TENTANG
Disusun oleh:
NIM:2021100012288
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan
dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik baiknya.
Makalah tentang Prinsip Pendidikan Islam ini disusun sebagai salahsatu syarat dalam
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Tafsir tarbawi. Demikian pula kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi substansi
maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dansaran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan
harapan sebagai masukan dalamperbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya.
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………………......
3. Tujuan…………………………………………………………………………………………….
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….
1 kesimpulan…………………………………………………………………………………………..
2. daftar pustaka………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci Al-Qur’an dan sunnah
Rasulullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan
Islam sebagai sebauah disiplin ilmu harus membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh
dari apa yang kita harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidikan Islam memberikan kontribusi terhadap
pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan maksimal. Salah satu
faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterpakannya sebuah prinsip sebagai dasar dalam
pendidikan.
Seringkali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip tidak dijadikan sebagai dasar
atau pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam pencapaian tujuan yang digarapkan dalam
pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip sangatlah penting dan urgent. Oleh karena itu, dalam makalah ini
kami akan mencoba sedikit memaparkan tentanng bagaimana sebuah prisnip-prinsip pendidikan islam sebagai
Dalam prespektif pendidikan Islam, tujuan hidup seorang muslim pada hakekatnya adalah mengabdi kepada
Allah. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk
mencapai derajat yang bertaqwa disisinya.Untuk mengaktualisasikan tujuan tersebut seorang pendidik
bertanggungjawab mengantarkan peserta didik kearah tujuan tersebut, yaitu dengan menjadikan sifat-sifat Allah
menjadi sebagian karakteristik kepribadiannya. Untuk itu, keberadaan pendidik dalam dunia pendidikan sangat
krusial.
2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang menjadi rumusan masalah antara lain :
a. Apa pengertian prinsip dan pendidikan islam ?
b. Apa Saja Perinsip-perinsip pendidikan agama islam ?
c. Apa Saja Landasan Prinsip-Prinsip Metodoogis Pendidikan Islam ?
d. Apa Sajakah Analisis Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam ?
3. Tujuan
Dengan melihat Rumusan Masalah di atas maka yang menjadi tujuan makalah ini adalah
untuk mengetahui :
a. pengertian prinsip dan pendidikan islam
b. Perinsip-perinsip pendidikan agama islam
c. Landasan Prinsip-Prinsip Metodoogis Pendidikan Islam
d. Analisis Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Prinsip
Prinsip berasal dari kata principle yang bermakna asal, dasar, prinsip sebagai dasar pandangan dan
keyakinan, pendirian seperti berpendirian, mempunyai dasar atau prinsip yang kuat. Adapun dasar
dapat diartikan asas, pokok atau pangkal (sesuatu pendapat aturan dan sebagainya). Dengan demikian
prinsip dasar pendidikan Islam bermakna pandangan yang mendasar terhadap sesuatu yang menjadi
sumber pokok sehingga menjadi konsep, nilai dan asas bangunan pendidikan Islam.
Adapun sumber nilai dalam Islam adalah al-Quran dan sunnah Rasul. Karena banyaknya nilai yang
terdapat dalam sumber tersebut, maka dipilih dan diangkat beberapa di antaranya yang dipandang
fundamental dan dapat merangkum berbagai nilai yang lain, yaitu tauhid, kemanusiaan, kesatuan umat
manusia, keseimbangan, rahmatan lil’alamin.
Dengan demikian, pendidikan Islam sangat ideal terutama dikarenakan memperhatikan kebersamaan,
pengembangan diri, masyarakat, menggalakkan ilmu, dilakukan secara manusiawi, menyeluruh dan
selalu berupaya meningkatkannya.
Prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam adalah aspek-aspek fundamental yang menggambarkan dasar
dan tujuan pendidikan Islam sehingga ia membedakannya dengan pendidikan non-Islam.
Prinsip¬prinsip dasar pendidikan Islam itu meliputi:
a. Prinsip Integral
Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains dan agama. Keduanya harus
terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk
manusia. Allah pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya. Hukum-
hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan pedoman hidup dan hukum-hukum untuk
kehidupan manusia telah ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup
akidah dan syariah.
Dalam ayat Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan, Allah memerintahkan agar mansuia untuk
membaca yaitu dalam QS Al-‘Alaq ayat-1-5. Dan ditempat lain ditemukan ayat yang menafsirkan
perintah membaca tersebut, seperti dalam Firman Allah QS Al-Ankabut:
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) (QS. Al-Ankabut : 45)
Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur’an yang harus dibaca. Ia merupakan ayat yang
diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur’aniyah) Selain itu, Allah memerintahkan agar manusia membaca
ayat Allah yang berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain,
“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi”(QS. Yunus : 101)
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar manusia membaca Al-Qur’an
(ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah
satu jenis ayat yang dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara
terpadu (integral)
b. Prinsip Seimbang
Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara berbagai aspek yang meliputi
keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan
sesama manusia, hak dan kewajiban.
Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi perhatian. Rasul
diutus Allah untuk mengajar dan mendidik manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam
itu. implikasinya pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. hal ini senada dengan FirmanAllah SWT:
“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (Al-Qashas : 77)
5. Prinsip Terbuka
Dalam Islam diakui adanya perbedaam manusia. Akan tetapi, perbedaan hakiki ditentukan oleh amal
perbuatan manusia (QS, Al-Mulk : 2), atau ketakwaan (QS, Al-Hujrat : 13). oleh karena itu,
pendidikan Islam pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, dan universal. menurut Jalaludin yang
dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan pendidikan Islam ditandai dengan
kelenturan untuk mengadopsi unsur-unsur positif dar luar, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original (shalih), yang bersumber pada Al-
Qur’an dan Hadist.
Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan tingkah laku karena setiap orang
akan berbuat sesuai dengan keadaanya masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof.
Dr. H. Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan Islam sepanjangs sejarahnya telah memlihara
perbedaan individual yang dimilki oleh peserta didik.
Prinsip ini dapat dijabarkan dari sabda Nabi Muhammad saw. Kepada sahabat beliau,yagn diutus untuk
melakukan dakwah kepada gubernur Romawi di Damaskus, yaitu Mu’azd jabal dan Musal Al-Asy’ary,
sebagai berikut ;
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (Al –Baqarah :
185 )
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu”. ( Ali Imran : 159 )
“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar
dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat
Nabi): "Apakah yang dikatakannya tadi?" mereka Itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka
oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka”. ( Al Muhammad : 16 )
Guru mendorong manusia didik untuk membuk diri terhdap segala hal atau bahan–bahan pelajaran
yang disajikan mereka, sehingga mereka dapat menyerpnya menjadi bahan apresepsi dalam pikirannya.
Dalam kitab suci al- quran terdapat bayak firman Allah yang mendorong manusia untuk membuika
hati dan pikiranya, perasannya, pendengaran, dan pengelihatannya untuk menyerap pesan-pesan yang
difirmankan Allah keoada mereka, sehingga apa yang mereka serap sebagai pesan-pesan itu akan
diminta pertanggungjawabanya dihadapannya.
5. Prinsip Pemberian Pengetahuan Yang Baru
Minat da perhatian anak didik harus diarahkan kepada bahan-bahan pengetahuan yang baru bagi
mereka. Dalam ajaran Islam terhadap prinsip pembaharuan dalam belajar, baik tentang fenomena-
fenomena alamiah maupun fenomena yang terdapat dalam diri mereka sendiri. Seperti studi tentang
alam sekitar yang mengandung ilmu-ilmu baru.
Firman Allah yang mendorong manusia untuk menciptakan ilmu-ilmu alam dan biologi sera psikologi
tersebut dalam Al-Qur’an sebagai berikut :
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi
dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” ( Fusahilat : 53 )
Anak didik dapat memperoleh contoh bagi prilakunya melalui pengamatan dan peniruan yang tepat
guna dalam pross belajar mengajar, misalnya seperti firman Allah :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”. ( al-
ahzab : 21 )
Mengenai prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dapat ditinjau dari beberapa aspek dalam perumusan
prinsip tersebut yaitu :
1) Pendidikan Islam tidak mengenal antara pemisahan pendidikan sains dengan agama.
2) Pandangan Islam yang menyeluruh terthadap semua aspek kehidupan mewujudkan adanya
keseimbangan
3) Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam tujuan-tujuan, kurikulum dan
metode-metodenya, tetapi berupaya untuk selalu memperbaharuhi diri dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
4) Pendidikan Islam hendaklah meliputi seluruh aspek keperibadian manusia dan melihat manusia
dengan pandangan yang menyeluruh dari dan aspek jiwa, badan dan akal, sehingga nantinya
pendidikan Islam mampu diarahkan pada pendidikan jasmani, pendidikan jiwa dan pendidikan akal.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan.
Dari pemaparan dia atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa ilmu pendidikan islam sebagai sebuah
disiplin ilmu harus senantiasa berpegang kepada prinsip-prinsip pendidikan islam yang bersumber dari
al-Qur’an, hadist, ijma dan qiyas. Hal itu disebabkan, karean apabila sebuah disiplin ilmu tidak memilki
prinsip khsusuya prinsip pendidikan Islam tersebut, maka dikahawatirkan akan terjadinya sekularisasi
dan liberalisasi pendidikan.
Pendidikan Islam sebagai disiplin ilmu juga harus senantiasa mampu mengilmiahkan wawasan
atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-sumber pokoknya dengan bantuan
dari pendapat para sahabat dan ulama/ilmuwan muslim. Oleh karenanya kita sebagai insan akademika
yang terdapat dalam sebuah lembaga pendidikan harus lebih mengoptimalkan daya fikir dan mental
untuk menatap pendidikan ke depan yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisidan Moderenisasi Menuju Milinium Baru, Jakarta :
Kalimah, 2001
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2009
Arifin, H.M, Kapita Selekta Pendidikan (Islam &Umum), Jakarta: Bumi Aksara, 2000
Ramayulis & Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Telaah sistem pendidikan dan pemikiran
para tokohnya), Jakarta: Kalam Mulia, 2010
Abdullah, Boedi, Filsafat Ilmu (Kontempalsi Filosofis tentang Seluk-Beluk Sumber dan Tujuan
Ilmu Pengetahuan), Bandung: CV Pustaka, 2009
Poerwadinta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976
M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarya: Pustaka Pelajar, 1996
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1992
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997
Achmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 1992
M. Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Alih Bahasa Bustami A. Gani dan
Djohar Bahry, Jakarta: Bulan Bintang, 1970