Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aceng Muhyan

NIM : 2111000908
Program : Megister Pendidikan Agama Islam
Kelas :B
Semester :2

10 KATA KUNCI (KEYWORDS) MATERI KULIAH PERTEMUAN KE-12


1. Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk/jenis penelitian diantara jenis-jenis yang
lain. Kita bisa menggunakan jenis penelitian yang berbeda untuk mencapai tujuan yang
berbeda pula.
2. Tujuan penelitian tindakan :
 Untuk melihat perbedaan-perbedaan antara satu jenis penelitian dengan penelitian yang
lain,
 Untuk mengetahui ciri-ciri utama penelitian tindakan.
3. Ciri-ciri umum penelitian :
1. Setiap jenis penelitian mengidentifikasi isu penelitian
2. Setiap jenis penelitian mengidentifikasi tujuan-tujuan penelitian
3. Setiap jenis penelitian akan menetapkan rancangan/desain penelitian/rencana penelitian
4. Semua jenis penelitian pasti menyediakan perangkat bagaimana memperoleh data
5. Semua jenis penelitian akan menetapkan kriteria dan standar penilaian
6. Semua jenis penelitian akan menyediakan perangkat bagaimana memperoleh kesimpulan,
bagaimana memperoleh bukti dan data
7. Semua jenis penelitian memiliki/membuat klaikebenaran/pengetahuan
8. Semua jenis penelitian mengajukan klaim kritik
9. Semua jenis penelitian menjelaskan signifikasi suatu kerja penelitian
10. Semua jenis penelitian akan menyediakan kerangka cara bagaimana temuan-temuan
disebarkan/didesiminasikan
11. Setiap jenis penelitian selalu menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang sekarang ada.
4. Tradisi penelitian pada umumnya membedakan tentang bagaimana mereka
mempersepsi/memandang posisi dari peneliti, hubungan peneliti dengan yang diteliti, proses
penemuan pengetahuan/kebenaran dan untuk apa pengetahuan digunakan setelah proses
penelitian.
5. 4 asumsi tindakan kelas :
1. Asumsi ontologis
2. Asumsi epistemologi
3. Asumsi metodologis
4. Tujuan-tujuan sosial dari penelitian-penelitian tindakan
6. Asumsi ontologis = pandangan ontologis kita akan berpengaruh terhadap bagaimana kita
melihat diri kita sendiri dalam hubungannya dengan yang lain
7. Komitmen-komitmen ontologis/asumsi-asumsi ontologis yang mendasari penelitian
kelas mencakup :
1. Penelitian tindakan terikat oleh nilai
2. Penelitian tindakan adalah penelitian yang didasari oleh komitmen moral
3. Penelitian tindakan memandang diri sendiri sebagai subjek dalam hubungannya dengan
orang lain dalam konteks sosial
8. Asumsi epistemologis = epistemologi itu berhunbungan dengan bagaimana kita mengetahui
pengetahuan. Asumsi-asumsi epistemologis yang mendasari penelitian mencakup :
1. Objek dari penyelidikan, objek dari penyelidikan pertanyaannya adalah saya/saya
sendiri/aku
2. Pengetahuan adalah sesuatu yang tidak pasti
3. Penciptaan pengetahuan adalah proses kolaboratif. Pengetahuan diciptakan bukan hasil
interpretasi sepihak peneliti, penelitian adalah proses kolaboratif

Peneliti tradisional/mainstrim memiliki sejumlah asumsi :


1. Ada jawaban untuk segala sesuatu, diluar sana ada sesuatu menunggu untuk ditemukan
2. Pengetahuan bisa ditemukan melalui metodologi spesifik
3. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan selalu fix untuk semua waktu, semua jawaban yang
posible adalah kompotible dan spadan

9. Asumsi metodologis = metodologis mengacu pada cara penelitian dilakukan. Bagaimana


penelitian dilakukan, bagaimana data diperoleh, bagaimana kita bisa mengakses sumber
penelitian, bagaimana kita mengumpulkan data, bagaiman kita membuat instrument.

Asumsi-asumsi metodologi utama dari penelitian tindakan mencakup :


1. Penelitian tindakan dilakukan oleh para praktisi yang memandang dirinya sebagai agen
2. Metodologi adalah sesuatu yang terbuka dan berkembang
3. Tujuan dari penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki, memberdayakan,
menyempurnakan mutu, memecahkan masalah, mengadvokasi, menyadarkan.
10. Asumsi sosial = tujuan sosial mengacu pada mengapa kita melakukan penelitian, mencakup:
1. Penelitian tindakan bertujuan untuk meningkatkan/memperbaiki praktek di tempat kerja
melalui peningkatan pembelajaran.
2. Mempromosikan evaluasi demokratis dari pembelajaran dan praktek pembelajaran yang
sekarang ada
3. Menciptakan susunan sosial yang baik dengan cara mempengaruhi formasi sosial
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai