Anda di halaman 1dari 7

92921

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)


UAS TAKE HOME EXAM (THE)
SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

TRI NOVALIA
Nama Mahasiswa : ………………………………………………………………………………………..
837666038
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : ………………………………………………………………………………………..
KEDIRI, 09 NOPEMBER 1992
Tanggal Lahir : ………………………………………………………………………………………..
PDGK4407 / Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Berkebutuhan
Kode/Nama Mata Kuliah : ………………………………………………………………………………………..
S1- PGSD
Kode/Nama Program Studi : ………………………………………………………………………………………..
74 - MALANG
Kode/Nama UPBJJ : ………………………………………………………………………………………..

Hari/Tanggal UAS THE SENIN, 5 JULI 2021 :


…………………………………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

TRI NOVALIA

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

TRI NOVALIA
Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………………………………..
NIM 837666038
: ……………………………………………………………………………………..
Kode/Nama Mata Kuliah PDGK4407 / Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Berkebutuhan Khusus
: ……………………………………………………………………………………..
Fakultas S1- PGSD
: ……………………………………………………………………………………..
Program Studi FKIP
: ……………………………………………………………………………………..
UPBJJ-UT MALANG
: ………………………………………………………………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
5 JULI 2021
KEDIRI, ………………………

Yang Membuat Pernyataan

TRI NOVALIA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. A. Tipe Kebutuhan Khusus


Down syndrome : anak jenis ini disebut demikian karena memiliki raut muka menyerupai orang Mongol
dengan mata sipit dan miring, lidah tebal suka menjalur ke luar, telinga kecil, kulit kasar, susunan gigi
kurang baik.
 Penyebab tunagrahita adalah faktor genetik dan kromosom : kondisi ini disebabkan dari gen
orang tua yang mengalami kurangnya produksi enzim yang memproses protein dan terjadi
pemupukan asam yg disebut asam phenylpyruvic.
 Penyebab prakelahiran terjadi setelah pembuahan.
 Penyebab pada saat kelahiran : kelahiran prematur, adanya masalah dalam proses kelahiran
seperti kekurangan oksigen.
 Penyebab" selama masa perkembangan anak" dan remaja : adanya penyakit radang selaput otak
dan radang otak yg tidak tertanganu dg baik shg mengakibatkan kerusakan otak.
 Faktor gizi yang jelek atau keracunan dapat juga merusak otak.
B. Dampak
 Dampak terhadap kemampuan akademik ; kapasitas belajarnya sangat terbatas. Mereka lebih
banyak belajar dg membeo drpd dg pengertian. Dr hari ke hari mereka membuat kesalahan yg
sama. Merek cepat lupa, sukar membuat kreasi baru, dan lapang minatnya sedikit.
 Sosial/emosional ; anak tunagrahita memiliki ketidakmampuan untuk memahamu aturan sosial
dan keluarga, sekolah, serta masyarakat. Dalam pergaulan, anak tunagrahita tidak dapat mengurus
diri, memelihara, dan memimpin diri.
 Fisik/kesehatan ; sikap dan gerakannya kurang indah, bahkan diantaranya banyak yg mengalami
cacat bicara. Pendengaran dan penglihatannya banyak yg kurang sempurna. Kurangnya dalam
kemampuan kaun seperti merawat duru, mengurus diri, komunikasi, adaptasi sosial, dan okupasi.
Keterbatasan dalam hal-hal ini tentu menjadikan mereka tampak tidak sehat, tidak segar, dan
mudah terserang penyakit.

2. A. Iya , karena Pendidikan harus dapat dinikmati oleh semua anak, tidak terkecuali anak berkebutuhan
khusus. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus saat ini tengah mengalami banyak
perubahan. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan dalam kesadaran sikap, keadaan, metodologi,
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

penggunaan konsepkonsep, dan perubahan paradigma menuju kepada pendidikan kemanusiaan


B. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus berupa pendidikan segregasi. Pendidikan
segregasi merupakan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dimana anak berkebutuhan
khusus dengan hambatan yang sama berada dalam satu sekolah, misalnya anak dengan hambatan
penglihatan berada di Sekolah Luar Biasa (SLB) A, anak dengan hambatan pendengaran berada di
Sekolah Luar Biasa (SLB)B,
dan seterusnya. Layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus telah banyak berkembang dengan
adanya layanan pendidikan integrasi dan pendidikan inklusi. Dalam kesempatan ini akan dibahas
tentang pendidikan integrasi dan pendidikan inklusi.
C. 1)Kelebihan Pendidikan Segregasi :
 Ada rasa ketenangan pada anak, karena berada di lingkungan yang sama atau senasib. Siswa akan
merasa nyaman di sekolah, karena memiliki kondisi yang sama dengan teman-temannya. Sehingga
akan mudah berkomunikasi antar sesama teman tanpa merasa berbeda atau dikucilkan.
 Anak memperoleh layanan pendidikan dengan metode yang khusus yang sesuai dengan kondisi dan
kemampuannya. Sekolah segregasi, sudah disiapkan sejak awal untuk melayani siswa berkebutuhan
khusus sehingga pada proses pembelajaran pun, guru sudah menyiapkan rancangan pembelajaran
yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa, baik pada materi pembelajaran, metode dan strategi
yang 23 akan digunakan, indikator capaian hasil belajar dan evaluasi atau penilaian yang akan
diberikan.
 Dididik oleh tenaga guru yang mempunyai latar belakang pendidikan luar biasa. Guru di sekolah luar
biasa, mayoritas merupakan lulusan dari pendidikan luar biasa sehingga sudah memiliki pengetahuan
tentang anak berkebutuhan khusus yaitu macam-macam kondisi dan karakteristik anak berkebutuhan
khusus, cara menangani siswa, bagaimana menyusun rancangan pembelajarannya dan mengetahui
secara luas ruang lingkup tentang ke PLB-an.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

2)Kelemahan Pendidikan Segregasi


 Sosialisasi anak terbatas pada teman yang senasib Kemampuan sosial siswa yang bersekolah di
sekolah segregasi, tidak berkembang secara baik karena anak tidak akan mengenal lingkungan lain
selain teman-teman dan gurunya di sekolah. Begitupun dengan sistem sekolah berasrama, anak akan
jarang bertemu orang lain yang memiliki banyak karakteristik, watak dan keadaan sehingga akan
kurang mengenal dunia sosial yang sebenernya itu penting untuk bekal di masa yang akan datang.
 Penyelenggaraan pendidikan melalui sistem segregasi masih dianggap sebagai penyelenggaraan
pendidikan yang relatif mahal. Hal ini karena masih beranggapan bahwa sekolah segregasi adalah
sekolah yang eksklusif, membutuhkan biaya tambahan untuk penyediaan media pembelajaran,
mengadakan kelas keterampilan tambahan seperti kelas musik, 24 kelas produksi karya, kelas
melukis, kelas menjahit dan alat bantu pembelajaran seperti buku Braille, komputer dengan jaws,
ram.

3. A. Prinsip Teknik :
Prinsip teknik Gillingham dan Stillman dalam pengajaran yaitu menerapan membaca, menulis, dan
mengeja kata dipandang sebagai satu rangkaian huruf-huruf. Metode ini berangkat dari metode abjad,
yaitu bunyi yang disimbolkan oleh huruf dipandang mudah dipelajari dengan menggunakan
keterpaduan indra visual, auditori, kinestetik, dan taktil Dengan demikian saat anak mempelajari
suatu kata anak melihat huruf tersebut, mendengar bunyi huruf menunjuk dengan gerakan tangan atau
telusuran jari tangan dan kemudian menuliskannya dengan menggunakan visual, auditori dan
kinestetil: secara terpadu. Pendekatan ini bermanfaat sekafi bagi anak yang tidak maniru mempelajari
kata melalui pendekatan rupa kata atau yang sering disebut dengan metode kata lembaga.
B. Prosedur :
Teknik ini dimulai dari sebuah cerita yang mengikuti perkembangan komunikasi mulai dari bahasa
lisan sampai ke penulisan alfabet. Sejalan dengan cerita tadi instruktur menjelaskan kepada siswa
bahwa kesulitan yang dialami tidak bersifat unik, artinya dialami oleh semua orang. Setelah
pendahuluan diberikan, latihan diberikan secara berurutan mulai dari mengenalkan huruf dan
bunyinya, menyambungkan bunyi huruf menjadi kata dan berakhir dengan membaca kalimat dan
ceritera. 1 Mengenal huruf Siswa diberikan pelajaran tentang bunyi yang berwujud huruf, lalu
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

menyambung- kan huruf-huruf tersebut menjadi kata. Rumpun kata diajarkan melalui asosiasi yang
melibatkan proses visual dan kinestetik. Guru menunjukkan huruf dan mengucapkannya, siswa
mengulangnya. Proses ini digunakan untuk bunyi yang berwujud huruf. Untuk mengajarkan pola
huruf guru menulis dan menjelaskan pola-pola huruf, siswa menelusuri garis-garis huruf, meniru
huruf, menulis huruf dari ingatan, dan menulis huruf tanpa melihat apa yang ditulisnya. Beberapa
petunjuk pelaksanaan adalah sebagai berikut. a Huruf diperkenalkan melalui kata lembaga, misalnya
huruf b dalam kata bola. b Menggunakan kartu latihan untuk mengenalkan setiap huruf. c Siswa
membedakan vokal dan konsonan dengan mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan kartu
latihan yang diwarnai. Misalnya warna biru untuk konsonan dan merah untuk vokal. d Huruf-huruf
pertama yang diperkenalkan hendaknya yang menimbulkan bunyi yang jelas dan menggambarkan
pola-pola yang jelas. 2 Merangkai huruf menjadi kata Setelah siswa menguasai 10 huruf, huruf-huruf
itu disambungkan menjadi kata. Dalam latihan ini siswa melihat beberapa kartu latihan huruf dan
menyambungkan bunyi-bunyinya sehingga menjadi kata. Kata-kata ini dicetak pada kartu berwarna
dan ditempelkan pada papan kata. Apabila siswa sudah memiliki sejumlah kata dalam lemari kata,
diadakan latihan kebalikannya yaitu siswa diminta menguraikan.

4. A. Hasil Identifikasi :
Siswa tunagrahita merupakan salah satu golongan siswa berkelainan mental yang mempunyai
kemampuan intelektual di bawah rata-rata dan memiliki keterbatasan dalam hal berpikir. Seperti
kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan daya ingatnya lemah, sukar berpikir abstrak, sulit
mengendalikan emosi, serta kurang mampu berpikir logis. Keterbatasan yang dimiliki siswa
tunagrahita menyebabkan mereka mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan dasar,
seperti keterampilan kesiapan berhitung yaitu: membedakan besar kecil, banyak sedikit, ataupun
panjang pendek suatu benda. Kesulitan ini disebabkan karena secara karakteristik, siswa tunagrahita
mengalami hambatan dalam kecerdasan sehingga mereka mengalami keterhambatan dalam
menyesuaikan diri, kurangnya kemampuan motorik, kurangnya motivasi, miskin konsentrasi, dan
cepat bosan. Kesulitan yang dialami siswa tunagrahita memungkinkan siswa melakukan kesalahan
dalam memahami materi. Hal tersebut menyebabkan siswa tunagrahita mengalami kesulitan dalam
menerima pelajaran, khususnya pelajaran Matematika. Pelajaran Matematika merupakan pelajaran
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

eksak yang memerlukan pemahaman. Bagi sebagian besar siswa normal, Matematika merupakan
mata pelajaran yang dianggap sulit karena matematika bersifat abstrak. Siswa tunagrahita juga
mengalami hal yang sama, karena siswa tunagrahita memiliki keterbatasan dalam hal intelektual dan
sukar berpikir abstrak sehingga semakin sulit untuk memahami mata pelajaran Matematika.
Aktivitas belajar siswa tunagrahita dalam mempelajari Matematika tidak selamanya dapat
berlangsung sesuai dengan harapan. Terkadang lancar, terkadang tidak lancar, terkadang dapat cepat
memahami apa yang dipelajari, terkadang terasa amat sulit memahami, terkadang semangat tinggi,
terkadang jenuh dan bosan serta sulit berkonsentrasi. Kenyataan tersebut akan kita jumpai pada siswa
tunagrahita ketika pembelajaran di kelas. Karena anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam hal
mengontrol diri sendiri, sehingga mereka harus dibimbing dan diawasi oleh guru kelas.
B. Deskripsi secara singkat :
Siswa tunagrahita merupakan siswa berkelainan mental yang mempunyai kemampuan intelektual di
bawah rata-rata dan memiliki keterbatasan dalam hal berpikir. Seperti kemampuan berpikirnya
rendah, perhatian dan daya ingatnya lemah, sukar berpikir abstrak, sulit mengendalikan emosi, serta
kurang mampu berpikir logis. Keterbatasan yang dimiliki siswa tunagrahita menyebabkan mereka
mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan dasar, seperti keterampilan kesiapan
berhitung yaitu: membedakan besar kecil, banyak sedikit, ataupun panjang pendek suatu benda

Anda mungkin juga menyukai