Penulis
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pendukung pada umumnya ditujukan secara
langsung untuk memecahkan masalah klien melainkan untuk
memungkinkan diperolehnya data dan keterangan lain serta
kemudahan-kemudahan atau komitmen yangakan membantu
kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap
klien. Kegiatan pendukung ini umumnya dilaksanakan tanpa
kontak langsung dengan sasaran.
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi
kegiatan aplikasi instrumen bimbingan konseling, himpunan data,
kunjungan rumah, konferensi kasus, tampilan kepustakaan, dan
alih tangan kasus. Semua jenis kegiatan pendukung dilaksanakan
secara langsung, dikaitkan pada keempat bidang bimbingan, serta
disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan klien.
Hasil kegiatan pendukung dipakai untuk memperkuat satu atau
beberapa jenis layanan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kegiatan pendukung BK?
2. Langkah -langkah kegiatan pendukung BK?
a. Aplikasi instrumenstasi
b. Himpunan data
c. Kunjungan rumah
d. Konferensi kasus
e. Alih tangan kasus
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian kegiatan pendukung BK.
2. untuk mengetahui apa itu aplikasi instrumentasi.
3. untuk mengetahui apa itu himpunan data.
4. untuk mengetahui apa itu kunjungan rumah.
5. untuk mengetahui apa itu konferensi kasus.
6. untuk mengetahui apa itu alih tangan kasus.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Konferensi Kasus
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh
peserta didik (klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri
oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan,
keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya
permasalahan tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi kasus
bersifat terbatas dan tertutup. Dalam konferensi kasus secara
spesifik dibahas permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu
dalam suatu forum diskusi yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait
(seperti guru pembimbing/konselor, wali kelas, guru mata
pelajaran/praktik, kepala sekolah,orang tua, dan tenaga ahli
lainya) yang diharapkan dapat memberikan data dan keterangan
lebih lanjut serta kemudahan-kemudahan bagi teretasnya
permasalahan tersebut.
Pembahasan masalah dalam konferensi kasus juga
menyangkut upaya pengentasan masalah dan peranan masing-
masing pihak dalam upaya yang dimaksud itu. Dengan demikian,
fungsi utama yang diemban oleh konferensi kasus ialah fungsi
pemahaman dan pengentasan.
Tujuan konferensi kasus diantaranya sebagai berikut: Secara
umum tujuan dari konferensi kasus ialah mencari interpretasi
yangtepat dan tindakan-tindakan yang konkret yang dapat diambil.
Atau dengan kata lain konferensi kasus bertujuan untuk mendapat
gambaran yang lebihtepat mengenai diri kasus dengan maksud
untuk memberikan pertolongan kepada kasus tersebut dalam
memecahkan masalahnya.
a. Diperolehnya gambaran yang lebih jelas, mendalam dan
menyeluruh tentang permasalahan klien. Gambaran yang diperoleh
lengkap dan saling sangkut paut data atau keterangan yang satu
dengan yang lainya.
b. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dan yang bersangkutan, sehingga
penanganan masalah itu menjadi lebih mudah dan tuntas.
c. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud
sehingga upaya menanganan itu lebih efektif dan efisien.
Peserta konferensi kasus, konferensi kasus dipimpin oleh ahli
bimbingan yang secara langsung mengenai kasus tersebut. Peserta
lain yang ikut terlibat didalamnya adalah personel yang ada
sangkut pautnya dengan permasalahan yang di hadapi seperti
kepala sekolah, guru-guru bidang studi, wali kelas, petugas
kesehatan (tim medis) dan lain-lainnya.
Kasifikasi masalah konferensi kasus, masalah yang akan
menjadi titik pusat pembahasan dalam konferensi kasus adalah
kasus yang telah dipersiapkan dan diajukan oleh peserta
konferensi kasus. Klasifikasi masalah siswa yang dapat diajukan
dalam pembahasan konferensi kasus salah satu atau beberapa
masalah yang dihadapi siswa di bawah ini:
1. Masalah belajar, yang antara lain berkenan dengan:
a. Kebiasaan belajar yang kurang efektif
b. Kemampuan belajar yang kurang memadai
c. Kesiapsiagaan belajar yang kurang memadai
d. Kondisi lingkungan belajar yang kurang menguntungkan
2. Masalah social pribadi diantaranya:
a. Kekurangharmonisan hubungan antar teman
b. Kekurangserasian hubungan dengan orang tua
c. Kekurangserasian hubungan dengan guru
d. Gambaran diri yang kurang tepat
e. Kebiasaan hidup yang kurang tepat
f. Kenakalan remaja
g. Gangguan psikis
3. Masalah kelanjutan studi dan pemilihan pekerjaan
a. Pemilihan jurusan yang tepat
b. Pengenalan bakat tertentu yang kurang tepat
c. Pengenalan jenis pekerjaan yang kurang memadai
d. Pengenalan sekolah sambungan dan perguruan tinggi yang
kurang memadai
e. Penyaluran bakat dan minat yang kurang memadai
Materi pokok yang dibicarakan dalam konferensi kasus ialah
segenap hal yang menyangkut permasalahan (kasus) yang dialami
oleh siswa yang bersangkutan. Permasalahan itu didalami dan
dianalisis berbagai seginya, baik perincian masalahnya, sebab-
sebab, dan sangkut paut antara berbagai hal yangada didalamnya,
maupun berbagai kemungkinan pemecahannya serta fakto- faktor
penunjangnya. Dikehendaki melalui, koferensi kasus itu akan
dapat terbina kerjasama yang harmonis diantara para peserta
pertemuan dalam mengatasi masalah yang dialami oleh siswa.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ada enam:
(1). Aplikasi intrumentasi, gunanya untuk pengumpulan data dan
keterangan pesesrta didik, keterangan tentang lingkungan pesesrta
didik (konseli), dan lingkungan yang lebih luas baik tes maupun
nontes. (2). Himpunan data, gunannya untuk menghimpun seluruh
data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan siswa dalam berbagai aspek (3). Kunjungan
rumah, gunanya untuk memperolah pemahaman dan pengentasan
dengan kunjungan ruamh akan diperoleh berbagaidata dan
keterangan berbagai hal yang bersangkutan dengan siswa.
(4). Konferensi kasus, gunanya mencari interpretasi yang tepat dan
tindakan-tindakankonkret yang dapat di ambil. (5). Alih tangan
kasus, bertujuan untuk mendapatkan penangganan yang lebih
tepat dan tuntas dengan jalan memindahkan penangganankasus
dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli.
B. Saran
Dari materi diatas, sebagai calon guru pastinya harus
mempersiapkan bagaimana BK yang akan dilakukan untuk
menghadiapi setiap siswa yang beragam yang nantinya mungkin
akan membutuhkan layanan pendukung BK.
DAFTAR ISI