Anda di halaman 1dari 12

MODUL 9

MENDIDIK ANAK
BRKEBUTHAN KHUSUS
DI SD BIASA
Agus Made Febbi Wahyudi (859025774)
Ni Putu Darismayanti (859025925)
Kadek Dina Saraswati (859026396)
Rika Putri Rachman (859026508)
next ->
Identifikasi Anak
Berkebutuhan Khusus

 Tujuan utama identifikasi adalah mengenal atau


mrnemukan anak yang menyandang kelainan dan jenis
kelainan yang disandangnya.
 Dalam rangka pendidikan inklusi, kegiatan identifikasi Anak
Berkebutuhan Khusus dilakukan untuk lima keperluan,
yaitu:
1. penjaringan (screening)
2. pengalihtanganan (referal)
3. Klasifikasi,
4. perencanaan pembelajaran,
5. pemantauan kemajuan belajar.
Identifikasi Anak
Berkebutuhan Khusus

 Proses identifikasi:
Melihat gejala Observasi Cermat Dugaan
 Disamping observasi, identifiasi juga dapat dilakukan
dengan wawancara atau bahkan tes sederhana,
misalnya :
1. Teknik Oservasi
2. Teknik Wawancara
3. Tes sederhana
Assesmen Anak
Berkebutuhan Khusus

 Assesmen dapat diartikan sebagai menilai atau menaksir


kemampuan yang dimilki oleh anak sehingga hasil assesmen dapat
digunakan untuk menaksir bantuan yang diperlukan oleh anak
 5 kode etik yang harus dipegang teguh dalam melakukan asesmen
yang di ungkapkan Mclaghlin & lewis ( 1983:608 )
1. Tidak ada kecerobohan dalam pengadministrasian
2. Tidak ada jalan pintas dalam merancang rencana asesmen
seorang siswa
3. Tidak ada kecurangan dalam pemberian skor
4. Dalam pertemuan, anggota tim tidak boleh diwakili
5. Tidak ada tindakan yang bersifat diskriminatif
Assesmen Anak
KEMAMPUAN
AKADEMIK Berkebutuhan Khusus

KESULITAN
BELAJAR

Bidang
KEMAMPUAN
sasaran
BELAJAR asesmen PERILAKU
DI KELAS
Tindak Lanjut Pelayanan
Pendidikan Bagi ABK

A. Mengidentifikasi Jenis layanan Pendidika yang Dibutuhkan ABK


Kebutuhan layanan bagi ABK tentu berbeda-beda dan bersifat sangat
unik, artinya kebutuhan antara satu ABK dengan ABK lain hampit tidak
ada yang sama. Penetapan jenis layanan pendidikan di lakukan melalui
langkah – langkah yaitu :
1) Menetapkan kemampuan ideal yang harus dikuasai siswa.
2) Mendeskripksikan kemampuan nyata yang dikusai berdasarkan hasil
asamen.
3) Membandingkan kemampuan ideal dengan kemampuan nyata
4) Mendeskripsikan kesenjangan antara kemampuan ideal dengan
kemampuan nyata.
Contoh Kasus 1

Hasil asesmen menunjukan bahwa Tedi :


a. Mengalami kesulitan dalam memenggal kata sehingga dia mengucapkan kata yang
terdiri dari tiga suku kata atau lebih dengan penggalan yang salah.
b. Mempunyai kesulitan membaca vocal ganda, seperti baik dan biak sehingga kata-kata
tersebut dibaca dengan yang salah
c. Mendapat kesulitan dalam memahami isi bacaan dan menebak kata dari konteks
sehingga hanya dapat menjawab lima kata dari 36 kata yang ditebaknya,
Siswa kelas 3 semestinya sudah mampu membaca kata dengan lancar dan
pemenggalan yang benar, mengucapkan vocal ganda dengan benar, serta
semestinya sudah mampu memahami isi bacaan sederhana sehingga dia dapat
menebak kata-kata tertentu dari konteks bacaan atau kalimat. Berdasarkan
kesenjangan ini, Tedi memerlukan bantuan atau layanan khusus dalam :
a. Memenggal kata, terutama untuk kata-kata yang terdiri dari tiga suku kata atau lebih.
b. Membaca vocal ganda atauu dua vocal yang tidak diselengi oleh konsonan.
c. Memahami isi bacaan serta menebak kata dari konteks.
Contoh Kasus 2

Trini mendapat kesulitan dalam mengisi waktu luang setelah selesai


mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga ia menjadi
pengganggu teman-temannya. Hal ini disebabkan kemampuan
intelektual Trini yang melebihi teman-temannya. Padahal untuk ukuran
anak normal, tugas-tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan
waktu yang disediakan untuk menyelesaikannya. Berdasarkan hasil
asesmen dan kesenjangan tersebut kita dapat menafsirkan bahwa
Trini memerlukan bantuan dalam mengisi waktu luang.
Tafsiran yang kita buat di atas merupakan acuan bagi kita
untuk merancang program
Tindak Lanjut Pelayanan
Pendidikan Bagi ABK

B. Mengembangkan Program Layanan Pendidikan


 Hasil asesmen dan segala usaha untuk menafsirkan kebutuhan layanan
pendidikan bagi ABK yang ada di kelas tidak aka ada artinya, jika tidak
kita tindak lanjuti dengan pengembangan program
 Idealnya pengembangan program ini di lakukan juga oleh sebuah tim yang
menangani ini sejak tahap identifikasi
 Program yang disusun adalah Program Pengajaran Yang Individual (PPI)
karena memang program tersebut di peruntukkan bagi anak secara
individual
 PPI memuat identitas siswa secara jelas, lengkap dengan masalah dan
kemampuan yang dikuasai, serta di lengkapi dengan komponen rancangan
pembelajaran, yaitu tujuan, materi, kegiatan, dan penilaian..
Tindak Lanjut Pelayanan
Pendidikan Bagi ABK

C. PELAKSANAAN PROGRAM
Bagi anak tertentu yang tidak mungkinditangani oleh guru,
perlu dilakukan tindakan yaitu merujuk atau mengirim siswa ke
ahli lain untuk asasmen dan pelayanan program. Pelaksanaan
program dilakukan dengan terlebih dahulu menyiapkan berbagai
hal yang diperlukan seperti :
1. Jadwal pelaksanaan harus disiapkan sesuai dengan
rencana pada PPI.
2. Materi pelajaran serta media yang diperlukan.
3. Pemberitahuan kepada orang tua
4. Lembar observasi.
Tindak Lanjut Pelayanan
Pendidikan Bagi ABK

D. Penilaian Program Pelayanan Pendidikan


 Penilaian program dilakukan selama layanan pendidikan diberikan dan
pada akhir program. Hasil penilaian dalam proses di gunakan untuk
perbaikan langsung, sedangkan hasil penilaian akhir di gunakan untuk
mengkaji ulang seluruh komponen program.
 Kemungkinan penilaian / pertimbangan yang dapat kita lakukan untuk setiap
komponen program, antara lain :
1. Barangkali tujuan yang kita tetapkan terlalu tinggi bagi Tedi
2. Barangkali materi yang kita siapkan kurang menarik.
3. Bagaimana kesulitan latihan atau kegiatan belajar dengan kemampuan.
4. Bagaimana kualitas test yang kita berikan.
 Dengan mengajukan pertimbangan seperti diatas dan menelaah hasil
observasi dan catatan pada setiap latihan, kita dapat menetapkan
keefektifan program
terimakasi
Any Quastion?

Anda mungkin juga menyukai