Anda di halaman 1dari 27

PDGK4502/

Pengembangan
Kurikulum dan
Pembelajaran di
SD

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

MODUL 9 DAN 10
PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI
SD
Kelompok 6 :

1. Isti Fauziyah / 836395513


2. Iyo Alpiyansah / 836398479
3. Risa Utami/ 836411062
MODUL 9
RENCANA PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Pengertian ,Prinsip, dan Fungsi Rencan Pembelajaran

A. PENGERTIAN RENCANA PEMBELAJARAN


Rencana Pembelajaran atau di sebut juga dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
merupakan kegiatan merumuskan tujuan-tujuan atau kompetensi-kompetensi apa yang
akan di capai oleh suatu kegiatan pembelajaran.
 Beberapa karakteristik yang dapat di jadikan pertimbangan guru menyusun suatu rencana
pembelajaran , yaitu :

•Di tunjukan untuk siswa belajar


Rencana pembelajaran yang di susun haruslah di buat sesuai dengan tujuan serta
kebutuhan siswa.  

•Memiliki Tahap-tahap
Khusus nya dalam merencanakan proses pembelajaran ,ada beberapa tahap yang harus di
perhatikan , yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan , tahap evaluasi, dan tahap tidak
lanjut.
 
• Sistematis
Rencana pembelajaran yang baik harus di susun secara sistematis, artinya perencanaan
tersebut harus dimulai dari hal yang diperlukan terlebih dahulu kemudian di
ikutidengan sesuatu yang harus mengikutinya.
 
• Pendekatan system
Pembelajaran harus di rancang sebagai suatu system , artinya pembelajaran itu sendiri
atas komponen –komponen yang saling berkaitan dan saling memengaruhi.
 
• Di dasarkan pada proses belajar manusia
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses belajar siswa sebagai manusia
pembelajar. Dalam melakukan perencanaan seorang guru harus mengutamakan pada
proses belajar siswa itu sendiri sebagai manusia yang akan belajar.
B. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN
Untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas , dalam menyusun RPP
guru di anjurkan untuk memegang prinsip-prinsip sebagai berikut.
 
•Memperhatikan perbedaan individu siswa
•Mendorong partisipasi aktif siswa
•Mengembangkan budaya membaca dan menulis
•Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
C. FUNGSI RENCANA PEMBELAJARAN
 
RPP yang di rancang dengan baik akan memiliki fungsi prediktif atau
hipotetik yang terkait dengan
1.Tujuan atau kompetensi apa yang harus di capai siswa
2.Materi atau pengalaman belajar apa yang harus di sampaikan kepada
siswa
3.Strategi atau metode apa yang tepat di gunakan untuk menyajikan materi
pelajaran sesuai dengan tujuan/kompetensi yang ingin di capai dalam
pembelajaran, dan
4.Alat/teknik penilaian apa yang di gunakan untuk mengukur ketercapaian
tujuan/kompetensi yang telah di tetapkan.
KEGIATAN BELAJAR 2
Langkah –langkah pengembangan rencana pembelajaran
A.KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN

1.Identitas mata pelajaran


2.Standar Kompetensi
3.Kompetensi dasar
4.Indicator pencapaian kompetensi
5.Tujuan pembelajaran
6.Materi ajar
7.Alokasi waktu
8.Metode pembelajaran
9. Kegiatan pembelajaran
•Pendahuluan
Kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang di tunjukan untuk
membangkitkan motivasi
•Inti
Proses pembelajaran untuk mencapai KD yang di lakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan , menantang ,memotivasi
•Penutup
Kegiatan yang dilakukan untuk mengkhiri aktivitas pembelajaran yang dapat di
lakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan , penilaian , dan refleksi

10. Penilaian hasil belajar


11. Sumber belajar
LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
Ada empat tahap yang dilakukan untuk menyusun rencana pembelajaran ,
yaitu sebagai berikut :

1.Perumusan tujuan
Tujuan merupakan target yang ingin di capai oleh kegiatan pembelajaran
Secara lebih rinci , tujuan pembelajaran dapat di gambarkan sebagai berikut :
•Tujuan pendidikan nasional
•Tujuan intitusional /lembaga
•Tujuan kurikuler
•Tujuan pembelajaran
2. Perencanaan materi pelajaran
Dalam perencanaan pembelajaran ,materi perlu di tetapkan setelah
perumusan dan evaluasi. Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam
menetapkan materi pelajaran, di antaranya berikut ini :
•Materi pelajaran hendaknya sesuai dan menunjang terhadap tercapainya
tujuan pembelajaran.
•Materi pelajaran hendak nya sesuai dengan tingkat pendidikan dan
perkembangan siswa pada umumnya .
•Materi pembeljaran hendaknya terorganisasi secara sistematis dan
berkesinambungan
•Materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang bersifat faktual
maupun konseptual
3. Perencanaan kegiatan pembelajaran
Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang
harus terlaksana :
•Kegiatan guru
•Bentuk kegiatan guru yang perlu di lakukan tergantung pada jenis-jenis
metode pembelajaran yang di gunakan
•Kegiatan siswa
•Kegiatan siswa pun tergantung pada jenis-jenis metode pembelajaran yang di
gunakan oleh guru. 
Tahapan kegiatan pembelajaran meliputi 4 tahapan sebagai berikut ini :
•Tahapan persiapan
•Tahapan pelaksanaan
•Tahap evaluasi
•Tahap tindak lanjut
4. Pengembangan alat evaluasi

Secara umum , evaluasi pembelajaran dapat di bagi menjadi 2, yaitu :

•Evaluasi formatif , dilakukan dengan tujuan untuk melihat sejauh mana


efektivitas pelaksanaan pembelajaran sehingga guru dapat membuat
balikan tentang bagaimana pembelajaran itu harus di lakukan.

•Evaluasi sumatif , lebih menekan kan pada pemahaman dan penguasaan


siswa terhadap materi pembelajaran yang di berikan guru.
C. FORMAT ATAU BENTUK RENCANA PEMBELAJARAN
secara umum , ada dua format yang biasa di pakai dalam penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Yaitu format / bentuk deskriptif
dan format/bentuk lajur. Kedua format ini sebenarnya tidak memiliki arti
yang berbeda dari sisi komponen-komponen yang di kembangkan di dalam
nya.
Perbedaan yang nampak adalah dari sisi penulisannya , ada yang
menyenangi menggunakan format deskriptif dan ada pula yang lebih
menyenangi format lajur . pemilihan fprmat ini sepenuhnya di serahkan
kepada guru yang akan di kembangkan.
KEGIATAN BELAJAR 3
KEPUTUSAN SITUASIONAL
A.MODEL PENGEMBANGAN RENCANA PEMBELAJARAN
1. MODEL BANATHY
Langkah 1 : merumuskan tujuan (formulate objectives)
Langkah 2 : mengembangkan tes (develop test)
Langkah 3 : menganalisis tugas belajar (analyze learning task) 
Langkah 4 : mendesain sistem instruksional (design system) 
Langkah 5 : melaksanakan kegiatan dan mengetes hasil (implement and test output) 
Langkah 6 : mengadakan perbaikan (charge to improve)

 
2. MODEL KEMP
Modul pengembangan pembelajaran menurut kemp (1977) atau yang di
sebut desain instruksional , terdiri dari 8 langkah :
1)Menentukan tujuan pembelajaran umum ( TPU)
2)Membuat analisis tentang karakteristik siswa
3)Menentukan tujuan pembelajaran secara spesifik, operasional, dan
terukur
4)Menetukan materi /bahan pelajaran yang sesuai dengan TPK
5)Menetapkan penjajagan awal
6)Menentukan strategi belajar mengajar yang sesuai
7)Mengkordinasikan sarana penunjang yang di perlukan meliputi biaya ,
fasilitas , peralatan , waktu dan tenaga .
8)Mengadakan evakuasi.
3. MODEL PPSI
PPSI adalah singkatan dari prosedur pengembangan sistem intruksional dan
di gunakan sebagai metode pengembangan pembelajaran dalam kurikulum
1975 untuk SD, SMP, dan SMA , dan kurikulum 1976 untuk sekolah-sekolah
kejurusan .
Ada lima langkah pokok dalam PPSI , yaitu sebagai berikut.
•Merumuskan tujuan intruksional
•Mengembangkan alat evaluasi
•Menentukan kegiatan belajar dan materi pelajaran
•Mengembangkan program kegiatan
•Melaksanakan program
4. MODEL GERLACH & ELY
Terdiri dari 10 unsur,
•Spesifikasi isi pokok bahasan
•Spesifikasi tujuan pembelajaran
•Pengumpulan dan penyaringan data tentang siswa
•Penentuan pendekatan , metode, dan teknik mengajar
•Pengelompokan siswa
•Penyediaan waktu
•Pengaturan ruangan
•Pemilihan media
•Evaluasi
•Analisis umpan balik
B. UNSUR YANG PERLU DI PERTIMBANGKAN DALAM
MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN
Berkaitan dengan pengembangan rencana
pembelajaran , ada beberapa kasus yang dapat di
ungkapkan , antara lain sebagai berikut :
•Sikap guru dan administrator
•Aspek-aspek yang sering di anggap bermasalah

 
MODUL 10
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT
EVALUASI
KEGIATAN BELAJAR 1
 Perumusan Indikator pencapaian Kompetensi
A. Pengertian Indikator
Dalam kurikulum 2006, indicator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang di tunjukkan oleh perubahan perilaku yang dapat di
ukur yang mencakup sikap, pengetahuan,dan keterampilan.
Istilah hasil belajar , dalam kurikulum berbasis kompetensi , hasil belajar
berkenaan dengan “ apa yang harus di ketahui dan di lakukan siswa yang
dapat di tunjukkan sebagai hasil pembelajaran pada level tertentu “ (pusat
kurikulum , 2002)
Tujuan belajar atau di kenal juga dengan tujuan instruksional di kenal dalam
kurikulum yang berlaku sebelum 2004. Tujuan pembelajaran atau tujuan
instruksional merupakan rumusan kemampuan yang di harapkan di kuasai
siswa setelah mempelajari suatu topik atau pokok bahasan tertentu.
B. Prinsip-prinsip rumusan indicator
Kompetensi dasar tersebut harus di jabarkan ke dalam banyak indicator
agar guru dapat menentukan apakah siswa sudah atau belum mencapai
kompetensi dasar tersebut . banyak indicator yang dapat di jabarkan dari
kompetensi dasar tersebut , di antaranya sebagai berikut :
•Menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut sama
•Menjumlahkan pecahan biasa berpenyebut beda
•Menjumlahkan pecahan campuran berpenyebut sama
•Menjumlahkan pecahan campuran berpenyebut beda
•Mengurangkan pecahan biasa berpenyebut sama
•Mengurangkan pecahan biasa berpenyebut beda
C. Komponen-komponen Rumusan Indikator
•Audience (siswa yang belajar)
Komponen ini di nyatakan dengan siswa yang belajar untuk menguasai
kemampuan yang diharapkan.
•Behavior (perilaku atau untuk kerja/performance)
Komponen ini terdiri dari kata kerja yang menunjukkan kemampuan yang
harus di tampilkan siswa dan materi yang di pelajari.
•Condition (kondisi)
Komponen ini menyatakan kondisi atau keadaan yang di pesyaratkan ketika
siswa di minta menunjukkan atau mendemstrasikan perilaku atau
kemampuan yang di harapkan.
•Degree (tingkat pencapaian atau kriteria)
Komponen ini mengacu pada tingkatan perilaku yang di capai untuk
menentukan keberhasilan.
D. Jenis-jenis kemampuan hasil belajar
Klasifikasi kemampuan hasil belajar yang di kemukakan oleh Benyamin
S.Bloom, atau di kenal dengan taksonomi Bloom, Bloom mengelompokkan
kemampuan hasil belajar ke dalam 3 ranah atau domain ,antara lain :
•Kognitif
•Afektif
•Psikomotor
KEGIATAN BELAJAR 2
PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
A. Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah jenis evaluasi yang di laksanakan pada akhir suatu
periode pembelajaran dan digunakan untuk tujuan sertifikasi
Evaluasi formatif adalah jenis evaluasi yang dilaksanakan selam proses
pembelajaran berlangsung untuk memperbaiki.
 
Melalui evaluasi formatif guru dapat mengidentifkasi kegagalan
pembelajaran dan merancang pembelajaran alternative. Sementara itu
evaluasi sumatif di laksanakan untuk mengetahui tingkat penguasaan dan
kelayakan siswa.
B. Kriteria penyusunan alat evaluasi
Ada tiga kriteria yang harus di perhatikan dalam mengembangkan atau
menyusun alat evaluasi.
•Validitas 
•Reliabilitas
Kriterian reliabilitas mengacu kepada ketetapan alat ukur dalam menilai
apa yang harus di nilai . alat ukur reliabel akan memberikan hasil yang sama
kapan pun alat ukur tersebut di gunakan pada siswa yang sama.
•Dapat dilaksanakan
Kriteria ini berkenaan denga kemungkinan alat ukur tersebut untuk di
laksanakan di lihat dari aspek biaya dan waktu. Kriteria ini juga berkenaan
dengan kemudahan alat ukur di susun , serta kemudahan dalam penskoran
dan interprestasihasil yang di perbolehkan.
C. Jenis-jenis alat evaluasi
Guru dapat mengembangkan berbagai jenis tes tergantung kemampuan
yang akan di ukur. secara garis besar , ada dua jenis alat evaluasi yang
dapat di gunakan guru. Yaitu tes dan non tes. Contoh alat evaluasi non tes
adalah skala sikap , daftar cek, wawancara, observasi, angket, dan
sosiometri.
Tes adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang menuntut siswa
untuk memberikan jawaban yang dapat dinilai benar atau salah. Jenis jenis
tes adalah
•Tes objektif
•Tes uraian
•Tes kinerja atau tes perbuatan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai