1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai
dengan kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk:
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
Jawab:
Kurikulum pada hakikatnya merupakan salah satu alat yang sangat strategis dan
menentukan dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan. Ada empat komponen utama
yang terdapat dalam suatu kurikulum, yaitu tujuan, materi, strategi belajar mengajar,
sistem evaluasi. Dalam dunia pendidikan, kurikulum memiliki peran penting karena
kurikulum dijabarkan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar di sekolah. Seiring dengan berkembangnya zaman, kurikulum pun mengalami
perubahan dan perbaikan. Kurikulum berubah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Perubahan dan
pebaikan kurikulum yang dilakukan harus memiliki landasan berpijak yang jelas dan
kokoh. Perubahan dan perbaikan kurikulum yang tidak berpijak pada landasan yang
kokoh akan membuat bias dan tidak terarah sehingga tujuan yang telah ditetapkan tidak
akan tercapai. Landasan pengembangan kurikulum di Indonesia telah diatur dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah
bersama-sama para pembuat kebijakan ditingkat pusat.
Soetopo dan Soemanto (1991: 38) menyatakan bahwa suatu kurikulum disebut
mengalami perubahan bila terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen
kurikulum antara dua periode tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang
disengaja.
Sedangkan menurut Nasution (2009: 252), perubahan kurikulum mengenai tujuan
maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan itu. Mengubah kurikulum sering
berarti turut mengubah manusia, yaitu guru, pembina pendidikan, dan mereka-mereka
yang mengasuh pendidikan. Itu sebab perubahan kurikulum dianggap sebagai
perubahan sosial, suatu social change. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan
atau inovasi kurikulum.
Dari defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan kurikulum berarti adanya
perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara periode tertentu, yang
disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.mengubah semua yang terlibat di
dalamnya, yaitu guru, murid, kepala sekolah, pemilik sekolah, juga orang tua dan
masyarakat umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan.
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional
terkait dengan kurikulum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta
untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik
ini?
Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini memberikan dampak serius terhadap satuan
pendidikan. Dimana kegiatan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan secara normal
seperti biasanya. Adanya pandemi mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara
jarak jauh, baik luring maupun daring.
Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi ini banyak melahirkan kendala,
baik yang dialami guru, orang tua maupun murid. Selain itu tumbuh kembang peserta
didik dan kondisi psikososial juga menjadi pertimbangan dalam pemenuhan layanan
pendidikan selama masa pandemi. Hal ini jika terus dibiarkan tentu akan berpotensi
menimbulkan banyak dampak negatif yang berkepanjangan bagi pendidikan Indonesia,
khususnya peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
Kondisi pendidikan akibat Covid-19 ini kemudian menuntut adanya sebuah perubahan
dan kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran yang efektif. Akan tetapi prinsip
kebijakan harus tetap mempertimbangkan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan dan masyarakat pada umumnya.
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti
sekarang ini!
Proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini bisa dilakukan dengan tiga
strategi, antara lain:
1) Online atau daring (dalam jaringan)
Pembelajarn online ini bisa dilakukan bagi guru dan peserta didik yang tidak hanya
sekedar memiliki teknologi informasi dn komunikasi saja, tetapi juga harus ada
jaringan internet yang stabil.
2) Offline atau luring
Pembelajaran ini dilakukan oleh guru dan pesrta didik yang kesulitan akses internet
atau bahkan ada peserta didik yang tidak mempunya handphone maupun laptop.
Guru hadir ke komunitas tempat tinggal peserta didik. Jadi guru-guru hadir dan
mendatangi peserta didik. Tetapi bukan kerumahnya, namun ke komunitas tempat
tinggal. Misalnya di mushola, kantor desa atau kalau memang dekat dengan sekolah
bisa dengan memanfaatkan satu ruang kelas.
3) Blended learning atau pembelajaran campuran antara online dan offline
Proses pembelajaran blended learning ini berlaku bagi yang sudah menerapkan
daring dengan memadukan pembelajaran luring. Proses pembelajaran blended
learning ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan peserta didik.