Anda di halaman 1dari 7

1.

Kurikulum harus dievaluasi agar dapat = 126 m^2


dikembangkan dan direvisi sesuai dengan
L jalan = 126 m^2 - 90 m^2
kebutuhan dan kejadian yang ada
dilapangan. Anda diminta untuk membuat: = 36 m^2
a. Soal kognitif yang mengacu pada Ranah C5
Taksonomi Bloom pada Ranah C4 dan C5
dalam bentuk Pilihan Ganda (PG) dengan 4- Perbandingan panjang dan lebar persegi
5 pilihan jawaban! panjang adalah 7 : 4. Jika keliling persegi
panjang
b. Instrumen Afektif dalam mengukur
tingkat afektif siswa dalam proses tersebut 66 cm, maka luasnya adalah…
pembelajaran! a. 132 cm^2
Jawab : b. 198 cm^2
a. ranah C4 c. 218 cm^2
1. Pak Andi memiliki kolam renang d. 252 cm^2
berbentuk persegi panjang dengan
Jawaban: d
ukuran 16 m x 5 m. 
    Disekeliling kolam terdapat jalan Pembahasan
yang lebarnya 2 m. Tentukan luas jalan
itu! dik : misal p = 7x

l = 4x
    a. 36 m^2
    b. 37 m^2 K = 66 cm
    c. 38 m^2 dit : L = ⋯?
    d. 35 m^2
penyelesaian
    Jawaban: a K=2×(p+l)
Pembahasan
66 cm = 2 × ( 7x + 4x )
dik : p = 16 m
66 cm = 22x
l1 = 5 m
x = ( 66 cm ) / 22
l2 = 2 m
x = 3 cm
dit : L jalan = ⋯?
*jadi p = 7 × 3 cm = 21 cm
Penyelesaian
l = 4 × 3 cm = 12 cm
L kolam = 16 m × 5 m = 90 m^2
L=p×l
L kolam dan lebar jalan disekeliling
kolam = ( 16 + 2 ) m × ( 5 + 2 ) m L = 21 cm × 12 cm

= 18 m × 7 m L = 252 cm^2
Pada aspek ini, siswa sudah
mengombinasikan semua nilai hingga
b. Instrumen Afektif dalam mengukur
tertanam di dalam dirinya dan membentuk
tingkat afektif siswa dalam proses
kepribadiannya
pembelajaran!
Dalam mengukur afektif pada siswa,
Jawab :
terdapat beberapa contoh instrumen
Menurut buku Pengembangan Instrumen afektif dalam proses pembelajaran yang
Afektif & Kuesioner oleh Prof. Dr. Yusrizal, bisa digunakan, yakni:
M. Pd dan Rahmati, M. Pd (2022:3),
1. Observasi
Instrumen atau alat ukur adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data Dalam instrumen ini, guru dapat
dalam suatu penelitian. memperhatikan siswa berdasarkan lembar
observasi
Lalu pada halaman yang sama dijelaskan
bahwa dalam Kamus Besar Bahasa 2. Wawancara
Indonesia, afektif adalah berkenaan
Dalam instrumen ini, guru dapat menilai
dengan perasaan, mempengaruhi keadaan
afektif siswa melalui beragam pertanyaan
perasaan dan emosi. Semua hal yang
yang sudah disiapkan.
berkaitan dengan rasa dalam penilaiannya
menggunakan ranah afektif. 3. Jurnal
Terdapat beberapa aspek yang ada di Dalam instrumen ini, guru dapat mencatat
dalam ranah afektif, yaitu: afektif siswa dalam kurun waktu tertentu
1. Menerima atau memperhatikan 4. Penilaian diri
Dalam aspek ini, siswa dididik agar bisa Dalam instrumen ini, guru dapat meminta
menerima atau memperhatikan beragam siswa untuk menilai dirinya sendiri
nilai dari pembelajaran.
5. Penilaian antar teman
2. Menanggapi
Instrumen ini mirip dengan penilaian diri,
Dalam aspek ini, siswa mulai melibatkan namun siswa diminta untuk menilai
dirinya sendiri dalam proses pembelajaran temannya
3. Menilai atau menghargai

Pada aspek ini, siswa sudah bisa menilai


baik buruknya sesuatu

4. Mengatur

Pada aspek ini, siswa sudah mulai


mengombinasikan dua nilai menjadi
sebuah nilai baru

5. Karakteristik
2. Anda akan mengajarkan pelajaran dengan tema “Bhineka Tunggal Ika” pada masa pandemik
ini. Anda diminta untuk:

a. Media apa yang menurut anda paling sesuai digunakan untuk mencapai pembelajaran yang
optimal! Jelaskan

Jawab :

Project Based Learning. Metode project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari
Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama
untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong,
dan empati dengan sesama. Menurut Mendikbud, metode project based learning ini sangat
efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam
mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi
pelajar yang berada pada zona kuning atau hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran
yang satu ini, tentunya juga harus memerhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Daring Method. Untuk menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa
dijadikan salah satu hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Dilansir dari Kumparan,
Kemendikbud mengungkapkan bahwa metode daring bisa mengantasi permasalahan yang
terjadi selama pandemi ini berlangsung. Metode ini rupanya bisa membuat para siswa untuk
memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten
dengan memanfaatkan barang-barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan
belajar melalui sistem online. Nah, metode daring ini sangatlah cocok diterapkan bagi pelajar
yang berada pada kawasan zona merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini,
sistem pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap
berada di rumah masing-masing dalam keadaan aman.

Luring Method. Luring yang dimaksud pada model pembelajaran yang dilakukan di luar
jaringan. Dalam artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan
memperhatikan zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat
pelajar yang ada di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protocol ketat new
normal. Dalam metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar
menghindari kerumunan. Dikutip dari Kumparan, model pembelajaran Luring ini disarankan
oleh Mendikbud untuk memenuhi penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi
ini. Metode ini dirancang untuk menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak berbelit saat
disampaikan kepada siswa. Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi
mereka yang kurang memiliki sarana dan prasarana mendukung untuk sistem daring.

Home Visit Method. Seperti halnya metode yang lain, home visit merupakan salah satu opsi
pada metode pembelajaran saat pandemi ini. Metode ini mirip seperti kegiatan belajar
mengajar yang disampaikan saat home schooling. Jadi, pengajar mengadakan home visit di
rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dilansir dari Kumparan, metode ini disarankan oleh
Kepala Bidang Kemitraan Fullday Daarul Qur’an, Dr. Mahfud Fauzi, M.Pd yang mana sangat pas
untuk pelajar yang kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan seperangkat teknologi
yang mewadahi. Dengan demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa
tersampaikan dengan baik. Karena materi pelajaran dan keberadaan tugas yang diberikan bisa
terlaksana dengan baik.

Integrated Curriculum. Metode pembelajaran ini disampaikan oleh anggota Komisi X DPR RI
Prof. Zainuddin Maliki. Dikutip dari JPNN.com, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah
Surabaya ini menyampaikan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bila merujuk pada project
base. Yang mana, setiap kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran
terkait. Metode pembelajaran yang satu ini tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja,
namun juga mengaitkan metode pembelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain
pelajar yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi
kesempatan untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran lainnya.
Integrated curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua wilayah,
karena metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated
curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.

Blended Learning. Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua
pendekatan sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap
muka melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran
dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Dikutip dari
sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Henadrita mengungkapkan bahwa metode blended learning
adalah salah satu metode yang dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para
pelajar.

b. Bagaimanakah pola pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai!

Jawab :

Menyusun tujuan pembelajaran yang baik dan lengkap cukup penting agar bisa memberi
petunjuk dalam pemilihan materi ajar, strategi, model, metode, serta media yang akan
digunakan dalam KBM. Ada 4 (empat) unsur pokok yang perlu dicantumkan dalam perumusan
tujuan pembelajaran, yang biasa disingkat dengan ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree).

1. Audience

Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, yang dimaksud audience adalah siswa. Meski secara
bahasa audience artinya pendengar, tetapi audience disini merupakan subjek sekaligus objek
dalam pembelajaran. Dengan demikian, perumusan tujuan pembelajaran harus menempatkan
siswa sebagai pusat (subjek sekaligus objek) dalam pembelajaran.

2. Behavior

Behavior berarti tingkah laku / aktivitas suatu proses. Dalam konteks KBM, behavior terlihat
pada aktivitas siswa dalam pembelajaran. Maka, tidak mungkin pembelajaran dilakukan tanpa
adanya tingkah laku atau aktivitas dari siswa. Dalam perumusan tujuan pembelajaran behavior
(aktivitas siswa) ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO), seperti: memahami,
mendemonstrasikan, menelaah, menerapkan dan lain-lain. Penggunaan KKO dalam satu tujuan
pembelajaran tidak boleh lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktivitas pembelajaran, siswa
melakukan satu perbuatan. Dengan demikian, siswa lebih fokus pada satu perbuatan tersebut
sehingga pembelajaran lebih optimal.

3. Condition

Condition berarti suatu keadaan. Dalam konteks KBM, condition adalah keadaan siswa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, serta persyaratan yang perlu
dipenuhi agar hasil yang diharapkan bisa tercapai. Perumusan condition adalah dengan
menjawab pertanyaan, “aktivitas apa yang dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa
tercapai? Condition ditulis dalam bentuk kata kerja. (untuk lebih jelasnya bisa dilihat di contoh
bawah).

4. Degree

Degree berarti suatu perbandingan. Dalam konteks KBM, degree berarti membandingkan
kondisi sebelum dan setelah belajar. Tingkat degree berbeda-beda bergantung pada bobot
materi yang akan dipelajari, serta sejauh mana siswa harus menguasai suatu materi atau
menunjukan suatu perubahan tingkah laku.

Untuk lebih jelasnya, inilah contoh tujuan pembelajaran yang baik:

a. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membedakan gambar komik dan bukan gambar
komik dengan benar.

dengan mengamati gambar = condition

siswa = audience

dapat membedakan gambar komik dan bukan gambar komik = behavior

dengan benar = degree


b. Melalui pengamatan video, siswa dapat menentukan pengaruh interaksi manusia dengan
lingkungan terhadap pembangunan sosial denga tepat.

melalui pengamatan video = condition

siswa = audience

dapat menentukan pengaruh interaksi manusia dengan lingkungan terhadap pembangunan


sosial = behavior

dengan tepat = degree

c. Siswa dapat menyampaikan argumentasi manfaat persatuan dan kesatuan antar masyarakat
di daerah tempat tinggal dengan bahasa yang komunikatif melalui presentasi hasil diskusi
kelompok.

siswa= audience

dapat menyampaikan argumentasi manfaat persatuan dan kesatuan antar masyarakat di


daerah tempat tinggal = behavior

dengan bahasa yang komunikatif = degree

melalui presentasi hasil diskusi kelompok = condition


3. Penyusunan RPP merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh seorang guru
sebelum pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan bagian yang sangat krusial untuk
dipersiapkan dalam rangka kematangan dan keberhasilan proses pembelajaran. Sebut dan
jelaskan dua fungsi utama RPP dalam pengembangan komponen yang akan diimplementasikan
dalam pembelajaran

Jawab :

Berikut ini dua fungsi utama dari RPP dalam mengembangkan komponen yang hendak
diimplementasikan dalam pembelajaran:

Fungsi perencanaan. Dalam fungsinya sebagai bagian dari perencanaan, RPP mendorong guru
mempersiapkan diri guna melaksanakan suatu proses pembelajaran yang lebih matang.

Fungsi pelaksanaan. Dalam fungsinya sebagai bagian dari pelaksanaan pembelajaran, RPP
menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses mengajar sehingga pembelajaran
berlangsung dengan sistematis, efektif dan sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik.

Pembahasan

RPP pada soal di atas merujuk pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Berdasarkan pada
Permendiknas No. 41 Tahun 2007, RPP menjadi salah satu komponen yang sifatnya wajib ada
dalam melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran. RPP berisikan rencana kegiatan
dalam proses pembelajaran yang proses penyusunannya dilaksanakan oleh guru sebelum
mereka mengadakan kegiatan pembelajaran. RPP disusun dengan sistematis dan lengkap
sehingga bisa menjadi pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. RPP
ini juga sering dinamakan dengan Lesson Plan (penggunaan istilah ini lebih sering dipakai di
sekolah swasta). Di dalam RPP termuat sejumlah informasi seperti:

Identitas mata pelajaran.

Standar kompetensi.

Kompetensi dasar.

Indikator pencapaian kompetensi.

Tujuan pembelajaran.

Materi ajar.

Metode pembelaajran.

Kegiatan pembelajaran.

Penilaian hasil belajar.

Sumber belajar.

Anda mungkin juga menyukai