BIMBINGAN
mengentaskan masalah klien, melainkan untuk
1. Aplikasi
Instrumensi
2. Himpunan 4. Kunjungan
Data Rumah
3. Konferensi 5. Tampilan
Kasus Kepustakaan
6. Alih Tangan
Kasus
1. Aplikasi instrumensi
Aplikasi instrumensi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai
instrumen, baik tes maupun non tes. Hasil pengumpulan data, digunakan secara optimal untuk kepentiangan peserta didik. Fungsi
utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumensi ialah fungsi pemahaman.
Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertawa terhadap tuhan yang maha esa
Kondisi mental dan fisik siswa, pengenalan terhadap diri sendiri
Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan sosial
Tujuan, sikap, kebiasaan, keterampilan, dan kemampuan beljar
Informasi karier dan pendidikan
Kondisi keluarga dan lingkungan.
1) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan pribadi meliput kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan
berkenaan dengan karakteristik dan kondisi pribadi siswa.
a. Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhandan pengembanga fisik dan psikis jiwa.
c. Pengenalan tentang kekuatan diri seperti tingkat kecerdasan, bakat dan minat serta penyaluran dan pengembangannya.
d. Pengenalan tentang kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.
e. Kemampuan menganbil keputusan dan pengarahan diri.
f. Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
2) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan sosial meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan dat dan keterangan berkenan
dengan karakteristik dan kondisi hubungan sosial siswa.
a. Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan produktif.
b. Kemampuan bertingkah laku hubungan sosial dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat-
istiadat, dan kebiasaan yang berlaku.
c. Hubungan dengan teman sebaya di rumah, di sekolah dan masyarakat.
d. Pemahaman peaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
e. Pengenalan dan pengalaman pola hidup yang sederhana.
3) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan belajar meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan
berkenan dengan kemampuan dan kegiatan belajar siswa.
a. Tujuan belajar dan latihan
b. Sikap dan kebiasaan belajar
c. Kemampuan ketrampilan teknis belajar
d. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien dan produktif.
e. Penguasaan materi pelajaran dan latihan atau ketrampilan.
f. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan sekitar.
g. Orientasi belajar di sekolah.
4) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan karier meliputi kegiatan pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan
berkenaan dengan pilihan karier siswa.
a. Pilihan dan latihan ketrampilan.
b. Orientasi dan informasi pekerjaan, dunia kerja dan upaya emperoleh penghasilan.
c. Orientasi dan informasi lembaga-lembaga ketrampilan sesuai dengan pilihan pekerjaan dan arah pengembangan karir.
d. Pilihan orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan arah pengembangan karir.
2. Himpunan data
Himpunan data yaitu usaha-usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan serta menghimpunnya.
Himpunan data dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik yang
diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia. Di mana fungsi utama himpunan data
ialah fungsi pemahaman.
Materi umum himpunan data melipuiti pokok-pokok data keterangan tentang berbagai hal sebagai mana menjadi isi dari aplikasi
intrumentasi tersebut juga memuat berbagai karya tulis atau rekaman kemmpuan siswa, catatan anekdot, laporan khusus dan informasi
pendidikan dan jabatan
a. Himpunan data dalam bimbingan pribadi meliputi data atau keterangan yang perlu dihimpun ialah berbagai hal yang
menyangkut karakteristik dan kondisi pribadi siswa dan perkembangan pribadi siswa.
b. Himpunan data dalam bimbingan sosial meliputi data atau keterangan yang perlu dihimpun ialah tentang berbagai hal yang
menyangkut karakteristik, kondisi dan perkembangan sosial siswa serta berbagai aspek penunjangnya.
c. Himpunan data dalam bimbingan belajar meliputi data atau keterangan tentang berbagai hal yang mencakup karakteristik,
kondisi dan perkembangan belajar siswa.
d. Himpunan data dalam bimbingan karir meliputi data atau keterangan yang perlu dihimpun ialah menyangkut karakteristik,
kondisi dan perkembangan pilihan jabatan dan karir siswa serta bahan-bahan yang menunjang.
Keseluruhan data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi :
Data pribadi : menyangkut diri masing-masing siswa secara perorangan, yang dilakukan setiap siswa, bersifat berkelanjutan.
Data kelompok : menyangkut aspek dari sekelompok siswa.
Data umum : data yang tidak menyangkut diri siswa baik secara pribadi maupun perseorangan.
Adapun sumber-sumber data yang dapat dimintai keterangan tetang pribadi siswa dan lingkungan antara lain :
a. Siswa, adalah pusat data mengenai dirinya baik data kekuatan maupun kelemahannya.
b. Orang tua, wali kelas, konselor sekolah, kepala sekolah, dan pihak lain yang terkait dengan masalah siswa
c. Orang yang terdekat dengan siswa
d. Orang-orang yang berhubungan dengan siswa.
e. Orang-orang atau lembaga yang berada di luar lingkaran penddikan dan rumah tangga tetapi dapat memberikan keteranga
siswa
Non-tes
1) Observasi, adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat secara sistematik gejala-gejala
tingkah laku yang tampak.
2) Angket, suatu daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan data diharapkan dapat memberikan tenggapan secara
tertulis.
3) Wawancara, suatu teknik dengan mengadakan tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancara dengan yang
diwawancara.
4) Sosiometri, suatu teknik untuk mengungkapkan hubungan sosial antara anggota di dalam suatu kelompok.
5) Riwayat hidup, ungkapan kehidupan siswa dalam keluarga, sekolah maupun di luar sekolah.
6) Studi kasus, metode yang komprehensif untuk mengungkap data individu.
7) Penyimpanan data, yiatu data tentang siswa yang dikumpulkan harus dihimpun secara sistematis, diklasifikasikan jenisnya,
kemudian disimpan menurut sistem tertentu
3. Konferensi Kasus
Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang dilakukan oleh pembimbing atau konselor guna membahas suatu permasalahan dan
arah permasalahannya. Dalam arti lain, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihdiri
oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat
terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang
terkait dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan masalah klien.Fungsi utama yang diemban oleh
penyelenggaraan konferensi kasus ialah fungsi pemahaman dan pengentasan.
Sesuai dengan sifatnya, pertemuan konferensi kasus bukan pertemuan formal, tetapi penyelenggaraan tidak terikat pada jumlah peserta
tertentu, waktu tertentuserta keharusan membuat surat keputusan, melainkan konferensi kasus adalah sebuah pertemuan terbuka.
Materi konferensi kasus dalam bidang bimbingan adalah membicarakan segenap aspek permasalahan baik menyangkut aspek aspek
pribadi dan penegmbanganya, aspek aspek hubungan sosial , aspek aspek pembelajran dan aspek aspek pilihan serta pengembangan
karier. ,eskipun demikian tidak setiap konferensi kasus dikaji kesemua bidang bimbingan. Penyelenggaran konferensi kasus dilakukan
hanya untuk penangana suatu masalah siswa yang diperlukan tambahan masukan dari berbagai pihak tertentu yang diyakini dapat
membantu penanganan masalah siswa seperti orang tua muruid, wali kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan pihak pihak lain
yang bersangkutan.
4. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya. Tujuan kunjungan rumah dalam bimbingan dan konseling mempuanyai tujuan
pertama untuk memperoleh berbagai keterangan data yang dilakukan dalam pemahaman lingkungan dan permasalahan siswa. Fungsi
utama bimbingan yang diemban oleh kunjungan rumah yaitu fungsi pemahaman dan pengentasan.
5. Tampilan kepustakaan
Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.
Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan
yang dialami dan dibahas bersama konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan tampilan
kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan
untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua. Tampilan kepustakaan
merupakan kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa bantuan konselor.
Alih tangan kasus yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya. Di mana alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntasatas
permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti guru mata
pelajaran atau konselor, dokter setra ahli lainnyadengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penangananyang lebih tepat dan
tuntas atas permasalahan yang dihadapinya melalui pihak yang lebih kometen. Fungsi kegiatan ini adalah pengentasan.
Materi alih tangan kasus pada pokok kasus yang dialih tangankan adalah keseluruhan kasus yang dialih tangankan. Secara khusus,
materi alih tangan ialah bagian permasalahan yang belum tuntas ditangani konselor sekolah dan materi itu di luar bidang keahlian
ataupun kewenangan konselor sekolah.
Penyelenggaraan alih tangan kasus hanya dilakukan apabila konselor sekolah menjumpai kenyataan bahwa sebagian atau keseluruhan
inti permasalahan siswa berada di luar kemempuan atau kewenangan konselor sekolah.