Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Imron Hidayat

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 837615103

Tanggal Lahir : 837615103

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4305 / KETERAMPILAN MENULIS

Kode/Nama Program Studi : FKIP PGSD

Kode/Nama UPBJJ : Kabat Wongsorejo Jember

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa / 28 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Imron Hidayat


NIM : 837615103
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4305 / KETERAMPILAN MENULIS
Fakultas : FKIP
Program Studi : PGSD
UPBJJ-UT : Wongsorejo Kabat Jember

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Banyuwangi, 28 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Imron Hidayat
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBU

1a.
 Penulis kurang bisa dalam mengembangkan suatu pemahaman atau kemampuan menggunakan
bahasanya sendiri
 Penulis belum bisa menguasai dalam menuangkan suatu ide, pikiran, pengetahuna, ilmu, dan
pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dipahami oleh
orang lain.

1b.
1) Penulis
Penulis belum menguasai dalam kemampuan mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuna, ilmu, dan
pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca, dan dipahami
orang lain
2) Pesan yang ingin disampaikan
Tulisan tidak dapat dipahami sama persis oleh pembacanya, sehingga para audiens sulit memahami
alur ceritanya
3) Medium yang digunakan
kalimat yang disusun tidak hanya pendek tetapi menghindari penggunaan ungkapan-ungkapan yang
berlebihan dan terdapat satu gagasan dalam satu alenia, sehingga dalam satu alenia tidak mempunyai
gagasan yang bercabang
4) Pembaca
Pembaca merasa tulisan sulit dibaca, dimengerti, dan membingungkan pembaca, sehingga meminta
penulis menjelaskannya

2. Keterkaitan antara teori di atas dengan konsep kevariasian dalam membangun tulisan?
 Sangat berkaitan, karena penulisan kalimat yang digunakan dalam bahasa tulis harus berupa
ragam tulis ba- ku dan jelas sesuai kaidah penulisan. Kebakuan bahasa adalah hal yang sangat
penting dalam menulis, bahasa Indonesia baku adalah salah satu dari variasi bahasa Indonesia.
Agar bentuk yang digunakan tidak saling tumpang tindih, seorang penulis harus memiliki konsep
tulisan yang jelas. Variasi jenis kalimat berfungsi untuk mengefektifkan atau membuat pemakaian
bahasa menjadi lebih enak didengar atau dibaca
Bukankah semakin banyak variasi kata akan membuat tulisan semakin membingungkan? Jelaskan
minimal 3
 Tidak membuat bingung, karena dapat membuat:
1) Menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadapteks karangan ilmiah
2) Menjaga perhatian dan minat baca terhadap teks ilmiah berlanjut bagi pembaca
3) Pada dasarnya kevariasian adalah upaya penganekaragaman pola, bentuk, dan jenis kalimat
agar pembaca tetap termotivasi membaca dan memahami teks sebuah karangan ilmiah

3a. Kesalahan pada setiap bagian dari surat edaran Kemdi kbud perihal imbauan pembelajaran secara daring
dan sosialisasi UU Cipta Kerja
Salah ( X) atau
No Bagian Surat Keterangan
Benar (ceklist)
1 Nomor Surat  Benar Terdapat nomor surat
1035/E/KM/2020
2 Tanggal Surat  Benar Terdapat tanggal surat 9
oktober 2020
3 Lampiran (X) Salah Tidak ada lampiran dalam suart
4 Hal atau Perihal Surat  Benar Terdapat hal dalam surat,
seperti : Imbauan pembelajaran
secara daring dan sosialisasi
UU Cipta Kerja
5 Alamat Surat  Benar Terdapat alamat surat di
lingkungan kementerian
pendidikan dan kebudayaan
6 Salam Pembuka (X) Salah Tidak terdapat salam pembuka
dalam surat
7 Isi Surat / Tubuh Surat  Benar Terdapat isi dalam surat ada 7
hal yang dijelaskan
8 Salam Penutup  Benar Terdapat salam penutup,
seperti : atas perhatian dan
kerjasama yang baik, kami
ucapkan terima kasih
9 Nama Organisasi atau  Benar Terdapat, yaitu kementerian
Lembaga pendidikan dan kebudayaan
10 Nama Terang dan Tanda  Benar Direktur jendral dengan atas
Tangan Penanggung Jawab nama Nizam
11 Tembusan  Benar Terdapat 3 tembusan yang
digunakan dalam surat

3b.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57946104,
Pusat Panggilan ULT DIKTI 126
Laman www.dikti.kemdikbud.go.id
Nomor : 1035/E/KM/2020 9 Oktober 2020

Hal : Imbauan pembelajaran secara daring dan sosialisasi UU Cipta Kerja

Lampiran : Tersedia

Yth. Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dengan Hormat,

Memperhatikan situasi akhir-akhir ini yang kurang kondusif untuk pembelajaran, terutama terkait dengan
tanggapan atas akan diterbitkannya Undang-undang (UU) Cipta Kerja, dengan ini kami mohon Pimpinan
Perguruan Tinggi untuk melaksanakan hal-hal berikut:

1. menjaga ketenangan dan suasana pembelajaran yang kondusif di Perguruan Tinggi masing-
2. tetap melaksanakan pembelajaran secara daring/Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan para mahasiswa
melaksanakan pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing;
3. para Dosen diharapkan tetap melaksanakan pembelajaran daring dan memantau kehadiran dan
meningkatkan interaksi pembelajaran mahasiswa/i dalam pembelajaran daring;
4. mengimbau para mahasiswa/i untuk tidak turut serta dalam kegiatan demonstrasi/unjuk rasa/
penyampaian aspirasi yang dapat membahayaan keselamatan dan kesehatan para mahasiswa/i di masa
pandemi ini;
5. membantu mensosialisasikan isi UU Cipta Kerja dan mendorong kajian-kajian akademis obyektif atas
UU tersebut. Hasil pemikiran dan aspirasi dari kampus hendaknya disampaikan kepada Pemerintah
maupun DPR melalui mekanisme yang ada dengan cara-cara yang santun;
6. menginstruksikan para Dosen untuk senantiasa mendorong mahasiswa melakukan kegiatan intelektual
dalam mengkritisi UU Cipta Kerja, maupun produk kebijakan lainnya dan tidak memprovokasi
mahasiswa untuk mengikuti /mengadakan kegiatan demonstrasi/unjuk rasa/penyampaian aspirasi yang
dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan para mahasiswa/i;
7. mengimbau para orang tua/wali mahasiswa untuk turut menjaga putra/putrinya agar melakukan
pembelajaran dari tempat tinggal masing-masing

Informasi tentang UU Cipta Kerja secara rutin akan kami perbarui dan dapat diunduh dari tautan
http://dikti.kemdikbud.go.id/epustaka/cipta-kerja. Bila ada hal lain yang perlu dikoordinasikan, kami persilakan
untuk menghubungi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan terima kasih.

Direktur Jenderal,
Nizam

NIP 196107061987101001 1.

Tembusan;
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud
3. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I – XVI

4a. “Upaya pemerintah menanggapi adanya kasus bunuh diri akibat dari Pembelajaran Jarak Jauh”
Jaringan Sekolah Digital Indonesia mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) soal efektivitas pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Respons ini disampaikan menyusul adanya
siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan yang mengakhiri hidupnya lantaran Depresi karena banyaknya tugas
sekolah selama menjalani PJJ.
Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Muhammad Ramli Rahim menilai bahwa kejadian
tersebut bukan kali pertama terjadi. Di mana, peserta didik merasa depresi akan beban soal yang menggunung
selama melakukan PJJ. "Kejadian bunuh diri siswa ini seharusnya menjadi alarm yang sangat keras kepada
pemerintah dan dengan tegas memperingatkan pemerintah bahwa masalah penugasan-penugasan ini adalah
sesuatu yang sangat serius memberikan dampak depresi kepada siswa," tegas kepada Liputan6.com, Rabu
(21/10/2020).
Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif pembelajaran di tengah
pandemi Covid-19, justru dianggap banyak membebani siswa. "Stres yang dialami siswa akibat pembelajaran
jarak jauh yang tidak memiliki standar khusus, dan cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas
dari guru telah mengakibatkan depresi terhadap siswa yang akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri
seperti ini," ujar Ramli.
4b.
 Pernyataan faktual
siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan berinisial MI berusia 16 tahun nekat bunuh diri dengan meminum
racun, Sabtu (17/10/2020).
 Asumsi
"Stres yang dialami siswa akibat pembelajaran jarak jauh yang tidak memiliki standar khusus, dan
cenderung sangat memberatkan siswa dari sisi tugas-tugas dari guru telah mengakibatkan depresi
terhadap siswa yang akhirnya dapat berujung pada kejadian bunuh diri seperti ini," ujar Ramli.
 Uraian definisi
Korban bunuh diri diduga akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya. Korban
kerap bercerita pada teman-temannya perihal sulitnya akses internet di kampung, sulitnya akses internet
di kediamannya menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk.
 Uraian teoritis
Guru dan pemerintah juga dituntut untuk mempertimbangkan kemampuan ekonomi siswa di daerah-
daerah tersebut. Sehingga pemerintah tidak berlepas tangan cukup dengan memberikan kuota data
kepada siswa saja tetapi memahami secara penuh suasana dan kondisi pembelajaran di masa pandemi
Covid-19.
 Pendekatan
Di samping itu, Ramli mengingatkan, seharusnya kepala sekolah dan para guru konseling (BK) mampu
mengetahui dan mengukur beban yang dialami oleh siswa akibat banyaknya penugasan-penugasan yang
dilakukan oleh para guru di suatu sekolah terhadap siswa. Sehingga, bisa menjadi standar bagi guru-guru
di sekolah tersebut untuk memberikan penugasan kepada siswanya.
 Tujuan
Jaringan Sekolah Digital Indonesia mengingatkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) soal efektivitas pembelajaran jarak jauh atau PJJ

Anda mungkin juga menyukai