin ya’mur dan nashor bin ‘Asim dengan cara membubuhkan tanda
atitik hitam Metode praktis disempurnakan oleh Imam Kholil bin Ahmad
dengan cara mengganti titik merahnya Abu Aswad Ad-duali, fathah ditandai
dengan alif kecil yang dimiringkan di atas huruf, kasroh ditandai dengan ya’
kecil di bawah huruf, dhommah ditandai dengan waw kecil di atas huruf,
tanwin ditandai dengan tambahan tanda serupa, sukun dengan kepala ha’ di
atas huruf, tasydid dengan tanda kepala sin, sampai tanda-tanda imalah dan
lain-lain.
merupakan hasil ijma’ para sahabat yang harus kita perhatikan dan ikuti
adalah haram. Demkian juga sesuai dengan ijma’ para imam empat, dan
imam qurro’ bahwa mengikuti tulisan yang terdapat dalam mushaf Usmani
Al- Qur’an dengan metode Usmani yaitu sebagai upaya untuk ikut serta
menjaga dan memelihara keaslian dan kehormatan Al- Qur’an baik dari
dan kemurnian Al-Qur’an agar tetap terbaca sesuai dengan kaidah Tajwid
ilmu baca Al-Qur’an yang benar, dengan cara yang benar sesuai dengan
praktis, ringkas dan sederhana sesuai dengan bahasa yang dapat dimengerti
kesabaran serta jangan mengajar yang salah, karena yang benar itu mudah.
0
Abu Najibullah Saiful Bakhri, Buku Panduan Pendiidkan Guru Pengajar Al- Qur’an
(PGPQ)”,(Blitar: 2009), hal. 4-6
23
a. Tahapan sosialisasi
belajar
b. Kegiatan terpusat
guru
c. Kegiatan terpimpin
d. kegiatan klasikal
lain menyimak
e. Kegiatan individual
1) Tidak Menuntun
tersebut.
Al-Qur’an.
a) Teliti
0
Lembaga Pendidikan Al-Qur‟an (LPQ), Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-
Qur’an (PGPQ),(Blitar: Pon.Pes Nurul Iman, 2010), 10
25
b) Waspada
Qur’an murid-muridnya.
c) Tegas
mengeja.
0
Saiful Bahri, Metode Praktis Belajar Membaca AL-Qur’an Usmani Pemula (Blitar:
Pon.Pes Nurul Iman, 2009).II
26
pembelajaran. 0
umum murid mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil sesuai kaidah ilmu
tajwid.
penjelasannya.
B
Level Materi
Kelompok baca 1, 2, 3 huruf hijaiyah yang berharokat
Pemula
fathah.
tanwin.
0
Lembaga Pendidikan Al-Qur‟an (LPQ), Buku Panduan Pendidikan Guru Pengajar Al-
Qur’an (PGPQ),(Blitar: Pon.Pes Nurul Iman, 2010), 17.
0
Efendi Anwar, Bimbingan tahsin tajwid Al Qur’an Usmani
28
3. Huruf bertasydid.
3
4. Huruf mad bertemu hamzah wasol.
dan iqlab.
7. Bacaan qolqolah.
idgom naqis.
6. Bacaan Waqof.
bertanda sukun.
Ilmu tajwid adalah dasar untuk membaca Al-Qur’an yang baik dan
benar, serta ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara
suci Al-Qur’an. Jadi dalam membaca Al-Qur’an harus tepat dan benar lafal
pengucapannya sesuai aturan yang sah, karena jika salah dalam membaca
disuatu tempat, wilayah, atau negeri telah ada umat muslim yang ahli dalam
ilmu tajwid, dimana orang dapat bertanya kepadanya, maka kewajiban itu
tajwid hukumnya fardhu ain. Artinya, setiap orang yang membaca Al-
Qur’an harus dengan bacaan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan
ilmu tajwid.0
sangat penting dan modal pokok dari ilmu tajwid. Karena betul
salahnya huruf yang dibaca atau fashih dan tidaknya itu hanya terbatas
yaitu ruang dalam mulut, tenggorokan, lidah, dua bibir dan pangkal
hidung.0
keadaan yang baru datang yang berlaku bagi suatu huruf yang dibaca
itu akan mudah diketahui ciri dan caranya, gaya dan modelnya masing-
0
Lembaga Pendidikan Al-Qur’an, Buku Panduan 25
0
Maftuh, Standart Tajwid, hlm 34
0
Maftuh, Standar Tajwid Bacaan AL-Qur’an
31
menetap pada satu persatunya huruf. Sifat lazimah tidak pernah lepas
isti‟la‟. Sifat lazimah datang pada saat tertentu karena adanya salah satu
hijaiyah
qolqolah, istifal,
infitah, izlaq.
0
Saiful Bahri, Pedoman Tajwid Riwayat Hafs, 29
0
Saiful Bahri, Pedoman Ilmu Tajwid Riwayat Hafs, 44-54
32
gusinya..
ث Ujung lidah dan ujung dua gigi seri Hams, rokhowah,
qolqolah, ismat,
istifal, infitah.
rokhowah, infitah.
istifal, infitah.
infitah, izlaq.
bawah infitah.
bawah. infitah.
ismat, rokhowah,
istifal, infitah.
bawah. rokhowah.
ض Sisi kanan kiri lidah mengenai sisi Jahr, isti’la’, itbaq,
rokhowah.
gusinya.
ظ Ujung lidah dan ujung gigi seri Jahr, isti’la’, itbaq,
bainiyyah, istifal,
infitah.
rokhowah, infitah.
qolqolah, infitah.
infitah, izlaq.
ghunnah, istifal,
infitah, izlaq.
infitah, izlaq.
rokhowah, istifal,
infitah, khofa,
METODE PENELITIAN
yang berupa ucapan, tulisan, dan perilaku orang-orang yang sedang diamati.
individu yang terikat oleh waktu dan tempat atau ikatan tertentu. Studi kasus
B. Lokasi Penelitian
dikawasan yang begitu padat penduduk dan dekat dari jalan raya utama di
Samarinda.
0
M. Djuniedi Ghony & fauzan AlMansur, Metode Penelitian Kualitatif ( Malang : Ar-Ruzz
Media, 2014), hlm 13
37
SIMAQ Samarinda.
2. Peserta didik tidak hanya mereka yang berasal dari golongan menengah
keatas, akan tetapi dari semua golongan baik ekonomi maupun sosial
Arikunto adalah subjek dimana data itu diperloeh.0 Sedangkan menurut Lofland,
yang dikutip oleh Moleong , sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata - kata dan tindakan sisanya berupa data tambahan seperti dokumen dan
1. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber dimana peneliti
primer adalah kepala sekolah, ustadz, ustadzah, santri, dan bagian sarana
prasarana.
0
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktek : Edisi Revisi V, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2002), hlm 107
0
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007) hlm
38
1. Observasi
Ustmani
hasil Santri menggunakan ustmani jenis observasi yang digunakan peneliti adalah jenis
observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat secara langsung dengan
kegiatan sehari- hari yang sedang diamati oleh peneliti. Maksudnya peneliti hanya
mengamati apa yang terjadi dalam lokasi penelitian dan fokus “belajar” yang
mempunyai arti berlatih atau berusah memperoleh perubahan atau pengetahuan yang
baru.
2. Wawancara
0
Moh. Nazir, Metode Penelitian. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hlm 211
39
data yaitu menggunakan teknik wawancara terstruktur. Oleh karena itu dalam
b. Guru Ustmani
Samarinda
3. Dokumentasi
3) Struktur organisasi
E. Analisis Data
periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban hasil wawancara. Bila jawaban hasil wawancara setelah dianalisis terasa
belum memuaskan maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi hingga tahap
tertentu dan memperoleh data yang kredibel yaitu jawaban tersebut dipercaya dan
bisa dipertanggungjawapkan. Menurut Miles dan Huberman 1984 yang dikutip oleh
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data
penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid,
reliabel, dan objektif. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda dari data
yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian.0
0
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Cet. 16 (Bandung: Alfabeta,
2012), hlm 231
0
41
1. Tringulasi
dari berbagai sumber dengan berbagai cara yang dilakukan dan berbagai
waktu dan alat yang berbeda. Cara yang ditempuh peneliti yaitu
2. Meningkatkan Ketekunan
secara rinci sampai pada suatu titik sehingga pemeriksaan tahap awal dari
4. Member Chek
datta yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
analisis data dan tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang
lapangan.
benar valid.
BAB IV
peserta kurang lebih 50 orang dan hingga saat ini Bilal telah
Qur’an.
b. Profil Lembaga
Kota/Kabupaten
0
Profil lembaga SIMAQ, hlm 1
47
Peserta
Akademi.0
1) Program Tahsin
mengenal huruf Al- Qur’an atau baru belajar. Level Pra Tahsin,
0
Profil Lembaga Simaq, 2021
0
Profil Lembaga Simaq, 2021
48
2) Program Tahfidz
3) Program Privat
4) Program Event
Pengajar Al-Qur’an.0
Zulkarnain, S.T
4. Managaer Program
0
Profil
0
Profil SIMAQ Samarinda ( Sumber data SIMAQ : 2022)
50
pengajar anak.
0
Profil SIMAQ Samarinda ( Sumber data SIMAQ : 2022)
51
Dewasa Ikhwan 68 64 64 64
Dewasa Akhwat 123 121 106 106
Anak - Anak - 31 30 33
0
Profil SIMAQ Samarinda ( Sumber data SIMAQ : 2022)
52
Jumlah Jumlah
No Tempat Meja Papan Alamat
Tulis
Samarinda)
Indah
Samarinda
0
Profil SIMAQ Samarinda ( Sumber data SIMAQ : 2022)
53
Samarinda
Samarinda.
berikut :
semua kalangan”.0
Dari hasil wawancara tersebut, dapat dilihat bahwa metode
0
Hasil obeservasi ustadz Fajar ( Jum’at, 19 september 2022 )
0
Hasil wawancara ustadzah laili ( Sabtu, 29 Oktober 2022 )
55
individual”0
Setelah masuk ke pembukaan dan inti pembelajaran maka setelah
“ satu kelas itu tidak boleh lebih dari 10 orang, kita betul –
betul 1 guru untuk 5-10 orang aja jadi lebih intensif,
kondusif dan terpusat sehingga membuat keberhasilan
dalam mengajarkan Al Qur’an kepada para santri” 0
Peneliti bertanya kepada Umar kelas buku 2, bagaimana belajar Al
Qur’an di kelas :
0
Hasil wawancara ustadz Irwan (Senin, 26 Oktober 2022 )
0
Hasil wawancara adik zahid ( Selasa, 1 November 2022)
0
Hasil wawancara ustadz Fajar ( Jum’at, 19 september 2022 )
0
Hasil wawancara adek umar ( 1 November 2022)
57
Menjawab :
laili :
Rahmayanti 80 Lulus
2.
0
Hasil wawancara Ustadz Zul ( 19 Oktober 2022 )
0
Data Hasil Pengetesan SIMAQ Samarinda
59
Samarinda0
No Tingkatan Deskripsi
1 Kurang mampu dalam membedakan huruf
hijaiyah dan masih kesulitan dalam pelafalan
Rendah 75
makhorijul huruf belum sesuai dengan kaidah
yang baik dan benar.
2 Pada tingkatan sedang peserta didik dengan nilai
75-80 sudah cukup mampu dalam membedakan
Sedang 80
huruf hijaiyah dan pelafalan yang belum
maksimal
3 mampu dalam membedakan huruf hijaiyah dan
Tinggi 85 sangat baik dalam menerapkan makhorijul
huruf sesuai dengan kaidah yang baik dan benar
materi yang disampaikan oleh guru. Jika terdapat siswa yang masih belum
0
Data Pengetesan SIMAQ Samarinda
0
Hasil obeservasi ustadz Fajar ( Jum’at, 19 september 2022 )
60
Qur’an serta hafalan-hafalan doa, dengan begitu
C. Pembahasan
Samarinda.
No Kegiatan Deskripsi
a. Menerangkan materi
b. Bertalaqqi dan murid mengikuti
satu persatu
3. Inti pembelajaran
c. Pemahaman dengan Latihan
Bersama – sama.
d. Klasikal bersama - sama
a. Guru menyampaikan hasil
pembelajaran yang telah
4. Penutup dilaksanakan,
b. Doa penutup
c. Diakhiri dengan salam.
santri.
simak murni.0
selain itu kehadiran anak yang sering tidak lengkap juga menjadi
Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Usia Dini, (UIN Sunan Kalijaga ”
65
materi pelajaran.
tajwid sesuai dengan aturan yang ada, lancar dan sempurna. Hasil
makhraj huruf.
benar.0
pengulangan jilid.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
khusus dimulai dari jam 16.00 sampai 17.30 yang meliputi pembukaan,
rendah. Peserta didik dengan tingkatan tinggi yaitu nilai 80-85 mampu
makhorijul huruf sesuai dengan kaidah yang baik dan benar. Hal
tersebut dilakukan Ustadzah dengan ketat dan tegas dalam tes atau
69
sedang peserta didik dengan nilai 75-90 sudah cukup mampu dalam
B. Saran
atau masukan yang mungkin dapat berguna bagi pihak Bimbingan Belajar
lagi.
tempatnya.