Anda di halaman 1dari 5

Resume Bimbingan Konseling

Nama : Laila Ukhtia Hazizi


NIM : 18075158
Mata Kuliah : Bimbangan Konseling
Dosen : Dra. Yulidar Ibrahim, Kons

KEGIATAN PENDUKUNG BK

A. Pengertian Kegiatan Pendukung BK


Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan
tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun
dilingkungan sekitarnya.
Kegiatan ini dimaksudkan agar para pembimbing dan dosen lebih mudah
memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi klien. dengan kegiatan
pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang akurat yang dihadapi oleh
seorang klien.
B. Macam – Macam Kegiatan Pendukung BK
Ada 5 macam kegiatan pendukung bimbang dan konseling :
1. Aplikasi Instrumental
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran
dengan memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan,
disikapi dan digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam
bentuk layanan konseling. Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung
penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung mulai dari
perencanaan program, penetapan inidividu, menetapkan materi layanan,
sebagai bahan evaluasi dan pengembangan program.
Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan
jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program,
penetapan inidividu, menetapkan materi layanan, sebagai bahan evaluasi dan
pengembangan program.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah :
a. Perencanaan Menetapkan objek yang akan diukur, menetapkan subjek,
menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan
fasilitas, menyiapkan kelengkapan administrative.
b. Pelaksanaan Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi
instrumentasi, mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi,
mengolah jawaban intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah
penggunaan hasil intrumen.
c. Evaluasi dan Analisis Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur,
melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi.
Serta menganalisis dengan Menetapkan norma/standar analisis,
melakukan asanalisis dan menafsirkan hasil analisis.
d. Tindak Lanjut Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi
instrumentasi, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan
melaksanakan tindak lanjut. Dan juga menyusun laporan aplikasi
instrumentasi, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
2. Himpunan Data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi
pemahaman. Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi:
Menghimpun data, mengembangkan data dan menggunakan data.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah :
a. Perencanaan Menetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumber-
sumbernya, menetapkan bentuk himpunan data, menetapkan dan manata
fasilitas, menetapkan mekanisme pengisian, pemeliharaan dan
penggunaan serta menyiapkan kelengkapan administrative.
b. Pelaksanaan Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan
klasifikasi, memanfaatkan data, memelihara dan mengembangkan HD.
c. Evaluasi dan Analisis Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan
fasilitas yang digunakan, memerikasa kelengkapan, keakuratan,
keaktualan dan kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis terhadap
hasil evaluasi berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan,
kemanfaatan dan efisiensi penyelenggaraannya.
d. Tindak Lanjut Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data
yang mencakup: bentuk, klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan,
keakuratan, ketepatan dan keaktualan data, kemanfaatan data,
Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun harus dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
3. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua
sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan
membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan
permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi pemahaman
dan pengentasan.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah :
a. Perencanaan Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan
klien akan KR, menyiapkan data dan informasi yang akan
dikomunikasikan dengan keluarga, menetapkan materi KR dan
meyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan Pelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana
pelaksanaan KR, melakukan KR berupa: Bertemu anggota keluarga
(ortu/wal), Membahas masalah klien, Melengkapi data, Mengembangkan
komitmen, Menyelenggarakan konseling keluarga , dan merekam dan
menyimpulkan hasil KR
c. Evaluasi dan Analisis Mengevaluasi proses pelaksanaan KR,
mengevaluasi kelengkapan dan keakurautan data hasil KR serta
komitmen ortu/wali, mengevaluasi penggunaan data dalam rangka
pengentasan masalah klien. Dan menganalisis terhadap efektifitas
penggunaan hasil KR terhadap penanganan kasus.
d. Tindak Lanjut Tindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah
perlu dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan
tindak lanjut layanan dengan menggunakan hasil KR yang lebih lengkap
dan akurat.
4. Konfrensi Kasus
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan
peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan
membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat
terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Kegiatan
konferensi kasus memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan serta tidak
menyinggung klien.
Operasionalisme dalam kegiatan ini adalah :
a. Perencanaan Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan
mendapat persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta
pertemuan harus diyakinkan oleh konselor dan memiliki sikap yang
teguh untuk merahasiakan segenap aspek dari kasus yang dibicarakan.
b. Pelaksanaan Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh
peserta dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka ketahui
dan mengembangkan pikiran untuk memecahkan masalah siswa.
c. Analisis dan Evaluasi Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang
sukses apabila konselor memperoleh data atau keterangan tambahan
yang amat berarti bagi pemecahan masalah siswa dan terbangunnya
komitmen seluruh peserta pertemuan untuk menyokong upaya
pengentasan masalah siswa.
d. Tindak Lanjut Seluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan
secara rapi oleh konselor dan sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk
menunjang jenis-jenis layanan masalah siswa yang bersangkutan.
5. Alih Tangan Kasus
Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien
dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten,
seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih
tepat dan tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih
kompeten. Fungsi kegiatan ini adalah pengentasan.
Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih tangan kasus ini adalah :
a. Perencanaan Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien
akan ATK, menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan
materi ATK dan kelengkapan administratif.
b. Pelaksanaan Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait
dan mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.
c. Evaluasi dan Analisis Membahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari
ahli lain dan analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap
pengentasan masalah klien. Serta Melakukan analisis terhadap efektifitas
ATK terhadap pengentsan masalah klien secara menyeluruh.
d. Tindak Lanjut Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan
layanan lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan
ATK ke ahli lain lagi. Serta Menyusun laporan kegiatan ATK,
menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

Anda mungkin juga menyukai