Tidak,dampak pencemaraan udara bukan hanya Kan berdampak pada kesehatan saluran
pernapasan tetapi juga berdampak buruk bagi :
1. Pemanasan Global
Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu
udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di
daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat
tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.
2. Memicu Keguguran dan Autisme
Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya. Dampak
pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran
prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya
kelak, dan memicu autisme.
Nah, itu tadi dampak pencemaran udara bagi kesehatan yang perlu diketahui. Ada beberapa cara yang
bisa dilakukan sebagai cara mencegah pencemaran udara, diantaranya menghindari penggunaan listrik
berlebihan, memanfaatkan transportasi umum, menerapkan
konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur ulang).
Jika tubuh terpapar udara yang kotor secara terus-menerus dalam jangka panjang, maka angka
harapan hidup juga akan semakin pendek.
2. Bila Kita melihat aktivitas masyarakat lebih banyak mencemari lingkungan sebaiknya kita
tegur, kita beri penyuluhan akibat tindakan pencemaran tersebut, tindakan pencemaran lingkungan
bukan hanya merugikan buat pelakunya melainkan orang lain, tanaman dan hewan. Misalnya : kita
melihat ada orang membuat sampah sembarang, kita harus menegur orang tersebut dan memberitahu
akibat tindakan mereka. Saat ada orang membuang limbah deterjen ke sungai kita harus menegurnya
karena ekosistem sungai (ikan) dapat mati karena dan menimbulkan pencemaran air, Padahal
pemerintah telah mengeluarkan undang-undang tentang Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan hidup menurut Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU PPLH”) adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib
melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan serta melakukan pemulihan lingkungan
hidup. Penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilakukan dengan
a. pemberian informasi peringatan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup kepada
masyarakat;
b. pengisolasian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
c. penghentian sumber pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; dan/atau
d. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pertanggungjawaban Pidana
Anda menyebutkan bahwa tindakan pencemaran ini dilakukan oleh perusahaan. Jika tindak pidana
lingkungan hidup dilakukan oleh, untuk, atau atas nama badan usaha, tuntutan pidana dan sanksi
pidana dijatuhkan kepada.
a. badan usaha; dan/atau
b. orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak
sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut.
Jika tuntutan pidana diajukan kepada pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana dalam huruf b di
atas, ancaman pidana yang dijatuhkan berupa pidana penjara dan denda diperberat dengan sepertiga.
Jika tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha sebagaimana dalam huruf a di
atas, sanksi pidana dijatuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang berwenang
mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan selaku pelaku
fungsional.
Contoh Kasus
Sebagai contoh kasus pencemaran limbah dalam Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Nomor:
3628/Pid.B/2011/PN.SBY. Dalam putusan ini, Terdakwa merupakan wakil dari sebuah perusahaan
yang terbukti secara sah melakukan dumping limbah industri ke media lingkungan hidup tanpa izin
sehingga menyebabkan sungai tercemar. Untuk itu, Majelis Hakim menghukum terdakwa dengan
pidana penjara selama 8 bulan dan pidana denda sebesar Rp 10 juta dengan ketentuan apabila denda
tidak dibayarkan maka diganti dengan pidana kurungan selama 2 bulan.
Contoh gugatan ganti rugi dapat dilihat pada Putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang Nomor:
26/Pdt.G/2009/PN.TPI. Gugatan ini merupakan gugatan perwakilan kelompok terhadap Para Tergugat
yang melakukan penambangan dan penimbunan dermaga yang mengakibatkan pencemaran terhadap
air laut dan ekosistem laut serta menimbulkan kematian ikan dan habitat laut tempat mata pencaharian
Para Penggugat.
Untuk itu, Majelis Hakim menyatakan tindakan Para Tergugat yang mengakibatkan pencemaran
terhadap air laut merupakan perbuatan melawan hukum dan menimbulkan kerugian materiil dan
materiil. Majelis Hakim mengabulkan gugatan Para Penggugat dan memerintahkan Tergugat I,
Tergugat II, dan Tergugat III untuk membayar ganti rugi secara tanggung renteng kepada masing-
masing Penggugat sebesar Rp. 2,88 miliar, dan ditambah dengan kerugian immaterial sebesar Rp 5
miliar, jadi total ganti rugi yang harus dibayarkan oleh tergugat sebesar Rp10,76 miliar.
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-ketahui-dulu-dampak-pencemaran-
udara-ini/
https://www-sehatq-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.sehatq.com/artikel/dampak-pencemaran-udara-
untuk-kesehatan-perlu-diwaspadai/amp?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQArABIA%3D
%3D#aoh=16191991427655&_ct=1619199630170&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.sehatq.com%2Fartikel%2Fdampak-pencemaran-udara-untuk-kesehatan-perlu-diwaspadai