Bimbingan Konseling
(BK)
OLEH:
Materi umum aplikasi instrumentasi yaitu berupa data dan keterangan yang
dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi pada umumnya, meliputi:
1. Kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemmpuan dan kondisi mental dan fisik klien.
3. Kemampuan dan pengenalan lingkungan dan hubungan social.
4. Sikap, kebiasaan, keterampilan dan kemampuan belajar.
5. Informasi karir dan pendidikan.
6. Kondisi keluarga dan lingkungan ( prayitno, 1997:95 )
Ada beberapa pertimbangan yang perlu mndapat perhatian para konselor dalam
penerapan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, antara lain adalah:
1. Instrumentasi yang dipakai harus sahih dan terandalkan.
2. Pemakai instrument (dalam hal ini konselor) bertanggung jawab atas pemilihan
instrument yang akan dipakai (misalnya tes), monitoring pengaminidtrasiannya dan
skoring, penginterprestasian skor dan penggunaan sebagai sumber informasi bagi
pengambilan keputusan tertentu.
3. Pemakaian instrument, harus disiapkan secara matang bukan hanya persiapan
instrument saja, tetapi persiapan instrument yang akan mengambil tes.
4. Tes atau instrument apapun hanya merupakan salah satu sumber dalam rangka
memahami individu secara lebih luas dan mendalam.
5. Ada dan dipergunakannya berbagai instrumentlainnya bukanlah syarat mutlak bagi
pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling.
Instrument bimbingan dan konseling meliputi di gunakan dan di kembangkan
berbagai instrument, yaitu intrumen tes maupun non-tes. Berikut penjelasannya menurut
Prayitno (2015: 318-319)
1. Intrumen Tes
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah laku seseorang dan
mengembangkannya dalam bentuk skla angka atau grafik tertentu. Dalam bentuknya
yang nyata tes meliputi serangkaian pertanyaan (tertulis maupun lisan) atau tugas yang
harus di jawab atau di kerjakan oleh orang yang di tes. Jawaban atas pertanyaan itu di
jadikan dasar untuk menentukan tingkat pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap
atau kualifikasi orang yang bersangkutan.
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu konselor dalam:
a. Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan berbagai masalah pada
individu yang di tes, seperti masalah penyesuaian dengan lingkungan, masalah
prestasi atau hasil belajar, masalah penempatan atau penyaluran.
b. Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu.
c. Mengenali individu (misalnya disekolah) yang memiliki kemampuan yang sangat
tinggi atau sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus.
d. Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seorang
individu dalam bidang tertentu.
2. Instrument Non-Tes
Instrument non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan, wawancara,
catatan anekdot, angket, sosiometri, inventori yang di lakukan. Agar di peroleh hasil yang
terandalkan, pengamatan dan wawancara di lakukan dengan mempergunakan pedoman
pengamatan atau pedoman wawancara. Angket dan daftar isian di pergunakan untuk
mengungkapkan berbagai hal, biasanya tentang diri individu, oleh individu sendiri.
Sosiometri biasanya di gunakan untuk melihat dan memberikan gambaran tentang pola
hubungan sosial di antara individu-individu dalam kelompok. Sedangkan melalui
inventori yang di bakukan akan dapat di ungkapkan berbagai hal yang biasanya
merupakan pokok pembahasan dalam rangka bimbingan dan konseling.
B. Himpunan Data
Beberapa hal yang termuat dalam materi himpunan data menurut Mulyadi (2016:
283) yang meliputi data atau keterangan tentang:
C. Konferensi Kasus
Konferensi kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
membahas permasalahan yang di alami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum
pertemuan yang di hadiri oleh berbagai pihak yang di harapkan dapat memberikan bahan,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut (Sukardi,
2010: 82). Sukardi (2010:
82) juga menjelaskan materi pokok yang di bicarakan dalam konferensi kasus adalah segenap
hal yang menyangkut permasalahan (kasus) yang di alami oleh siswa yang bersangkutan.
Permasalahan itu di dalami dan di analisis berbagai seginya, baik rincian masalahnya, sebab-
sebab dan sangkut paut antara berbagai hal yang ada di dalamnya. Secara umum tujuan dari
konferensi kasus ialah mencari intrerpretasi yang tepat dan tindakan-tindakan konkret yang
dapat diambil. Atau dengan kata lain konferensi kasus kasus bertujuan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih tepat mengenai diri kasus dengan maksud untuk memberikan
pertolongan kepada kasus tersebut dalam memecahkan masalahnya.
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2015), konferensi kasus diselenggarakan untuk
membicarakan suatu kasus. Di sekolah, konferensi kasus biasanya diselenggarakan untuk
membantu permasalahan yang dialami oleh seorang siswa.
Tujuan konferensi kasus menurut Prayitno dan Erman Amti (2015) ialah untuk:
D. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
peserta didik melalui kunjungan kerumahnya (Aqib, 2012:82). Menurut Prayitno (2015: 324)
menjelaskan bahwa kunjungan rumah tidak perlu di lakukan untuk seluruh siswa. Kunjungan
rumah hanya di lakukan untuk siswa yang permasalahannya menyangkut dengan kadar yang
cukup kuat perananan rumah atau orang tua sajalah yang memerlukan kunjungan rumah.
Kegiatan kunjungan rumah setidaknya memiliki tiga tujuan utama menurut Prayitno
(2015: 324) yaitu:
1. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang bersangkut
paut dengan keadaan rumah atau orang tua.
2. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
3. Membangun komitmen orang tua terhadap penanganan masalah anaknya.
E. Tampilan Kepustakaan
Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu
klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang
dialami dan dibahas bersama konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri
padaumumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan dapat diarahkan oleh konselor dalam
rangka pelaksanaan pelayanan klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk
mencari dan memanfaatkan
sendiri bahan-bahan yang ada di perpustaan sesuai dengan keperluan.Tampilan kepustakaan
merupakan kondisi yang sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri
dengan atau tanpa bantuan konselor (Prayitno, 2012:369).
Konselor adalah seorang yang memiliki akses dengan berbagai bahan yang
tersedia diperpustakaan
Peserta kegiatan
f. Operasionalisasi
Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan memiliki operasionalisasi sebagai berikut:
Persiapan
Monitoring pelaksanaan
Dapat dilaksanakan secara tidak langsung (klien dimandirikan) dan secara
langsung di mana peserta layanan ditugaskan menyiapkan diri dengan bahan atau
topik tugas tertentu.
Evaluasi dan Tindak lanjut
Pelaksanaan pada kegiatan layanan yang berlanjut, terutama layanan dengan
kontrak sambil dilaksanakn evaluasi.
F. Alih Tangan Kasus
1. Klien tidak diberi alternatif pilihan kepada ahli mana ia akan dialih tangankan
2. Konselor mengalihtangankan klien kepada pihak yang keahliannya diragukan,
atau kepada ahli yang reputasinya kurang dikenal
3. Konselor membicarakan permasalahan klien kepada calon ahli tempat alih
tangan tanpa persetujuan klien
4. Konselor menyebutkan nama klien kepada calon ahli tempat alih tangan
Jakarta: Kencana.
Prayitno, Amti Erman. 2015. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. PT Rineka
Cipta. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: PPK BK
FIP UNP
Soal dan kunci jawaban terkait materi
Objektif
1. kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan ketereangan
peserta didik atau klien, keterangan tentang lingkungan, peserta didik dengan keterangan
yang lebih luas, Disebut ?
b. Himpunan Data
c. Konferensi Kasus
d. Kunjungan Rumah
2. kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang di alami
oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum pertemuan yang di hadiri oleh berbagai pihak
yang di harapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan. Disebut..?
3. kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan peserta didik Disebut..?
a. Tampilan Kepustakaan
b. Himpunan Data
c. Konferensi Kasus
d. Kunjungan Rumah
Essay
6. Jelaskan tiga tujuan utama dari Kegiatan kunjungan rumah !
7. Sebutkan Beberapa materi himpunan data yang anda ketahui !
8. JelaskanTujuan konferensi kasus menurut Prayitno dan Erman Amti (2015) !
Kunci Jawaban
1. A. Layanan bimbingan kelompok Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling
2. C. Konferensi Kasus
3. B. Humpunan Data
4. D. Kunjungan Rumah
5. A. Tampilan Kepustakaan
6.
a. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang
bersangkut paut dengan keadaan rumah atau orang tua.
b. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
7.
d. Catatan anekdot.
8.
a. Diperolehnya gambaran yang lebih jelas, mendalam dan menyeluruh
tentang permasalahan siswa. Gambaran yang diperoleh itu lengkap dengan
saling sangkut paut data atau keterangan yang satu dengan yang lain.
b. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan yang bersangkutan, sehingga penanganan masalah itu
menjadi lebih mudah dan tuntas.
c. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya
penanganan itu lebih efektif dan efisien.