Anda di halaman 1dari 9

BIMBINGAN DAN KONSELING

Kegitan pendukung BK (lanjutan)

DISUSUN OLEH:

YENI MAILITA 1710205006

Dosen Pengampu :

Nanang Aria Sandika,S.PdI.,M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

1441 H/ 2021M
Kegiatan pendukung
bk (lanjutan)

Tampilan
Konferensi kasus Alih tangan
kepustakaan
kasus
A. Pengertian Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling adalah usaha untuk


mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien) dan
keterangan tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah,
ataupun dilingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar para
pembimbing dan dosen lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta
masalah yang dihadapi klien. dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan
terkumpul data-data yang akurat yang dihadapi oleh seorang klien.1

B. Macam-Macam Kegiatan Bimbingan dan Konseling

1. Konferensi Kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta


didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.
Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien
dalam rangka pengentasan permasalahan klien. Kegiatan konferensi kasus
memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan serta tidak menyinggung klien.
Operasionalisme dalam kegiatan ini adalah :
1.) Perencanaan
Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta pertemuan harus
diyakinkan oleh konselor dan memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan
segenap aspek dari kasus yang dibicarakan.
2). Pelaksanaan

1
Drs. Dewa Ketut Sukardi, MB, MM. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Di Sekolah. Penerbit Rineka Cipta, 2006 Hal. 74
Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh peserta
dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka ketahui dan
mengembangkan pikiran untuk memecahkan masalah siswa.

3). Analisis dan Evaluasi


Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses apabila
konselor memperoleh data atau keterangan tambahan yang amat berarti bagi
pemecahan masalah siswa dan terbangunnya komitmen seluruh peserta pertemuan
untuk menyokong upaya pengentasan masalah siswa.2

2. Tampilan kepustakaan
Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.
Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam
memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami
dan dibahas bersama konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri
pada umumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor
dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien secara mandiri mengunjungi
perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di
perpustakaan sesuai dengan keperluan. Tampilan kepustakaan merupakan kondisi
sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa
bantuan konselor.

3. Alih tangan kasus


Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien
dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten,
seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan
2
Drs. Dewa Ketut Sukardi, MB, MM. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
Di Sekolah. Penerbit Rineka Cipta, 2006 Hal. 78
tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan
tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kompeten.
Fungsi kegiatan ini adalah pengentasan. Sebelum di-ATK-kan maka Konselor
hendaknya memperhatikan keadaan kenormalan klien dan subtansi masalah klien.
Yang harus dipertimbangkan dalam Alih tangan kasus ini adalah karena masalah
yang ada bukan lagi wewenang Konselor. Konselor melakukan kontak awal
dengan ahli lain, melalui cara yang cepat dan tepat. Jika ditanggapi positif oleh
ahli lain yang dihubungi, maka klien bertemu dengan ahli lain tersebut dengan
membawa surat pengantar jika diperlukan. Operasionalisasi yang perlu dilakukan
dalam Alih tangan kasus ini adalah
1). Perencanaan
Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan ATK,
menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan materi ATK dan
kelengkapan administratif.
2). Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.3
3). Evaluasi dan Analisis
Membahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari ahli lain dan
analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap pengentasan masalah
klien. Serta Melakukan analisis terhadap efektifitas ATK terhadap pengentsan
masalah klien secara menyeluruh.
4). Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan
lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan ATK ke ahli lain
lagi. Serta Menyusun laporan kegiatan ATK, menyampaikan laporan.

DAFTAR PUSTAKA

3
Drs. Ridwan, M.Pd. Penanganan Efektif. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah. Penerbit Pustaka
Pelajar. Hal. 91
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta :
Depdiknas Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung :
PT Rosda Karya Remaja. Dewa Ketut Sukardi, Drs, MBA, MM, 2006, Pengantar
Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: Rineka
Cipta
PERTANYAAN ESSAI DAN JAWABAN

1.Coba anda jelaskan Pengertianalih tangan kasus dan tampilan kepustakaan !


Jawab:
Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan
yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan
memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti
kepada guru mata pelajaran atau konselor.
Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka
yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan
sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan
2. sebutkan dan jelaskan Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih
tangan kasus !
Jawab:

1). Perencanaan
Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan ATK,
menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan materi ATK dan
kelengkapan administratif.
2). Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.
3). Evaluasi dan Analisis
Membahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari ahli lain dan
analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap pengentasan masalah
klien. Serta Melakukan analisis terhadap efektifitas ATK terhadap pengentsan
masalah klien secara menyeluruh.
4). Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan
lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan ATK ke ahli lain
lagi. Serta Menyusun laporan kegiatan ATK, menyampaikan laporan.

Jawab:
3. jelaskan pengertian dari konferensi kasus !
Jawab :
Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta
didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat
memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

SOAL PILIHAN GANDA DAN JAWABAN

1. Dibawah ini yang bukan macam-macam pendukung BK lanjutan adalah …


A. Konferensi kasus
B. Tampilan kepustakaan
C. Alih tangan kasus
D. Himpunan Statistik
Jawab : D
2. Dibawah ini yang bukan Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih
tangan kasus ini adalah ...
A. perencanaan
B. wawancara
C. pelaksanaan
D. tindak lanjut
Jawab : B
3. Di bawah ini yang bukan alat pendukung kepustakaan adalah…
A. memperkuat klien
B. memperkaya klien
C. membantu klien
D. tindak lanjut
Jawab : D

4. Di bawah ini yang merupakan tujuan dari konferensi kasus kasus adalah …

A. memperhatikan keadaan kenormalan klien dan subtansi masalah klien


B. kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas
atas permasalahan yang dialami klien
C. untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang
terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien
D. diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau
klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan
memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai
dengan keperluan.
Jawab : D

4. Di bawah ini yang merupakan tujuan dari konferensi kasus kasus adalah …

A. kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas
atas permasalahan yang dialami klien
B. untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang
terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien
C. diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau
klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan
memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai
dengan keperluan.
D. Memperhatikan keadaan kenormalanklien dan substansi masalah klien.

Jawab : C

Anda mungkin juga menyukai