Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD


Kode Mata Kuliah : PDGK4502
Nama Mahasiswa : SITI NILA NINGRUM
NIM : 837441004

1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968


sampai dengan kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta
untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?
JAWAB :
a. Berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum secara akademis,
kurikulum setidaknya mencakup empat komponen utama:
1) Tujuan-tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
2) Pengetahuan, ilmuilmu, data-data, aktivitas-aktivitas dan pengalaman dari
mana-mana.
3) Metode dan cara-cara mengajar dan bimbingan yang diikuti murid-murid
untuk mendorong mereka kepada yang dikehendaki dan tujuan-tujuan yang
dirancang.
4) Metode dan cara penilaian yang digunakan dalam mengukur dan menilai hasil
proses pendidikan yang dirancang dalam kurikulum (Langgulung, 2003:176).
Kaitannya dengan perubahan kurikulum, Soetopo dan Soemanto (1991: 38)
menyatakan bahwa suatu kurikulum disebut mengalami perubahan bila terdapat
adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode
tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.
Sedangkan menurut Nasution (2009: 252), perubahan kurikulum mengenai tujuan
maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum
sering berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-
mereka yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai
perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut
pembaharuan atau inovasi kurikulum.
Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum berarti
adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara periode tertentu,
yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.mengubah semua yang terlibat di
dalamnya, yaitu guru, murid, kepala sekolah, pemilik sekolah, juga orang tua dan
masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan.

b. Apabila kurikulum tidak berubah, maka akan sulit dalam mengatasi situasi yang cepat
berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan zaman. Kurikulum yang baik
adalah Kurikulum yang sesuai dengan zamannya, dan terus dikembangakan atau
diadaptasi sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun
kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.

2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan


pembelajarannya. Anda diminta untuk menjelaskan:
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
b.Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan
tersebut.
JAWAB :

a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik :

Dalam perspektif Kurikulum 2013, pendekatan saintifik merupakan sebuah


pendekatan yang menggunakan tahapan saintifik dalam proses pembelajaran. Ada 5
tahapan yang harus dilakukan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik.
Kelima tahapan tersebut sering dikenal dengan istilah 5M.

1. Mengamati

Mengamati berarti melihat, membaca, mendengar, dan menyimak hal-hal atau


fenomena yang ada di sekitar kehidupan. Dengan mengamati, siswa akan
menemukan berbagai masalah untuk dipecahkan dalam pembelajaran. Agar
tahapan mengamati ini berjalan efektif, maka guru harus jeli dalam menyediakan
objek yang akan diamati siswa sesuai konteks materi yang akan diajarkan.

2. Menanya

Menanya berarti mempertanyakan sesuatu yang menjadi masalah dari apa yang
telah diamati. Dalam konteks menanya, siswa harus didorong untuk bertanya
dan/atau membuat rumusan masalah-bahkan kalau perlu membuat hipotesa.

3. Mencoba

Mencoba berarti melakukan sesuatu untuk memecahkan masalah sekaligus


menemukan kebenaran hipotesa. Cara mencoba bisa dengan melakukan
eksperimen, dan menggunakan rumus dalam menghitung. Bekerja secara
kolaboratif merupakan hal terbaik dalam tahap mencoba.

4. Menalar

Menalar berarti memahami, menganalisis, mengaitkan satu konsep dengan konsep


yang lain. Dalam menalar siswa didorong untuk mencari berbagai sumber
referensi-baik secara manual maupun digital Sumber referensi yang ada
digunakan untuk mengolah data hasil percobaan. Pada akhirnya akan diperoleh
sebuah kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesa yang sebelumnya sudah
dibuat. Peran guru pada tahap menalar ini sebagai pemantau dari satu kelompok
ke kelompok siswa yang lain untuk memberikan scaffolding.

5. Mempresentasikan

Mempresentasikan berarti mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang telah


diolah dan disimpulkan. Dalam mempresentasikan, siswa dapat menggunakan
produk teknologi, seperti lcd projektor laptop, dan powerpoint. Peram guru dalam
tahapan ini adalah memberikan penghargaan serta memperkuat konsep yang telah
ditemukan siswa.

b. Rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan saintifik :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : ..............................


Mata Pelajaran : Matematika
Topik Materi : Bilangan Bulat
Kelas / Semester : VI (Enam) / 1
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP (1 Pertemuan 35 Menit)

A. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif menggunakan garis bilangan.
2. Siswa dapat menggunakan bilangan bulat negatif dalam penjumlahan.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan  Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum dan setelah pelajaran. Religius
(10 Menit)  Menyanyikan lagu “Indonesia Raya” bersama-sama. dilanjutkan lagu Nasional “Tanah
Airku”. Nasionalis
 Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
 Pembiasaan Membaca 15 menit. Literasi
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik tentang Bilangan Bulat Negatif.
 Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan kegiatan pembelajaran
tentang Bilangan Bulat Negatif. Communication
 Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
melakukan Kegiatan
Inti  Siswa dapat menjelaskan bilangan bulat negatif dalam garis bilangan. Communication
(45 Menit)  Guru memberi soal tentang bilangan bulat negatif dengan melangkah ke kiri tiga langkah dari
bilangan satu.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
 Guru dan siswa membahas soal-soal yang telah dikerjakan. Critical Thinking and Problem
Solving
 Guru memberi soal untuk di kerjakan di kelompoknya. Collaboration
 Siswa membahas soal dalam kelompoknya. Gotong Royong
 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Integritas
Penutup  Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang Bilangan Bulat Negatif. Integritas
(15 Menit)  Guru melakukan evaluasi tentang Bilangan Bulat Negatif, serta menugaskan peserta didik
untuk mempelajari materi selanjutnya. Mandiri
 Menyanyikan lagu daerah “Injit-Injit Semut”
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran) Religius

C. PENILAIAN
Instrumen Penilaian
Aspek yang Dinilai

Aspek Sikap Sosial Aspek Pengetahuan Aspek Pengetahuan Aspek Keterampilan


Nama
Percaya Diri dalam Membuat garis Ketetapan dalam Keterampilan Melakukan
No Peserta Keterangan
Membacakan Hasil bilangan bulat negatif Menentukan garis Penjumlahan garis bilangan
Didik
Pekerjaannya bilangan bulat negatif negatif
Tidak Tidak
Ya Tidak Tepat Tepat 3 2 1
Tepat Tepat
1. ... ... ... ... ... ... ... ... ...

2. ... ... ... ... ... ... ... ... ...

... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan
Diisi dengan tanda cek ()
Kategori penilaian aspek sikap spiritual
“Ya” diberi skor = 1, “Tidak” diberi skor = 0.
Kategori penilaian aspek pengetahuan
“Tepat” diberi skor = 1, “Tidak Tepat” diberi skor = 0
Kategori penilaian aspek keterampilan
3 = hasil aproksimasinya tepat dan dilakukan dengan cepat,
2 = hasil aproksimasinya tepat tetapi kurang cepat,
1 = hasil aproksimasinya tidak tepat.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 5.
Nilai = Total skor x 100
Skor maksimal

1) Penilaian Tugas Rumah


Untuk menilai pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap materi Bilangan Bulat Negatif, guru dapat
menggunakan instrumen penilaian tugas rumah berikut.
Instrumen Penilaian Tugas Rumah
No Aspek yang Dinilai Skor
1.a ...
b ...
Ketetapan dalam menentukan bilangan bulat negatif dengan garis bilangan
c ...
D ...
2 Ketetapan dalam menentukan solusi dari permasalahan kontekstual yang berkaitan ...
3 dengan bilangan bulat negatif dengan garis bilangan. ...
Total Skor ...

Keterangan
4 = jawaban akhir tepat dan alasan/langkah penyelesaian tepat,
3 = jawaban akhir tepat tetapi alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
2 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian kurang tepat,
1 = jawaban akhir dan alasan/langkah penyelesaian tidak tepat,
0 = tidak menjawab.
Skor maksimal yang dapat diperoleh peserta didik adalah 24.
Nilai = Total skor x 100
Skor Maksimal

Mengetahui …………, ……………….


Kepala Sekolah Guru Kelas VI

.............................. ..............................
NIP. .............................. NIP. ..............................

3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional
terkait dengan kurikulum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta
untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemic
ini?
Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini memberikan dampak serius terhadap satuan
pendidikan. Dimana kegiatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara normal
seperti biasanya. Adanya pandemi mengharuskan proses pembelajaran dilakukan
secara jarak jauh, baik luring maupun daring.
Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini banyak melahirkan kendala,
baik yang dialami guru, orang tua maupun murid. Selain itu tumbuh kembang peserta
didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan
pendidikan selama masa pandemi. Hal ini jika terus dibiarkan tentu akan berpotensi
menimbulkan banyak dampak negatif yang berkepanjangan bagi pendidikan
Indonesia, khususnya peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
Kondisi pendidikan akibat Covid-19 ini kemudian menuntut adanya sebuah
perubahan dan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Akan tetapi
prinsip kebijakan harus tetap mempertimbangkan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat pada umumnya.
Dari permasalahan tersebut dikeluarkanlah kebijakan penyederhanaan kurikulum .
artinya bahwa muatan konten dan kompetensi yang selama ini menjadi target
pencapaian pembelajaran dikelas harus direvisi dari sisi kuantitas, kualitas, dan
prioritas kompetensi dasar. Kompetensi harus lebih disederhanakan yang berorientasi
pada kompetensi dasar prasyarat dan esensial yang penting untuk kecakapan
hidup.proses dari penyederhanaan kurikulum itu sendiri adlah, terlebih dahulu
dilakukan analisis dan pemetaan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
pada kurikulum 2013. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jabaran cakupan
lingkup danurutan materi atau pembahasan.
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi
seperti sekarang ini!
Proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini bisa dilakukan dengan tiga
strategi, antara lain:
1) Online atau daring (dalam jaringan)
Pembelajarn online ini bisa dilakukan bagi guru dan peserta didik yang tidak hanya
sekedar memiliki teknologi informasi dn komunikasi saja, tetapi juga harus ada
jaringan internet yang stabil.
2) Offline atau luring
Pembelajaran ini dilakukan oleh guru dan pesrta didik yang kesulitan akses internet
atau bahkan ada peserta didik yang tidak mempunya handphone maupun laptop.
Guru hadir ke komunitas tempat tinggal peserta didik. Jadi guru-guru hadir dan
mendatangi peserta didik. Tetapi bukan kerumahnya, namun ke komunitas tempat
tinggal. Misalnya di mushola, kantor desa atau kalau memang dekat dengan sekolah
bisa dengan memanfaatkan satu ruang kelas.
3) Blended learning atau pembelajaran campuran antara online dan offline
Proses pembelajaran blended learning ini berlaku bagi yang sudah menerapkan
daring dengan memadukan pembelajaran luring. Proses pembelajaran blended
learning ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai