DOSEN PENGAMPU :
Dra. Zulmiyetri, MPd
Gaby Arnez, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Arsil Yovi 21003185
Proses sistematis dlm mengumpulkan data seorang anak yg berfungsi utk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut. guru
akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan
kenyataan obyektif.
Asesmen merupakan proses memeperoleh informasi yang relevan untuk membantu anak
dalam keputusan pendidikannya.istilah asesmen banyak digunakan dalam berbagai bidang,
khususnya dalam bidang Pendidikan asesmen diartikan sebagai suatu proses pengumpulan
informasi. Beberapa Batasan tersebut menyatakan bahwa asesmen merupakan :
1. Tujuan Asesmen
a. Menurut Robb, Bernardoni, dan Johnson(1972) dlm Robert M. Smith, tujuan asesmen
antara lain:
3. Teknik-Teknik Asesmen
a. Ruang Lingkup Asesmen
Mencakup informasi yang berkaitan dengan fungsi aspek perkembangan motorik,
kognitif, bahasa dan komunikasi, sosio emosional, perilaku adaptif serta daya dukung
lingkungan yg diperlukan dlm rangka pemenuhan kebutuhan anak melalui IEP
(Individualized Educational Program)
b. Langkah-langkah Dalam Menerapkan Asesmen
sebelum memulai menerapkan Langkah-langkah dalam mengasesmen anak
terlebih dahulu kita melihat data tentak anak/siswa. Data minimal yg diperlukan:
1. Identitas anak
2. Karakteristik kemampuan dan ketidak mampuan (fisik, motorik, kognitif, Bahasa dan
komunikasi, sosio emosional, dan perilaku adaptif)
Untuk mengembangkan instrumen asesmen, ada beberapa strategi yang dapat dipilih.
Prosedur dan strategi tersebut dikenal dengan istilah teknik pengukuran formal dan informal.
Teknik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Analisis tugas lebih banyak digunakan untuk pengukuran maupun perencanaan dalam
proses pembelajaran. Analisis tugas merupakan proses pemisahan, pengurutan, penguraian semua
komponen penting dari sebuah tugas.
4. Inventori Informal
Biasanya digunakan untuk melihat hasil prestasi siswa di bidang akademis. Tapi selain itu
juga dapat digunakan untuk mengukur aspek-aspek non akademis,seperti kebiasaan, perilaku
sosial. Infentori formal memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang sifatnya lebih umum.
Contohnya, sejauh mana keampuan belajar siswa? Dari pertanyaan ini dijabarkan ke dalam
beberapa bagian yang dapat diuji, seperti pengenalan kata atau pemahaman bacaan.
Misal sikap terhadap suatu objek, persepsi anak mengenai pengasuhan anak, konsep diri anak.
4. Bentuk-bentuk Asesmen
1. Asesmen kinerja (Performance assessment)
2. Observasi dan pertanyaan (Observation and Question), Presentasi dan Diskusi
(Presentation and Discussion).
3. Observasi di Kelas
Keterlibatan anak dalam pembelajaran:
Interaksi anak dengan teman sebaya:
Kemampuan mengikuti instruksi:
Perilaku anak di kelas:
4. Analisis Tugas
Kesulitan yang dialami anak:
Kemampuan anak:
Kebutuhan belajar anak
C. ISTILAH KESULITAN BELAJAR
1. Brain injured
2. Minimal brain dysfunctional
3. Learning disabilities
4. Specific learning disabilities
5. Learning difficulties
6. Learning dysfunction
7. Dull
8. Learning problems
9. Brain damage
10. At risk
11. learning differences.
12. Slow learner
13. Under achiever
Istilah learning disabilities (kesulitan belajar) lebih banyak digunakan dalam dunia pendidikan
karena lebih mengarah kepada kesulitan yang dihadapi siswa. Wong (2004) menegaskan
konsep kesulitan belajar meliputi gangguan belajar dan kognisi yang terwujud pada gangguan
akademik dan hasil belajar.
Ada beberapa defenisi yang terkait dengan kesulitan belajar antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Wardani, dkk. 2020. Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Banten:
Universita Terbuka
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/45073734/96-169-1-SM_learning_disabilities-
with-cover-page-