Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Memahami Kegiatan Pendukung BK


Bimbingan dan Konseling

DISUSUN OLEH :

REDHA NUZUL FAJRI ( 18067015 )

Dosen Pembimbing : Mursyid Ridha, S.Ag, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
A. Pengertian Memahami Kegiatan Pendukung BK
Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling adalah usaha untuk
mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan keterangan
tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun dilingkungan
sekitarnya.
Kegiatan ini dimaksudkan agar para pembimbing dan dosen lebih mudah
memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi klien. dengan kegiatan
pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang akurat yang dihadapi oleh
seorang klien.
B. Macam – Macam Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

a. Aplikasi Instrumentasi
Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan
memakai alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan
digunakan untuk memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling.
Yang perlu diperhatikan dalam aplikasi instrumentasi ini adalah: a). Materi yang
hendak diungkapkan, b). bentuk instrument yang hendak digunakan.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah
1) PerencanaanMenetapkan objek yang akan diukur, menetapkan subjek,
menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan fasilitas,
menyiapkan kelengkapan administrative.
2) PelaksanaanMengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi instrumentasi,
mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi, mengolah jawaban intrumen,
menafsirkan dan menetapkan arah penggunaan hasil intrumen.
3) Eveluasi dan AnalisisMenetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur,
melaksanakan evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi. Serta
menganalisis dengan Menetapkan norma/standar analisis, melakukan asanalisis dan
menafsirkan hasil analisis.
4) Tindak LanjutMenetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi,
mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan tindak lanjut. Dan juga
menyusun laporan aplikasi instrumentasi, menyampaikan laporan dan mendokumentasi
laporan.

b. Himpunan Data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Konselor sebagai
penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi: Menghimpun data, mengembangkan data
dan menggunakan data
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah
1) PerencanaanMenetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumber-sumbernya,
menetapkan bentuk himpunan data, menetapkan dan manata fasilitas, menetapkan
mekanisme pengisian, pemeliharaan dan penggunaan serta menyiapkan kelengkapan
administrative.
2) PelaksanaanMemetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan klasifikasi,
memanfaatkan data, memelihara dan mengembangkan HD.
3) Evaluasi dan AnalisisMengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas
yang digunakan, memerikasa kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan kemanfaatan HD,
serta melaksanakan analisis terhadap hasil evaluasi berkenaan dengan kelengkapan,
keakuratan, keaktualan, kemanfaatan dan efisiensi penyelenggaraannya.
4) Tindak LanjutDalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang
mencakup: bentuk, klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan, keakuratan, ketepatan
dan keaktualan data, kemanfaatan data, Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun
harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan
konseling.

c. Konfrensi Kasus
adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu
pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Tujuan konferensi
kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang
terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan
permasalahan klien.
Operasionalisme dalam kegiatan ini adalah :
1)PerencanaanKonferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta pertemuan harus diyakinkan
oleh konselor dan memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan segenap aspek dari
kasus yang dibicarakan.
2)PelaksanaanKonselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh peserta
dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka ketahui dan mengembangkan
pikiran untuk memecahkan masalah siswa.
3)Analisis dan EvaluasiHasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses
apabila konselor memperoleh data atau keterangan tambahan yang amat berarti bagi
pemecahan masalah siswa dan terbangunnya komitmen seluruh peserta pertemuan untuk
menyokong upaya pengentasan masalah siswa.
4)Tindak LanjutSeluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan secara rapi
oleh konselor dan sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk menunjang jenis-jenis
layanan masalah siswa yang bersangkutan.

d. Kunjungan Rumah
Merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan
komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah
klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk
mengentaskan permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi
pemahaman dan pengentasan.

Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah


1) PerencanaanMenetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan
KR, menyiapkan data dan informasi yang akan dikomunikasikan dengan keluarga,
menetapkan materi KR dan meyiapkan kelengkapan administrasi.
2) PelaksanaanPelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana pelaksanaan
KR, melakukan KR berupa: Bertemu anggota keluarga (ortu/wal), Membahas masalah
klien, Melengkapi data, Mengembangkan komitmen, Menyelenggarakan konseling
keluarga , dan merekam dan menyimpulkan hasil KR
3) Evaluasi dan AnalisisMengevaluasi proses pelaksanaan KR, mengevaluasi
kelengkapan dan keakurautan data hasil KR serta komitmen ortu/wali, mengevaluasi
penggunaan data dalam rangka pengentasan masalah klien. Dan menganalisis terhadap
efektifitas penggunaan hasil KR terhadap penanganan kasus.
4) Tindak LanjutTindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah perlu
dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut layanan
dengan menggunakan hasil KR yang lebih lengkap dan akurat. Serta menyusun laporan
KR, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

e. Terapi kepustakaan
Terapi kepustakaan: penyembuhan. Tampilan kepustakaan berupa bantuan
layanan untuk memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang
dialami  klien. Layanan ini memandirikan klien untuk mencari dan memanfaatkan sendiri
bahan-bahan yang ada di pustaka sesuai dengan kebutuhan.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah
a.       Persiapan
Menyampaikan perlunya tampilan kepustakaan, menetapkan  bahan-bahan
tampilan kepustakaan, menyiapkan klien  untuk mengakses bahan-bahan yang
dibutuhkan, menetapkan waktu kegiatan dan menetapkan pembicaraan terhadap hasil
yang diperoleh dari tampilan kepustakaan.
b.       Monitoring pelaksanaan
Dapat dilaksanakan secara tidak langsung (klien dimandirikan) dan secara
langsung dimana peserta layanan ditugaskan menyiapkan diri dengan bahan  atau topic
tugas tertentu
c.       Evaluasi  dan tindak lanjut.
Terlaksana pada kegiatan layanan yang berlanjut, terutama  layanan dengan
kontrak sambil dilaksanakan evaluasi.

f. Alih Tangan Kasus


Alih Tangan KasusAlih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk
memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami
klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti
kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas
permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.
Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih tangan kasus ini adalah
1) PerencanaanMenetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan
ATK, menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan materi ATK dan
kelengkapan administratif.
2) PelaksanaanMengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.
3) Evaluasi dan AnalisisMembahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari ahli
lain dan analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap pengentasan masalah
klien. Serta Melakukan analisis terhadap efektifitas ATK terhadap pengentsan masalah
klien secara menyeluruh.
4) Tindak LanjutTindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan
lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan ATK ke ahli lain lagi. Serta
Menyusun laporan kegiatan ATK, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.

Anda mungkin juga menyukai