Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 4

1. Khalizaura Tyasingjati 1102620012


2. Nur Aliyah 1102620018
3. Af’idah Qastallani 1102620060
4. Alfida Salwa Rahmania 1102620080
5. Alvira Shafa Amelia 1102620083
Asesmen anak gangguan
intelektual
Konsep Dasar Asesmen Anak Hambatan Intelektual

• Istilah asesmen berasal dari bahasa Inggris yaitu assesment yang


berarti penilaian suatu keadaan.
• Asesmen anak tunagrahita adalah penilaian kemampuan anak
tunagrahita.
• Asesmen penilaian dilakukan pada saat anak belum diberikan
pelajaran atau setelah hasil deteksi ditemukan bahwa ia
diperkirakan tunagrahita.
• Asesmen bukan pula tes, akan tetapi tes merupakan bagian dari
asesmen.
Sejalan dengan itu, Loughlin MC. (2003) mendefinisikan asesmen sebagai
berikut :
“Assessment refers to the gathering of relevant information to help an
individual make decisions. Assessment in educational settings a multipaceted
process that involves for more than the administration of a test.”
Artinya:
“Asesmen mengacu pada pengumpulan informasi yang relevan untuk
membantu seseorang membuat keputusan. Penilaian dalam pengaturan
pendidikan adalah proses multipaset yang melibatkan lebih dari sekedar
administrasi tes”
Dapat disimpulkan bahwa asesmen anak tunagrahita
merupakan usaha untuk menghimpun informasi yang
relevan guna memahami atau menentukan keadaan
individu. Dalam bidang pendidikan, asesmen merupakan
berbagai proses yang rumit untuk lebih melengkapi hasil
tes.
Tujuan Asesmen
Tujuan asesmen berkaitan erat dengan
waktu mengadakannya. Berikut ini akan
diuraikan mengenai waktu pelaksanaan
asesmen:
Asesmen yang dilakukan setelah deteksi

Bertujuan :
1. Untuk menyaring kemampuan anak tunagrahita. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui kemampuan anak dalam setiap aspek.
2. Untuk keperluan pengklasifikasian, penempatan, dan penentuan program
pendidikan anak tunagrahita.
3. Untuk menentukan arah dan kebutuhan pendidikan anak tunagrahita.
4. Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasikan
atau biasa juga disebut IEP (Individualized Educational Program)
5. Untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, dan evaluasi pengajaran.
Asesmen pada saat dan setelah diberi pelajaran

Adapun tujuan asesmen ini adalah:


1. Agar guru mendapat informasi tentang keberhasilan dan
kegagalan mengajar, serta kemajuan dan kesulitan
belajar siswa.
2. Agar guru dapat memilih dan menentukan program,
evaluasi, dan strategi belajar mengajar, serta pengaturan
lingkungan belajar.
3. Agar guru dapat melakukan diagnosis, melaksanakan
remideal teaching, dan memberikan tindak lanjut
pelajaran.
Ruang lingkup asesmen anak
hambatan intelektual
A. Ruang lingkup asesmen yang diberikan sebelum mengikuti pelajaran.

- Kemampuan menolong diri


- Kemampuan psikomotor
- Perkembangan sosial-emosional
- Perkembangan bahasa
- Perkembangan kognitif
B. Ruang lingkup asesmen pada saat anak setelah belajar di kelas

Setelah anak tunagrahita mengikuti pelajaran, ruang lingkup asesmen


melalui penilaian untuk menentukan apa yang harus diajarkan kepada
siswa secara individu, dan penilaian untuk menentukan cara guru dalam
mengajar siswa untuk mencapai kemajuan yang optimal.
Metode Asesmen Anak
Hambatan Intelektual
Metode atau cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan asesmen bagi anak
tunagrahita antara lain:
1. Observasi, pengamatan yang dilakukan terhadap cara belajar siswa,
tingkah laku yang muncul pada saat siswa belajar, dan lain-lain.
2. Tes hasil belajar, diperoleh dengan memberikan tes setiap bidang
pengajaran.
3. Wawancara, dilakukan terhadap orangtua, atau keluarga, dan siswa.
Alat yang digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh melalui metode di kelas adalah:
1. Checklist, yaitu memberikan tanda pada bagian-bagian
yang telah ditentukan pada pedoman sesuai dengan
kemampuan anak
2. Skala nilai, yaitu bentuk penilaian yang mengarah pada
kemampuan atau prestasi belajar siswa.
CREDITS:
This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images
by Freepik.
Please keep this slide for attribution.
Adapun bentuk data pelaporan hasil asesmen dapat berupa:

1. Grafik, yaitu untuk menggambarkan posisi setiap siswa


dalam tiap tiap bidang pengajaran,
2. Data kualitatif, yaitu deskripsi singkat tentang kemampuan
siswa dalam belajar untuk setiap bidang studi
3. Data kuantitatif, yaitu data berupa angka. Supaya tidak
menyesatkan, khusus bagi anak tunagrahita data
kuantitatif ini hendaknya selalu diiringi dengan data
kualitatif.
Pelaksanaan Asesmen
Anak Hambatan Intelektual
Menurut Loughlin Mc. (2003) menyarankan langkah-langkah
yang harus diajarkan kepada siswa sebagai berikut:
1. Menentukan scope atau bidang dan urutan keterampilan
yang akan diajarkan.
2. Memilih tingkah laku yang akan dinilai.
3. Memilih kegiatan evaluasi.
4. Pengadministrasian alat evaluasi.
5. Pencatatan penampilan siswa.
6. Penentuan tujuan pengajaran khusus jangka pendek dan
jangka panjang.
Evaluasi
1. Untuk melaksanakan asesmen, langkah apa saja yang harus
dilakukan?
2. Ada berapa bentuk data laporan hasil asesmen, sebutkan dan
jelaskan?
3. Apa tujuan asesmen setelah dilakukannya deteksi?
4. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam melaksanakan
asesmen anak tunagrahita?
5. Ruang lingkup apa saja yang diberikan sebelum mengikuti
pelajaran?
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai