“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konsling SD”
Dosen Pengampu : Drs. Drs. H. Abd. Kadir A, M.Kes.
Oleh : Resti Melinda 200407560022 30A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2021 UNIT 3 TEKNIK-TEKNIK MEMAHAMI ANAK A. Jenis Data Pemahaman yang lebih baik tentang siswa hanya mungkin bisa dicapai jika sekolah memiliki data lengkap dan menyeluruh tentang siswa. Data yang dimaksud meliputi data pribadi dan data ligkungan. 1. Data Pribadi Yang dimaksud data pribadi ialah: a. Data tentang pengenalan diri siswa. b. Data tentang latar belakang keluarga dan lingkungan sosial. c. Data tentang keadaan kesehatan dan perkembang siswa. d. Data tentang kemampuan dasar. e. Data tentang kemampuan khusus. f. Data tentang riwayat pendidikan dan prestasi belajar. g. Data tentang kepribadian. h. Kegiatan-kegiatan luar sekolah. i. Data tentang rencana-rencana masa depan. 2. Data Tentang Lingkunga Data tentang lingkungan ini sangat penting dan berguna dalam rangka memberi informasi kepada siswa. Dalam rangka pnyesuaian diri, khususnya yang berkaitan erat dengan program dan kegiatan pendidikan,minat, dan cita-cita, siswa memerlukan data yang lengkap dan menyeluruh tentang berbagai aspek lingkungan. Data yang dimaksud adalah : a. Data tentang pendidikan. b. Data tentang jabatan dan pekerjaan. c. Data tentang sosial pribadi. B. Sumber Data 1. Sumber data yang paling utama tentang pribadi siswa adalah siswa itu sendiri. Siswa adalah pusat data mengenai dirinya, baik data mengenai kekuatan maupun mengenai kelemahannya. Semua data itu perlu diungkapkan untuk dibuat keputusan-keputusan yang bijaksana berkenaan dengan diri siswa. 2. Pihak-pihak yang menjadi sumber data adalah orang tua, guru, walikelas, konselor, kepala sekolah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan maslah siswa. Mereka ini merupakan orang-orang yang paling dekat dan banyak bertanggung jawab tentang siswa. 3. Pihak-pihak yang dapat menjadi data tentang siswa yaitu orang-orang yang dekat dengan siswa, tetapi tidak langsung bertanggung jawab, misalnya teman-temannya (disekolah dan diluar sekolah) dan anggota keluarga lainnya. 4. Bagian tercakup orang-orang yang agak jauh hubungannya dengan siswa tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa. Orang-orang tersebut antara lain tetangga, kepala desa, dan tata usaha sekolah. 5. Terakhir mencakup orang-orang atau lembaga-lembaga yang berada diluar lingkungan pendidikan dan rumah tangga tetapi dapat memberikan keterangan tentang siswa, misalnya rumah sakit dan organisasi pemuda. C. Teknik pengumpulan Data Data yang dimaksud diatas diperoleh dengan menggunakan berbagai tehnik dan alat pengumpul data,baik yang bersifat tes maupun non tes. 1. Tes Secara etimologi, istilah “tes” berasal dari bahasa latin “testum” yang brarti cangkir, mangok, atau cawan yang digunakan untuk memeriksa logam. Lambat laun istilah ini dipergunakan juga dalam lapangan-lapangan lain termasuk pendidikan. Dalam penggunaannya sehari-hari, istilah tes sering digunakan silih berganti pengukuran dan penilaian. Dalam pengertian yang sempit, tes mengandung pengertian penyajian seperangkat tugas atau pertanyaan yang harus dijawab. Defenisi yang lebih luas tentang tes dikemukakan oleh Cronbach (1970) sebagai “prosedur yang sistematis untuk mengamati tingkah laku seseorang dan menggambarkannya dengan skala angka atau sistem golongan”. a. Tes Intelegensi Intelegensi merupakan keseluruhan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan secara efektif. Tes intelegensi ada bermacam-macam jenisnya.dilihat dari segi apa yang diukur, tes intelegensi dapat dbedakan atas : 1) Tes intelegensi umum , tes ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang taraf kemampuan seseorang. 2) Tes intelegensi khusus, tes ini menggambarkan taraf kemampuan seseorang secara spesifik. 3) Tes intelegensi diffesia, tes ini memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam berbagai bidang yang memungkinkan didapatnya prfil kemampuan tersebut. Tes intelegensi berguna untuk : a. Membantu menganalisis berbagai maslah yang dialami siswa, seperti masalah kesulitan belajar, masalah kedisiplinan, dan masalah kepribadian. b. Membantu guru memahami sebab-sebab terjadinya masalah pada diri siswa yang berkaitan dengan kemampuan dasarnya. c. Membantu guru mengenali siswa-siswa yang memiliki kemampuan sangat tinggi dan sangat rendah yang memebutuhkan pendidikan khusus. d. Membantu guru menafsirkan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa. b. Tes Bakat. Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang dengan suatu latihan khusus memungkinkannya menguasai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan tertentu, seperti kemampuan bermain musik, kemampuan berolahraga, dll. Seseorang yang berbakat musik misalnya,dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tiak berbakat musik akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Dengan demikian, bakat tidak berkembang sendirinya, tetapi harus ditunjang oleh fakor lingkungan c. Tes Kepribadian Allport (Hall dan Lindzey, 1981) mengatakan bahwa kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem-sistem psikopisis dalam diri individu yang menentukan penyesuaian yang unik dengan lingkungan. Kepribadaian dapat diukur dengan berbagai cara. Cara yang paling banyak dikukan adalah dengan jalan melihat: 1. Apa yang seseorang katakan tentang keadaan diri sendiri. Cara ini disebut ”Self report inventry,”. 2. Apa yang orang lain katakan tentang keadaan diri seseorang. Cara ini disebut “inventories Sociometric,”. 3. Apa yang seseorang lakukan dalam situasi tertentu. d. Tes Prestasi Belajar Tes prestasi belajar adalah suatu alat (tes) yang disusun untuk mengukur hasil- hasil pengajar, kemajuan-kemajuan yang telah dicapai siswa setelah ia mengikuti latihan atau pelajaran selama waktu tertentu 2. Non-Tes a. Pengamatan (Observasi) Pengamatan atau observasi merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengatasi dan mencatat secara sitematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak. b. Daftar Isian (Angket) Daftar isian atau angket adalah suatu daftar pertanyaan dan pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana melalui daftra pernyataan atau pertanyaan itu individu diharapkan dapat memberikan tanggapannya secara tertulis. Tanggapan tertulis itu dapat berbentuk pemberian tanda pada jawaban (tanggapan) dengan kata-kata atau kalimat pendek. c. Wawancara (Interview) Wawancara adalah suatu tehnik atau cara pengumpulan data dengan mengadakan pembicaraan atau tanya jawab secara lisan antara orang yang mewawancarai (pewawancara) dengan orang yang diwawancarai (terwawancara). Wawancara memiliki ciri-ciri tertentu. Dalam wawancara selalu ada dua pihak yang terlibat yang masing-masing mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu sebagai pencari keterangan atau data. Sebagai pencarai keterangan atau data, meminta penjelasan, mengadakan paraprase, mencatat atau mengingat-ingat jawaban serta menggali secara lebih mendalam. Dipihak lain, si terwawancara berusaha menjawab pertanyaaan-pertanyaan dan memberikan penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan. d. Sosiometri Sosiometri merupakan salah satu tehnik untuk mengungkapkan hubungan sosial antara anggota didalam suatu kelompok. Di samping itu, metode ini juga dapat digunakan untuk mengetahui popularitas sorang di dalam kelompoknya, menyelidiki kesulitan-kesulitan yang dialami seseorang dalam bergaul dengan teman-teman sekelompoknya. e. Riwayat Hidup 1. Riwayat Hidup Terstruktur Riwayat hidup ini ditulis menurut kerangka struktur tertentu. Struktur itu telah ditentukan terlebih dahulu. 2. Riwayat hidup tidak terstruktur Riwayat hidup ini ditulis bebas. Dalam riwayat hidup seperti ini penulisnya bebas mengemukakan hal-hal tentang dirinya tanpa harus terikat pada aturan-aturan atau struktur tertentu. f. Studi Kasus Studi kasus merupakan suatu metode yang komprehensip yang digunakan untuk mengungkapkan data tentang individu. Ia menyajikan gambarang yang menyeluruh tentang totalitas kepribadian dengan mengadakan suatu studi yang panajng lebar tentang perkembangan seseorang serta hubungan keadaan dirinya sekarang. g. Teknik Penyimpanan Data Data tentang siswa dan lingkungan yang telah dikumpulkan harus dihimpun, diklasifikasikan, dan disimpan dengan cara yang sistematis. Beberapa dari penggunaannya menunjukkan bahwa data pribadi itu sangat berguna dalam: 1. Upaya mendapatkan informasi tentang pengalaman-pengalaman masa lalu siswa sebagai individu. 2. Upaya menyediakan informasi untuk kegiatan-kegiatan kelompok. 3. Penyusunan rencana pelajaran dan pengalaman-pengalaman bimbingan yang diperlukan. 4. Penilaian tentang perkembangan siswa. 5. Penilaian tentang rencana-rencana pelajaran yang berbeda-beda. 6. Penyelenggaraan prosedur-prosedur administrasi tertentu. 7. Pencatatan pengalaman-pengalaman siswa sekarang ini. 8. Melaksanakan penelitian tentang kesesuaian hasil-hasil pendidikan. 9. Pengelompokan siswa di dalam kelas untuk penggunaan waktu dan usaha yang lebih efektif. 10. Menempatkan siswa ke dalam kelas atau kelompok kegiatan tertentu, seperti layanan-layanan penempatan. Contoh Kasus 1. Kesulitan Belajar Kebanyakan orang tua menuntut anak menjadi pintar dan memiliki bakat tetapi Jangan hanya menuntut agar anak gemilang dalam prestasi, tanpa membantu si kecil berproses dalam belajar. Itu bisa jadi bahaya! Anak bisa tumbuh jadi pribadi instan, bahkan meski ia jadi abai pada kesulitan belajar dan memilih jalan pintas. Seperti, menyontek, membohongi guru, dan lainnya. Cara untuk memahami anak yang memiliki kesulitan dalam belajar yakmi Berilah pengertian pada anak, jika tak mengapa mengalami kesulitan. Akui itu. Mintalah anak menerangkan apa yang ia keluhkan, dan bertanya mengapa bisa sulit, dan bantu anak untuk bersama-sama mencari solusi,Contohnya keseringan main game solusinya adalah Batasi bermain game anak tersebut jika anak bermain game 5 jam maka kebiasaan main game nya harus di kurangi misalnya menjadi 1-2 jam saja. Dan jangan lupa mengapresiasi anak ketika ia berhasil menyelesaikan kesulitan belajarnya. 2. Sebutkan upaya upaya yang dapat anda lakukan dalam mengatasi masalah anak? Jawab : 1) Menyediakan kesempatan belajar bagi siswa dengan tingkat kemampuannya Membantu siswa menerima dan menyesuaikan kemampuan mental yang dimilikinya 2) Melatih siswa agar dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya 3) Mendorong siswa mengembangkan skap-sikap yang konstruktif terhadap kegiatan- kegiatan kerumahtanggan sosial, dan kewarganegaraan. 4) perlu adanya dorongan dari keluarga, lingkungan sosial maupun lingkungan sekolah 3. Sebutkan faktor-faktor yang bisa mengganggu anak sehingga malas belajar ? Jawab : 1) Tingkat kecerdasan yang rendah 2) Kesehatan sering terganggu 3) Alat penglihatan dan pendengaran yang kurang berfungsi dengan baik 4) Tidak menguasai cara-cara belajar yang baik kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tua 5) Harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak 6) Orang tua pilih kasih terhadap anak 6) Hubungan keluarga yang tidak harmoni