Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

BIMBINGAN DAN KONSELING


“Kegiatan Pendukung Bimbingan Dan Konseling”

OLEH:

DWI FUJI CAHYANTI

(17053087)

No absen: 16

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
“Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling”

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling meliputi kegiatan pokok


aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling, himpunan data, konferensi kasus,
kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. ( Prayitno, 1997:95 ).

A. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan Dan Koneling


Aplikasi instrumentasi bimbingan dan koseling merupakan
kegiatan pendukung bimbingan dan koseling untuk mengumpulkan data
dan keterangan tentang peserta didik (klien), serta keterangan tentang
lingkungan peserta didik (klien) dan lingkungan yang lebih luas.
Pengumplan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes
maupun non tes. (Prayitno, 1997)
Fungsi utama bimbingan dan konseling dalam kegiatan penunjang
aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman. (Prayitno, 1997)
Materi umum aplikasi instrumentasi berupa data dan keterangan
yang dikumpulkan melalui aplikasi instrumentasi pada umumnya,
meliputi:
1. Kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Kemmpuan dan kondisi mental dan fisik klien.
3. Kemampuan dan pengenalan lingkungan dan hubungan social.
4. Sikap, kebiasaan, keterampilan dan kemampuan belajar.
5. Informasi karir dan pendidikan.
6. Kondisi keluarga dan lingkungan ( Prayitno, 1997:95 )
Penyelenggaraan aplikasi instrumentasi bimbingan dan konseling
digunakan dan dikembangkannya berbagai instrument, baik tes mupun non
tes. (Prayitno dan Erman Amti, 2004:319).
a. Instrument Tes
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah
laku seseorang serta menggambarkan dalam bentuk skala angka
atau klasifikasi tertentu. Dalam bentuk nyata, tes berbentuk
serangkaian pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
orang yang di tes. (Prayitno dan Erman Amti, 2004).
Secara umum kegunaan berbagai tes itu ialah membantu
konselor dalam:
• Memperoleh dasar-dasar pertimbangan berkenaan dengan
berbagai masalah pada individu yang di tes,
• Memahami sebab-sebab terjadinya masalah diri individu.
• Mengenali individu yang memiliki kemampuan yang sangat
tinggi atau sangat rendah yang memerlukan bantuan khusus.
• Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau
keterampilan seorang individu dalam bidang tertentu.
Hasil tes dapat digunakan untuk menetapkan jenis layanan
yang perlu diberikan kepada individu yang dimaksudkan. (Prayitno
dan Erman Amti, 2004).

b. Instrument Non Tes


Instrument non tes dapat berupa berbagai prosedur, seperti
pengamatan, wawancara, catatan anecdote, angket, sosiometri, dan
inventori yang dibekukan. (Prayitno dan Erman Amti, 2004).

B. Himpunan Data
Penyelenggaraan himpunan data, merupakan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan
yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik (klien).
Himpunan data perlu diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik,
komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. (Prayitno, 1997)
Penyelenggaraan himpunan data dimaksudkan untuk menghimpun
seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya. Data yang telah terhimpun
merupakan hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi
hasil himpunan data dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan
layanan bimbingan. (Prayitno, 1997)
Materi umum himpunan data diantaranya sebagai berikut:
1. Identitas siswa (klien) dan keluarga.
2. Hasil aplikasi instrumentasi.
3. Hasil belajar, karya tulis, dan rekaman kemampuan siswa.
4. Catatan anekdot.
5. Informasi pendidikan dan jabatan.
6. Laporan dan catatan khusus.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh penyelenggaraan
himpunan data ialah fungsi pemahaman. Himpunan data meliputi hasil
wawancara, konferensi kasus, kunjungan rumah, analisis hasil belajar,
pengamatan dan hasil upaya pengumpulan bahan lainnya yang dianggap
relevan dengan pelayanan bantuan terhadap siswa. Keseluruhan data yang
dikumpulkan dikelompokkan menjadi:
1. Data pribadi, adalah menyangkut diri masing-masing siswa
secara perorangan..
2. Data kelompok, adalah menyangkut aspek tertentu dari
sekelompok siswa, seperti gambaran menyeluruh hasil beljar
siswa satu kelas, hasil sosiometri, laporan penyelenggaraan dan
hasil diskusi atau belajar kelompok, penyelenggaraan dan isi
bimbingan, dan konseling kelompok.
3. Data umum, adalah tidak secara langsung menyangkut diri siswa
baik secara pribadi (perorangan)ataupun kelompok. Data ini
berasal dari luar diri siswa (klien), seperti informasi pendidikan
dan jabatan serta informasi lingkungan fisik social dan budaya.
(Prayitno, 1997:99-100).
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka
penyelenggaraan himpunan data dan pemanfaatannya secara optimal
(Prayitno,1997) yaitu:
1. Materi himpunan data yang baik (akurat dan lengkap) sangat
berguna untuk memberikan gambaran yang tepat untuk individu.
2. Data tentang individu selalu bertambah, berubah, berkembang, dan
dinamis. Oleh karea itu data tentang siswa perlu di perbarui.
3. Data yang terkumpul disusun dalam format-format yang teratur rapi
menurut system tertentu.
4. Data dalam himpunan data itu pada dasarnya bersifat rahasia.
5. Mengingat bahwa data yang di kumpulkan cukup banyak, harus pula
ditambah dan dikurangisesuai dengan perkembangan, lagi pula
pengeluaran data dan pemasukannya kembali memakan waktu yang
cukup banyak, konselor sering terjebak oleh pekerjaan rutin
penyelenggaraan himpunan data itu.

C. Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah, merupakan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen
bagi terentaskannya permasalahan peserta didik (klien/konseli) melalui
kunjungan kerumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang penuh
dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. (Prayitno, 1997)
Kunjungan rumah tidak perlu dilakukan untuk seluruh siswa;
hanya untuk siswa yang permasalahannya menyangkut dengan kadar yang
cukup kuat peranan ruah atau orang tua sajalah yang memerlukan
kunjungan rumah. Lebih jauh, data atau keterangan tentang rumah orang
tua boleh jadi juga tidak perlu diperoleh melalui kunjungan rumah oleh
konselor. (Prayitno, 1997)
Cara yang lebih praktis untuk memperoleh data yang dikehendaki
itu, selain melalui wawancara secara langsung dengan siswa yang
bersangkutan, ialah melalui wawancara dengan orang tua yang dipanggil
datang kesekolah.
Tujuan utama kegiatan kunjungan rumah, dan juga pemanggilan
orang tua ke sekolah (Prayitno, 1997) yaitu:
1. Memperoleh data tambahan tentang permasalahan klien (siswa)
khususnya yang bersangkut-paut dengan keadaan rumah, atau orang
tua.
2. Menyampaikan kepada orang tua tentang permasalahan anaknya.
3. Membangun komitmen terhadap orang tua terhadap penangan
masalah anaknya.
Materi umum kunjungan rumah, akan diperoleh berbagai data dan
keterangan tentang berbagai hal yang besar, kemungkinan ada sangkut
pautnya dengan permasalahan siswa atau klien. Data atau keterangan ini
meliputi:
1. Kondisi rumah tangga dan orang tua.
2. Fasilitas belajar yang ada dirumah.
3. Hubungan antara keluarga.
4. Sikap atau kebiasaan siswa dirumah.
5. Berbagai pendapat orang tua dan anggota keluarga inti lainnya
terhadap siswa atau klien.
6. Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam
perkembangan dan pengentasan masalah siswa atau klien (Prayitno,
1997:103)
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Amti Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. PT


Rineka Cipta.

Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling.


Padang. FIP UNP.

Anda mungkin juga menyukai