Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : NELLY SUSANTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 836993386

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4104/PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

Kode/Nama UPBJJ : UPBJJ/PONTIANAK

Masa Ujian : 2021/22.2 (2021.2)


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA

LEMBAR JAWABAN
1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDs Al Fajar


Kelas / Semester : I / 1 (Satu)
Tema 1 : Diriku
Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, SBdP, PPKn
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 hari

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Merinci kosakata dan ungkapan perkenalan  Mengenal kosa kata dan ungkapan untuk
diri, keluarga, dan orang-orang di tempat memperkenalkan diri.
tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat  Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.
dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
4.9 Menggunakan kosa kata dan ungkapan Menggunakan kosa kata dan ungkapan yang tepat
yang tepat untuk perkenalan diri, keluarga, dan untuk memperkenalkan diri.
orang-orang di tempat tinggalnya secara
sederhana dalam bentuk lisan dan tulisan.
SBdP
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Memahami elemen musik melalui lagu.  Menyanyikan lagu “Siapa Namamu?”
 Mampu mengingat nama teman.
 Mampu mengingat suara teman.
4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu. Menyebutkan nama sambil mengikuti irama lagu

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam Memahami aturan permainan lempar tangkap bola.
kehidupan sehari-hari di rumah.
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan aturan Mampu melakukan permainan lempar tangkap bola.
yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di
rumah.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyanyikan lagu, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama panggilan.
2. Dengan permainan “Suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan warna suara teman.
3. Saat bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat menyebut nama teman dengan benar.
4. Setelah selesai bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat mengingat semua nama teman
dengan benar dan warna suara masing-masing teman.
5. Dengan berbagi cerita, siswa dapat memberikan informasi dan memeragakan tentang aturan di
rumah dengan memberi slam pada orang tua saat ke luar rumah.
D. Materi Pembelajaran
1. Aturan saat berangkat sekolah
2. Perkenalan diri
3. Permainan memperkenalkan diri
4. Lirik lagu “Siapa Namamu”

E. Metode Pembelajaran
Eksplorasi, diskusi, dan tanya jawab.

F. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pendahuluan (15 menit)
1. Guru memberikan salam, menyapa siswa, menanyakan kabar dan kondisi kesehatan mereka.
Sambil mengingatkan siswa untuk selalu bersyukur atas segala nikmat Tuhan YME.
2. Siswa berdoa sebelum memulai kegiatan. Guru menekankan pentingnya berdoa (agar apa yang
dikerjakan dan ilmu yang didapat dapat bermanfaat). Berdoa dapat dipimpin guru atau salah satu
siswa yang ditunjuk (Selama berdoa guru mengamati dengan seksama sikap siswa saat berdoa).
3. Siswa satu demi satu menyampaikan komitmen tentang sikap yang ingin mereka tunjukkan hari ini.
(Ini adalah salah satu upaya pembiasaan untuk penguatan karakter). Bisa diawali oleh guru
misalnya komitmen guru hari ini ingin menunjukkan perilaku tepat waktu.
4. Siswa diajak meneriakkan yel-yel penyemangat (guru silahkan berkreasi menciptakan yel-yel
penyemangat)
5. Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah berpamitan kepada orang tua masing-masing saat
hendak ke sekolah?” (lihat Buku Siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian berpamitan dengan
orang tua?”
6. Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada yang mengucapkan salam saja, ada yang
mengucapkan salam sambil mencium tangan, dan ada juga yang tidak berpamitan dengan orang
tua.
7. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya berpamitan kepada orang tua. Guru meminta siswa
agar esok berpamitan kepada orang tua saat hendak pergi ke sekolah

KegiatanInti (145 menit)


1. Siswa diajak untuk saling berkenalan.
2. Siswa melihat video cara berkenalan. (Guru memperlihatkan video cara memperkenalkan diri dari
Rumah Juara)
3. Siswa diajak untuk saling berkenalan melalui sebuah permainan lempar bola dan guru
menjelaskan aturan bermainnya. (Siswa diminta membentuk posisi melingkar, boleh duduk atau
berdiri, lalu guru mencontohkan cara melempar dan menangkap bola dengan tepat).
4. Permainan dimulai dari guru dengan memperkenalkan diri, “Selamat pagi, nama saya
Ibu/Bapak...biasa dipanggil Ibu/Bapak... kemudian, melempar bola pada salah satu siswa
(melempar bola dengan pelan, hindari dengan keras).
5. Siswa yang menangkap lemparan bola harus menyebutkan nama lengkap dan panggilannya.
Kemudian, dia melempar bola kepada teman yang lain. Teman yang menangkap lemparan bola,
juga menyebutkan nama lengkap dan panggilannya. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa
memperkenalkan diri.
6. Setelah semua siswa memperkenalkan diri, guru mengajak siswa untuk bernyanyi sambil
menyebutkan kembali nama masing-masing.
7. Guru menggunakan lagu yang ada di Buku Siswa halaman 6.
8. Siswa tetap berada pada posisi lingkaran. Guru mencontohkan cara menyanyi lagu “Siapa
Namamu?” sambil menepuk pundak salah satu siswa, lalu siswa tersebut menyebutkan namanya.
Siswa tersebut kemudian menyanyikan kembali lagu “Siapa Namamu?” sambil menepuk pundak
teman di sebelah kanannya, lalu teman tersebut menyebutkan namanya sambil mengikuti irama
lagu. Begitu seterusnya.
9. Siswa mengingat nama dan suara teman saat bernyanyi.
10. Siswa mengamati buku siswa halaman 3–6. Guru lalu bertanya pada siswa, apakah mereka sudah
berkenalan seperti yang dilakukan Edo dan teman-teman.
11. Kegiatan berkenalan dengan berbagai cara memudahkan siswa untuk mengingat nama teman-
teman di kelas.

Penutup (15 menit)


1. Kegiatan ditutup dengan diskusi pentingnya saling mengenal. Seperti kata pepatah, tak kenal maka
tak sayang. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya saling mengenal.
2. Guru menutup kegiatan di hari itu dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Siapa
namamu?” sekali lagi. Guru dan siswa sama-sama menyanyikan bait “Siapa namamu? Namaku…”
setelah itu guru dan siswa secara bergiliran menyebutkan nama masing-masing hingga selesai.
3. Guru memberi salam penutup. Siswa boleh pulang.
4. Guru meminta siswa untuk berpamitan dan memberi salam kepada guru saat pulang.
G. Penilaian Pembelajaran
1. Sikap
Format penilaian sikap (Jurnal)
No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut

2. Pengetahuan:
Tes lisan tentang nama-nama teman di kelas. (guru menyusun pertanyaan yang akan digunakan
untuk tes lisan). Contoh pertanyaan:
 Siapa nama teman barumu?
 Siapa nama teman di sebelahmu?
 Siapa nama teman yang duduk di depanmu?

3. Keterampilan:
a. Bahasa Indonesia:Memperkenalkan diri di depan kelas
Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Kriteria
4 3 2 Pendampingan 1
Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa hanya Siswa belum
memperkenalkan menyebutkan menyebutkan mampu mampu
diri. nama panjang nama panjang. menyebutkan memperkenalkan
dan nama nama diri.
panggilan. panggilan.

b. PPKn: Menjalankan peraturan permainan


Baik Sekali Baik Cukup Perlu
Kriteria
4 3 2 Pendampingan 1
Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa belum
menjalankan melakukan melakukan melakukan mampu
peraturan pada permainan permainan permainan melakukan
permainan. sesuai dengan sesuai aturan sesuai aturan, permainan sesuai
instruksi tanpa tetapi dengan 1 tetapi dengan dengan aturan.
pengarahan kali arahan lebih dari 1 kali
ulang. ulang. arahan ulang.
Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa belum
melakukan melempar dan melempar dan melempar dan mampu melempar
gerakan melempar menangkap bola menangkap menangkap dan menangkap
dan menangkap. dengan akurat bola, tetapi 1-2 bola, tetapi bola.
(tidak pernah kali meleset. lebih dari 3 kali
meleset). meleset.

H. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar


- Bola plastik atau bola dari kertas bekas yang dibuat menjadi bentuk bola.
- Alat musik (jika ada) untuk mengiringi siswa bernyanyi.
- Buku Guru dan Buku Siswa Kelas I, Tema 1: Diriku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Edisi Revisi 2017)

Mengetahui, Mempawah., 22 Mei.2021.


Kepala Sekolah SDs Al Fajar Guru Kelas I

NURWANI NELLY SUSANTI


NIP. ............................................ NIM 836993386 2 007

2. Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat:

(1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin;

(2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri;

(3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi ling- kungan sekolah,
keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan;

(4) mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya;

(5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan;

(6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi
mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam tugas-tugas perkembang- an yang harus dikuasainya sebaik mungkin.
Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan, yaitu: pemahaman dan kesadaran (awareness),
sikap dan pene- rimaan (accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melak-
sanakan tugas-tugas perkembangan.

3. Menghadapi anak hiperaktif akibat ADHD memang bukanlah hal yang mudah. Diperlukan peran
orangtua untuk menemani dan mengajarkan anak agar tidak berlebihan dalam bergerak atau diam
di kamar. Bukan hanya di rumah, anak yang mengalami kondisi ini juga harus mendapatkan
penanganan di sekolah, agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas. Berikut ini
merupakan 10 strategi menangani siswa ADHD di kelas, di antaranya yaitu :

1. Menentukan kurikulum sesuai kebutuhan anak

Anak dengan ADHD sering kali mengalami perubahan mood dan berperilaku sangat aktif,
sehingga kurang sesuai dengan metode pembelajaran di sekolah formal. Dengan
menerapkan homeschooling, orang tua dapat menentukan cara belajar sesuai kebutuhan anak
dengan ADHD.

2. Mengatur waktu belajar sesuai kebiasaan anak

Anak dengan ADHD sering kali hanya dapat fokus pada jam tertentu dalam satu hari, misalnya
hanya di pagi atau sore hari saja. Orang tua dapat memanfaatkan jam-jam tersebut untuk
memberikan materi yang memerlukan tingkat fokus lebih tinggi.

Selain itu, orang tua juga dapat lebih leluasa mengatur jadwal istirahat atau waktu libur agar anak
dapat lebih fokus saat kembali belajar.

3. Menyesuaikan metode belajar dengan karakter anak

Setiap anak dengan ADHD biasanya memiliki karakter yang berbeda-beda. Misalnya, bila anak
memiliki kemampuan bicara yang baik, orang tua dapat memintanya untuk lebih sering
melakukan presentasi atau diskusi.

4. Memilih materi sesuai tingkat akademik anak

Dalam sekolah umum, anak akan dituntut untuk mengikuti kecepatan belajar teman-teman
sekelasnya. Padahal, anak dengan ADHD memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda.

Dengan homeschooling, orang tua dapat memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan
pemahaman anak.
5. Mengurangi gangguan terhadap konsentrasi anak

Perhatian anak dengan ADHD mudah teralihkan dengan benda, suara, dan tingkah laku orang-
orang di sekitarnya. Melalui homeschooling, anak berada di lingkungan yang telah ia kenal.

Orang tua juga dapat menciptakan ruang belajar dan situasi rumah yang lebih kondusif bagi anak
dengan ADHD untuk belajar.

4. Menurut peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional bahwa
tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, professional dan social terdapat
beberapa Indikator Kompetensi Guru yaitu sebagai berikut:

1) pemahaman guru terhadap peserta didik

2) perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

3) evaluasi hasil belajar,dan

4) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya

Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indicator sebagai berikut:


1. Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indicator: Memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif. Memahami peserta didik
dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian, dan mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik.
2. Merancang pembelajaran, temasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan
pembelajaran memiliki indikator: Memahami landasan kependidikan; menerapkan teori
belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta
didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan
pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. Melaksanakan pembelajaran memiliki
indikator: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang
kondusif.
3. Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator: merancang dan
melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan
tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penelitian
pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
4. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya memiliki
indikator: memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik.
5. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum tersebut pertama kali dikemukakan dan diterapkan oleh
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Beliau pertama kali menerapkan prinsip-
prinsip tersebut di sekolahnya yang bernama Taman Siswa di Yogyakarta. Prinsip-prinsip
tersebut akhirnya dikembangkan dan menjadi pedoman pelaksaan kurikulum nasional hingga
saat ini Arti dan penerapan prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum pendidikan tersebut adalah:

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha


Arti: Di depan memberi teladan.

Contoh: Guru memberikan contoh perilaku yang baik kepada murid-muridnya.

2. Ing Madya Mangun Karsa


Arti: Di tengah memberi kemauan atau semangat.

Contoh: Guru senantiasa berinovasi untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang asyik, sehingga
murid bersemangat untuk belajar.

3. Tut Wuri Handayani


Arti: Di belakang memberikan dorongan.

Contoh: Guru senantiasa memotivasi murid-muridnya untuk berprestasi.

Anda mungkin juga menyukai