Anda di halaman 1dari 21

KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP

ASESMEN
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Apa itu Asesmen?
Pernakah kita melakukan Asesmen ?
Kapan kita melakukan-nya?
Dimana?
Bagaimana cara melakukannya?
Apa Hasilnya?
ASESMEN ABK
KONSEP ASESMEN BAGI ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak Berkebutuhan Khusus
merupakan istilah umum untuk
semua anak yang mempunyai
kebutuhan khusus karena kelainan
fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau kecerdasan atau bakat
istimewa yang dimilikinya, dan
untuk menggantikan berbagai istilah
yang selama ini digunakan, yaitu
anak luar biasa dan anak atau
peserta didik berkelainan.

SEHINGGA…..

Anak Berkebutuhan Khusus sangat


memerlukan pendidikan yg
disesuaikan dengan hambatan
belajar dan kebutuhan belajar
mereka secara individual.
Simpulan……….
Apa Itu Asesmen

Asesmen adalah suatu penilaian


yang komprehensif/mewakili dan
melibatkan anggota tim untuk
mengetahui kelemahan dan 1. Proses sistematis yang bersifat komprehensip,
kekuatan anak. Hasil keputusan (teliti, lengkap & universal)
asesmen dapat digunakan untuk 2. Berupa informasi (data/fakta) untuk mengetahui
menentukan layanan pendidikan gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang
yang dibutuhkan anak dan dialami, serta kelemahan dan kekuatan anak
sebagai dasar untuk menyusun 3. Adanya pembanding informasi tersebut dengan
suatu rancangan pembelajaran. suatu parameter/ukuran dengan menggunakan
instrumen
Asesmen lebih mengarah 4. Adanya pelaku “asesor” (melibatkan tim) yang
kepada Analisis untuk mengumpulkan informasi,
mempersiapkan tindakan 5. Digunakan untuk menyusun suatu program
pembelajaran yang dibutuhkan anak yang bersifat
realistis, sesuai dengan kenyataan secara
objektif/sebenarnya.
Dalam konteks Pendidikan. Asesmen
berfungsi untuk melihat kemampuan dan
kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
sebagai bahan untuk menentukan apa yang
sesungguhnya dibutuhkan dalam
pembelajarannya.

jdi, asesmen digunakan untuk menemukan dan


menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi siswa, &
apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak.
Berdasarkan informasi itulah seorang guru akan dapat
menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan
obyektif atau sesuai dengan kenyataan tentang anak
tersebut.
Pentingnya Asesmen
Pertama, pada dasarnya tindakan asesmen
merupakan tindak lanjut dari kegiatan deteksi.
Deteksi hanya berusaha menemukan atau
menelusuri keadaan perkembangan anak sehingga
akhirnya dapat diduga bahwa anak tersebut
diklasifikasikan sebagai ABK
Kedua, perbedaan individual
ABK memiliki perbedaan-perbedaan individual
dengan teman2 lainnya Contoh: diberikan pelajaran berhitung
dengan materi yg sama kepada dua orang anak tunagrahita yg
berada pada tingkat ketunagrahitaan yg sama. Ternyata dalam
penyelesaian tugasnya, kedua anak tersebut berbeda
kecepatannya

Dia memiliki kemampuan dalam satu bidang tertentu,


akan tetapi ia mengalami kesulitan yg tergolong berat
dalam bidang yg lainnya.
Untuk mengetahui kemampuan dan
kesulitan tersebut diperlukan tindakan atau
kegiatan Asesmen.
Mengapa Kita Melakukan Asesmen

1. Memperoleh data yg relevan, objektif, akurat, dan


komprehensif tentang kondisi anak saat ini

2. Mengetahui profil anak secara utuh, terutama permasalahan dan


hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-
kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang
dibutuhkan anak

3. Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka


memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor
kemajuannya
Tujuan Pelaksanaan Asesmen dalam
Pendidikan ABK
1. Menyaring kemampuan ABK
Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anak dalam setiap aspek. Misalnya:
bagaimana kemampuan bahasanya, kemampuan kognitifnya, kemampuan geraknya,
atau kemampuan penyesuaian dirinya..
2. Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penemuan program pendidikan ABK

3 Untuk menentukan arah atau tujuan pendidikan serta kebutuhan ABK.


Perlu dirumuskan tujuan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan tersebut.

4. Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan yang dikenal


dengan IEP (Individualized Educational Program).
Dengan data yang diperoleh sebagai hasil asesmen dapatlah diketahui kemampuan dan
ketidakmampuan ABK. Kemampuan dan ketidakmampuan menjadi dasar untuk
mengembangkan kemampuan berikutnya.

5. Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi pengajaran


Ruang Lingkup Asesmen Pendidikan ABK

Pada dasarnya asesmen pendidikan ABK difokuskan pada berbagai bidang pelajaran di
sekolah, baik faktor yang mempengaruhi prestasi di sekolah seperti bidang
akademik, bahasa, dan keterampilan sosial maupun faktor lingkungan.

Faktor lingkungan dapat dipertimbangkan bersama dengan analisis strategi belajar dan
perilaku belajar siswa yang dapat diamati dan dapat diukur.

Dalam penyelenggaraan pembelajaran bagi ABK, secara garis besar


asesmen dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1). Asesmen Akademik
2). Asesmen Perkembangan
1. Asesmen Akademik

Asesmen akademik menekankan pada


upaya mengukur pencapaian prestasi
belajar siswa pd bidang akademik.

Aspek yg diasesmen;
1. Keterampilan membaca,
2. Menulis, dan
3. Berhitung atau matematika.
2. Asesmen
Perkembangan
Aspek-aspek perkembangan yg perlu diasesmen
khususnya bagi ABK, mencakup:
1) Gangguan Motorik
2) Gangguan Persepsi
3) Gangguan Perhatian/atensi
4) Gangguan Memori
5) Hambatan dalam orientasi ruang/arah
6) Hambatan dalam Perkembangan Bahasa
7) Hambatan dalam Pembentukan Konsep, dan
8) Mengalami masalah dalam Perilaku.
(Prereguesit;Prayarat)
Berdasarkan gambar di atas, hal yg dilakukan untuk mengetahui Kondisi Anak adalah
Menemukan Individu yg diduga mengalami hambatan baik Hambatan Perkembangan
maupun Hambatan Belajar. Tahapan ini sering disebut Identifikasi.

Tindak lanjut dari identifika adalah Asesmen. Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan
adalah menggali dan menemukan permasalahan lebih dalam sehingga faktor penghambatnya
dapat ditentukan untuk mencari alternatif tindakan (intervensi) dalam penyelesaian masalahnya
secara lebih baik, atau sekurang-kurangnya dapat meminimalisir masalah yang dihadapinya.
Kedua aspek tersebut memiliki keterkaitan yang erat. Kemampuan yang dikuasai dalam
aspek perkembangan merupakan prasyarat untuk menguasai kemampuan dalam aspek
akademik.
Prosedur Pengembangan Instrumen Asesmen bagi Anak
Berkebutuhan Khusus

Untuk mendapatkan data yang akurat dari


siswa/anak yg akan diases diperlukan
instrumen yg memadai
1. Menetapkan aspek dan ruang
lingkup/batasan yg akan diasesmen
2. Memilih komponen (bagian dari
keseluruhan) mana dari bidang yg akan
diakses
3. Menyusun kisi-kisi instrumen asesmen
4. Mengembangkan butir soal berdasarkan
kisi-kisi yg telah dibuat
1) Memahami aspek dan ruang lingkup yang akan diasesmen

Merujuk kepada ruang lingkup asesmen dalam pendidikan bagi ABK, guru
seyogyanya memiliki pemahaman yg komprehensif tentang bidang yg akan
diasesmen. Asesmen hanya akan bermakna, jika guru/asesor mengetahui organisasi
materi, jenis keterampilan yg akan dikembangkan, serta tahap-tahap
perkembangan anak.

Contoh: salah satu ruang lingkup asesmen perkembangan, yaitu: Keterampilan


Kognitif Dasar.
Untuk memahami aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam keterampilan
kognitif dasar, maka guru harus mengetahui konsep atau pengertian keterampilan
kognitif dasar itu sendiri.
Keterampilan kognitif dasar merupakan suatu keterampilan prasyarat untuk
mempelajari bidang akademik, khususnya dalam aritmetika.

Merujuk pada teori perkembangan kognitif dari Piaget seorang siswa


dikatakan siap untuk belajar matematika, apabila ia telah menguasai keterampilan
kognitif dasar, yg meliputi ilmu aritmetika dasar/perhitungan yg meliputi:
1)Penjumlahan, 2) Pengurangan 3)Perkalian dan 4) Pembagian
2) Menetapkan ruang lingkup, yaitu memilih komponen mana dari bidang
yg akan diasesmen

Setelah guru/asesor memahami ruang lingkup bidang yang akan diasesmen,


langkah selanjutnya adalah memilih komponen/subkomponen mana yg akan
diakseskan

Apakah guru memilih salah satu/dua komponen dari bidang keterampilan


kognitif dasar tersebut, misalnya komponen Penjumlahan dan Pengurangan,
selanjutnya adlh menyusun kisi-kisi instrumen asesmen tentang komponen yg telah
dipilih

3) Menyusun Kisi-Kisi Instrumen Asesmen

Kisi-kisi dalam asesmen bertujuan untuk mempermudah dalam membuat soal


atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Yang paling penting dalam
membuat kisi-kisi instrument adalah pemahaman secara komprehensif tentang
keterampilan/subketerampilan yang telah dipilih/ditetapkan untuk diaseskan.

4) Mengembangkan butir soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat


Metode dan Teknik Asesmen Anak
Berkebutuhan Khusus

Teknik
a) Observasi, pengamatan yang
dilakukan terhadap cara belajar
siswa, tingkah laku yang muncul
pada saat siswa belajar, dan
sebagainya
Sedangkan teknik yang digunakan untuk
b) Tes atau evaluasi hasil belajar,
mengumpulkan data yang diharapkan melalui
diperoleh dengan cara metode di atas adalah:
memberikan tes pada setiap bidang
pengajaran. Ceklis, yaitu memberikan tanda pada bagian-
c) Wawancara, dilakukan terhadap bagian yang telah ditentukan pada pedoman
orang tua, atau keluarga, dan sesuai dengan kemampuan anak.
siswa.
Persyaratan dalam menentukan
metode asesmen

• Autentik, perilaku nyata dalam setting nyata


• Konvergen, sumber informasi yang beragam
• Kolaborasi, dilakukan bersama, terutama sekali dengan pengasuh
• Equity, mampu mengakomodasi kebutuhan khusus anak
• Sensivitas, dapat memasukan materi yang cukup untuk perencanaan
keputusan
• Kongruen, ada kesamaan prosedur yang diterapkan, baik dalam
pengembangan maupun evaluasinya
Bentuk laporan hasil pelaksanaan
asesmen dapat berupa:

1. Grafik, yaitu untuk menggambarkan


posisi setiap siswa dalam tiap-tiap
bidang pengajaran

2. Data kualitatif, yaitu deskripsi singkat tentang kemampuan


siswa dalam belajar untuk setiap bidang studi

3. Data kuantitatif, yaitu data berupa angka. Supaya tidak


menyesatkan, data kuantitatif ini hendaknya selalu diiringi
dengan data kualitatif.
Thank You…

Anda mungkin juga menyukai