b. Apabila kurikulum tidak berubah, maka akan sulit dalam mengatasi situasi yang cepat
berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik
adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau
diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun
kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
1. Mengamati
2. Menanya
Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang
telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya
dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa.
3. Mencoba
4. Menalar
5. Mempresentasikan
A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif menggunakan garis bilangan.
2. Siswa dapat menggunakan bilangan bulat negatif dalam penjumlahan.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum dan setelah pelajaran. Religius
(10 Menit) Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah
Airku”. Nasionalis
Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik tentang Bilangan Bulat Negatif.
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan pembelajaran
tentang Bilangan Bulat Negatif. Communication
Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
melakukan Kegiatan
Inti Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif dalam garis bilangan. Communication
(45 Menit) Guru memberi soal tentang bilangan bulat negatif dengan melangkah ke kiri tiga langkah dari
bilangan satu.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Guru dan siswa membahas soal-soal yang telah dikerjakan. Critical Thinking and Problem
Solving
Guru memberi soal untuk di kerjakan di kelompoknya. Collaboration
Siswa membahas soal dalam kelompoknya. Gotong Royong
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Integritas
Penutup Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang Bilangan Bulat Negatif. Integritas
(15 Menit) Guru melakukan evaluasi tentang Bilangan Bulat Negatif, serta menugaskan peserta didik
untuk mempelajari materi selanjutnya. Mandiri
Menyanyikan lagu daerah “Injit-Injit Semut”
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius
C. PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Aspek yang Dinilai
... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan
Diisi dengan tanda cek ()
Kategori penilaian aspek sikap spiritual
“Ya” diberi skor = 1, “Tidak” diberi skor = 0.
Kategori penilaian aspek pengetahuan
“Tepat” diberi skor = 1, “Tidak Tepat” diberi skor = 0
Kategori penilaian aspek keterampilan
3 = hasil aproksimasinya tepat dan dilakukan dengan cepat,
2 = hasil aproksimasinya tepat tetapi kurang cepat,
1 = hasil aproksimasinya tidak tepat.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 5.
Nilai = Total skor x 100
Skor maksimal
Keterangan
4 = jawaban akhir tepat dan alasan/langkah penyelesaian tepat,
3 = jawaban akhir tepat tetapi alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
2 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
1 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian tidak tepat,
0 = tidak menjawab.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 24.
Nilai = Total skor x 100
Skor Maksimal
.............................. ..............................
NIP. .............................. NIP. ..............................
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional
terkait dengan kurikulum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta
untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemic
ini?
Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini memberikan dampak serius terhadap satuan
pendidikan. Dimana kegiatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara normal
seperti biasanya. Adanya pandemi mengharuskan proses pembelajaran dilakukan
secara jarak jauh, baik luring maupun daring.
Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini banyak melahirkan kendala,
baik yang dialami guru, orang tua maupun murid. Selain itu tumbuh kembang peserta
didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan
pendidikan selama masa pandemi. Hal ini jika terus dibiarkan tentu akan berpotensi
menimbulkan banyak dampak negatif yang berkepanjangan bagi pendidikan
Indonesia, khususnya peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
Kondisi pendidikan akibat Covid-19 ini kemudian menuntut adanya sebuah
perubahan dan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Akan tetapi
prinsip kebijakan harus tetap mempertimbangkan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat pada umumnya.
Dari permasalahan tersebut dikeluarkanlah kebijakan penyederhanaan kurikulum .
artinya bahwa muatan konten dan kompetensi yang selama ini menjadi target
pencapaian pembelajaran dikelas harus direvisi dari sisi kuantitas, kualitas, dan
prioritas kompetensi dasar. Kompetensi harus lebih disederhanakan yang berorientasi
pada kompetensi dasar prasyarat dan esensial yang penting untuk kecakapan
hidup.proses dari penyederhanaan kurikulum itu sendiri adlah, terlebih dahulu
dilakukan analisis dan pemetaan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
pada kurikulum 2013. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jabaran cakupan
lingkup danurutan materi atau pembahasan.
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi
seperti sekarang ini!
Proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini bisa dilakukan dengan tiga
strategi, antara lain:
1) Online atau daring (dalam jaringan)
Pembelajarn online ini bisa dilakukan bagi guru dan peserta didik yang tidak hanya
sekedar memiliki teknologi informasi dn komunikasi saja, tetapi juga harus ada
jaringan internet yang stabil.
2) Offline atau luring
Pembelajaran ini dilakukan oleh guru dan pesrta didik yang kesulitan akses internet
atau bahkan ada peserta didik yang tidak mempunya handphone maupun laptop.
Guru hadir ke komunitas tempat tinggal peserta didik. Jadi guru-guru hadir dan
mendatangi peserta didik. Tetapi bukan kerumahnya, namun ke komunitas tempat
tinggal. Misalnya di mushola, kantor desa atau kalau memang dekat dengan sekolah
bisa dengan memanfaatkan satu ruang kelas.
3) Blended learning atau pembelajaran campuran antara online dan offline
Proses pembelajaran blended learning ini berlaku bagi yang sudah menerapkan
daring dengan memadukan pembelajaran luring. Proses pembelajaran blended
learning ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan peserta didik.