DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. AHMAD SAIPULLOH ( 8364166402) 4. CUT DEWI NOVIYANTI (836424979)
2. IYO ALPIYANSAH ( 836398479) 5. DESY KRISNA WANTI (836398605)
3. DE RAHMA SHOLIHA (836411592 ) 6. LARAS ANGGRAENI ( 836395498)
MODUL 7
KOMPETENSI GURU
SEKOLAH DASAR
KB 1
PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH
DASAR
A. LANDASAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU SD
1. Apa yang dimaksud dengan kompetensi?
Kompetensi merupakan Tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
ditunjukkan oleh seseorang sebagai bukti bahwa dia kompeten dalam bidang
tersebut. Tindakan cerdas dan bertanggung jawab tersebut dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, serta sikapdan nilai yang dikuasai dengan baik.
2. Proses Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi guru SD dikembangkan dengan mengacu kepada hal-hal
berikut.
1. Ketetapan perundang-undangan yang terkait dengan guru SD, seperti UU
No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan UU lainnya yang
berkaitan dengan guru SD.
2. Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru SD
3. Berbagai asumsi landasan program, berupa pernyataan-pernyataan yang
dianggap benar berdasarkan dugaan ahli, penelitian dan nilai-nilai yang dianut
oleh bangsa Indonesia.
4. Kompetensi guru SD yang sudah pernah ada seperti 10 kompetensi guru
lulusan SPG
B. PROFIL KOMPETENSI GURU SD
Standar kompetensi guru SD terdapat dalam dua dokumen resmi. Pertama, dalam
dokumen Standar Kompetensi Guru Kelas SD-MI Lulusan S1 PGSD (SKGK-SD/MI), yang
diterbitkan oleh Ditjen Dikti pada tahun 2006, dan kedua, dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16/2007 (Permen No. 16/2007) tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Dalam SKGK-SD/MI, standar kompetensi dirumuskan dalam empat rumpun kompetensi,
setiap rumpun kompetensi dijabarkan menjadi kompetensi, yang secara keseluruhan
berjumlah 29 kompetensi. Setiap kompetensi kemudian disertai spesifikasi pengalaman
belajar.
Sementara itu, dalam Permen No. 16/2007, Standar Kompetensi Guru SD/MI dirumuskan
menjadi 24 kompetens inti, setiap kompetensi inti kemudian dijabarkan menjadi kompetensi
guru SD/MI. tidak ada spesifikasi pengalaman belajar dalam standar kompetensi ini karena
memang standar kompetensi dalam permen ini bukan diniatkan untuk menjadi acuan dalam
Pendidikan guru.
C. INDIKATOR PENGUASAAN KOMPETENSI
GURU SD
Penguasaan kompetensi harus diases dengan prosedur dan instrument yang
sesuai dengan hakikat kompetensi. Penguasaan akademik yang merupakan
Kawasan kognitif dapat diases dengan tes, baik tes objektif maupun tes uraian.
Keterampilan dapat diases melalui pengamatan unjuk kerja, seperti berpidato,
menunjukkan keterampilan dasar mengajar; sedangkan sikap dan nilai harus
diases melalui pengamatan dalam konteks otentik. Akhirnya, unjuk kerja
professional seperti kemampuan mengajar diases melalui pengamatan dengan
menggunakan instrument seperti APKG.
KB 2
Forum Peningkatan Profesionalitas Guru
A. PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalitas,
diantaranya sebagai berikut :
1. Melakukan refleksi pada setiap akhir pembelajaran.
2. Berkolaborasi dengan teman sejawat dan jika perlu dengan dosen LPTK
dalam melaksanakan PTK.
3. Mengkomunikasikan hasil-hasil PTK melalui berbagai media
4. Mengikuti perkembangan dunia Pendidikan
5. Mengikuti berbagai kegiatan ilmiah
6. Berperan serta dalam berbagai kegiatan Pendidikan
7. Mengikuti perkembangan ilmu
8. Mengikuti berbagai kegiatan guru
B. BERBAGAI WADAH PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU
4. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok ada pelajaran atau
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi kompetensi dasar, materi pokok atau
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar.
B. Latar Belakang KTSP
Pengembangan kurikulum oleh satuan pendidikan atau KTSP merupakan realisasi
dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang pengembangan pengelolaan dan
pelaksanaan pendidikan.
Landasan filosofis dan teoritis yang melatarbelakangi perkembangan KTSP adalah:
Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat
Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan
pendidikan, serta
Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.
C. Prosedur Pengembangan KTSP
Menurut UU no. 20/2003, PP no. 19/2005, serta Peraturan Mendiknas No. 22, 23, dan
24 Tahun 2006, proses pengembangan kurikulum di Indonesia mengikuti dua langkah
besar yaitu proses pengembangan kurikulum yang dilakukanoleh pemerintah pusat dan
pengembangan kurikulum yang dilakukan di tingkat satuan pendidikan (Sekolah).
Pengembangan kurikulum di tingkat pemerintah pusat menghasilkan berbagai standar
nasional pendidikan. Yang sampai saat ini pemerintah pusat baru berhasil mengembangan
standar isi dan standar kompetensi lulusan. Sementara itu, pengembangan kurikulum
ditingkat satuan pendidikan akan menghasilkan dokumen kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP).
D. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan KTSP
Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan KTSP pada SD adalah
1. Tim penyusun yang terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah
2. Komite sekolah
3. Narasumber (ahli kurikulum dan pembelajaran)
4. Dinas pendidikan
5. Serta pihak lain yang terkait.