Anda di halaman 1dari 12

MODUL 9.

MENDIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


DI SD BIASA

KELOMPOK 7 :
MEDIA PRAMUDITA
MARATUN N.R
SELLY REISANDI
TITI ASMIDA WATI
YUYUN FEBRIYANI
Kegiatan Belajar 1
Identifikasi dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus
A. Identifikasi ABK
Identifikasi adalah proses untuk menemukan adanya gejala
kelainan pada siswa, yang berujung pada adanya dugaan bahwa
seorang anak menyandang kelainan. Tujuan utama identifikasi
adalah mengenal atau menemukan anak yang menyandang
kelainan dan jenis kelainan yang disandangnya. Identifikasi
didasarkan pada asumsi bahwa anak-anak yang menyandang
kelainan menunjukan penampilan atau prilaku yang sedikit
banyak berbeda dari yang semestinya.

.
Identifikasi dapat dilakukan dengan cara :
1.Teknik observasi
Observasi merupakan Teknik yang paling banyak digunakan dalam
melakukan identifikasi. Observasi dapat dilakukan dengan sengaja atau
tidak sengaja.
2. Teknik wawancara
Wawancara tentu saja difokuskan pada data yang telah diperoleh
karena tujuan memang untuk menguji apakah dugaan benar atau salah,
dan hasil wawancara juga dapat menentukan apakah dugaan benar atau
keliru.
3. Tes sderhana
Tes sederhana yang dibuat sendiri oleh guru, baik berupa tes perbuatan
maupun tes tertulis dapat digunakan untuk mengidentifikasi munculnya
kelainan pada anak-anak di kelas anda.
B. ASESMEN
Kata asesmen berasal dari bahasa inggris assesment, yang secara
harfiah berarti penafsiran atau penilaian. Assesmen dapat
diartikan sebagai menilai atau menaksir kemampuan yang
dimilki oleh anak sehingga hasil assesmen dapat digunakan untuk
menaksir bantuan yang diperlukan oleh anak.
Asesmen Pendidikan bagi ABK adalah salah satu proses yang
sistematis dalam mengajukan pertanyaan Pendidikan yang
releven tentang prilaku belajar seorang siswa dengan tujuan
penempatan dan pembelajaran.
5 kode etik yang harus dipegang teguh dalam melakukan asesmen yang di
ungkapkan Mclaghlin & lewis ( 1983:608 )
1.Tidak ada kecerobohan dalam pengadministrasian
2.Tidak ada jalan pintas dalam merancang rencana asesmen seorang siswa
3.Tidak ada kecurangan dalam pemberian skor
4.Dalam pertemuan, anggota tim tidak boleh diwakili
5.tidak ada tindakan yang bersifat diskriminatif
Sesuai dengan difinisi asesmen, bidang-bidang yang menjadi sasaran asesmen
harus selalu berkaitan dengan pendidikan, bidang tersebut mencakup :
1.Kemampuan akademik
2.Kemampuan belajar
3.Prilaku dalam kelas, serta
4.kesulitan belajar tertentu
Kegiatan belajar 2

Tindak Lanjut Pelayanan Pendidikan Bagi ABK


A.Mengidentifikasi Jenis Layanan Pendidikan Yang Dibutuhkan ABK
Untuk melakukan penafsiran hasil asesmen, rambu-rambu berikut dapat kita
jadikan acuan.
1.Tujuan asesmen adalah mengukur atau menafsirkan kemampuan yang
dimiliki oleh siswa dalam bidang yang kita duga ia mengalami
masalah/kelainan.
2.Hasil asesmen akan digunakan untuk mengembangkan program
bantuan/program pembelajaran bagi anak tersebut.
3.Penafsiran terutama didasarkan pada informasi yang relevan, sedangkan
informasi lain hanya digunakan sebagai penunjang.
Agar perkiraan atau penafsiran dapat berlangsung secara terarah,
Langkah-Langkah berikut perlu kita pertimbangkan dalam
penafsiran kebutuhan layanan Pendidikan.
1.Tetapkan kemampuan yang semestinya dikuasai oleh anak.
2.Deskripsikan kemampuan yang dimiliki anak berdasarkan hasil
asesmen.
3.Bandingkan kemampuan yang dimilki anak dengan kemampuan
yang seharusnya dia kuasai.
4.Gambarkan kesenjangan antara kemampuan yang dimilki anak
dengan kemampuan yang harus dia miliki.
5.Berdasarkan kesenjangan tersebut, tafsirkan kebutuhan program
layanan Pendidikan untuk mencapai kemampuan yang semestinya.
B. Mengembangkan Program Layanan Pendidikan

Idealnya pengembangan program ini dilakukan juga oleh sebuah tim


yang menangani anak ini sejak tahap identifikasi. Program yang disusun adalah
Program Pengajuan Individual (PPI) karena memang program tersebut
diperuntukkan bagi anak secara individual. Keputusan untuk mengembangkan
PPI bagi anak tertentu haruslah benar-benar didasarkan pada kebutuhan anak
yang tidak mungkin akan terpenuhi jika tidak diberikan layanan secara
individual.
C. PELAKSANAAN PROGRAM

Sebelum melaksanakan program, berbagai hal yang berkaitan dengan


pelaksanaan program perlu dipersiapkan, yaitu :
•Jadwal pelaksanaan harus disiapkan sesuai dengan rencana PPI
•Materi pelajaran serta media yang akan digunakan
•Pemberitahuan kepada orang tua harus dilakukan sebelum pelaksanaan
dimulai
•Jika guru dibantu oleh tim, misalnya guru lain, tim harus menetapkan
langkah-langkah pelaksanaan dan peran masing-masing anggota tim
D. PENILAIAN PROGRAM PELAYANAN PENDIDIKAN
Kemungkinan penilaian/pertimbangan yang dapat kita lakukan untuk
setiap komponen program, antara lain:
•Barangkali tujuan yang kita tetapkan terlalu tinggi bagi Tedi
•Barangkali materi yang kita siapkan kurang menarik bagi Tedi atau
kurang relevan dengan tujuan yang akan dicapai
•Bagaimana kesesuaian latihan atau kegiatan belajar dengan kemampuan
Tedi
•Bagaimana kualitas tes yang kita berikan, apakah sudah sesuai untuk
mengukur tujuan yang ingin dicapai atau barangkali ada hambatan dalam
pelaksanaan
Bagi anak-anak tertentu yang tidak mungkin ditangani oleh guru, perlu
dilakukan tindakan referal, yaitu merujuk atau mengirim siswa ke ahli
lain untuk asesmen dan pelayanan program.
Pelaksanaan program dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan
berbagai hal yang diperlukan seperti jadwal, materi dan media serta
lembar observasi.
Penilaian program dilakukan selama layanan pendidikan diberikan dan
pada akhir program.
Hasil penilaian dalam proses digunakan untuk perbaikan
langsung,sedangkan hasil akhir digunakan untuk mengkaji ulang
seluruh komponen program. Kolaborasi dengan tim dilakukan sejak
perencanaan sampai dengan penialaian program.

Anda mungkin juga menyukai